Happy reading
Kepulangan Galaksi dari rumah sakit, sekeluarga sudah sepakat untuk mencarikan pelayan pribadi untuk Galaksi. Karena tak mungkin mereka menyuruh Galaksi mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi.
"Nyonya saya mengundurkan diri dari sini, saya tidak betah dengan sikap tuan muda," rengek seorang pelayan dengan air mata yang sudah mengalir.
Pelayan ke 11 yang merengek ingin keluar dari rumah dan berhenti menjadi pelayan putranya dalam seminggu ini. Tak ada yang betah sampai satu hari tapi baru beberapa jam saja mereka menyerah. Walau ada rasa bangga dihati karena melihat wajah CEO yang tampan itu.
Mau tak mau Mama Audi harus mengiyakan dan mencari pelayan baru untuk putranya yang dingin itu.
"Baiklah kau boleh pergi, bayarannya selama ini sudah ditransfer ke rekeningnya," jawab Mama Audi.
Kini sekarang ia bingung harus mencari pelayan untuk Galaksi dimana. Pelayan yang benar benar betah menghadapi sifat putranya yang seenak udel itu.
"Ada apa mah?"
Tanya Clara yang baru pulang dari sekolah itu. Ia melihat wajah ibunya yang benar benar putus asa.
"Kakak kamu minta pelayan baru lagi," jawab Mama Audi dengan sedih.
"Terus udah dapet?" tanya Clara yang dijawab gelengan oleh Mama Audi.
"Boro-boro dapet sayang, yang satu aja baru keluar itu tadi," ujarnya mengusap wajahnya.
"Mama ya sabar ya, aku akan minta tolong kak Reno siapa tahu dia punya kenalan yang pas buat jadi pelayan kakak," ucapnya pada sang Mama.
"Terserah kamu asal pelayannya gak genit dan gak matre," jawabnya.
"Habis ganti baju langsung makan, mama mau ke kamar dulu. Pusing!!"
"Iya mah."
Setelah mengatakan itu Mama Audi pamit pada putrinya untuk ke kamar. Mama Audi harus menenangkan diri sekarang. Begitupun dengan Clara yang langsung berlari menuju kamarnya.
Sedangkan Clara langsung menelepon Reno tentang ini. Ini adalah bentuk usahanya untuk mempertemukan kembali kakaknya dengan sang kekasih.
[Halo, ada apa Nona?]
[Halo kak, ada berita bagus nih!]
[Berita apa?]
[Jadi kakak butuh pelayan lagi, bagaimana jika kita merekomendasikan Kak Vio untuk menjadi pelayan pribadi kakak]
[Boleh Nona nanti saya akan katakan pada Nona Viola]
[Siap kalau bisa secepatnya ya kak, karena ini lagi butuh banget. Nanti malah kesukuan saya pelayan lain lagi]
[Baik Nona, tapi Nona usahakan untuk jangan menerima pelayan dulu sebelum saya datang membawa Nona Vio]
[Siap itu bisa diatur yang penting gak lama]
[Ya sudah kalau begitu, saya matikan ya Nona]
[Oke kak]
...----------------...
Reno yang mendapat telepon dari Clara itu langsung menyinggungkan senyumnya. Mungkin ini jalan untuk Viola dekat dengan tuan mudanya lagi.
Tak menunggu lama Reno langsung menghubungi Viola yang beberapa hari ini tampak lemas karena kekasihnya sudah pulang dari rumah sakit otomatis Viola tak bisa menemani kekasihnya lagi.
[Ada apa kak?]
[Ada berita bahagia buat Anda!!]
[Apaan awas aja kalau gak penting!]
[Ini tentang Tuan Muda, Nona]
[Ada apa dengan Mas Gala, kak? Dia tak apa apa kan?]
[Tuan Muda tak apa-apa, tapi beliau membutuhkan pelayan pribadi lagi. Karena pelayan yang baru tak betah dengannya. Bagaimana Nona mau jadi seorang pelayan?]
