Saya suka bibir kamu

Alara mengaduk makanan yang sudah dingin sejak tadi, ia melamun memikirkan tentang keputusannya untuk membatalkan pernikahan dengan Alderio. Ada kebimbangan di hati Alara, ia tak tahu harus memulainya dari mana nanti.

Lamunan Alara buyar saat Reina melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Alara. Sontak gadis itu tersenyum lalu meminum jus pesanannya.

"Lo kenapa sih, Ra. Melamun aja kaya banyak pikiran?" tanya Reina menggelengkan kepalanya beberapa kali.

"Nggak apa-apa, gue cuma lagi mikirin nanti kerja dimana." Jawab Alara aneh.

Reina mengerutkan keningnya, ia memicingkan matanya, meniti raut wajah sang sahabat dengan tujuan dapat menebak apa yang sedang dipikirkan oleh Alara.

Alara yang sadar sedang diperhatikan oleh Reina hanya bisa mendengus, ia menutup wajahnya sendiri lalu melayangkan tangannya ke bahu Reina.

"Apaan sih, jangan lihatin orang kaya gitu deh." Tegur Alara kesal.

"Ya lagian lo aneh, kan gue curiga lo lagi sembunyikan sesuatu." Timpal Reina tak kalah kesal.

Alara menggelengkan kepalanya. "Nggak ada yang gue sembunyikan." Pungkas Alara lalu meminum jusnya hingga tandas.

Sampai saat ini Alara belum memberitahu bahwa sosok pria yang menghabiskan waktu dengannya malam itu adalah Alderio, dosen mereka. Terlebih lagi pernikahan mereka, bahkan tidak ada yang mengetahui selain pihak keluarga.

Setelah selesai makan dan mencari buku, Alara dan Reina pun sama-sama pamit untuk pulang ke rumah masing-masing. 

Alara mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang, saat sampai dirumah ia melihat ada mobil Mama Mira terparkir di depan rumahnya.

Alara memarkirkan mobilnya, ia keluar dari mobil lalu segera masuk ke dalam rumahnya.

"Assalamualaikum." Salam Alara saat masuk ke dalam rumah.

"Nah itu dia anaknya, Alara sini." Pinta Mama Dania menjentikkan jarinya.

Alara memasang senyum, ia mendekati sang Mama lalu duduk di sebelahnya.

"Sayang, dari mana saja. Mama kesini mau tanyakan dekorasi pernikahannya, kamu suka yang mana?" tanya Mama Mira menunjukkan sebuah buku yang berisi banyak pilihan dekorasi gedung.

Alara mengambilnya, ia membolak-balik dan menatap satu persatu gambar, setelah beberapa saat akhirnya ia letakkan kembali bukunya di meja.

"Tante, apa nggak sebaiknya aku pilih ini bersama Pak Al, siapa tahu dia juga memiliki pendapat." Ucap Alara lembut.

"Tidak perlu, Rio sudah bilang, untuk urusan dekorasi gedung kamu bebas memilihnya, dia pasti akan suka. Anak itu sedang tidak ada di sini, dia ikut sang Papa ke kantor." Sahut Mama Mira menjelaskan.

Alara mengangguk paham, ia akhirnya memilih satu dekorasi gedung dan pelaminan yang tidak terlalu mewah, dengan dominasi warna putih.

"Besok, kalian pergi ke toko mas 'ya. Cari cincin pernikahan." Ucap Mama Mira yang begitu antusias dalam pernikahan Alara dan Alderio.

Alara hanya bisa menganggukkan kepalanya, ia tak tahu harus mengatakan apa, apakah ia harus langsung bicara bahwa dirinya ingin pernikahan ini batal.

"Ya sudah, kalau begitu saya permisi dulu. Waktu juga sudah semakin sore, besok jangan lupa ya Sayang." Tutur Mama Mira mengusap kepala calon menantunya dengan sayang.

Alara tersenyum, ia meraih tangan Mama Mira lalu menciumnya. "Hati-hati di jalan, Tante." Tutur Alara lembut.

"Kenapa buru-buru sekali sih, Nyonya. Tapi ya sudah tidak apa-apa, anda hati-hati ya di jalan." Tutur Mama Dania cepika-cepiki dengan calon besan nya.

