Happy reading
Malam yang kelam kini berubah menjadi pagi, matahari yang tadi tampak malu malu kini sudah meninggi. Tak lupa suara riuh kendaraan yang memecah keheningan pagi itu.
Ketiga manusia yang sedari tadi ada di ruang rawat itu tampak sudah bangun dan bahagia melihat kesayangan mereka sudah bangun.
"Sayang kamu sudah bangun nak, syukurlah Mama bahagia kamu udah bangun," ujar Mama Audi memeluk putra kesayangannya dengan erat.
"Syukurlah kakak sudah sadar, aku seneng banget kakak sudah sadar," ujar Clara ikut memeluk kakaknya dengan bahagia. Ia menangis bahagia apa mungkin karena perempuan yang tadi malam hingga kakaknya cepat sadar.
"Kalian siapa?"
Duar
Dua kata yang membuat mereka bertiga kaget, kenapa Galaksi bertanya siapa mereka? Begitulah pikir mereka.
"Apa kamu tak mengenal kami nak?" tanya Papa Bara sedih. Galaksi menggeleng, ia memang tak mengingat siapa dirinya dan siapa mereka.
Mama Audi yang mendapat gelengan dari sang putra itu langsung memanggil dokter. Mama Audi menangis dipelukan suaminya begitupun dengan Clara yang tak kuasa menahan air matanya kala kakaknya tak mengenalnya.
Dokter memeriksa Galaksi, dengan teliti ia mulai menanyakan beberapa pertanyaan kepada Galaksi.
Hingga dokter mengatakan jika Galaksi mengalami amnesia yang belum diketahui sampai kapan.
"Untunglah tuan muda tidak sampai mengalami amnesia permanen jadi kalian bisa memicu ingatan tuan muda sedikit demi sedikit. Tapi tolong jangan terlalu membebani pikirannya hingga membuatnya semakin sakit dan susah untuk mengenali kalian," jelas dokter itu yang membuat mereka semakin terisak.
"Kenapa kamu harus semenderita ini nak? Kamu sudah lumpuh dan sekarang kamu harus mengalami lupa ingatan," batin Mama Audi menatap putranya.
"Dokter," panggil Galaksi.
"Ya tuan muda?"
"Kenapa kakiku sulit untuk di gerakkan ya? Seperti mati rasa," tanya Galaksi pada dokter itu.
"Mohon maaf tuan muda, tulang kaki Anda mengalami keretakan yang cukup parah hingga membuat Anda lumpuh. Tapi jangan khawatir ini hanya beberapa saat kok, jika Anda mau menjalani perawatan dan terapi," jawabnya yang membuat Galaksi mengangguk.
Entahlah tak ada yang tahu isi hati Galaksi yang tak ada sedih sedihnya saat tahu ia lumpuh.
"Kak," panggil Clara saat dokter itu sudah keluar dari ruangan itu.
"Kamu siapa?" tanya Galaksi menatap Clara dengan tak biasa.
"Aku Clara, adik kak Galau," jawab Clara pada kakaknya.
"Gala? Apa itu namaku?" tanyanya menatap Clara.
"Ya, nama kakak adalah Galaksi Ariano, aku Clara Ariano. Yang perempuan itu adalah Mama Audi, dan disampingnya adalah Papa Bara, mereka orang tua kita," jawabnya dengan senyum.
"Kalian keluargaku?"
"Ya, kita keluargamu nak. Aku ibumu dan dia ayahmu. Kita keluarga," jawab Mama Audi dengan senyum mengembang.
Galaksi diam dan mulai mengingat apa dia memiliki keluarga atau tidak. Tapi saat dia ingin mengingat itu semua kepalanya sakit, sakit sekali.
"Aarfghhhhhh sakit," teriak Galaksi.
Mereka menenangkan Galaksi agar tak terlalu memikirkan hal yang berat berat dulu dengan begitu Galaksi tak merasakan sakit lagi.
"Sudah kakak istirahat aja ya, biar gak sakit lagi kepalanya," ujar Clara mengelus rambut kakaknya dan membaringkannya diranjang.
Galaksi mengangguk patuh, sedangkan seorang wanita yang ada diluar ruangan itu harus menahan tangisnya saat mendengar kekasihnya lupa ingatan.
"Kenapa harus seberat ini ujian darimu ya Tuhan, aku tak tahu sanggup atau tidak menjalaninya," batin Viola yang ada disana.
"Nona tidak masuk?" tanya Reno yang baru datang membawa bubur dan sarapan untuk orang yang ada di dalam.
"Enggak kak, aku disini aja. Tolong jangan bilang jika aku ada disini ya! Aku tak mau mereka semakin membenciku dan tak mengizinkannya untuk menemui Mas Galaksi lagi," ujarnya dengan sendu. Ia menahan air matanya agar tak jatuh.
