Happy reading
Flashback on
Sebulan sebelum kecelakaan.
Seperti biasa Galaksi datang ke apartemen Viola hanya, setelah pulang kantor atau bahkan pria itu rela pulang awal hanya untuk ngapel hingga menginap di apartemen sang kekasih.
Tok! Tok! Tok!
Viola yang sedang menonton televisi itu, langsung menoleh kearah pintu.
"Siapa sih bertemu? Masih jam 3 sore gak mungkin Galaksi kesini, dia masih kerja jam segini," gumamnya bertanya.
Viola menghiraukan tiga ketukan tadi, dan kembali menonton film kesukaannya. Sedangkan Galaksi yang sudah bosan menunggu pacarnya membuka pintu itu langsung menekan pin apartemen pacarnya.
"Pantes gak dibuka, dia lagi asik sama dunianya," gumam Galaksi berjalan pelan kearah pacarnya yang duduk di karpet bulu itu dengan tenangnya.
Galaksi melepas jasnya dan meletakkannya di sofa lalu memeluk tubuh pacarnya dari belakang.
Grep
"AAAAA....
Cups
"Emm."
Viola yang awalnya kaget kini menjadi tenang karena kecupan singkat yang dilayangkan pria yang memeluknya ini.
"By..."
"Hmm, saking asiknya kamu sampai gak peduliin aku yang ketuk pintu hmm?" tanyanya yang masih memeluk tubuh pacarnya dari belakang.
"Kan kamu biasanya jam 3 masih di kantor, kamu pulang awal lagi?" tanya Viola memegang tangan pacarnya yang ada diperutnya.
"Biasalah udah kangen sama kamu, jadi gak bisa lama-lama di kantor. Pikiranku ke kamu aja," jawabnya dengan jujur.
Yah, karena kemarin Galaksi tak bisa datang ke apartemen pacarnya karena pekerjaan yang menumpuk bahkan Viola menemani Galaksi lewat video call.
"Kok bisa bukannya setiap hari ketemu walau lewat VC?"
"Gak bisa ngobati kangen aku lah," jawabnya menyembunyikan kepalanya di ceruk leher sang pacar dengan mesra.
Viola menoleh kearah pacarnya dan mengecup kening sang pacar, ia bisa mencium aroma parfum yang belum memudar itu.
"Ya sudah kamu mandi dulu, biar aku masak makanan kesukaan kamu."
"Yank, boleh request sesuatu gak?" tanya Galaksi.
"Apa?"
"Boleh gak?"
"Apa?"
"Boleh enggak?"
"Iya boleh apa By hmm?"
"Nanti aja pokoknya kamu gak boleh nolak," ujarnya dengan senyum manisnya hingga membuat Viola diabet melihatnya.
"Terserah kamu aja lah," ujarnya dengan malas. Jika ia menanggapi terus ucapan pacarnya ini mungkin sampai besok juga tak akan kelar.
Galaksi berlalu menuju kamar Viola dan mandi, sedangkan Viola berlalu mematikan televisi dan berlalu menuju dapur.
Menjadi yatim piatu diusianya yang baru 16 tahun membuat Viola menjadi gadis mandiri yang harus bisa apapun.
Tak lama Galaksi keluar dari kamar hanya memakai kolor tanpa atasan yang membuat tubuh pria itu terekspos jelas.
"Kebiasaan gak pake baju, ini dingin loh By. Pake bajunya," omel Viola pada pacarnya yang tak pernah mau memakai baju saat bersamanya.
"Gak mau!!"
Viola membiarkan apa yang dilakukan pacarnya itu, walau ia tahu tubuh kekar Galaksi kedinginan karena AC yang masih menyala.
"Tumben kamu bisa pulang sore?" tanya Viola pada Galaksi.
"Karena aku kangen sama kamu," jawabnya.
"Bukan masalah itu By, tapi kata kamu kerjaan numpuk. Aku juga tahu rasanya kerja dan memiliki tugas banyak pasti gak enak," ujar Viola memasukkan udang itu kedalam wajan.
"Aku bosnya terserah aku lah," jawab Galaksi tak peduli akan pekerjaan yang ia pikirkan sekarang adalah agar bisa bermanja dengan pacarnya yang cantik ini.
