Part 13

Dimas baru saja pulang dari kantor tepat pukul 11.20 malam. Hani yang setia menunggu suaminya itu pun menyambut suaminya dengan teh hangat dengan camilan berupa cookies almond di ruang tengah rumah milik Haris dan Jasmin.

"Anak-anak ke mana?" tanya Dimas setiba di rumah.

"Udah tidur," jawab Hani ketus, mungkin karena Hani sudah mengantuk dan kesal juga pada Haris dan Jasmin.

Dimas tersenyum tipis. "Kok jutek?"

"Kesel sama mereka, sudah menikah tapi kok ngeselin terus. Masa aku tadi kemari rumah nggak dikunci, makanan di kulkas juga kosong, gas habis, perlengkapan dapur juga nggak ada sama sekali. Untung aku bawain mereka makanan, kalau enggak Haris sama Jasmin bakal delivery order junk food.

Dimas memperhatikan istrinya sambil duduk rebahan di sofa. "Udah dong, namanya juga anak-anak, mau gimana lagi? Nanti juga kalau mereka sudah punya anak bisa sadar. Dulu juga kita sempat labil."

Hani terkekeh pelan. Dimas adalah mantan pacarnya sebelum Hani menikah dengan Aloey Robert yang merupakan sosok ayah kandung Jasmin sekaligus mantan suaminya. Beruntungnya, Hani bisa dipertemukan kembali dengan Dimas setelah bercerai dengan Aloey. Meskipun dengan keadaan Dimas yang seorang duda beranak satu, Surya.

"Mas, kamu kenapa restuin Jasmin sama Haris menikah?"

Dimas agak berpikir, kemudian merangkul Hani ke dalam dekapannya. "Karena mereka kelihatan nggak bisa dipisahin. Lagian, kalau bukan karena restu Jasmin sama Haris empat tahun lalu ... aku mungkin nggak bisa nikah dengan kamu."

Oh, jadi gitu? Sebentar ... Om Aloey ke mana dong sekarang?

"Oh iya, Airin sama Surya masih di perjalanan dari bandara. Kita tunggu sebentar ya sebelum tidur. Aku minta mereka nginep di sini, soalnya rumah mereka berantakan." Hani mengganti topik obrolan, dan Dimas sepertinya tidak keberatan untuk menunggu kedatangan putra sulung dan menantunya itu.

"Okay, mereka tidur di kamar sebelah mana? Jasmin sama Haris sudah tahu?"

"Udah, mereka udah setuju juga kok."

Setelah selesai menguping obrolan kedua orang tua, Jasmin dan Haris memutuskan untuk kembali ke kamar sebelum Hani atau Dimas melihat mereka belum kunjung tidur. Dengan langkah seribu tak butuh waktu lama bagi keduanya untuk tiba di kamar Haris.

Sebenarnya, Jasmin dan Haris meskipun satu rumah tidak tidur di kamar yang sama, karena kalah taruhan akhirnya Jasmin dapat kamar tamu yang ada di ujung lantai dua, sementara Haris yang menang taruhan dapat kamar utama yang letaknya sangat strategis yaitu di tengah-tengah lantai dua memiliki balkon dan jendela yang besar. Orang tua mereka tidak tahu perihal ini, maka dari itu ketika Hani datang tiba-tiba ke kamar, sungguh beruntung karena Jasmin sedang berada di kamar utama bersama Haris.

"Ris, gue tidur di kasur ya?" Jasmin merengek lagi, Haris yang sudah berada di atas kasur dengan selimut melingkupi tubuhnya hanya menjulurkan lidahnya.

"Ogah, wlee."

Jasmin cemberut. "Gue teriak nih, gue bilangin mami."

"Bilang aja sono. Lu juga paling yang kena, haha ...."

Jasmin langsung merebahkan tubuhnya di atas karpet ditemani satu guling. "Masa lu tega biarin istrinya tidur di lantai beralaskan karpet."

"Ntar gue bakalan bilang ke nyokap lu, kalau lu udah berani ngerokok."

"Bawel banget sih Min, tidur ah tidur. Besok gue mau menyambut Airin dengan ketampanan gue. Gue mau bangun subuh terus pencitraan di dapur. Lu harus terbiasa bobo di atas karpet, siapa tahu lu terbang sama Surya ke Arab biar jauh."

