Happy reading
Pagi harinya Galaksi terbangun terlebih dahulu karena ia sudah terbiasa akan bangun pagi selama ia lupa ingatan.
Galaksi membuka matanya dan hal pertama yang ia lihat adalah dada besar sang pelayan yang ada didepannya.
Tatapan matanya mengarah pada ke wajah Viola yang sangat meneduhkan matanya itu.
"Kenapa dia sangat manis sih?" tanya Galaksi dalam hatinya.
Ingin rasanya ia mengecup bibir pink alami milik Viola. Entah diolesi apa bibirnya agar jadi seperti itu.
"Dan kenapa dadanya bisa sebesar ini? Apa dia operasi demi membesarkan dadanya?" tanyanya lagi.
Andai kau tahu siapa yang membuat dada Viola besar? Jawabannya adalah Galaksi sendiri. Yah setelah membobol kesucian Viola satu tahun yang lalu Galaksi sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lagi melakukan itu sebelum mereka menikah secara agama dan hukum. Tapi sebagai gantinya Viola harus menyusuinya setiap saat, dan setiap waktu saat Galaksi menginginkannya. Mau tak mau Viola harus mengiyakan walau ia bisa saja memberikan hal yang lebih untuk kekasihnya itu. Alhasil dada Viola makin membesarkan karena hampir tiap hari disedot oleh Galaksi. Bahkan bera yang biasa ia gunakan sampai tak muat sekarang.
Sebagai laki-laki normal Galaksi tentu bernafsu dengan dada montok Viola, dari luar saja sudah menggoda apalagi jika melihatnya langsung dada empuk dan besar itu pasti sangat uwuhhh.
Saat tangan nakal Galaksi ingin menyentuh dada besar dan seksi itu. Tiba-tiba suara Viola menghentikan tangan Galaksi.
"Pagi Tuan," ujarnya dengan senyum.
"Hmm."
Galaksi kembali meletakkan kepalanya di dada Viola dengan nyaman. Ia kesal karena tak bisa memegang dada Viola.
Sedangkan Viola tentu saja bernafas lega, karena tadi ia sempat melihat tangan Galaksi ingin memegang dadanya. Bukan ia tak mau Galaksi melakukan itu tapi ia hanya mau Galaksi memegang asetnya saat sudah sembuh dari amnesia nya.
"Syukurlah dia gak jadi pegang dada montok gue yang sangat indah ini, walau gue emang pengen dibelai dengan lidahnya itu tapi gue bajak mau dikira cewek murahan," batin Viola mengelus rambut Galaksi dengan lembut.
Viola memindahkan kepala Galaksi ke bantal dengan nyaman, kemudian ia duduk dan turun dari kasur empuk itu.
"Lu mau kemana?" tanya Galaksi yang seakan tak mau ditinggal oleh wanita ini.
"Anu saya mau ke kamar Tuan, mandi dan ganti baju dulu. Habis itu baru mandiin Tuan Galaksi," jawabnya saat tangan yang dicekal oleh Galaksi.
"Lu mandiin gue dulu, dan lu kan bisa mandi di sini," ujarnya dengan ketus.
"Gak bisa Tuan pakaian saya ada di kamar," jawabnya.
Bisa bisa penyampaiannya terbongkar karena Galaksi memintanya untuk mandi di kamar ini. Make up nya tak ada disini, jika Viola mandi disini mungkin Galaksi akan tahu jika yang di foto itu adalah dirinya.
"Emm ya sudah mandiin gue, habis itu lu terserah mau mandi dimana," ujarnya pasrah. Ia tak bisa menikmati tubuh Viola jika seperti ini.
Viola turun dari kasur dan mengambil kursi roda Galaksi yang tak jauh dari tempat tidur itu.
"Tuan mau ya di terapi," bujuk Viola pada Galaksi yang sudah duduk di kursi roda.
"Gak mau," jawabnya singkat.
"Huffttt memang Tuan Gala tak mau sembuh hmm? Bisa jalan lagi, bebas mau ngapa-ngapain."
"Tinggal Tuan yang mengingat sendiri ingatan masa lalu Tuan. Apa benar Tuan Besar dan Nyonya Besar adalah orang tua Tuan, dan siapa wanita dalam foto yang Tuan lihat itu," lanjutnya.
