Diluar Batas

Sabtu sore di sebuah lapangan sudut kota.

Belasan anak kisaran usia 8 s.d 10 tahun sedang asyik bermain sepakbola di lapangan Volley sebelah masjid dekat rumah pak Andi.

Walaupun mereka tidak terlalu serius dalam bermain, namun teknik mereka dalam menendang dan menggiring bola cukup membuat Fachri kagum dan terhibur.

Sore itu Fachri sedang jalan-jalan sendiri mencari suasana lain.

Karena setiap hari, dia hanya beraktivitas didalam rumah.

"Goool....." teriak seorang anak kecil yang duduk di sebelah Fachri.

Fachri tersenyum pada anak itu.

"Kamu tidak main," tanya Fachri pada anak itu yang sepertinya gembira menyambut gol yang baru saja terjadi.

"Engga om...." anak itu menjawab pertanyaan Fachri.

"Kenapa?" Tanya Fachri kembali.

"Kaki saya sakit, kemaren di sleding, trus keseleo," jawab anak itu.

"Tapi sepertinya kamu tetap ceria walaupun kakimu sakit," Fachri heran sambil memandang wajah anak itu.

☺️Anak itu tersenyum

"Hehehehe.... walau tidak bisa main bola, setidaknya saya bisa memberikan semangat untuk teman-teman saya," ujar anak itu.

"Anak ini.... mampu berfikir DILUAR BATAS kemampuan orang pada umumnya," bisik Fachri dalam hati

"Disaat orang-orang yang memiliki keterbatasan itu murung, banyak bersedih, sering berpangku tangan, namun tidak untuk anak ini," Fachri berfikir keras dengan kejadian sore itu yang membuat Fachri tersadar.

"Sepertinya kita harus berfikir DILUAR BATAS, agar tetap bisa berkarya walaupun dalam keterbatasan," bisik Fachri kembali dalam hati.

🚗Tin... Tin....

Sebuah mobil terhenti dihadapan Fachri.

"Mas Fachri lagi ngapain?"

sapa Diana yang keluar dari mobil.

"Lagi nyari angin...." sahut Fachri.

"Yuk pulang, dikit lagi Maghrib," pak Andi teriak dari dalam mobil.

🌅Dan matahari pun terbenam.

"Lagi ngapain mas?"

"Bintangnya entar pada jatuh kalau dipandangin Mulu...." tanya dan ledek Diana sambil menghampiri Fachri yang sedang rebahan di atas bale sambil memandangi langit yang cerah dengan dihiasi jutaan bintang yang bersinar manja diangkasa.

"Sini de..... coba kau tunjuk satu bintang," ajak Fachri agar Diana mau menemaninya malam itu.

🎼"Sebagai pedoman langkah kita,"

"Jabat erat hasil karyaku,"

"Hingga terbias warna syahdu," sambil berbaring Fachri mengajak Diana bernyanyi.

"Akan ku ukir,"

"Satu kisah tentang kita,"

"Di mana baik dan buruk,"

"Terangkum oleh indah," sambut Diana yang bernyanyi tak kalah merdunya.

"Akan kucerna,"

"Semua karya cipta kita,"

"Di mana hitam dan putih,"

"Terbalut oleh hangatnya cinta," tambah Fachri sambil tersenyum kepada Diana

"Kayaknya ada yang lagi melow nih," tebak Diana.

"Bukan melow, tapi mata ini sudah mulai terbuka setelah tadi sore seorang bocah telah membuka mata ini," jelas Fachri.

"Bocah?" tanya Diana.

Fachri tersenyum.

"Iya.... bocah.... tadi dilapangan ada satu bocah yang sedang menyemangati timnya yang sedang bertanding,"

"Dia tidak bisa bertanding karena kakinya cidera,"

"Namun dia tidak larut dalam kesedihan,"

"Dia senantiasa membantu timnya dengan cara yang dia bisa,"

"Saat itu yang dia bisa.... ya.... menjadi suporter...."

"Maka, berbuatlah apapun yang kita bisa lakukan saat ini,"

"Jangan berhenti untuk berkarya," Jelas Fachri panjang lebar.