"Haris sialan!"

Tok

Tok

"Min, mami masuk ya?"

Tok

"Udah tidur?"

"Eh... sini cepetan!" Haris menarik Jasmin ke atas tempat tidur, dan Jasmin refleks naik ke atas kasur lalu berbaring di sana dengan posisi yang lumayan natural.

Hani membuka pintu kamar, ditemani Dimas yang mengekorinya dari belakang.

"Tuhkan, apa aku bilang, mereka udah tidur. Kamu ganggu aja."

Hani cekikikan melihat posisi tidur anak dan menantunya.

"Aku tuh tahu banget mereka sejak kecil. Nggak nyangka kalau mereka jadi suami istri."

"Eh, tapi dilihat-lihat, Jasmin tidurnya lucu juga. Kenapa mukanya nempel di ketek Haris begitu, persis kayak kamu," komentar Dimas.

Plak ... Hani memukul manja lengan kekar suaminya sambil tersipu malu.

Meanwhile, Haris harus nahan ketawa karena berhasil ngetekin Jasmin. Jasmin sudah pasti bakalan balas dendam kalau orang tuanya sudah menghilang dari sini.

"Udah ah, kalau mereka bangun pasti malu. Tutup lagi pintunya, kita tunggu Surya."

"Hmm."

Pintu kembali tertutup, Haris membuka mata kemudian bernapas lega.

*Min, Min ... udah pergi tuh mami lu, sana balik ke karpet!" beritahu Haris sembari menepuk-nepuk pelan bahu Jasmin.

Namun, Jasmin sama sekali tidak bergerak, gadis itu memejamkan mata dengan nyaman di samping Haris, sedikit mendengkur halus juga seolah-olah tubuhnya mencari-cari kelembutan di atas tempat tidur. Jasmin juga menggunakan lengan Haris karena dia benar-benar kelelahan lalu tidur.

Haris ingat saat tadi ia menjemput Jasmin dari hotel tempat Jasmin melakukan tugasnya sebagai MUA, Jasmin kelihatan kelelahan ditambah lagi Jasmin juga masih mau membantu Haris di toko furniture untuk melayani beberapa pembeli. Haris tersenyum kecil, dia juga mulai mengantuk dan memutuskan untuk tidur tanpa mempedulikan lengan kirinya yang digunakan sebagai bantal oleh Jasmin.

"Dasar tukang tidur," ucap Haris lembut.

Terpopuler

Comments

Yus Neni

Yus Neni

akhirnya seranjang...kemajuan tu Miris(Yasmin Haris)😁

2022-04-12

0

dek

dek

mantap

2022-04-12

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15 : Flashback
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18 : Flashback
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35 : Anak Mantan
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Episode 42 : Masa lalu tak selalu Indah
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57 : Pesona Haris
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61 : Pernikahan pura-pura
62 Part 62 : Hey Arnold
63 Part 63 : Ungkapan
64 Part 64 : Ke Belanda
65 Part 65 : Papi mertua
66 Part 66: Nafkah batin
67 Part 67 : Di pagi hari
68 Part 68 : LDR
69 Part 69 : Anak cowok atau cewek
70 Part 70 : Rumah baru
71 PART 71 : Mantan
72 PART 72 : Reuni
73 PART 73 : Dua garis
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80 : Reuni 2
81 Part 81 : Reuni 3
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89 : Flashback
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15 : Flashback
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18 : Flashback
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35 : Anak Mantan
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Episode 42 : Masa lalu tak selalu Indah
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57 : Pesona Haris
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61 : Pernikahan pura-pura
62
Part 62 : Hey Arnold
63
Part 63 : Ungkapan
64
Part 64 : Ke Belanda
65
Part 65 : Papi mertua
66
Part 66: Nafkah batin
67
Part 67 : Di pagi hari
68
Part 68 : LDR
69
Part 69 : Anak cowok atau cewek
70
Part 70 : Rumah baru
71
PART 71 : Mantan
72
PART 72 : Reuni
73
PART 73 : Dua garis
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80 : Reuni 2
81
Part 81 : Reuni 3
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89 : Flashback
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!