Galaksi hanya diam tak menjawab, ia belum mau menjalani hal itu. Ia takut jika suatu saat ia hanya dimanfaatkan saja.
"Vio janji deh bakal temani Tuan Gala sampai sembuh," ujarnya dengan lembut.
Orang keras kepala seperti Galaksi tak bisa di bilangin dengan keras juga, Viola harus mengimbanginya dengan tutur kata lembut.
"Gimana?" tanyanya.
"Nanti aku pikirkan," jawabnya dengan datar.
Seperti biasa Viola memandikan Galaksi dengan telaten, tak lupa ia memijit kaki Galaksi yang licin karena sabun itu.
"Nanti kalau Tuan udah bisa jalan jangan lupain Viola yang manis ini ya," canda Viola dengan senyum manis. Senyum yang mampu menggetarkan hati Galaksi, entah kenapa ia jadi seperti ini.
"Hmm."
"Kenapa dia cuek banget sih, gak bisa lembut dikit apa ya," batinnya dengan kesal.
Setelah selesai memandikan Galaksi dan memakaikan pria itu baju. Viola kembali ke kamarnya untuk mandi.
"Huffttt sayang banget wajah cantik aku harus kena make up 24 jam gini," gumamnya menghapus sisa make up miliknya.
Viola menatap pantulan wajah cantiknya di cermin kamar mandi. Inilah Viola yang asli, Viola yang cantik dengan body yang aduhai hingga membuat Galaksi bertekuk lutut padanya 2 tahun lalu.
"Kuat, lu harus kuat," gumamnya menyemangati dirinya sendiri.
Viola berlalu untuk mandi, menghilangkan noda-noda membandel yang sulit dihilangkan kek mantan. Setelah selesai mandi Viola keluar dengan handuk mini yang memilih dadanya. Ia tak tahu jika Clara ada di kamar itu.
"Kak Vio kulitnya putih banget, kencang lagi. Pantesan Kak Gala gak betah di rumah saat itu mau ngapel toh," gumamnya.
"Gue penasaran Kak Gala udah ambil kesucian kak Viola belum ya? Kalau belum rugi sih," gumamnya dengan penasaran.
"Kakak."
Viola terkejut mendengar panggilan itu, bukaan malu karena tak memakai make up tapi malu karena ia hanya memakai handuk kecil ini. Bahkan bisa dilihat sendiri jika dadanya ingin loncat keluar.
"Hmm?"
"Berhenti di situ Cla, kakak mau ganti baju. Balik badan," perintahnya dan diangguki oleh Clara.
Secepat kilat Viola memakai bajunya kemudian menyuruh Clara kembali membalikkan badannya.
"Kamu udah mau berangkat?" tanya Viola karena Clara sudah memakai baju seragamnya.
"Belum, Mama nyuruh aku buat manggil kakak buat sarapan bareng. Kalau bisa ajak Kak Gala, tapi kalau kak Gala gak mau ya kakak aja."
"Oke nanti aku bujuk, gampang pokoknya," ujarnya memakai make up miliknya.
Setelah mengucapkan itu Clara keluar dari kamar dan membiarkan Viola memoles wajahnya sendiri.
Bersambung
Jangan lupa mampir ke novel teman uthor ya!!
Judul : Istri Kecil Dosen Muda.
Napen : Susi similikity.
Seoarang mahasiwi polos, cengeng dan juga manja harus menerima perjodohan yang telah di rencanakan oleh kedua orang tuanya yang tak lain dengan dosennya sendiri yang begitu dingin. Tapi siapa sangka di balik kepolosannya gadis itu menyembunyikan jati dirinya yang sebenarnya.
Bagaimanakah sikap mereka di kampus?
Akankah mereka saling mencintai?
Apakah sang Dosen akan menerima jika dia tau jati diri gadis itu yang sebenarnya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Asih Ningsih
waduh rupanya udah sejauh itu ya thor mereka berpacaran.
2023-09-26
0
Danny Maringka
mkn seru ceritanya
2022-07-28
0
Marsanda Marsanda
semangat thor
2022-07-06
0