Setelah kepergian Mama Mira, Alara langsung pergi ke kamarnya tanpa bicara apapun pada Mama Dania. Ia butuh waktu untuk beristirahat sebelum mengambil keputusan yang benar.

***

Keesokan harinya, Alara sudah bersiap untuk pergi bersama Alderio. Seperti yang Mama Mira katakan kemarin, ia akan mencari cincin pernikahan bersama Alderio.

Alara duduk di teras rumahnya, menekuk kedua lututnya lalu menunduk malam. Hari ini ia benar-benar tidak semangat, rasanya ia ingin tiduran saja diatas ranjang.

"Mana sih pak Al." Gumam Alara melirik ke gerbang rumahnya.

Alara memilih untuk memejamkan mata, jika bukan karena permintaan Mama Mira kemarin, maka ia tidak akan mau mencari cincin pernikahan bersama Alderio, lebih baik ia tidur saja.

"Pak Al, anda lama sekali." Gumam Alara dengan mata terpejam.

Tanpa Alara sadari, di depannya sudah berdiri sosok pria tampan yang tersenyum mendengar suaranya. Pria itu duduk di sebelah Alara lalu mengusap wajah cantik gadis itu dengan lembut.

"Astaga, Pak!!!" tegur Alara terkejut saat merasakan usapan di wajahnya.

"Selamat pagi, Sayang." Sapa Alderio dengan lembut.

Alara tak menjawab, ia mencari dimana mobil Alderio. Ia mengerutkan keningnya saat tidak kedapatan mobil pria itu.

"Pak, mobil anda mana?" tanya Alara dengan wajah polosnya.

"Nggak bawa, saya kan mau ajak kamu ke mall jalan kaki." Jawab Alderio bergurau.

"Pak, yang bener-bener aja. Masa iya ke mall jalan kaki, kalau ke warung depan sih wajar!!" protes Alara dengan sewot.

Alderio terkekeh, ia mencubit gemas pipi calon istrinya, ia sangat suka melihat Alara yang marah-marah begini. Wajahnya yang cantik, terlihat jauh lebih cantik.

"Bercanda, Sayang. Mobil saya di depan, sengaja nggak masuk, makanya kamu nggak sadar saya datang." Celetuk Alderio merangkul pinggang Alara tiba-tiba.

"Pak." Tegur Alara penuh penekanan.

"Hmm." Sahut Alderio berdehem, ia tarik tangan calon istrinya itu untuk bangun.

Dengan masih merangkul pinggang gadis itu, Alderio mengajak Alara masuk ke dalam mobilnya.

"Alara, kamu pasti tidak pernah insecure." Ucap Alderio menatap dalam mata Alara.

"Pak, nanti dilihat orang." Timpal Alara memejamkan matanya saat wajah keduanya begitu dekat.

Alderio mengecup cepat bibir Alara, ia tersenyum melihat mata gadisnya melotot tak suka.

"Saya suka sama bibir kamu, setelah menikah maka tidak ada hari tanpa mencium bibirmu." Celetuk Alderio diakhiri tawa kecil.

JADI NIKAH APA NGGA NIH??

To be continued

Terpopuler

Comments

Eny Hidayati

Eny Hidayati

telad kuatb alderio ... Cintanya mentok di alara ...

