Happy reading
Hari demi hari terlewati, tak terasa Galaksi sudah melakukan 3 kali terapi tanpa diketahui oleh orang tuanya. Dengan terapi mandiri pula di rumah bersama Viola.
"Tante."
Panggil seorang perempuan dengan pakaian seksinya menghampiri Mama Audi yang berada di salah satu meja VIP.
"Halo sayang, bagaimana kabar kamu?" tanyanya pada gadis itu.
Seperti biasa para wanita kebanyakan jika bertemu pasti cipika cipiki tak jauh beda dengan Mama Audi dan gadis itu.
"Baik tante, tante sendiri gimana?" tanya gadis itu dengan senyumnya.
"Tante baik," jawabnya dengan senyum.
Mama Audi meneliti penampilan gadis itu, body yang waw dengan tingginya semampai. Gadis ini cocok untuk Galaksi.
"Gimana kabar Galaksi tante?" tanya gadis itu pada Mama Audi.
"Galaksi sakit Sania, dia Lumpuh dan kehilangan ingatannya," jawab Mama Audi.
Yah, benar gadis itu adalah Sania. Sania Arabella seorang model internasional yang sudah diakui kecantikan dan kepandaiannya dalam ber pose.
Sania juga sangat mencintai Galaksi yang notabene adalah anak dari sahabat ibunya. Ia berusaha menjadi yang terbaik dan tercantik hanya untuk Galaksi tapi pria itu sama sekali tak melarikan sedikitpun.
Sania yang mendengar jika Galaksi lumpuh dan amnesia itu terkejut. Pasalnya Galaksi adalah piano yang sempurna tapi bagaimana bisa semua itu terjadi pada Galaksi.
"Kok bisa tante?"
"Dia kecelakaan saat ingin menemui pacarnya tapi tante sendiri gak tahu siapa pacar Galaksi," jawabnya dengan sedih.
"Sania turut prihatin ya Tante."
"Iya sayang. Apa kamu masih cinta sama Gala setelah mengetahui ini?" tanya Mama Audi pada Sania yang mengangguk.
"Dari dulu aku tetap cinta sama Gala tante, tapi Galaksi aja yang gak mau ngelirik aku," ujarnya dengan sedih.
Senyum Mama Audi langsung mengembang saat mendengar itu, ia tak salah jika ingin mendekatkan Galaksi dengan Sania yang sangat baik dan cantik ini sangat cocok dengan Galaksi.
"Tante boleh minta tolong sama kamu?" tanya Mama Audi.
"Boleh tante mau minta tolong apa?" tanyanya dengan senang hati.
"Bantu Galaksi dari lumpuhnya, dan kamu bisa mengaku jadi pacarnya karena dia sedang lupa ingatan. Semoga dengan itu kalian bisa bersama," ujar Mama Audi yang membuat Sania mengangguk senang.
"Mau tante, bahkan aku mau meninggalkan profesiku saat menjaga Galaksi. Aku janji akan buat dia bisa berjalan," ucap Sania dengan senang, tapi ada juga rasa gimana gitu di hatinya.
"Galaksi lumpuh kan kalau lu hnya permanen gimana? Citra gue bakal jelek dimata publik saat mempunyai Galaksi yang lumpuh sebagai pacar atau suaminya," batin Sania mencoba untuk senyum bahagia.
....
Sedangkan di rumah besar itu, Galaksi mencoba untuk bangun sendiri dan melangkahkan kakinya sendiri dengan pelan. Walau tungkainya masih sakit untuk dipaksa tapi Galaksi tak mau menyerah begitu saja.
"Ayo Tuan Gala pasti bisa!!" Viola memberi semangat Galaksi yang mencoba mengangkat kakinya itu.
Semangat dari Viola, Galaksi jadikan pecutan hingga ia bisa seperti ini.
Satu langkah.
Dua langkah.
Tiga langkah, hingga Galaksi sampai ditempat Viola dan memeluk wanita itu tak bisa ia pungkiri jika Galaksi sangat bahagia saat bisa sampai di tempat Viola.
Viola tak kalah senangnya, wanita itu membalas pelukan Galaksi dengan erat nya. Ia bisa merasakan bagaimana senangnya bisa berjalan lagi walau cuma beberapa langkah.
Viola mengajak Galaksi untuk duduk di kasur empuk itu, dengan patuh Galaksi mengikuti apa yang diperintahkan oleh Viola.
"Selamat ya Tuan, sudah bisa berjalan walau cuma langkah demi langkah. Saya seneng banget, semoga Tuan cepat bisa jalan lagi ya," ucap Viola tulus tak lupa mengelus rambut Galaksi dengan lembut hingga memberikan kenyamanan tersendiri bagi Galaksi.
