Part 15 : Flashback

"Eh, gue lihat-lihat lu bareng cewek itu terus, cewek lu?" tanya seorang teman pada Haris yang kebetulan baru saja sampai di tempat tongkrongan sepulang sekolah.

Haris melirik ke arah Jasmin yang sudah pergi agak menjauh setelah anak itu menumpang di motor Haris. Jasmin terpaksa harus jalan kaki sekitar 300 meter untuk ke toko buku. Haris mengendikan bahunya tak acuh ke arah Kai, teman sekelasnya sekaligus teman barunya di sekolah.

"Bukan, tetangga gue itu," jawab Haris cuek.

Kai tampak tersenyum tipis. "Boleh juga, kenalin ke gue dong," pinta Kai pada Haris sambil menyodorkan HP nya.

Haris agak risih sih kalau ada cowok mintain nomor HP atau minta dikenalin ke Jasmin, soalnya Jasmin suka sok kecakepan kalau ada cowok yang naksir dia. Haris malas dong kalau Jasmin sok kecakepan, Jasmin kan nggak cakep di mata Haris.

"Serius lu mau dikenalin sama tetangga gue itu?"

Kai dengan enteng mengangguk. "Iya dong. Kenapa emang? Lu naksir?"

Haris bergidik. "Kagak... gue cuma kasih lu kesempatan sih buat mikir-mikir lagi. Jangan ketipu sama rupanya, aslinya ... dia gesrek."

Kai tertawa kecil melihat ekspresi ngeri Haris. "Haha ... nggak masalah, kasih gue nomornya deh, ke sananya biar gue cari tahu sendiri."

Haris tanpa pikir panjang langsung memberikan nomor telepon Jasmin pada Kai tanpa izin terlebih dahulu pada kawan sejak bayinya itu.

***

Sore itu Jasmin main ke rumah Haris. Sudah seminggu mereka tidak sempat main bareng karena Haris sudah pindah sekolah sejak naik ke kelas kedua. Sementara Jasmin baru saja selesai masa orientasi siswa sudah resmi duduk di bangku kelas 1 SMA. Jumat sore adalah hari istimewa bagi semua pelajar di Bandung, karena esok adalah Sabtu maka Jumat sore merupakan hari pelampiasan terakhir dari semua beragam kegiatan yang menyita waktu.

Ada yang aneh dengan Jasmin, gadis itu sudah mengenakan pakaian rapi, dandan cantik, rambutnya digerai dengan manis menuruni bahunya yang kecil. Jasmin juga menyapa semua orang yang ia lewati ketika berjalan ke rumah Haris.

Berbeda dengan Jasmin, Haris justru diam di rumah, duduk manis sambil menunggu mamanya memasak mi instan dengan telur dan irisan cabe rawit.

"Rissss ...," panggil Jasmin sambil masuk, mencari Haris tanpa permisi ke dalam rumah.

"Ihh wangi Indomie ...," seru Jasmin saat hidung kecilnya mencium aroma MSG dari bumbu Indomie yang dimasak tante Fanny. Jasmin melangkah semakin dekat ke dapur, Haris tak menggubris panggilan kawannya itu.

"Ih, dipanggil-panggil kok nggak nyaut." Jasmin muncul, pakai baju serba warna pink macam mau pawai bareng Cherrybelle.

Haris menatap Jasmin dari atas ke bawah, sobatnya itu langsung duduk di kursi tepat di samping Haris. Bersamaan dengan tante Fanny yang selesai masak mie.

"Lu mau ke mana?" tanya Haris.

"Tante, aku cantik nggak?" Bukannya jawab pertanyaan Haris, Jasmin justru bertanya soal penampilannya pada Fanny yang menyiapkan dua mangkuk mie di atas meja.

Fanny tersenyum. "Cantik... mau ke mana? Nyamperin Haris sekalian?"

Jasmin tersenyum dibuat imut, kalau menoleh ke arah Haris sesaat dengan malas. "Mau pergi, Tan. Ada acara sama temen, hehe."

"Kamu ikut Ris?"

Haris mengaduk kuah mi dengan santai, tidak peduli dengan Jasmin yang semar mesem di sampingnya.

"Enggak Mah, Jasmin doang."

"Kirain, acaranya di mana, Min?" tanya Fanny penasaran.

"Hihi, ke mall Tante. Biasa, anak muda 'kan sukanya nge-mall."

