Part 10

Pagi-pagi asisten rumah tangga di kediaman keluarga Hani dan Dimas sudah menyiapkan sarapan. Sudah dua Minggu penuh Haris dan Jasmin menjadi sepasang suami istri, begitupula Airin dan Surya yang masih belum pulang dari perjalanan bulan madu mereka.

Karena permintaan Dimas, untuk sementara Jasmin dan Haris tinggal di rumah orang tua mereka, hal ini dikarenakan Dimas sering lembur sehingga Hani tidak ada teman di rumah, yang kedua karena Jasmin belum bisa masak, Dimas khawatir kalau Jasmin dan Haris akan makan sembarangan dan jajan diluar setiap hari karena tidak ada yang menyediakan masakan rumahan.

Sarapan dengan nasi merah dan sayuran penuh protein berjalan dengan tenang, dua pasang suami istri yang beda generasi itu menikmati suapan demi suapan tanpa banyak bicara.

"Oh iya, kalian sudah ada rencana punya anak?" tanya Dimas saat sarapan telah berakhir.

Hani dan Dimas kompak melirik Surya dan Jasmin yang sejak pagi tidak banyak bicara.

Jasmin menggelengkan kepalanya. "Belum Pa, Jasmin masih KB, iya kan Ris?"

Haris meringis saat merasakan injakan kencang di kaki kirinya. Dia mendelik ke arah Jasmin dan buru-buru tersenyum dipaksakan ke arah Dimas dan Hani.

"Eh, iya Pah. Jasmin sama Haris pakai KB."

"Loh kenapa? Kalau di KB nanti susah punya anak. Awal menikah itu sebaiknya langsung punya anak," tutur Dimas bijak.

Hani berdecak mendengar penuturan suaminya. "Hmm, Mas nggak usah minta Jasmin punya anak dulu. Jasmin aja belum bisa masak, bangun masih kesiangan. Mami setuju kalau kalian masih KB."

Haris menutup bibirnya nggak kuat untuk tidak tertawa mendengar ucapan Hani tentang Jasmin yang sembrono.

"Iya, untung aku rajin minum pil KB nya. Kalo Haris nggak minum pil KB kayaknya Jasmin bakal hamil anak kembar," celetuk Haris semacam bocah kecil polos, yang sontak seisi meja makan menoleh terkejut ke arah Haris. Terutama Hani dan Dimas yang melotot mendengar pernyataan suami Jasmin ini.

Jasmin melotot pada Haris dengan pandangan yang membunuh. Sementara Haris dengan tampang tanpa dosa terlihat santai mencomot perkedel.

"Ris, cowok nggak pil KB. Lu polos apa bego sih!" bisik Jasmin di telinga suaminya.

Niatnya mau ngomporin, Haris malah kena getahnya, cowok berkulit putih pucat itu langsung tertunduk dan mengunyah perkedel dengan rasa malu di hadapan Hani dan Dimas.

"Buahahahhaa ... Haris, tapi titi kamu aman kan? Enggak kempes kan?" ucap Dimas alias papa mertua Haris sambil ngakak di tempat duduknya, Hani pun melakukan hal yang sama.

Hani menepuk-nepuk lengan suaminya karena tertawa. Dasar suami istri, pantas aja mereka jodoh, sikap sama sifatnya persis banget, mirip.

Jasmin tersenyum kecut melihat kedua orang tuanya menertawakan kebodohan Haris.

Sementara Haris masih diam berusaha untuk menelan perkedel kentang yang ada dalam mulutnya dengan susah payah.

***

"Buruan jalan!" pinta Jasmin ketus setelah menaiki motor Haris yang sudah distarter. Masih dongkol dengan jawaban koplak Haris di meja makan.

"Ya lu kira motor gue mobil tamiya yang habis stater langsung ngacir. Sabar dong!" balas Haris tak kalah ketus, cowok itu langsung menjalankan motornya dengan Jasmin yang ia bonceng di belakang.

"Ris, ntar lagi kalau kita ngumpul bareng orang tua mending lu nggak usah ngomong deh," perintah Jasmin memperlakukan Haris bak anak kecil.

Haris mengangguk lalu membuka kaca helm-nya untuk membalas ucapan Jasmin.

"Makanya lu kasih tahu dong teori-teori KB, biar gue nggak kelihatan banget begonya depan orang tua."

"Ya, makanya lu kalau pakai kutang jangan di pantat." Yang Haris dengar ucapan Jasmin ya begitu. Sampai dahi Haris berkerut-kerut bingung dengan ucapan istrinya.

"Ya, makanya lu kalau ditanya jangan asal jawab." Yang sebenarnya Jasmin katakan. Karena mereka berdua sedang naik motor makanya suara jadi nggak jelas, dan Haris dengar yang enggak-enggak begitupula Jasmin.

"Idih, siapa juga yang pakai kutang. Lu kali yang pakai kutang di pantat. Udah udah jangan ngomong lagi ah, pusing gue dengar lu ngomong mulu. Kek lagi pelajaran PKN."

"Kutang siapa yang nyelip di pantat? Lu lagi belajar peka Ris? Ngomong apa sih, nggak kedengaran?!" balas Jasmin dengan bingung dan setengah teriak.

Terpopuler

Comments

Yuni

Yuni

bwahahahaha.. asli.. bikin ngakak guling2.. 😂🤣

2022-08-17

1

dek

dek

gokil abis thorrr ceritanyaa...
asyikkk seru jugaa....

2022-04-08

1

⸙ᵍᵏoᷡuͦbᷡliͣer༄༅⃟𝐐

⸙ᵍᵏoᷡuͦbᷡliͣer༄༅⃟𝐐

kocak😂😂

2022-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15 : Flashback
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18 : Flashback
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35 : Anak Mantan
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Episode 42 : Masa lalu tak selalu Indah
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57 : Pesona Haris
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61 : Pernikahan pura-pura
62 Part 62 : Hey Arnold
63 Part 63 : Ungkapan
64 Part 64 : Ke Belanda
65 Part 65 : Papi mertua
66 Part 66: Nafkah batin
67 Part 67 : Di pagi hari
68 Part 68 : LDR
69 Part 69 : Anak cowok atau cewek
70 Part 70 : Rumah baru
71 PART 71 : Mantan
72 PART 72 : Reuni
73 PART 73 : Dua garis
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80 : Reuni 2
81 Part 81 : Reuni 3
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89 : Flashback
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15 : Flashback
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18 : Flashback
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35 : Anak Mantan
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Episode 42 : Masa lalu tak selalu Indah
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57 : Pesona Haris
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61 : Pernikahan pura-pura
62
Part 62 : Hey Arnold
63
Part 63 : Ungkapan
64
Part 64 : Ke Belanda
65
Part 65 : Papi mertua
66
Part 66: Nafkah batin
67
Part 67 : Di pagi hari
68
Part 68 : LDR
69
Part 69 : Anak cowok atau cewek
70
Part 70 : Rumah baru
71
PART 71 : Mantan
72
PART 72 : Reuni
73
PART 73 : Dua garis
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80 : Reuni 2
81
Part 81 : Reuni 3
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89 : Flashback
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!