Kabar mengejutkan

Persiapan pernikahan mulai dilakukan, kedua pihak keluarga juga turut membantu calon pengantin sebelum hari H. Hari ini Alara sudah kembali ke kampus dengan dalih merevisi skripsi nya, namun faktanya tidak. Ia datang ke ruangan Alderio untuk menagih janji pria itu.

"Pak, saya sudah bersedia menikah dengan anda. Jadi skripsi saya sudah tidak perlu di perbaiki 'kan?" tanya Alara lebih terdengar seperti tuntutan.

Alderio yang sedang membolak-balik kertas hanya bisa terkekeh, ia bangkit dari duduknya lalu mendekati Alara yang menolak saat disuruh duduk.

"Skripsi kamu memang sudah benar sejak lama, kamu saja yang tidak memeriksa bahwa saya tidak memberikan coretan apapun di hari ketiga kamu revisi." Jawab Alderio tersenyum tanpa dosa.

Alara membulatkan matanya, tangannya terkepal dan siap memukul calon suaminya itu, namun dengan sigap di cegah oleh Alderio.

"Mau apa hmm, masa belum nikah sudah mau kdrt?" tanya Alderio dengan suaranya yang begitu berat.

Alderio tersenyum manis, bahkan senyuman nya berhasil menghipnotis Alara yang pasrah saat di dorong ke pintu dan kini posisinya berada di kurungan Alderio.

"Kenapa kamu cantik sekali, Alara. Saya bahkan tergila-gila padamu." Lirih Alderio jujur.

Alara terkejut mendengar penuturan dosen sekaligus calon suaminya, ia menatap manik hitam Alderio, berusaha mencari kebohongan di mata pria itu, namun ia tidak menemukan apapun selain ketulusan.

"Pak, saya harus pergi." Pinta Alara berusaha mendorong Alderio.

Alderio mengusap pipi mulus Alara, ia menjauh membiarkan wanita yang dicintainya pergi dari ruangannya. Al tak perlu khawatir lagi sekarang, persiapan pernikahan telah dilakukan dan Alara tak akan bisa lagi menolaknya.

Sementara Alara keluar dari ruangan Alderio, tanpa sengaja ia berpapasan dengan Echa yang bergandengan tangan dengan Bastian. Alara berusaha untuk tidak peduli, namun langkahnya terhenti saat mendengar ucapan Echa.

"Kasihan banget ya hidupnya sekarang, dulu jadi incaran banyak mahasiswa, sekarang malah nggak ada yang mau temenan sama dia kecuali si Reina." Celetuk Echa tersenyum meremehkan.

Alara membalik badan, ia tersenyum lalu mengangguk. "Gue nggak butuh banyak temen, sedikit teman berkualitas lebih baik dibandingkan banyak teman tapi jahat dan munafik kaya lo." Timpal Alara santai namun penuh penekanan.

"Alara!" tegur Bastian yang sejak tadi hanya menjadi pendengar.

"Kenapa, lo mau belain dia? Silahkan Bastian, tapi jangan sampai lo nyesel saat tahu sifat aslinya." Ucap Alara menatap banci Echa.

"Maksud lo apa, susah ya kalo ngomong sama wanita malam yang sukanya senang-senang." Bentak Echa disertai hinaan.

"Lebih baik kaya gue hidup senang-senang terus, nggak kaya lo, sedih dan mengeluh terus sama hidup. Prihatin gue lihat lo tau." Sahut Alara meledek kemudian segera pergi.

Echa mengepalkan tangannya, ia hendak mengejar Alara dan membuat perhitungan, namun tangannya di cegah oleh Bastian.

"Lupain aja, perlakuan lo ke dia udah lebih dari cukup." Cegah Bastian kemudian pergi meninggalkan Echa.

***

Alara mengendarai mobilnya meninggalkan area kampus, ia ada janji dengan Reina ke toko buku karena hari itu tidak jadi akibat kedatangan Alderio yang tiba-tiba.

Waktu yang mereka janjikan masih tersisa 2 jam, Alara menghentikan mobilnya di pinggir jalan lalu memijat pelipisnya.

"Alara lo pasti berani, ayo cek agar lo tahu kebenarannya." Gumam Alara memegangi perutnya sendiri.