10 menit berlalu masakan Viola masak, ia sedikit mencicipi masakannya sendiri dan rasanya perfect. Masakan yang sudah jadi tadi Viola letakkan dimeja makan.
Galaksi yang melihat udang berwarna merah itu membuatnya ngiler, tangannya mengambil dan mengupas udang itu dengan sangat cekatannya.
"Pelan-pelan By gak ada yang mau ngambil," ujarnya dengan senyum manisnya.
"Enak banget yank, kalau gini terus bisa gemuk aku," ucapnya dengan mulut penuh.
"Kalau kamu mau aku bisa antar makan siang ke kantor By," tawar Viola seraya menyuapkan makanan itu ke mulutnya.
"Boleh yank, kalau bisa setiap hari ya. Nanti kamu temani aku kerja," jawabnya dengan senyum manisnya.
Galaksi kembali memakan makanannya dengan lahap. Viola yang melihat pacarnya sangat lahap memakan masakan buatannya itu senangnya bukan main saat masakannya dipuji oleh seorang CEO Ryano.
Setelah selesai makan, Viola membereskan piring kotor itu bersama Galaksi yang juga ingin mencuci tangannya.
"Ngamar yank!!" rengek Galaksi saat mereka selesai mencuci piring dan mencuci tangannya masing masing.
"Masih sore masa mau tidur?" tanya Viola dengan polosnya.
"Aku lelah sayang mau rebahan dan dipeluk kamu," ujarnya dengan manja.
"Owwhhh bayi besarku ini lelah hmm? Mau dipijat gak?" tanya Viola dan dijawab anggukan oleh Galaksi.
Mereka berdua berjalan menuju kamar Viola, dengan Galaksi yang terus memeluk Viola dari belakang.
"Nyamannya," gumam Galaksi setelah badannya berbaring di kasur empuk itu.
"Tengkurap!"
Galaksi menurut dan tengkurap, tanpa disuruh Viola langsung naik kepunggung Galaksi dan mulai memijat pundak pria nya itu.
"Yank enak!"
"Iya lah kan aku yang pijat," jawabnya dengan percaya diri.
Padahal yang dibilang Galaksi enak itu adalah punggungnya yang berpapasan langsung dengan si unu yang hanya terbalutkan underwear itu.
Setelah selesai memijat, Viola turun dari punggung Galaksi dan Galaksi bersandar pada kepala ranjang.
"Sayang peluk," manja Galaksi pada Viola yang ada didepannya.
Entah kenapa Viola sudah biasa dengan sikap manja sang pacar, baginya semua itu sudah menjadi makanannya sehari-hari.
Viola memeluk tubuh Galaksi yang besar baginya sedangkan pria itu menelusupkan wajahnya di dada Viola.
"Makin gede ya yank," ujarnya dengan tangan yang sudah masuk kedalam dress mini Viola.
"Gara gara kamu juga nih," jawabnya dengan cemberut.
"Tapi enak kok, aku suka. Nanti aku bikin biar mengeluarkan susu," ujar Galaksi yang sudah mulai mencari sumber semangatnya itu.
Tangan Nakal itu melepaskan pengait bra Viola dan menurunkan kerah dress kekasihnya itu.
Dan Galaksi mulai meminta request nya tadi untuk menyusu dengan nikmatnya. Tangan Viola digunakan untuk mengelus rambut sang pacar dengan lembut hingga membuat pria itu ke enakan dibuatnya.
Flashback off
"Aku kangen kamu yang manja Gal. Apa kamu juga tak merindukan sumber semangatmu?" tanya Viola dalam hati.
Clara yang melihat kakaknya iparnya termenung itu membiarkannya mungkin Viola sedang memikirkan sesuatu pikirnya.
"Mereka terlihat akrab," batin seseorang mengintip dari balik pintu kamar itu.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Nova Evita
atau Sania yg ngintip ?
2023-12-06
0
Asih Ningsih
semoga gala yg lg mengintip laran viola.
2023-09-29
0
Sri Mulyati
semoga Gala yang mengintip itu.
semoga Gala ingat sumber nutrisi nya juga
semoga Gala....
semoga...
semangat 💪💪💪 up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘
2022-05-06
2