"Kalau gue udah sembuh apa lu masih kerja jadi pelayan gue?" tanya Galaksi yang masih memakai lu gue.
"Tergantung Tuan, kalau Tuan masih menginginkan saya bekerja disini saya akan turuti sampai Tuan ingat semuanya," ucapnya dengan senyum.
"Tapi jika Tuan menginginkan saya untuk pergi, saya akan pergi walau tak bisa melihat Tuan mengingat masa lalu Tuan," lanjutnya
Galaksi yang mendengar itu menggeleng, baginya Viola adalah pelayannya terbaik. Hanya Viola yang mengerti dirinya, bahkan Galaksi sempat berfikir jika mereka semua adalah keluarganya kenapa tidak mau mengurusnya.
"Boleh gue tidur di paha lu?" tanya Galaksi dan dianggukkan oleh Viola.
Galaksi yang mendapan izin itu langsung menaikkan kakinya pelan dan baringan di paha Viola. Sedangkan gadis itu tak bisa membendung rasa senangnya, ia rindu dengan sikap manja Galaksi padanya. Tangannya mengelus surai lembut Galaksi.
"Kenapa rasanya sangat nyaman berada dipangkuannya begini?" tanya Galaksi memeluk perut Viola.
Entah ada magnet apa hingga Galaksi tak merasa risih akan kehadiran Viola yang jelas jelas mengatur hidupnya dengan lebih baik.
Tak lama Galaksi terlelap di pangkuan Viola dengan nyenyaknya. Ini bukan pertama kalinya Galaksi tertidur dipangkuannya Viola.
Ceklek
"Kak ... Ups sory ganggu," cicit Clara dengan menangkup kan kedua tangannya saat melihat Galaksi tidur di pangkuan Viola tak lupa tangan Viola yang mengelus rambut kakaknya itu.
Viola yang melihat itu memberinya isyarat untuk Clara mendekat dan hal itu diangguki oleh Clara.
Gadis berpakaian abu abu putih itu duduk di samping sang calon kakak ipar dengan tenangnya tak lupa ia menatap sang kakak yang sangat nyaman tidur itu.
"Bagaimana keadaan kak Gala, kak?" tanya Clara pada Viola.
"Sejauh ini cukup bagus, dia sudah bisa berjalan walau tertatih. Tapi ku mohon untuk tidak memberitahukan kemajuan ini pada Nyonya Audi dan Tuan Bara," pinta Viola menatap Clara yang mengangguk patuh.
"Terima kasih ya kak sudah mau hadir dalam hidup Kak Gala, terima kasih juga sudah mau membantu kakak selama ini," ucapnya dengan senyum tulus.
"Ini sudah menjadi kewajiban aku sebagai pelayan pribadinya, dan juga kekasihnya."
Viola memposisikan agar Galaksi tidur di bantalnya sedangkan ia menegangkan ototnya yang mulai kram itu.
Bersambung
Hai kak mampir ke novel teman aku yuk!!
Judul: Petaka karena perjodohan
Karya: Penulis Retcheh
Pernikahan yang Airin Pranata jalani tak pernah membuatnya bahagia. Sifat Julian yang dingin, angkuh, bahkan acuh tak acuh kerap kali membawa kepedihan, keretakan, dan kesakitan bagi benak Airin.
Di tengah keterpurukan yang tidak ada jalan keluarnya, Airin hanya bisa mengatakan kalimat, "aku baik-baik saja," untuk menguatkan hati wanita malang tersebut.
Hingga Airin mendengar percakapan Julian yang mengatakan, "Buat rongsokan itu jatuh cinta dalam waktu 30 hari. Jika kau berhasil, aku akan menceraikannya dan memberikannya padamu."
Bagai dihujam ribuan pisau tak kasat mata, rasa sakit langsung menyerang dada Airin.
Apakah Airin mampu membisikkan kalimat "aku baik-baik saja" pada dirinya sendiri?
Jika Julian memintanya mencintai laki-laki lain, apa Airin akan memilih mempertahankan rumah tangganya? Atau
Melangkah untuk menempuh kehidupan baru?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Asih Ningsih
author pasti mempercepatkan kesembuhan ingatan galaksi saat sania akan masuk dlm hubungannya mereka br2.
2023-09-28
0
she_cookiez
cuman saran kak .. kalo promo cerita lain di akhir episode ✌🏿✌🏿
2022-07-11
0
Tihajar
kalau ketau mama Audi kek mn ya?
2022-05-08
0