Diana terdiam, seraya menyimak apa yang Fachri jelaskan.

"De.... aku mau buat klub sepakbola," ujar Fachri

"Wih.... mas yakin?" tanya Diana.

"Insya Allah.... yakin," jawab Fachri.

"Kalau mas Fachri yakin.... Diana siap mendukung," tegas Diana.

Diana pun setuju dengan ide Fachri untuk mendirikan klub sepakbola......

"Di daerah sini ada lapangan yang bisa kita gunakan kah?" tanya Fachri.

"Tenang mas, ayah kan punya stadion di daerah Tugu,"

"Besok pagi kita coba ajukan proposal ke ayah, moga di setujui," kata Diana begitu bersemangat.

🤲"Aamiin..." sahut Fachri

“Minggu ini libur hari apa?” tanya Fachri pada Diana.

“Besok...... mas!” Jawab Diana.

“Ada apa......?"

"Tumben nanya-nanya......"

"Jangan bilang kalo mas Fachri mao ajak makan di Restoran...."

"Trus nembak Diana...."

"Trus ajak Diana nikah," canda Diana sambil tersenyum.😜

“Ooooo.. Ngarep Dot Com.” ledek Fachri terkesan cuek.

“Besok kita ke yayasan Baabuttaubah,"

"Mas mau ambil sertifikat dan berkas-berkas tentang sekolah sepakbola masih ada disana.” jelas Fachri.

🤭“Untuk mas Fachri, segalanya Diana serahkan..... hehehe....” Jawab Diana dengan sigap.

Keesokan harinya mereka mengambil berkas-berkas itu di yayasan Baabuttaubah.

Ustadz Fadlan pernah berkata, bahwa Alief masih menyimpan berkas-berkas itu dengan rapih.

"Assalamualaikum..." salam dari Fachri.

"Wa'alaikumussalam..." jawab ustadz Fadlan yang sedang duduk di teras yayasan.

"Subhanallah.... apa kabar pak Fachri?"

"Alhamdulillah sudah sangat baikan ustadz," jawab Fachri.

Sudah cukup lama mereka bercengkrama.

Tak terasa sudah menjelang siang.

"Saya lupa... pasti Alief masih ngamen ya Tadz?" tanya Fachri.

"Iya lah... ente kan tau sendiri..." jawab ustadz Fadlan.

"Paling rada sorean dia pulangnya..." tambah ustadz Fadlan.

"Dikit lagi Dzuhur.... nyok kite ke masjid, abis itu makan dah," ajak ustadz Fadlan.

Seusai Shalat Dzuhur mereka makan di warung Mbok Nunung.

"Wah.... ini siapa ya?"

"Kayaknya pernah kenal?" tanya mbok Nunung.

"Ayo tebak mbok?" Fachri coba melemparkan pertanyaan.

"Mas Fachri ya?" tebak mbok Nunung.

"Seratus buat mbok," sahut Fachri.

"Waduh.... pangling aku..."

"Rambutnya rapih dan udah ngga bewokan lagi," ingat mbok Nunung.

"Nah ini siapa? istri mu mas?" tanya mbok Nunung.

"Aamiin...." sahut Diana.

"Hus.... maen aamiin aamiin aja...." sanggah Fachri.

😆Hahaha....

mereka serempak tertawa....

"Pak Fachri....." ada teriakan suara dari luar warung mbok Nunung.

"Alief...." sahut Fachri.

Cukup lama mereka melepas kerinduan.

Maklum saja....

Alief begitu kehilangan pak Fachri, bahkan penghasilannya menurun saat tidak di dampingi pak Fachri.

Fachri menceritakan maksud dan tujuannya data ke Yayasan hari ini.

"Oh.... pantes,"

"Berkas-berkas itu seperti sedang merencanakan pembuatan sekolah sepakbola," ungkap Alief saat itu.

"Sebentar, Alief ambilkan dulu dikamar," kata Alief sambil bergegas kearah kamar.

Tak berapa lama kemudian.

"Nah ini berkasnya pak Fachri," ujar Alief.

"Alhamdulillah... terimakasih Lief, sudah berkenan untuk menjaganya," ucap Fachri sambil memeluk Alief.

