16.Aku sakit

Esok harinya,Fero baru saja bangun saat matahari sudah nampak muncul ke permukaan dengan sempurna,menghangatkan penguhi bumi.

Gadis itu menyibakan kain gorden,sontaknya saja matanya menyipit karena terik mentari menyorot menembus dinding kaca,ia keluar dan berdiri di atas balkon dengan bertumpu tangan di pagar pembatas,memperhatikan semua orang sibuk berlalu lalang di lantai bawah,serta banyak kendaraan besar bermuatkan pelaratan WO terparkir di pekarangan rumah mewahnya.

Fero tersenyum ketir,nampaknya keputusan sang ayah untuk menikah lagi sudah tak bisa lagi di ganggu gugat,ia tak bisa berbuat apa apa lagi sekarang.

" Ok,selamat datang ibu dan saudari tiri ku,mulai sekarang kita akan bersenang senang,rumah ini akan semakin ramai,dan lihat sampai kapan kalian betah tinggal di sini untuk menemani ku." gumamnya di iringi seringai.

Ia menarik nafas panjang,lalu menghembuskannya dengan kasar,setelah itu membersihkan diri,lalu keluar dari dalam kamarnya.

Pemandangan pertama yang ia lihat adalah sosok wanita paruh baya dan anaknya yang langsung menatapnya tajam,tersirat kebencian dari sorot mata mereka,namun Fero tak perduli,ia membalasnya dengan tersenyum sinis.

" Mas,Narend! di minum dulu minumannya,anda pasti lelah." Jessica menyerahkan segelas air di atas nampan,pada pria yang tengah sibuk membantu para pekerja,mengangkut barang barang yang akan di pakai untuk kelangsungan acara pernikahan tuannya besok.

" Terimakasih,Nona!" Narend menganggukan kepala ramah,seraya menerimanya di iringi dengan senyuman yang khas.

Sontak saja membuat darah dari dalam diri Fero mendidih,ia tak terima itu.

Gadis itu langsung berjalan menghampirinya,dan dengan sengaja menyenggol tangan Narend saat hendak meneguk minuman yang di berikan Jesicca.

" Ups!! sorry,aku tidak sengaja." ucap Fero tanpa rasa bersalah.

" Tidak apa apa." sahut Narend dengan senyuman hangat yang selalu membuat resah kaum hawa yang melihatnya.

" Aku akan mengambilkannya lagi." ucap Fero dengan cepat ia membalikan tubuhnya.

" Tidak usah,Nona!aku akan mengambilnya sendiri nanti." cegah Narend repleks menarik lengan Fero.

Gadis itu kembali tersenyum melirik Jesicca yang sudah memasang tanda jika pertempuran akan segera di mulai,hanya tinggal menunggu genderang di bunyikan.

" Baiklah,kalau begitu ikut aku!" titah.

" Tapi ini belum selesai."

" Banyak orang di sini,biarkan mereka yang melakukanya,kau tidak perlu repot repot mengerjakan ini semua."Fero menarik tangan Narend dengan posesif lalu membawanya masuk ke dalam kamar.

Sementara itu,dua pasang mata tertuju pada mereka secara diam diam,walaupun ini bukan pertama kalinya melihat Narend masuk ke dalam kamar putrianya.Namun kali ini Bayu sedikit geram setelah mendengar bisikan bisikan dari calon istrinya.

" Lihatlah,Mas! anak gadis mu itu terang terangan membawa seorang pria ke dalam kamarnya,bahkan ketika sedang banyak orang berlalu lalang seperti ini,apa selama ini kau selalu membiarkannya? apa kau tidak takut,bagaimana kalau orang lain memiliki prasangka buruk pada mereka dan menuduhnya yang bukan bukan, itu akan membuat nama baik mu tercemar." bisik Rika.

" Narend hanya pengawalnya,dia pemuda yang baik,mereka tidak akan berbuat macam macam,aku percaya pada mereka,Fero juga tidak akan berbuat sejauh itu ,walaupun aku tau bagaimana kelakuanya." Bayu mencoba mempertahankan kepercayaannya,walaupun sekarang sedikit demi sedikit sudah mulai goyah akibat mendapat bisikan yang terus menerus.

