Happy reading
Tak terasa sudah seminggu lebih Galaksi berada di rumah sakit. Tapi pria itu menjadi ling lung karena tak ingat apapun.
Dalam seminggu pula Viola selalu mengunjungi kekasihnya saat semua sudah terlelap atau bahkan saat tak ada yang menjaga. Pernah satu kali Viola menemui Galaksi sampai pagi hari itu karena tidak ada yang menjaga dan Galaksi sedang tidur.
Seperti malam ini yang menjaga Galaksi adalah Reno, sekretaris Galaksi itu tahu jika pacar tuannya selalu mengunjungi tuannya saat malam hari.
"Terima kasih sudah menjaga Mas Galaksi kak," ujar Viola pada Reno.
"Iya Vio, kayak sama siapa aja. Tuan Galaksi juga bos aku kan," ujarnya dengan senyum.
Reno keluar dari ruangan itu hingga hanya menyisakan Viola dan Galaksi disana.
"Mas Gala, Vio dateng lagi nih. Maaf cuma bisa nemenin Mas saat Mas tidur."
"Mas yang kuat ya, buat nerima semua ini. Vio janji akan bantu mas sampai pulih. Tapi bagaimana caranya?"
"Perlu mas tahu kalau Vio ini kekasih mas, masa Mas lupa kalau kita sudah pacaran 2 tahun lebih. Mas lupa sama janji Mas Galaksi sama Vio."
"Tapi Vio gak marah kok Mas, Vio malah seneng mas baik baik aja sekarang. Tapi Vio takut sama keluarga mas, terlihat banget ibu Mas tidak menyukainya."
Karena tak ada yang menjaga Galaksi disini jadi Viola bisa tenang menjaga kekasihnya sekarang.
Dengan tangan yang mengelus rambut Galaksi dengan lembut. Viola bagai mendongeng untuk Galaksi, ia selaku bercerita akan apanya ia lalui saat ini tadi.
"Dek Vio cinta banget sama Mas Gala, walau mas gak ingat sama Vio tapi Vio yakin suatu saat mas akan ingat semuanya terutama tentang kita."
Tanpa sadar jika Clara berdiri dibelakang pintu, melihat apa yang selalu dilakukan kekasih kakaknya itu setiap malam.
"Kenapa dia tak bertemu dengan Mama dan Papa ya? Kakak itu terlihat sangat baik," gumamnya.
"Karena keluarga nona sudah terlanjur mrmbenci nona Viola. Ini semua bukan salah Nona Viola tapi murni kecelakaan."
Clara menatap sekretaris kakaknya itu dan mengajaknya duduk.
"Jadi kakak tahu siapa wanita itu?" tanya Clara dan diangguki oleh Reno.
"Nona Viola dan Tuan Galaksi sudah berpacaran sejak 2 tahun yang lalu, dimana Nona magang di perusahaan yang saat itu dipegang oleh Tuan Galaksi. Saya yang melihat sendiri bagaimana perjuangan Tuan Galaksi untuk mendapatkan cinta dari Nona Viola yang selalu insecure karena sudah tak memiliki orang tua. Hanya Nona Viola yang mampu merubah tuan Galaksi yang dingin dan tak tersentuh itu menjadi hangat selain pada keluarganya."
"Hari itu adalah hari wisuda Nona Viola. Tapi Tuan Galaksi tak bisa menghadiri wisuda Nona Viola hingga ia berencana ingin membuat kejutan pada Nona Viola. Tapi nahas kecelakaan itu tak bisa terelakkan."
"Nona Viola tak salah dalam hal ini, dia tak tahu jika Tuan Galaksi akan ke apartemennya. Dia selalu menyalahkan dirinya sendiri atas kecelakaan Tuan Galaksi ia berfikir jika ia penyebab semua ini terjadi, bahkan Nona Viola pernah berjanji ingin membuat Tuan Galaksi sembuh."
Clara mendengar penjelasan dari sekretaris kakaknya itu dengan seksama ia tak menyela dan tak memotong ucapan Reno.
"Jadi namanya kak Viola?" tanya Clara dan dianggukkan oleh Reno.
"Aku juga selalu lihat dia setiap malam, aku mendengar apa yang diucapkan setiap malam."
"Nona hanya takut jika keluarga Tuan Galaksi semakin membencinya," jawab Reno pada Clara.
"Mau membantu Nona Viola untuk menyembuhkan Tuan Galaksi?" tanya Reno pada Clara.
"Bagaimana?"
