Tiba di depan sebuah butik,Narend lebih dulu keluar dari mobil,lalu membukakan pintu untuk nona mudanya,Sementara Jesicca belum juga nampak batang hidungnya,Fero pun tak perduli,gadis itu malah langsung masuk ke dalam butik tersebut.
" Selamat datang,Nona manis! sudah ku duga kau akan datang ke sini,bagaimana kabar mu?"
Seorang pria seusia Narend menyambutnya dengan ramah,nampaknya Fero memang sudah sering berkunjung ke sana,terbukti saat pemilik butik tersebut berbicara hangat padanya.
" Aku baik." sahut Fero.
" Syukurlah,selamat ya,aku turut senang saat mendengar jika Tuan Bayu akan segera mengakhiri masa lajangnya." ujar pria itu lagi,dan lagi lagi Fero hanya mengangguk tanpa mau membalas ucapannya.
" Silahkan! kebetulan masih banyak koleksi gaun yang sangat bagus dan pastinya akan cocok untuk kau kenakan." pria itu menemaninya berkeliling,melihat lihat gaun yang semuanya terlihat indah,dan pastinya berharga pantastis.
" Lihat gaun ini,ini adalah rancangan ku sendiri,baguskan? masih sedikit orang yang memilikinya."pria itu masih nampak antusias,sementara Fero seperti biasa,cuek dan tak banyak bicara,apalagi saat ini moodnya sedang tidak baik,mungkin jika gaun yang ia cari bukan untuk pernikahan ayahnya,ia bisa sedikit lebih bersemangat.
Gadis itu masih menyibak satu persatu gaun yang terpajang indah di tempatnya,sesekali meraihnya lalu kembali menggantungnya ke tempat semula.
Dan saat masih sibuk dengan beberapa pilihan Jessica akhirnya datang,gadis itu langsung berbagung dengan mereka,kehadiran gadis itu membuat pria bernama Kevin itu menatapnya heran,namun walaupun begitu ia masih nampak ramah seraya menawarkan koleksi koleksi gaunnya.
" Silahkan,Nona! gaun gaun di sini sudah pasti berkualiatas tinggi,apalagi jika gadis secantik anda yang mengenakannya,pastinya akan lebih terlihat sangat indah." pujinya,membuat gadis itu tersenyum malu.
" Kakak,apa kakak sudah menemukan gaun yang cocok?" tanya Jessica,kembali membuat Fero muak,sementara Kevin semakin jelas kerutan di keningnya.
" Kakak?" ucap Kevin heran.
" Dia anak dari wanita yang akan menikah dengan ayah ku." jelas Fero malas,sebelum Kevin bertanya lebih lanjut,pria itupun akhirnya memonyongkan bibirnya berbentuk sebuah huruf O tanpa bersuara.
" Ya sudah kalau begitu,silahkan di lihat lihat dulu aku harus mengerjakan yang lain." pria itu pun akhirnya pergi.
" Kakak, bagaimana jika yang ini? Jessica menunjuk gaun berwarna merah, dengan lengan pendek yang hanya melingkar di bagian pundaknya,hal tersebut membuat Fero langsung memalingkan wajahnya dengan cepat,sambil mengedikan bahu.
" Terserah,yang jelas selama kau memakai gaun itu jangan berani menunjukan diri mu di hadapan ku." ucapnya cuek seraya melenggang begitu saja.
" Mas Narend bagaimana pendapat mu tentang gaun ini?" tanya Jesicca pada pria yang tak pernah jauh dari majikannya itu,ia pun hanya mengacungkan jempol tanpa menyahut.
Hingga beberapa lama,Narend masih setia mengikuti langkah Fero kemana pun tanpa mengeluh,dan sesekali iapun mengeluarkan pendapatnya tentang gaun yang akan Fero kenakan.
" Bagaimana dengan gaun ini?" tanya Fero sambil menunjukan gaun yang kesekian kalinya,dan lagi lagi pria itu menggeleng.
"lengannya terlalu pendek,bahannya pun terlalu tipis,percuma untuk apa di pakai jika masih memperlihatkan lekuk tubuh anda." protes Narend,membuat Fero menghembuskan nafas kasar.
" Bagimana kalau yang ini?" tunjuknya lagi.
" Boleh juga,tapi belahan pahanya terlalu tinggi,apa bisa di jahit lagi?" ucap polos Narend saat melihat gaun yang Fero tunjukan dengan model dress mejuntai hingga ke lantai,namun belahan pahanya tak kira kira. kembali membuat Fero semakin kesal.