" Tetap saja,kau harus perduli pada tanggapan orang lain,bagaimana kalau mereka mengira yang bukan bukan,lagipula mereka manusia biasa,seorang wanita dan pria dewasa berada di dalam satu ruangan,aku sendiri juga jadi curiga."

" Sudahlah,untuk saat ini tidak perlu memikirkan

mereka,fokus pada pernikahan kita saja dulu,setelah itu,aku serahkan semua tugas berat ini padamu,tolong jaga anak ku,dan didik lah dia,aku yakin kau bisa merubah sikap buruknya,aku percaya pada mu." Pria paruh baya itu merangkul pundak calon istrinya,dan sedikit mengusapnya.

Sementara di dalam kamar,Narend di buat bingung,ia seperti menghadapi seorang kekasih yang tengah merajuk,duduk di atas sofa sambil mendengar ocehan Fero yang menurutnya terlalu berlebihan.

"Aku tidak suka melihat kau tersenyum pada gadis lain,aku mau kau persikap manis seperti itu hanya pada ku saja." rengek Fero sambil melipat kedua tangannya di dada,dan duduk di pinggiran tempat tidur.

" Kau tau Narend! dada ku sesak melihat kau seperti itu tadi,apa kau tidak bisa menjaga perasaan ku sedikit saja." tambah Fero,sementara Narend hanya diam sambil menggulum bibir,merasa gemas melihat seorang Fero yang super galak kini nampak manis saat memperlihatkan sisi manjanya,membiarkan Nona mudanya mengoceh hingga mulutnya berbusa.

" Dada ku sakit melihat kau tersenyum pada gadis itu,rasanya lebih sakit di banding saat aku malihat Max dan Salsa waktu itu."

" Sungguh,aku belum pernah merasakan sakit seperti ini sebelumnya,walaupun aku sering merasa kecawa,aku masih bisa melampiaskannya dengan amarah,dan sakit yang aku rasakan sekarang malah membuatku rapuh dan cengeng,aku tak bisa menahannya." suaranya melemah,ia mulai terisak,menutup wajahnya dengan telapak tangan.

Narend pun mulai bergerak,ia beranjak lalu berjongkok di hadapan Fero dengan bertumpu pada lututnya.

" Maaf,Nona! aku tidak tau jika apa yang aku lakukan akan melukai perasaa anda." sesal Narend,merasa bersalah karena sudah membuat nona mudanya menangis,dan hal itu selalu membuatnya merasa sakit.

" Sungguh aku tidak bermaksud untuk membuat anda menangis." tambahnya lagi,mereka benar benar terlihat seperti seorang kekasih yang tengah mengalami masalah hingga menyebabkan pertengkaran,Narend terus berusaha membujuk Fero untuk bisa menghentikan tangisnya.

Pria itu berdiri,menangkup wajah Fero yang merah di banjiri air mata,lalu menyekanya dan mengusap pipi mulus gadis itu dengan lembut.

Tatapan mereka bertemu,Narend tersenyum hangat dengan wajah yang begitu teduh.

" Jangan menangis lagi,Ok!" ucapnya,Fero pun mangangguk patuh.

lalu pria itu manarik kepala Fero dan membawanya kedalam dekapannya,Fero tersenyum saat merdengar jelas debaran jantunnya.

Entah apa yang ada dalam benak mereka saat ini, walaupun belum ada kata cinta yang terucap dari mulut mereka,namun sepertinya benih benih itu mulai tumbuh tanpa di sadari.