"Tapi Nona, mungkin Tuan muda akan senang jika Nona menjenguknya," ujar Rebo pada Nonanya.
"Mas Galaksi tak akan tahu siapa aku, karena dia sekarang amnesia," jawab Viola dengan nada bergetar.
Reno yang mendengar jawaban dari kekasih tuannya itu terkejut. Sungguh malang nasib tuannya sudah lumpuh dan sekarang harus mengalami kebutaan.
"Nona yang sabar, saya yakin jika suatu saat tuan muda pasti sembuh seperti sedia kala," ucap Reno dengan senyum.
"Kak."
"Iya Nona? "
"Tolong bantu Vio, biar bisa dekat dengan Mas Gala ya. Apapun itu walau harus mengubah identitas Viola," pinta Viola pada sekretaris kekasihnya yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri itu.
"Siap, aku akan menghubungi kamu jika ada kesempatan," ujarnya seraya mengelus rambut Viola.
"Andai adikku masih ada mungkin sekarang sudah sebesar Nona muda," batin Reno dengan senyum.
"Makasih kak," ucapnya dan diunggulkan oleh Reno.
Reno masuk kedalam ruangan itu dan memberikan sarapan untuk mereka semua. Galaksi yang melihat Reno itu bingung.
"Kamu siapa?" tanya Galaksi pada Reno.
"Saya sekretaris Anda tuan, apa tuan lupa dengan saya?" tanya Reno seolah belum tahu jika Galaksi amnesia.
"Gak tahu, memangnya apa pekerjaan saya?" tanya Galaksi.
"Anda seorang CEO tuan di Riano Corp," jawab Reno yang membuat Galaksi mengangguk.
"Dimana itu Riano Corp?" batin Galaksi bingung. Karena tak mau ambil pusing Galaksi menganggukkan kepala.
Mereka memakan sarapan mereka dengan tenang. Begitupun Galaksi yang tampaknya sangat menyukai bubur yang dibawa Reno.
Tanpa sengaja pandangan Galaksi tertuju pada sudut pintu yang terdapat kaca kecil itu. Ia melihat ada seorang wanita yang mengintip disana.
"Siapa dia? Apa aku mengenalnya?" tanya Galaksi dalam hati.
"Boleh aku bertanya?"
"Silahkan tuan," jawab Reno pada bosnya.
"Apa aku memiliki kekasih atau pacar?"
Saat Reno ingin menjawab, suara Mama Audio terlebih dahulu menyelanya.
"Kamu belum memiliki kekasih sayang apalagi pacar, umurmu masih 26 tahun. Kamu masih sendiri," jawab Mama Audio yang mendapat tatapan tak percaya dari Clara dan Reno.
Deg
"Aku pacar kamu Gal, Maaf jika aku tak bisa menemuimu sekarang," ujar Viola dari balik pintu. Rasanya ia sudah tak sanggup untuk mendengar lebih lanjut apa yang diucapkan keluarga kekasihnya.
"Tapi aku merasa ada yang aneh dengan kata kekasih."
"Jika kamu memiliki pacar harusnya sekarang dia ada disini kan?" tanya mama Audi yang di angguki oleh Galaksi.
"Tapi kakak memiliki kekasih, dia datang malam tadi," batin Clara yang ingin mengatakan itu tapi lidahnya kelu dan tak kuasa untuk berucap.
"Tuan Bara, hari ini ada meeting dengan dewan direksi pukul 9 nanti," ujar Reno dan dianggukkan oleh Papa Bara.
Ia ingin menikmati masa tuanya dengan sang istri tapi saat anaknya seperti ini ia juga harus turun tangan ke perusahaan.
Galaksi yang tak tahu apa-apa itu hanya diam dan menghabiskan bubur yang ada ditangannya.
Bersambung
Hai kak mampir ke Novel senior uthor ya!
Judul: Mengejar Cinta Guru Tampan.
Karya : Ponn Ponn
Nayra baru saja putus dengan sang pacar justru dipertemukan dengan seorang pria tampan yang menjadi guru baru disekolahnya.
Nayra lama-kelamaan mulai jatuh Cinta dengan sang guru, walau umur mereka bedah jauh, tapi Nayra tidak peduli dengan itu, dia tetap akan terus mengejar Cintanya dengan sang guru tampan tersebut.
Akankah Cinta Nayra diterima? Atau justru Cintanya tersebut akan bertepuk sebelah tangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Asih Ningsih
iya semoga reno kakaknya viola.n reno akan membuat viola dekat ama galaxi
2023-09-24
0
Siti Syahara
emangnya selain amnesia gala jg lumpuh trs td jg mengalami kebutaan to bisa melihat asistennya Reno..itu gmn Thor atau cm typo ya..🤔
2022-12-18
0
Rachel Fairel
banyak yg salah tulisan nya
2022-05-31
1