Jasmin mengambil garpu milik Haris, mengambil mi dari mangkok Haris tanpa izin, seolah mangkuk Haris adalah miliknya dan Fanny adalah ibu mereka bersama.

"Awas jangan makan telornya!" bentak Haris pada Jasmin yang dengan cuek memotong sedikit kuning telur milik Haris dan menyuapkannya tanpa dosa.

"Kamu mau mie? Tentu buatin."

"Yaela Mah, suruh aja beli ke warung, ngapain mama bikinin?" omel Haris pada mamanya.

Jasmin menyebikkan bibirnya ke arah Haris dan bersikap cuek.

"Ih, nggak perlu, Jasmin mau pergi kok bentar lagi. Lagian kalo Jasmin makan mi kebanyakan, nanti liptint nya luntur, hehe."

"Tan, aku pergi sekarang deh, sebel... Haris nya galak." Jasmin panik pada Fanny dan mendelik pada Haris yang masih ngomel-ngomel karena telurnya tinggal sedikit lagi.

"Tunggu, jangan pergi dulu. Sebentar ya." Fanny pamit dan meminta Jasmin untuk tidak pergi ke mana-mana. Sepertinya Fanny akan memberinya sesuai atau titipan untuk Hani. Dengan patuh Jasmin menunggu Fanny sambil mengganggu Haris.

"Kai itu... teman lu?" tanya Jasmin sambil memainkan rambutnya.

Haris menoleh sedikit lalu fokus kembali ke mi nya.

"Iya ... kenapa?"

Jasmin tersenyum dan menutup mulutnya. "Ganteng banget gilaaakk," kata Jasmin riang dan matanya tampak berbinar bahagia.

Haris bergidik melihat Jasmin yang bertingkah bak bekicot kegirangan. Bekicot kegirangan emang kek gimana sih, Ris?

"Dia ngajak gue jalan Riiisss. Lu bayangin, ah, gue langsung aja dong mau. Makasih banyak loh, lu udah ngasih nomor gue ke dia."

"Iye iye gue udah tahu, oleh-oleh jangan lupa," kata Haris dengan malas.

"Ris, kalo gue sampe jodoh sama dia, gue nggak bakal deh lupain lu. Pokoknya lu orang pertama yang bakal gue tulis di undangan nikah gue sebagai sebagai salah satu kerabat paling berpengaruh. Iya nggak?"

"Bawel banget lu, kayak lagi baca tripitaka."

"Hehe, kan lu wukong nya."

(Tripitaka : mantra untuk kera sakti).

"Thialand," umpat Haris, lalu cowok itu meminum air putihnya karena mi nya sudah habis, Haris belum kenyang sih karena dia harus berbagi mi dengan Jasmin.

Terpopuler

Comments

nata de coco

nata de coco

ketawa banget 😭

2023-01-31

0

Zia Fahira

Zia Fahira

up dong thooorrr

2022-04-16

0

dek

dek

ditunggu upnya thorrr semngat yaaa..
ceritnya bagus beda dari ygvlain thorr...
sukses selalu ya thorrr

2022-04-16

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15 : Flashback
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18 : Flashback
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35 : Anak Mantan
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Episode 42 : Masa lalu tak selalu Indah
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57 : Pesona Haris
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61 : Pernikahan pura-pura
62 Part 62 : Hey Arnold
63 Part 63 : Ungkapan
64 Part 64 : Ke Belanda
65 Part 65 : Papi mertua
66 Part 66: Nafkah batin
67 Part 67 : Di pagi hari
68 Part 68 : LDR
69 Part 69 : Anak cowok atau cewek
70 Part 70 : Rumah baru
71 PART 71 : Mantan
72 PART 72 : Reuni
73 PART 73 : Dua garis
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80 : Reuni 2
81 Part 81 : Reuni 3
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89 : Flashback
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15 : Flashback
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18 : Flashback
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35 : Anak Mantan
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Episode 42 : Masa lalu tak selalu Indah
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57 : Pesona Haris
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61 : Pernikahan pura-pura
62
Part 62 : Hey Arnold
63
Part 63 : Ungkapan
64
Part 64 : Ke Belanda
65
Part 65 : Papi mertua
66
Part 66: Nafkah batin
67
Part 67 : Di pagi hari
68
Part 68 : LDR
69
Part 69 : Anak cowok atau cewek
70
Part 70 : Rumah baru
71
PART 71 : Mantan
72
PART 72 : Reuni
73
PART 73 : Dua garis
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80 : Reuni 2
81
Part 81 : Reuni 3
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89 : Flashback
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!