Terpopuler

Comments

Cah Dangsambuh

Cah Dangsambuh

fero sangat pandai menggiring perasaan narend

2022-08-12

0

Neneng Handayani

Neneng Handayani

Iiii aku yang baper 😍😍😍😍

2022-04-16

0

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 02. Mulai bekerja
3 03.pergaulan bebas
4 04.kembali terbayang
5 05.Makam Ibu
6 06.datang bulan
7 Tidur satu kamar
8 8.Mencuri ciuman
9 09.berbincang
10 10.kejutan
11 11.kejutan kedua
12 12. Narend vs Max
13 13.mengobati
14 14.Mandi bersama
15 15.Teman
16 16.Aku sakit
17 17.Pintu keluar masih terbuka lebar
18 18.posesif
19 19.Kecewa
20 20.Aku membutuhkan mu.
21 21.Amukan singa betina.
22 22.Saling mempertahan kan
23 23. Kau wanita ku.
24 24.pamit
25 25.Kembali ke apartemen.
26 26.Bertemu Nizam.
27 27.Sidang
28 28.Bertemu
29 29. Pedas
30 30. Menolak
31 31.Kedatangan Salsa
32 32.Rahasia Fero
33 33.Ketakutan Fero
34 34.Kalah saing
35 35.Membawa pergi
36 36.Menahan diri
37 37.Ketiak yang memabukan.
38 38.Sekretaris baru
39 39.Manekin tak ada akhlak.
40 40.Cobaan yang berat
41 41.Sosok Nona Fero
42 42.Takdir hidup Narend
43 43.Masa lalu
44 44.Hadiah
45 45.Pria dingin
46 46. Terror
47 47. Koma
48 48.Cinta terpendam
49 49.Sadar
50 50.Menyesal
51 51. Gadis berhijab
52 52.Si kembar
53 53.Pencarian
54 54.Nasihat bijak
55 55.Kehilangan
56 56.Menyamar
57 57.Jangan tinggalkan aku lagi
58 58.Mulai terbongkar
59 59.Beda keyakinan
60 60.Bertemu calon mertua
61 61.Rencana lamaran
62 62.Pulang
63 63.Rumah sakit
64 64.Kematian Bayu
65 65.Keputusan Narend
66 66.Bocah tengil
67 67.Kembali ke pondok
68 68.menjalani hidup masing masing
69 69.Bertemu Joo
70 70.Berkelahi
71 71.bertemu Robin
72 72.Shalawat merdu
73 73.Karaoke
74 74.Si kembar pulang kampung
75 75.perjodohan
76 76.perubahan fero
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Awal mula
2
02. Mulai bekerja
3
03.pergaulan bebas
4
04.kembali terbayang
5
05.Makam Ibu
6
06.datang bulan
7
Tidur satu kamar
8
8.Mencuri ciuman
9
09.berbincang
10
10.kejutan
11
11.kejutan kedua
12
12. Narend vs Max
13
13.mengobati
14
14.Mandi bersama
15
15.Teman
16
16.Aku sakit
17
17.Pintu keluar masih terbuka lebar
18
18.posesif
19
19.Kecewa
20
20.Aku membutuhkan mu.
21
21.Amukan singa betina.
22
22.Saling mempertahan kan
23
23. Kau wanita ku.
24
24.pamit
25
25.Kembali ke apartemen.
26
26.Bertemu Nizam.
27
27.Sidang
28
28.Bertemu
29
29. Pedas
30
30. Menolak
31
31.Kedatangan Salsa
32
32.Rahasia Fero
33
33.Ketakutan Fero
34
34.Kalah saing
35
35.Membawa pergi
36
36.Menahan diri
37
37.Ketiak yang memabukan.
38
38.Sekretaris baru
39
39.Manekin tak ada akhlak.
40
40.Cobaan yang berat
41
41.Sosok Nona Fero
42
42.Takdir hidup Narend
43
43.Masa lalu
44
44.Hadiah
45
45.Pria dingin
46
46. Terror
47
47. Koma
48
48.Cinta terpendam
49
49.Sadar
50
50.Menyesal
51
51. Gadis berhijab
52
52.Si kembar
53
53.Pencarian
54
54.Nasihat bijak
55
55.Kehilangan
56
56.Menyamar
57
57.Jangan tinggalkan aku lagi
58
58.Mulai terbongkar
59
59.Beda keyakinan
60
60.Bertemu calon mertua
61
61.Rencana lamaran
62
62.Pulang
63
63.Rumah sakit
64
64.Kematian Bayu
65
65.Keputusan Narend
66
66.Bocah tengil
67
67.Kembali ke pondok
68
68.menjalani hidup masing masing
69
69.Bertemu Joo
70
70.Berkelahi
71
71.bertemu Robin
72
72.Shalawat merdu
73
73.Karaoke
74
74.Si kembar pulang kampung
75
75.perjodohan
76
76.perubahan fero

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!