Sebenarnya sudah sejak kemarin Alara ingin pergi ke rumah sakit untuk memeriksa keadaannya, namun rasa takut lagi-lagi menghampirinya, meski Alderio sudah bersedia bertanggung jawab, ia masih saja takut.

Alara menghela nafas, ia mengangguk dengan yakin lalu kembali menjalankan mobilnya menuju rumah sakit terdekat. Setelah 30 menit perjalanan, akhirnya Alara sampai di rumah sakit, ia segera masuk dan melakukan registrasi untuk bertemu dokter spesialis kandungan.

Alara duduk mengantri sampai namanya dipanggil, banyak ibu hamil disana yang membuatnya membayangkan ia juga akan seperti itu jika benar-benar hamil saat ini.

Nama Alara akhirnya dipanggil, gadis itu segera masuk menemui dokter.

"Siang, Dok." Sapa Alara ramah.

"Siang, Nona Alara. Baiklah saya sudah baca keluhannya, katanya anda sering mual dan muntah beberapa hari lalu layaknya ibu hamil, namun kini sudah tidak lagi. Benar?" tanya dokter Mila.

"Benar, Dok." Jawab Alara mengangguk.

"Baiklah, langsung kita periksa saja 'ya. Silahkan berbaring." Tutur Dokter menunjuk ke arah brankar yang ada di sana.

Alara berbaring dengan perasaan gugup, terlebih lagi saat dokter mulai memeriksanya. Alara semakin panik saat melihat kerutan di wajah dokter seakan menandakan kebingungan.

"Nona Alara anda tidak sedang mengandung, mual dan muntah yang anda alami beberapa hari lalu itu karena asam lambung yang naik. Saran saya, jangan sering begadang dan makanlah dengan teratur agar kondisi anda tetap fit." Jelas Dokter setelah selesai memeriksa Alara.

Alara terdiam, ia bangkit dari tidurnya lalu turun dari brankar.

"Jadi saya nggak hamil kan, Dok?" tanya Alara menatap dokter dengan mata berkaca-kaca.

Dokter tampak aneh dan bingung, kenapa wanita muda di depannya ini malah bahagia dengan kabar bahwa dirinya tidak hamil.

"Tidak, Nona. Hanya asam lambung, dan saya akan berikan resep obatnya." Jawab dokter lalu menulis resep untuk Alara.

Setelah mendapatkan resep nya, Alara langsung pergi ke apotek untuk mengambil obat. Butuh waktu 20 menit untuk selesai, dari sana Alara langsung pergi ke mall untuk bertemu dengan Reina sesuai janji mereka.

Selama perjalanan Alara hanya bisa diam, memikirkan bagaimana caranya memberitahu kedua orang tuanya bahwa ia tidak hamil, dan yang terpenting adalah ia harus membatalkan pernikahan nya dengan Alderio karena apa yang ia takutkan tidak benar-benar terjadi.

"Aku tidak peduli, meski kami sempat melakukan hubungan itu, tapi kami melakukannya dalam keadaan tidak sadar. Tidak perlu ada yang berkorban disini." Gumam Alara dengan yakin.

WAHH MBA ALARA MAU BATALIN PERNIKAHAN NYA 😱GAWAT NIH 😭

To be continued

Terpopuler

Comments

Azhure

Azhure

ini sih alara bego apa murahan sih sebenernya?🤭🤭🤭 udah di tidurin giliran yg nidurin mo tanggung jawab malah nolak setengah mati, dikira enak kali menyandang status perawan rasa janda 🤣🤣🤣🤣

