“Bagaimana menurutmu, Lerenia? Apakah kita kabur lagi?” Bonar menoleh ke belakang dan Lerenia langsung menganggukkan kepala tanda setuju. Kemudian Bonar menatap Iris lagi, “Apakah masih ada Manusia di tanah terlarang ini? Jawab dengan jujur atau kepalamu akan ditebas Hinata!” ancam Bonar.
Iris menggelengkan kepala. “Daging Manusia paling laris di manapun di Planet Lemurian ini sehingga saat mereka memasuki tempat ini maka nyawa mereka sudah berakhir!” sahutnya.
Bonar berpikir jawabannya memang benar dan ia merasa Iris sedikit baik walaupun ia menjadikan Ras Beast dan Succubus sebagai budaknya. Namun, Manusia yang dibelinya tidak dijadikan makanan olehnya.
“Selamat datang Paman di Kelompok Kriminal paling dicari Polisi Lemurian!” Bonar menyapa Asep dan Hayati dengan senyum cerah dan segera berjabat tangan dengan mereka. “Bonar Syamsuddin Siregar, panggil saja Aku, Bonar atau Ucok ha-ha-ha ....” Dia memperkenalkan namanya.
“Asep Sabaruddin dari Bandung!” sahut Asep tersenyum cerah—karena sangat senang bertemu Manusia dari Bangsa sendiri.
“Wah, Kang Asep toh... kumaha damang?” Bonar berkata lagi.
“Tidak baik-baik saja, sungguh mimpi buruk berada di tanah terkutuk ini!” Asep berkata blak-blakan.
“Nur Hayati, dari Jogja. Mulai sekarang tolong jaga kami Bang Bonar!” Hayati memperkenalkan dirinya juga.
“Tentu saja dek Hayati!” sahut Bonar tersenyum cerah. “Baiklah, ngobrol-ngobrolnya di Pesawat saja. Kita harus meninggalkan tempat ini atau kita akan ditangkap oleh Polisi Lemurian!”
Hayati masih berdiri di tempatnya sehingga Bonar dan Asep keheranan, Hayati seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tersangkut di tenggorokannya.
“Ada apa Hayati?” tanya Bonar.
“Apakah kamu ingin menyuruh Bonar membawa Succubus itu?” tebak Asep mengerutkan keningnya—karena takut Bonar nanti memarahi mereka mengingat Bonar yang menjadi Pemimpin kelompok penyerbu ini.
“Succubus?” sahut Bonar. “Bukankah mereka menjadi budak Iris, sehingga tidak bisa meninggalkan tempat ini?”
Hayati menggeleng kepala dan berkata, “Sonia juga menjadi Koki sehingga tidak diberikan Segel Budak!”
“Oh, kalau begitu bawa saja dia... itupun kalau dia mau ikut bersama kita sih!” sahut Bonar.
Hayati sangat senang mendengarnya dan hendak kembali ke dapur. Namun, tiba-tiba dari puing-puing bangunan berlari Succubus cantik terbang ke arahnya dengan linangan air mata membasahi wajahnya, dan dia langsung memeluk Hayati.
“Ehemm... nanti saja berpelukannya, kalau perlu peluk aku juga ha-ha-ha ....” Bonar mengganggu momen mengharukan Hayati dengan Sonia. “Ayo kembali ke Hanggar sekarang!” ajaknya.
Iris sangat lega setelah Bonar langsung meninggalkan tempat itu dan tidak menyapanya lagi karena mereka sangat tergesa-gesa untuk menghindari kejaran Polisi Lemurian.
“Kumpulkan semua budakku dalam lima menit, karena kita harus pergi juga dari sini!” kata Iris pada Ras Beast—karena menurutnya akan terjadi penangkapan besar-besaran oleh Polisi Lemurian akibat Gangster Zero Nine sudah tak ada lagi.
Bonar mengerutkan keningnya ketika melihat para Lemurian berlomba-lomba memasuki hanggar milik Gangster Zero Nine tersebut.
“Kenapa mereka malah kabur juga?” Hinata bertanya.
“Mungkin takut kita akan membunuh mereka!” sahut Alex.
“Tidak!” sela Lerenia. “Karena Polisi Lemurian akan datang dan kebanyakan Lemurian yang ada di sini adalah buronan, satu-satunya cara agar tidak ditangkap ya... melarikan diri!”
Namun, tiba-tiba atap besi besar terbuka di Hanggar bagian selatan dan muncul Pesawat yang sangat besar seperti dalam film-film Sci-fi bertema Alien—membuat mata Bonar berbinar-binar.
“Apakah itu Pesawat ulang-alik Alien?” Bonar bertanya pada Lerenia dan segera merapalkan Mantera Sihir Controller agar Pesawat besar itu tidak bisa terbang karena telah dikendalikan oleh Sihirnya.