"Kalau begitu kami pamit dulu Tadz,"

"Terimakasih banyak atas bantuannya selama ini," kata Fachri.

"Sama-sama pak Fachri," jawab ustadz Fadlan dan Alief.

Fachri dan Diana kembali pulang.

“Mas..."

"Serahkan berkas-berkas ini...."

"Biar Diana yang simpan..."

"Pokoke mas Fachri terima beres..."

"Masalah perizinan.... spanduk..... famplet..... sampai formulir pendaftaran serahkan pada Diana.” tegas Diana yang begitu bersemangat.

😍“Ya..... Alloh….... jangan paksa saya untuk mencintai Diana lebih dari sekedar adik.” do’a Fachri dalam hati.

Malam itu Fachri tertidur pulas….

Entah kenapa…..

Mungkin karena beban hidupnya sudah terasa lebih ringan atau mungkin lelah seharian beraktivitas diluar rumah.

🌌Namun lain halnya dengan Diana....

Semalaman dia tidak tidur...

Semua berkas Fachri dia pelajari....

Dan semua kebutuhan untuk mendirikan sekolah sepakbola dia kerjakan hanya dalam waktu semalam.

Terpopuler

Comments

GHIBRAN ASSEGHAF

GHIBRAN ASSEGHAF

offside

2022-09-17

1

Arsya

Arsya

diluar batas

2022-07-30

1

Cip_13

Cip_13

diiii ngarep

2022-07-10

2

lihat semua
Episodes
1 Perjalanan Fachri ke Jakarta
2 Sambutan Kyai Hasan
3 Kejutan dari Ali
4 Terusir.....
5 Yayasan Baabuttaubah
6 Aki seperti mengenali Fachri
7 Oh..... jadi ini, pengkhianat PERSIJA
8 Kalo udah selesai.... mayatnye langsung lho buang ya....
9 Ustadz Fadlan di bawa ke POLRES
10 Fachri dan Diana
11 Dia adalah bandar judi pertandingan sepak bola
12 Diluar Batas
13 Harokah Football Club
14 Harokah FC vs Persitara
15 Menyerang adalah Pertahanan terbaik
16 Liburan ke Banda Aceh
17 Tendangan Menembus Ombak
18 MTB.... Misteri Tukang Bubur
19 Ujang sang Penantang
20 Balada Pasar Baru
21 Clean Sheet
22 Seleksi Tim Nas
23 Sepuluh Petunjuk untuk Para Kapten
24 Dasar PANJUL
25 Senyum adalah Sedekah yang Paling Murah
26 Antara SINGA dan Si JABRIK
27 Catenaccio ala Italiano
28 Bagai Katak Dalam Tempurung
29 Siasat Priok United
30 Ajang Promosi
31 Tendangan Pisang
32 Biarlah hasil yang menjawab kecurangan yang terjadi
33 Mirip Euis
34 Muara Kasih Bunda
35 Nafas Kuda Pasukan Cianjur
36 Masakan ala Chef Diana
37 Divisi 3 Liga Indonesia
38 Touring of Java
39 Satu Milyar
40 Kota Kembang yang Menawan
41 Dorokdok Cinta
42 Cemburu Niye....
43 Rayuan Maut Goyang Samba
44 Pemain terbaik dari Kota Santri
45 Meminang anak pak Lurah
46 Pelabuhan Ratu
47 Diana hilang
48 Tendangan Pemecah Ombak
49 Mochi untuk Diana
50 Jamur Bisa Bikin Makmur
51 Betismu Kayak Talas Bogor
52 Bojo Loro
53 Nasi Jamblang Empal Gentong
54 Tahu Gejrot Rasanya Ikan
55 Satu Gol Satu Assist
56 Malam Jum'at Kliwon
57 Telur Asin Buatan Iqbal
58 Geng Motor
59 Engkau lah sandaran hati
60 Tugas kita hanya berusaha, namun tetap Allah SWT yang menentukan.
61 Keroncong Kemayoran
62 Di Tinggal Pas Lagi Sayang-Sayangnya
63 Jika Sudah Tiada... Barulah Terasa...
64 Diary sang pujaan hati