2023-10-10

0

Wiek Soen

Wiek Soen

duh alara biar tidak hamil kamu sdh di nolongin 😁😁🤭

2023-08-29

0

Lisabrginting

Lisabrginting

sok x jadi perempuan.di tinggal nanti baru tau rasa

2023-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Sesuatu telah terjadi
3 Wanita gila
4 Ejekan dan hinaan
5 Bertemu dia
6 Mengingatnya
7 Ditolong Pak Al
8 Menikahlah dengan saya
9 Alara marah
10 Tamparan Alara
11 Kasih sayang orang tua
12 Kedatangan Alderio
13 Keputusan Alara
14 Melamar Alara
15 Kabar mengejutkan
16 Saya suka bibir kamu
17 Amarah Alderio
18 Akhirnya sah
19 Malam dan pagi panas
20 Panggilan baru
21 Belanja bulanan
22 Alderio marah?
23 Alara mellow
24 Asam lambung???
25 Pasangan manis
26 Alara pingsan
27 Kabar bahagia
28 Kedatangan adik Al
29 Telepon dari Renata
30 Menemui Renata
31 Ungkapan cinta Alara
32 Jodoh yang tertukar?
33 Ngidam rujak
34 Cerita Alderio
35 Pengakuan
36 Hari yang manis
37 Mama Ara galak
38 Liburan keluarga
39 Kekesalan Renata
40 Senjata makan tuan
41 Tuduhan Renata
42 Syok berat
43 Memutuskan hubungan
44 Penjelasan Alderio
45 Keterkejutan Renata
46 Bertemu Mama Mira
47 Pertanyaan Mama Mira
48 Pekerjaan baru Alderio
49 Terbongkar
50 Mika kecelakaan
51 Mika tiada
52 Histeris
53 Harus bayar mahal!
54 Permintaan Bima
55 Jalan-jalan
56 Kontraksi
57 Kesendirian
58 Pesta dansa
59 Menyelamatkan Bima
60 Reina Cedera
61 Perhatian Bima
62 Rasa bersalah
63 Alderio pekerja keras
64 Mau mertua?
65 Alara melahirkan
66 Welcome baby Arion
67 Vibes suami istri
68 Menyukainya
69 Kedatangan Mama Reina
70 Bima kepikiran
71 Memantapkan hati
72 Penolakan tegas Reina
73 Salah sasaran
74 Kejutan yang manis
75 Bima Vs Reina
76 Bayi gorila
77 Hari paling dinanti
78 Siap nggak siap
79 Marah tapi mau
80 Rutinitas istri
81 Kebobolan?
82 Keyakinan bersama (End)
83 Ekstra part end
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Prolog
2
Sesuatu telah terjadi
3
Wanita gila
4
Ejekan dan hinaan
5
Bertemu dia
6
Mengingatnya
7
Ditolong Pak Al
8
Menikahlah dengan saya
9
Alara marah
10
Tamparan Alara
11
Kasih sayang orang tua
12
Kedatangan Alderio
13
Keputusan Alara
14
Melamar Alara
15
Kabar mengejutkan
16
Saya suka bibir kamu
17
Amarah Alderio
18
Akhirnya sah
19
Malam dan pagi panas
20
Panggilan baru
21
Belanja bulanan
22
Alderio marah?
23
Alara mellow
24
Asam lambung???
25
Pasangan manis
26
Alara pingsan
27
Kabar bahagia
28
Kedatangan adik Al
29
Telepon dari Renata
30
Menemui Renata
31
Ungkapan cinta Alara
32
Jodoh yang tertukar?
33
Ngidam rujak
34
Cerita Alderio
35
Pengakuan
36
Hari yang manis
37
Mama Ara galak
38
Liburan keluarga
39
Kekesalan Renata
40
Senjata makan tuan
41
Tuduhan Renata
42
Syok berat
43
Memutuskan hubungan
44
Penjelasan Alderio
45
Keterkejutan Renata
46
Bertemu Mama Mira
47
Pertanyaan Mama Mira
48
Pekerjaan baru Alderio
49
Terbongkar
50
Mika kecelakaan
51
Mika tiada
52
Histeris
53
Harus bayar mahal!
54
Permintaan Bima
55
Jalan-jalan
56
Kontraksi
57
Kesendirian
58
Pesta dansa
59
Menyelamatkan Bima
60
Reina Cedera
61
Perhatian Bima
62
Rasa bersalah
63
Alderio pekerja keras
64
Mau mertua?
65
Alara melahirkan
66
Welcome baby Arion
67
Vibes suami istri
68
Menyukainya
69
Kedatangan Mama Reina
70
Bima kepikiran
71
Memantapkan hati
72
Penolakan tegas Reina
73
Salah sasaran
74
Kejutan yang manis
75
Bima Vs Reina
76
Bayi gorila
77
Hari paling dinanti
78
Siap nggak siap
79
Marah tapi mau
80
Rutinitas istri
81
Kebobolan?
82
Keyakinan bersama (End)
83
Ekstra part end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!