Bertemu dia

Hari ini Alara datang lebih awal ke kampusnya, ia harus menemui dosen pembimbing nya dan segera melakukan revisi agar bisa segera selesai dan lulus. Hari ini ia berangkat sendiri, Reina tak menemaninya karena gadis itu tidak ada jadwal revisi hari ini.

Alara berusaha tetap tenang saat melewati para mahasiswa yang masih belum puas menghina dirinya.

Alara sampai di depan ruangan dosen pembimbing nya, ia mengetuk pintu nya beberapa kali lalu membukanya perlahan.

"Kosong lagi, sebenarnya nih ruangan ada pemiliknya apa nggak sih." Gerutu Alara menatap ruangan yang kosong itu.

Alara melirik jam yang melingkar di tangannya, ia memutuskan untuk menunggu sekitar 15 menit, jika memang tidak ada yang datang juga maka ia akan pergi ke bagian akademik lagi untuk menanyakan keberadaan pembimbingnya itu.

Sambil menunggu Alara membaca secarik kertas yang berisi identitas diri dari dosennya yang baru.

"Alderio Gautam Haiyan." Gumam Alara membaca nama di dosen.

10 menit berlalu, Alara tampak sudah bosan dan berniat untuk pergi, namun baru aja tangannya hendak meraih gagang pintu, pintu itu sudah terbuka duluan.

Seorang pria tampan dengan kemeja putih dan celana bahan berwarna hitam masuk dengan santainya, ia bahkan langsung duduk di kursinya tanpa berkata apapun pada Alara.

"Dia." Batin Alara syok dengan dosen pembimbing nya yang baru.

Alara ingat, bahkan ia sangat ingat siapa dosen itu. Pria yang sudah enggan untuk diingat nya akibat kejadian naas malam itu, Alara ingin menangis saja rasanya, ia sudah berniat untuk melupakan kejadian yang menimpanya, namun kini ia malah dipertemukan dengan pria itu.

"Alara Sinta Pramudito, mau sampai kapan kamu berdiri disana." Suara tegas itu membuat Alara memejamkan matanya.

Alara memegangi dadanya, ia berdoa semoga pria ini tidak mengingatnya.

Alara membalik badan, ia berusaha mengatur nafas dan air matanya yang hendak keluar. Wajah, tangan, bibir bahkan segala nya yang ada di pria itu membuatnya teringat kejadian itu.

"Duduklah." Tutur dosen itu mempersilahkan Alara duduk.

Dengan ragu Alara duduk tepat di depan dosen pemilik wajah tampan itu.

"Boleh saya lihat skripsi kamu, oh iya apakah sebelumnya sudah banyak melakukannya revisi dengan Pak Tono?" tanya dosen itu seraya membolak-balik halaman skripsi Alara.

Alara merasa lega karena dosennya itu tak membahas masalah mereka, ia akhirnya bisa bernafas dan merasa tenang.

"Sudah, Pak." Jawab Alara disertai senyuman yang dibuat senyaman mungkin.

Dosen itu manggut-manggut, ia lalu menatap Alara dengan iris mata elangnya. Alara menahan nafasnya, lagi dan lagi ingatannya mengarah ke kejadian itu, ia masih ingat bagaimana mata elang itu menatapnya dengan sayu.

"Oh iya, perkenalkan nama saya Alderio Gautam Haiyan. Kamu bisa panggil saya, Pak Al atau Pak Rio." Ucap Alderio memperkenalkan diri.

"I-iya, Pak." Timpal Alara, entah mengapa ia merasa tidak tenang dan gugup.

"Saya rasa hari ini untuk perkenalan diri saja dulu, besok datang lagi lebih awal untuk revisi. Oh iya jika saya merevisi juga kata yang sudah direvisi pak Tono, apa boleh?" tanya Alderio panjang.

Alara tak menyimak ucapan dosennya itu sehingga ia hanya menganggukkan kepalanya saja dengan manut.

"Ya sudah, karena tidak ada lagi, kamu boleh pergi dan sampai jumpa besok." Pungkas Alderio mempersilahkan Alara untuk pergi.

Alara beranjak dari duduknya, tak lupa ia juga meraih kembali skripsinya. Alara menundukkan kepalanya sesaat lalu hendak pergi, namun langkahnya terhenti saat Alderio membuka suaranya.

"Apa sebelumnya kita pernah bertemu?" tanya Alderio.

Alara yang mendengar itu lantas terkejut, bahkan ia sampai menjatuhkan skripsinya. Mata Alara terpejam saat mendengar suara langkah Alderio yang perlahan mendekatinya.

Alderio meraih skripsi Alara lalu memberikannya pada gadis itu.

"Apa sebelumnya kita pernah bertemu, mengapa saya tidak asing dengan wajah dan suara kamu?" Tanya Alderio mengulangi.

"Mungkin anda salah orang, Pak. Saya tidak pernah bertemu dengan anda, saya permisi." Jawab Alara kemudian langsung pergi meninggalkan ruangan Alderio dengan tergesa-gesa.