"Entahlah kita pikir nanti, aku tak tega terus terusan melihat dia seperti itu. Bagaimana jika Tuan bangun dan masih ada Nona Viola disana? Entahlah apa yang akan terjadi."
"Pasti kakak berfikir bahwa kak Vio adalah wanita yang sudah lancang memegangnya tanpa izin," jawab Clara.
"Bisa jadi begitu apalagi sifatnya yang seperti itu membuat saya was was," ujarnya.
"Sudahlah nanti kita pikirkan jalan terbaik untuk mereka berdua," ujar Clara menepuk pundak Reno, Reno mengangguk dengan senyum yang mampu menggetarkan hati Clara.
Kembali lagi ke dalam ruangan dimana Viola masih ngoceh dengan sendirinya. Ia juga mengambil buah apel itu dan memakannya.
Galaksi yang merasa terganggu itu meleguhkan suaranya dengan pelan.
"Eughhhh."
Viola yang mendengar itu langsung mengelus rambut tebal kekasihnya agar nyenyak kembali. Ia sangat tahu kebiasaan itu, apalagi mereka sering tidur bersama.
Cups
Cups
Cups
"Tidur yang nyenyak ya Adek gak akan ganggu Mas lagi kok," ucapnya dengan lembut hingga membuat Galaksi menarik tangan Viola dan memeluknya bagai guling.
"Emm.."
Tes! Tes!
"Andai saat bangun kamu seperti ini mas. Mungkin aku akan sangat bahagia. Maafkan aku karena sudah membuatmu seperti ini."
Dengan cepat Viola menghapus air matanya.
"Oh ya Mas, Mas Gala saat itu ingin memberikan bunga mawar kan?" tanya Viola.
"Aku udah terima bunga dari Mas Gala walau agak ringsek sih, tapi masih bagus kok dalamnya. Makasih sudah mau romantis gitu ke aku, aku juga udah baca kartu ucapan yang ada disana."
"Viola sayang Mas Galaksi, sayang banget," ujarnya dengan senyum.
Ia terlalu lelah untuk mengekspresikan dirinya sekarang. Ia terlalu lemah untuk menghadapinya semua sendiri.
Karena lelah seharian belum tidur, Viola tertidur disamping dengan duduk. Tangannya masih dipeluk Galaksi hingga ia tak bisa apa-apa.
Clara dan Reno sudah pulang sedari tadi hingga hanya meninggalkan Galaksi yang dijaga oleh Viola.
Perlahan Galaksi membuka matanya dan mengelus rambut Viola, entah ia kenapa tapi rasa sayangnya terhadap gadis yang sudah menjenguknya setiap malam membuatnya nyaman.
"Sebenarnya siapa kamu? Dan apa hubungan kita dimasa lalu? Mama bilang aku tak memiliki pacar tapi kamu selalu datang mengatakan jika kamu adalah kekasihku. Aku harus percaya pada siapa?" tanyanya.
Galaksi selalu tak bisa melihat wajah Viola saat malam, ataupun saat tertidur begini karena rambut wanita ini menutupinya. Walau ia sangat penasaran tapi ia tak tega membangunkannya.
"Aku harap kau tak berbuat jahat," gumamnya.
Galaksi memegang keningnya yang berulang kali dikecup wanita tak dikenalnya ini dengan senyum. Entah kenapa ada rasa senang dihatinya tapi tak tahu penyebabnya apa.
"Namamu Viola kan, dan kau selalu memanggilku Mas Galaksi. Viola," menolognya.
Akhirnya kembali tertidur dengan memeluk tangan Viola yang sedari tadi ada di dadanya dengan nyenyak.
Tak terasa hari sudah mulai pagi, semua aktivitas berjalan dengan semestinya tak terkecuali Galaksi yang baru terbangun tapi ia sendiri. Wanita yang menemaninya tadi malam juga sudah pergi, itu yang dia dapat seminggu ini.
"Apa aku gilang sudah mencarinya? Bahkan kau tak mengenalnya," batin Galaksi.
"Tapi wanginya masih membekas disini. Pasti belum lama ia pergi," batinnya lagi.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Mawar Lestari
masih bnyak kata yg salah Thor
2023-12-07
2
Nova Evita
masih banyak typo kak author. perlu revisi barang kali biar tambah enak baca nya. tetap semangat ya kak
2023-12-06
1
Asih Ningsih
asal kmu tau viola adalah malaikat penolongmu kelak.
2023-09-24
0