" Modelnya memang seperti ini, Narend! bagaimana di bisa jahit lagi. dasar bodoh!" ucapnya dengan gemas.
" Kalau begitu cari lagi yang lain." titahnya dengan menunjukan sisi posesifnya,namun entah kenapa Fero pun menurut.
" Lalu yang mana?" rengeknya kesal
" Gaun di sini terlalu meresahkan,mungkin anda bisa mencari gaun di butik yang lain." usul Narend tak bisa di terima dengan mudah,gadis itu malah memberikan tatapan tajam yang tak mungkin dapat terbalaskan.
" Kau mau membuat kaki ku pincang,aku sudah mengelilingi butik ini selama berjam jam,dan kau menyuruh ku pindah ke butik lain,yang benar saja!" bentak Fero kesal.
"Maaf,nona! jika anda lelah aku akan menggendong mu,dan aku akan memijat kaki mu nanti."ucapan sederhana tersebut berhasil meluluhkan hati wanita di hadapannya itu.
" Dasar bodoh." umpatnya,seraya menahan tawa.
" Kalau begitu kau saja yang mencarinya,aku akan menunggu mu di sini." Fero mendarat kan bokongnya di sebuah kursi sambil memijat betisnya yang terasa pegal,entah kenapa ia mempercayakan penampilannya begitu saja pada pria yang jelas jelas tidak akan mengerti tentang seleranya,seolah pendapat Narend lebih penting daripada apa yang ia inginkan.
Mau tidak mau Narend pun mengangguk,dan berlalu dengan semangat,mencari sebuah gaun yang menurutnya akan cocok untuk Nona mudanya kenakan nanti.
Sementara Fero menunggunya sambil duduk manis dengan memainkan ponsel,dan tiba tiba saja Kevin menghampirinya,lalu menyerahkan sebotol air meniral.
" Kau sudah mendapat gaunnya?"
" Belum." sahut Fero,tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.
" Lalu kenapa kau diam,apa tidak ada yang cocok."
" Aku membiarkan Narend yang mencarinya."
" Narend? siapa lagi dia?" tanyanya heran,gadis itu pun mulai menyimpan ponselnya lalu melirik pada pria di hadapannya.
" Pengawalku." jelasnya.
" Yang benar saja,kau menyuruh pria itu mencari gaun untuk mu?" tanya Kevin tak menyangka,sambil menunjuk Narend yang masih fokus memilih beberapa gaun tak jauh dari mereka.
" Hmmm.." Fero menganggukan kepala.
" Aku sudah dapat beberapa gaun yang bagus,tapi dia bilang itu tidak cocok dengan ku." tambahnya.
Sementara Kevin menggelengkan kepala,semakin tak percaya,jika seorang Fero bisa perduli dengan pendapat orang lain.
Tak lama Narend pun menghampirinya dengan menenteng beberapa gaun yang menurutnya sedikit lebih layak.
" Nona! coba pakai yang ini." Narend menunjukan gaun berwarna putih tulang berlengan panjang,serta dada yang sedikit lebar,dengan hiasan kain bergelombang di area pundak, dada sampai bagian perut.
Gadis itupun mengangguk,lalu maraih gaun tersebut,dan mencobanya di kamar ganti.
" Bagaimana?" tanyanya saat keluar dari tempat tersebut.
Pria itu langsung membulatkan mata,seolah terpana,dan langsung mengacungkan jempol.
"Ini lebih bagus,anda terlihat lebih cantik " sahutnya cepat.
" Tapi sepertinya ini terlalu tertutup,aku jadi tidak terlihat seksi." rengek Fero.
" Aku memang sengaja mencari gaun yang sedikit tertutup,jika anda tidak suka melihatku tersenyum dan di sentuh oleh gadis lain, aku juga tidak suka jika ada pria lain menatap anda." ucap Narend,kembali menunjukan sikap posesifnya,dan hal itu selalu membuat Fero tersenyum semakin gemas.
" Baiklah,itu memang adil,kalau begitu aku akan memakai gaun ini." Fero mengalah,entah kenapa ia merasa senang saat Narend bersikap seperti itu padanya,seolah menunjukan jika ia adalah miliknya,dan tidak ada yang boleh mengambilnya.
Gaun pilihan Narend.
Gaun merah pilihan Jesicca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
NandhiniAnak Babeh
au ah kesel visual ga keluar gtu 😰
2022-05-22
0
Neneng Handayani
Nunggu pertumpahan darah sama anak tiri 😂😂😂😂
2022-04-17
0