WADUHH, ALARA KETEMU SAMA DIA!!!🙈

JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE 🥰

To be continued

Terpopuler

Comments

Sri Mulyani

Sri Mulyani

pak dosen waktu itu mabuk jadi TDK tau....
Ara yg lebih dulu terbangun dan meninggalkan pak dosen....
semoga pak dosen ingat dengan aroma parfum Ara...

2025-02-07

0

Anonymous

Anonymous

masa pak Al GK ingat siii

2024-06-07

1

Yeti Karniati

Yeti Karniati

waduhh dosen pembimbing

2024-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Sesuatu telah terjadi
3 Wanita gila
4 Ejekan dan hinaan
5 Bertemu dia
6 Mengingatnya
7 Ditolong Pak Al
8 Menikahlah dengan saya
9 Alara marah
10 Tamparan Alara
11 Kasih sayang orang tua
12 Kedatangan Alderio
13 Keputusan Alara
14 Melamar Alara
15 Kabar mengejutkan
16 Saya suka bibir kamu
17 Amarah Alderio
18 Akhirnya sah
19 Malam dan pagi panas
20 Panggilan baru
21 Belanja bulanan
22 Alderio marah?
23 Alara mellow
24 Asam lambung???
25 Pasangan manis
26 Alara pingsan
27 Kabar bahagia
28 Kedatangan adik Al
29 Telepon dari Renata
30 Menemui Renata
31 Ungkapan cinta Alara
32 Jodoh yang tertukar?
33 Ngidam rujak
34 Cerita Alderio
35 Pengakuan
36 Hari yang manis
37 Mama Ara galak
38 Liburan keluarga
39 Kekesalan Renata
40 Senjata makan tuan
41 Tuduhan Renata
42 Syok berat
43 Memutuskan hubungan
44 Penjelasan Alderio
45 Keterkejutan Renata
46 Bertemu Mama Mira
47 Pertanyaan Mama Mira
48 Pekerjaan baru Alderio
49 Terbongkar
50 Mika kecelakaan
51 Mika tiada
52 Histeris
53 Harus bayar mahal!
54 Permintaan Bima
55 Jalan-jalan
56 Kontraksi
57 Kesendirian
58 Pesta dansa
59 Menyelamatkan Bima
60 Reina Cedera
61 Perhatian Bima
62 Rasa bersalah
63 Alderio pekerja keras
64 Mau mertua?
65 Alara melahirkan
66 Welcome baby Arion
67 Vibes suami istri
68 Menyukainya
69 Kedatangan Mama Reina
70 Bima kepikiran
71 Memantapkan hati
72 Penolakan tegas Reina
73 Salah sasaran
74 Kejutan yang manis
75 Bima Vs Reina
76 Bayi gorila
77 Hari paling dinanti
78 Siap nggak siap
79 Marah tapi mau
80 Rutinitas istri
81 Kebobolan?
82 Keyakinan bersama (End)
83 Ekstra part end
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Prolog
2
Sesuatu telah terjadi
3
Wanita gila
4
Ejekan dan hinaan
5
Bertemu dia
6
Mengingatnya
7
Ditolong Pak Al
8
Menikahlah dengan saya
9
Alara marah
10
Tamparan Alara
11
Kasih sayang orang tua
12
Kedatangan Alderio
13
Keputusan Alara
14
Melamar Alara
15
Kabar mengejutkan
16
Saya suka bibir kamu
17
Amarah Alderio
18
Akhirnya sah
19
Malam dan pagi panas
20
Panggilan baru
21
Belanja bulanan
22
Alderio marah?
23
Alara mellow
24
Asam lambung???
25
Pasangan manis
26
Alara pingsan
27
Kabar bahagia
28
Kedatangan adik Al
29
Telepon dari Renata
30
Menemui Renata
31
Ungkapan cinta Alara
32
Jodoh yang tertukar?
33
Ngidam rujak
34
Cerita Alderio
35
Pengakuan
36
Hari yang manis
37
Mama Ara galak
38
Liburan keluarga
39
Kekesalan Renata
40
Senjata makan tuan
41
Tuduhan Renata
42
Syok berat
43
Memutuskan hubungan
44
Penjelasan Alderio
45
Keterkejutan Renata
46
Bertemu Mama Mira
47
Pertanyaan Mama Mira
48
Pekerjaan baru Alderio
49
Terbongkar
50
Mika kecelakaan
51
Mika tiada
52
Histeris
53
Harus bayar mahal!
54
Permintaan Bima
55
Jalan-jalan
56
Kontraksi
57
Kesendirian
58
Pesta dansa
59
Menyelamatkan Bima
60
Reina Cedera
61
Perhatian Bima
62
Rasa bersalah
63
Alderio pekerja keras
64
Mau mertua?
65
Alara melahirkan
66
Welcome baby Arion
67
Vibes suami istri
68
Menyukainya
69
Kedatangan Mama Reina
70
Bima kepikiran
71
Memantapkan hati
72
Penolakan tegas Reina
73
Salah sasaran
74
Kejutan yang manis
75
Bima Vs Reina
76
Bayi gorila
77
Hari paling dinanti
78
Siap nggak siap
79
Marah tapi mau
80
Rutinitas istri
81
Kebobolan?
82
Keyakinan bersama (End)
83
Ekstra part end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!