“Itu adalah Balaine, Pesawat dengan ukuran Sepuluh kali Kapal Induk terbesar di Bumi!” sahut Lerenia.
Bonar sangat tertarik memilikinya karena Balaine dapat menampung Puluhan Ribu Manusia, sehingga ia bisa mengajak banyak Manusia dalam kelompoknya ini.
...***...
“Apa yang terjadi?”
Lemurian anggota Gangster Zero Nine yang ingin kabur dari tanah terlarang—merasa keheranan, karena semua indikator di Layar Virtual menunjukkan Balaine dalam kondisi layak pakai dan tidak ada kerusakan apapun pada mesinnya.
“Mungkin ada yang menggunakan Sihir menahan Balaine ini!” sahut rekannya yang mencoba mencari-cari di mana letak kesalahannya sehingga Balaine tidak dapat bergerak padahal mesin tetap hidup.
“Siapapun yang ada di dalam Balaine segera keluar atau kalian akan mati!” Suara ancaman terdengar dari luar Balaine.
Lemurian yang ada di dalam Balaine menggertak kan giginya dan mengarahkan CCTV ke sumber suara tersebut. Dan dia langsung terkejut, karena yang berbicara itu adalah Bonar—Manusia yang membunuh Pemimpin mereka.
“Jangan mendekat atau kami akan merusak Balaine ini?” ancam Lemurian itu.
Bonar tersenyum dan berkata, “Aku hanya mengatakan satu kali lagi dan tak ada yang kedua, keluar atau mati!”
Para Lemurian anggota Gangster Zero Nine yang tersisa langsung ketakutan dan saling berbisik-bisik, keputusan apa yang akan mereka ambil.
Beberapa Lemurian meminta rekannya untuk segera meninggalkan Balaine, sedangkan yang lain mengatakan agar menghancurkan Balaine dan melakukan bunuh diri setelah itu.
Namun, sebagian besar lebih memilih untuk bertahan hidup dan akhirnya mereka memutuskan setuju dengan ucapan Bonar. Mereka keluar dari Balaine tanpa merusak Pesawat rakasa itu.
“A-apa kami boleh pergi!” Salah satu Lemurian bertanya dengan terbata-bata.
“Enyahlah sampah busuk!” Bonar melambaikan tangan.
Sebenarnya ia ingin membunuh mereka semua karena mereka pasti ikut menikmati daging Manusia yang diselundupkan ke tanah terlarang ini. Namun, bila ia melakukan itu maka butuh waktu cukup lama untuk membereskan mereka, sementara Polisi Lemurian segera datang kemari makanya ia mengurungkan niat tersebut.
Bonar dan rekan-rekannya memasuki Balaine, dan mereka tercengang melihat di dalamnya sangat luas. Puluhan Skiif dan Ratusan Nie terparkir rapi di sana, ada restoran, kolam renang dan kamar-kamar mewah juga. Ini seperti Kapal Pesiar saja bila di bumi.
“Apakah kamu bisa mengoperasikan Balaine ini?” tanya Bonar pada Lerenia yang seperti Sopir pribadinya saja.
Lerenia menganggukkan kepala, karena sistem operasi Balaine ini sama dengan Skiif hanya beda ukuran saja. Jadi, ia merasa tak akan ada masalah.
“Kalau begitu Aku akan menjadi Koki di sini,” kata Asep—karena merasa sudah terbiasa menjadi juru masak di rumah 099, jadi lebih baik membantu Bonar dengan kemampuan ini.
“Aku dan Sonia juga akan menjadi Koki,” sela Hayati.
“Hmm, terserah Kang Asep dan Hayati saja, karena biasanya kami makan dengan cara mengambil dari restoran milik Lemurian saja!” sahut Bonar.
Asep tersenyum, dengan kata lain sebenarnya Bonar mencuri makanan dari Lemurian.
Balaine kemudian melayang di udara dan sekejap menghilang dari tanah terlarang; seperti merobek ruang waktu saja—karena dalam sekejap mereka telah 1000 Kilometer dari tanah terlarang.
Bonar menemani Lerenia di ruang kendali Balaine dan untuk menghilangkan kebosanan, ia menggunakan Layar Virtual Balaine yang mirip dengan Komputer Canggih di Bumi. Kemudian ekspresi wajahnya menjadi muram karena tiba-tiba Pemimpin Suci, Bangsa Lemurian mengumumkan seluruh Manusia yang berada di Peternakan akan disembelih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
mas kus
mantap bang... no comment. lanjut.. semangat
2022-08-30
0
Casriadi Ncas
mantulllll lanjut Babang tampan 👍👍💪👍👌💪💪💪
2022-06-18
2
Casriadi Ncas
👍👍👍👍
2022-06-18
2