[Mau kak, apapun itu gak penting buat aku yang penting bisa bersamanya aku dah seneng]
[Apa tidak masalah? Pasalnya Nona ini sarjana terbaik di kampus Nona]
[Tidak masalah kak, aku tak peduli itu. Lagian aku belum kerja kan]
[Baik Nona kalau begitu bersiaplah, satu jam lagi saya akan menjemput Nona]
[Baik kak, makasih ya]
[Sama sama Nona]
Viola yang baru mendapat telepon dari sekretaris kekasihnya itu bersorak senang. Ia mulai bersiap akan apa yang harus ia bawa nanti. Tak lupa foto keluarga anda fotonya dengan Galaksi saat anniversary ke 2 mereka beberapa bulan lalu.
"Kita akan bertemu sayang, muach."
Entahlah mungkin Viola dah gila karena mencium foto.
Ia menatap pantulan dirinya dalam cermin dan merasa ia harus sedikit merubah penampilannya agar seperti orang yang benar benar butuh kerjaan.
Setelah setengah jam merubah penampilannya Viola kembali menatap wajahnya yang sudah sedikit cokelat dengan pakaian jelek miliknya. Bahkan sekarang ia tak terlihat jelek malah manis.
"Oke penampilan baru, semoga saat Galaksi sadar ia tak marah aku mencoreng wajahku seperti ini," ujarnya menatap dirinya lagi.
"Hahahaha jadi gembel deh," ujarnya dengan senyum tipis.
Ia juga menyiapkan beberapa berkas yang nanti mungkin akan ia berguna.
Viola menunggu Reno di dibuang tamu apartemennya dengan senang, ia juga memainkan ponselnya saat merasa Gabut.
Tak lama bel apartemennya di bunyinya oleh seseorang yang tak lain adalah Reno. Dengan cepat Viola membuka pintunya.
"Nona ini Anda?" tanya Reno menatap Viola yang berubah.
"Stttt aku mengubah penampilan kak. Udah jangan banyak tanya ayo berangkat," anaknya dengan semangat.
Reno mengangguk walau ia juga merasa gemas akan Nonanya ini. Karena Viola bagai anak kecil yang sangat manis dengan wajah cokelatnya.
Mereka keluar dari apartemen tak lupa mengunci apartemen agar tak kemalingan.
Dalam perjalanan Viola serasa tak sabar ingin bertemu dengan sang kekasih. Ya mereka masih kekasih kan? Tak ada kata putus diantara mereka walau Galaksi tak mengingatnya dan menganggap dirinya masih jomblo.
"Berapa lama lagi kak?" tanya Viola tak sabar, sedangkan Reno hanya mengulum senyumnya tipis melihat ketidak sabaran sang nona.
"Sabar nona."
"Gak bisa kak, aku udah kangen berat nih," jawabnya tanpa malu.
Sampailah mereka dirumah besar itu, Viola yang melihat rumah itu berdecak kagum ternyata pacarnya itu sangatlah kaya.
"Kenapa bengong disini? Ayo masuk biar ku kenaikan dengan pemilik rumah ini," ajak Reno.
"Ih kak Reno mah, aku grogi nih. Maklum baru pertama ke sini, harusnya sama Mas Galaksi tapi gak apalah demi cinta dedek rela kesini sama kakak," jawabnya dengan senyum mengembang walau di dalam jantungnya sudah mak jeder jeder ingin resigen dari tugasnya tapi Viola tetap memasang muka senyum.
"Ibu dan bapak gak galau kok Nona, apalagi Nona Clara yang sangat baik dengan semua orang. Mungkin Anda akan cepat akrab dengan calon ipar Anda," ujar Reno dengan santai tapi tersirat godaan untuk Viola.
"Masa sih gitu? Ya sudah gak apa namanya perjuangan. Tak akan ada yang sia-sia," ujar Viola dengan senyum.
Mereka berdua memasuki rumah besar itu, walau sedikit gemetar Viola tetap mengikuti Reno yang ada di depannya, dan ini adalah awal bagi Viola menjalankan misinya untuk mengembalikan ingatan dan kelumpuhan kekasihnya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Alifah Azzahra💙💙
Ayo viola semangat 💪💪 berjuang untuk kekasih hatimu🥰🥰
2023-12-07
0
Asih Ningsih
sellu semangat viola demi perjuangkan cintamu semoga sukses.
2023-09-24
0
Kim
typo nya di kontrolll kak🤦🤦🤦 gedek bacanya
2022-12-11
0