2024-02-13

1

Yeti Karniati

Yeti Karniati

pak dosen dapat durian masak pohon ,, ngebet nikah ajaa

2024-01-20

0

Ellya Muchdiana

Ellya Muchdiana

jadi dong,,,, nanti penonton kecewa,,,, 😀😀

2023-10-18

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Sesuatu telah terjadi
3 Wanita gila
4 Ejekan dan hinaan
5 Bertemu dia
6 Mengingatnya
7 Ditolong Pak Al
8 Menikahlah dengan saya
9 Alara marah
10 Tamparan Alara
11 Kasih sayang orang tua
12 Kedatangan Alderio
13 Keputusan Alara
14 Melamar Alara
15 Kabar mengejutkan
16 Saya suka bibir kamu
17 Amarah Alderio
18 Akhirnya sah
19 Malam dan pagi panas
20 Panggilan baru
21 Belanja bulanan
22 Alderio marah?
23 Alara mellow
24 Asam lambung???
25 Pasangan manis
26 Alara pingsan
27 Kabar bahagia
28 Kedatangan adik Al
29 Telepon dari Renata
30 Menemui Renata
31 Ungkapan cinta Alara
32 Jodoh yang tertukar?
33 Ngidam rujak
34 Cerita Alderio
35 Pengakuan
36 Hari yang manis
37 Mama Ara galak
38 Liburan keluarga
39 Kekesalan Renata
40 Senjata makan tuan
41 Tuduhan Renata
42 Syok berat
43 Memutuskan hubungan
44 Penjelasan Alderio
45 Keterkejutan Renata
46 Bertemu Mama Mira
47 Pertanyaan Mama Mira
48 Pekerjaan baru Alderio
49 Terbongkar
50 Mika kecelakaan
51 Mika tiada
52 Histeris
53 Harus bayar mahal!
54 Permintaan Bima
55 Jalan-jalan
56 Kontraksi
57 Kesendirian
58 Pesta dansa
59 Menyelamatkan Bima
60 Reina Cedera
61 Perhatian Bima
62 Rasa bersalah
63 Alderio pekerja keras
64 Mau mertua?
65 Alara melahirkan
66 Welcome baby Arion
67 Vibes suami istri
68 Menyukainya
69 Kedatangan Mama Reina
70 Bima kepikiran
71 Memantapkan hati
72 Penolakan tegas Reina
73 Salah sasaran
74 Kejutan yang manis
75 Bima Vs Reina
76 Bayi gorila
77 Hari paling dinanti
78 Siap nggak siap
79 Marah tapi mau
80 Rutinitas istri
81 Kebobolan?
82 Keyakinan bersama (End)
83 Ekstra part end
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Prolog
2
Sesuatu telah terjadi
3
Wanita gila
4
Ejekan dan hinaan
5
Bertemu dia
6
Mengingatnya
7
Ditolong Pak Al
8
Menikahlah dengan saya
9
Alara marah
10
Tamparan Alara
11
Kasih sayang orang tua
12
Kedatangan Alderio
13
Keputusan Alara
14
Melamar Alara
15
Kabar mengejutkan
16
Saya suka bibir kamu
17
Amarah Alderio
18
Akhirnya sah
19
Malam dan pagi panas
20
Panggilan baru
21
Belanja bulanan
22
Alderio marah?
23
Alara mellow
24
Asam lambung???
25
Pasangan manis
26
Alara pingsan
27
Kabar bahagia
28
Kedatangan adik Al
29
Telepon dari Renata
30
Menemui Renata
31
Ungkapan cinta Alara
32
Jodoh yang tertukar?
33
Ngidam rujak
34
Cerita Alderio
35
Pengakuan
36
Hari yang manis
37
Mama Ara galak
38
Liburan keluarga
39
Kekesalan Renata
40
Senjata makan tuan
41
Tuduhan Renata
42
Syok berat
43
Memutuskan hubungan
44
Penjelasan Alderio
45
Keterkejutan Renata
46
Bertemu Mama Mira
47
Pertanyaan Mama Mira
48
Pekerjaan baru Alderio
49
Terbongkar
50
Mika kecelakaan
51
Mika tiada
52
Histeris
53
Harus bayar mahal!
54
Permintaan Bima
55
Jalan-jalan
56
Kontraksi
57
Kesendirian
58
Pesta dansa
59
Menyelamatkan Bima
60
Reina Cedera
61
Perhatian Bima
62
Rasa bersalah
63
Alderio pekerja keras
64
Mau mertua?
65
Alara melahirkan
66
Welcome baby Arion
67
Vibes suami istri
68
Menyukainya
69
Kedatangan Mama Reina
70
Bima kepikiran
71
Memantapkan hati
72
Penolakan tegas Reina
73
Salah sasaran
74
Kejutan yang manis
75
Bima Vs Reina
76
Bayi gorila
77
Hari paling dinanti
78
Siap nggak siap
79
Marah tapi mau
80
Rutinitas istri
81
Kebobolan?
82
Keyakinan bersama (End)
83
Ekstra part end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!