65 Giea Nabela Iswati
66 MRC - Menahan Rasa Cemburu
67 Pilih Gadis atau Janda
68 Matahari Biru
69 Tiba-tiba Aku Melayang... Menembus Lapisan Awan...
70 Tantangan Makan Sushi
71 Wanita Cantik Blazer Biru
72 Tubuh Kita Adalah Dokter yang Terbaik
73 Kembalinya Sang Matahari Biru
74 Beasiswa S1 dari Harokah FC
75 Berita Kepada Kawan
76 Persiapan Seleksi
77 VIRAL... tembus satu juta follower...
78 Sandy terjatuh
79 Sulistyantika
80 Alphard hitam
81 Berfikir Positif
82 Pertemuan Diana dengan Giea
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Perjalanan Fachri ke Jakarta
2
Sambutan Kyai Hasan
3
Kejutan dari Ali
4
Terusir.....
5
Yayasan Baabuttaubah
6
Aki seperti mengenali Fachri
7
Oh..... jadi ini, pengkhianat PERSIJA
8
Kalo udah selesai.... mayatnye langsung lho buang ya....
9
Ustadz Fadlan di bawa ke POLRES
10
Fachri dan Diana
11
Dia adalah bandar judi pertandingan sepak bola
12
Diluar Batas
13
Harokah Football Club
14
Harokah FC vs Persitara
15
Menyerang adalah Pertahanan terbaik
16
Liburan ke Banda Aceh
17
Tendangan Menembus Ombak
18
MTB.... Misteri Tukang Bubur
19
Ujang sang Penantang
20
Balada Pasar Baru
21
Clean Sheet
22
Seleksi Tim Nas
23
Sepuluh Petunjuk untuk Para Kapten
24
Dasar PANJUL
25
Senyum adalah Sedekah yang Paling Murah
26
Antara SINGA dan Si JABRIK
27
Catenaccio ala Italiano
28
Bagai Katak Dalam Tempurung
29
Siasat Priok United
30
Ajang Promosi
31
Tendangan Pisang
32
Biarlah hasil yang menjawab kecurangan yang terjadi
33
Mirip Euis
34
Muara Kasih Bunda
35
Nafas Kuda Pasukan Cianjur
36
Masakan ala Chef Diana
37
Divisi 3 Liga Indonesia
38
Touring of Java
39
Satu Milyar
40
Kota Kembang yang Menawan
41
Dorokdok Cinta
42
Cemburu Niye....
43
Rayuan Maut Goyang Samba
44
Pemain terbaik dari Kota Santri
45
Meminang anak pak Lurah
46
Pelabuhan Ratu
47
Diana hilang
48
Tendangan Pemecah Ombak
49
Mochi untuk Diana
50
Jamur Bisa Bikin Makmur
51
Betismu Kayak Talas Bogor
52
Bojo Loro
53
Nasi Jamblang Empal Gentong
54
Tahu Gejrot Rasanya Ikan
55
Satu Gol Satu Assist
56
Malam Jum'at Kliwon
57
Telur Asin Buatan Iqbal
58
Geng Motor
59
Engkau lah sandaran hati
60
Tugas kita hanya berusaha, namun tetap Allah SWT yang menentukan.
61
Keroncong Kemayoran
62
Di Tinggal Pas Lagi Sayang-Sayangnya
63
Jika Sudah Tiada... Barulah Terasa...
64
Diary sang pujaan hati
65
Giea Nabela Iswati
66
MRC - Menahan Rasa Cemburu
67
Pilih Gadis atau Janda
68
Matahari Biru
69
Tiba-tiba Aku Melayang... Menembus Lapisan Awan...
70
Tantangan Makan Sushi
71
Wanita Cantik Blazer Biru
72
Tubuh Kita Adalah Dokter yang Terbaik
73
Kembalinya Sang Matahari Biru
74
Beasiswa S1 dari Harokah FC
75
Berita Kepada Kawan
76
Persiapan Seleksi
77
VIRAL... tembus satu juta follower...
78
Sandy terjatuh
79
Sulistyantika
80
Alphard hitam
81
Berfikir Positif
82
Pertemuan Diana dengan Giea

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!