Pagi menjelang,seorang pria telah sibuk menyiapkan diri, di hari pertamanya bekerja jangan sampai ia telat,bagaimana pun tuan nya itu bukan orang sembarang,tidak akan ada kata toleransi,ini adalah kesempatan untuk memulai hidup barunya.
Setelah di rasa cukup dengan setelan serba hitam serta rambut yang di sisir rapi,ia berangkat dari apartemenya menuju kediaman tuan Bayu anggoro.
Hanya memakan waktu 20 menit,ia sampai di depan pintu gerbang yang menjulang tinggi,para penjaga langsung menghampirinya,menanyakan maksud kedatangannya.
" Bisa saya bertemu dengan Tuan Bayu?" tanya Narend,semua para penjaga saling lirik,salah satu dari mereka memberi isyarat agar satu temannya melapor terlebih dulu.
Lama menunggu,akhirnya penjaga itu datang kembali,lalu mempersilahkannya masuk.
Narend mulai melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah mewah 3 lantai di temani salah satu penjaga.
" Silahkan,tuan Bayu sudah menunggu." ujarnya setelah sampai di depan pintu salah satu ruangan.
Narend bersiap, pengumpulkan keberanianya terlebih dahulu sebelum mengetuk pintu.
Setelah cukup tenang,akhinya pintu pun mulai di ketuk.
Tidak menunggu lama terdengar suara sahutan,Narend langsung masuk lalu sedikit membungkukan tubuhnya saat berhadapan dengan Tuan Bayu.
" Silahkan duduk."titah pria paruh baya itu ramah,namun tetap terkesan tegas.
" Sebenarnya aku tidak pernah mempekerjakan seorang pria untuk mengawal putri ku,tapi kali ini aku berikan kesempatan untuk mu,tolong jaga dia jangan pernah sedikit pun dia terluka, bahkan hanya tertusuk duri kecil sekali pun." ucap tuan Bayu,dengan penuh penekanan.
Narend hanya menganggukan kepala,mengaja seorang gadis sepertinya tidak terlalu sulit,mungkin tugasnya hanya mengantar kuliah lalu jalan jalan di mall,fikirnya.
" Putri ku senang sekali main ke bar,minum minuman,dan bersenang senang bersama teman temannya,kau tidak perlu kaget atau melarangnya,biarkan dia bahagia dengan caranya sendiri,tugas mu hanya mengawasi jangan sampai ada pria yang berani macam macam padanya."
Lama mendengar arahan,terdengar suara ketukan pintu,dan tidak lama muncul seorang pelayan.
" Maaf tuan,serapannya sudah siap." ucapnya dengan ramah.
Tuan Bayu mengangguk,lalu menyuruh pelayan itu kembali,ia mengajak Narend keluar hendak mengenalkannya pada sang putri.
" Fero,belum bangun Bi?" tanya tuan Bayu pada seorang pelayan.
" Aku di sini!!" sahut Fero yang masih berdiri di atas tumpukan anak tangga, gadis cantik itu mulai melangkahkan kaki menuruni anak tangga satu tersatu,dan duduk di meja makan berhadapan dengan sang ayah.
Seorang pelayan menghampirinya,lalu menyiapkan sarapan kesukaannya,salad dan sandwich serta jus orange terhidang di meja makan khusus untuk tuan putri.
" Bagaimana kuliah mu?" tanya Bayu do sela sela sarapannya.
" Biasa saja,tidak ada yang menarik." sahut Feronica cuek,hanya momen momen tertentu seperti itu mereka bisa sedikit berbincang,dan bercerita antara anak dan ayah,walaupun pembicaraan mereka selalu menggantung karena di kejar waktu,seperti saat ini,ketika Feronica meminta izin untuk menghadiri sebuah acara, dengan mudahnya Bayu menyutujui tanpa mendengar penjelasan sang putri terlebih dulu.
" Ayah! pulang dari kampus aku akan pergi ke suatu tempat bersama teman teman ku....."
" Pergi saja!ayah bekerja untuk memberi kebahagian untuk mu,lakukan apapun yang bisa membuat mu bahagia." ujar Bayu sambil menyerahkan kartu andalannya,tanpa mendengar ucapan Fero hingga tuntas.
Bayu mulai beranjak,setelah menghabiskan sarapannya.
" Ayah harus segera pergi,dia akan mengantarkan mu kemanapun kau pergi,kalian bisa berkenalan sendiri kan." ujarnya lagi sebelum pergi sambil menunjuk seseorang yang sudah berdiri di belakang Fero.
Fero memutar tubuhnya,melirik ke arah telunjuk sang ayah,nampak seorang pemuda tampan berjas hitam dengan postur tubuh tinggi tegap tengah tersenyum hangat ke arahnya sambil sedikit membungkukan badan,Fero nampak tidak suka,ia membuang muka dengan kesal,lalu kembali ke posisi semula,meraih kartu milik sang ayah,tangannya terkepal meremas kartu tersebut.
" Bukan ini yang aku mau." gumamnya kesal,dengan mata yang mulai berkabut.
Makanan di dahapannya hanya ia buat sebagai pelampiasan kekesalannya,memotong dan menusuk roti sandwich hingga hancur.Setelah di rasa puas,gadis itu mulai beranjak meninggalkan meja makan,lalu pergi di ikuti pengawal barunya.
Narend sudah siap di belakang kemudi,melirik sekilas ke arah belakang lewat kaca spion.
" Anda mau kemana,Nona?" tanyanya bingung.
" Jam segini ya ke kampus,memangnya mau kemana lagi?" jawabnya ketus,Narend pun mengangguk lalu mulai menyalakan mobilnya.
Ini hari pertamanya kerja,tuan Bayu tidak terlalu banyak memberi penjelasan tentang kebiasaan sang putri,bahkan ia tidak tau nona mudanya menimba ilmu di fakultas mana.
Dengan terpaksa ia kembali bertanya.
" Dasar bo*doh." umpat Fero kesal sambil menendang belakang kursi yang di duduki Narend,gadis cantik itu langsung melempar kartu pelajarnya,sudah jelas di sana tertera
nama fakultasnya.
" Jangan pernah membuka suara untuk menanyakan hal hal bo*doh seperti itu lagi,dan ingat! jangan ganggu urusan ku." ucap Fero memberi peringatan.Narend pun mengangguk menurutinya,dengan seluruh kesabaranya.
Tidak membutuhkan waktu lama,mobil mewah berwarna putih milik Fero terpangkir indah di parkiran kampus,gadis itu keluar dari dalam mobil dan langsung di sambut oleh kawan kawannya,Fero langsung berhambur memeluk seorang pemuda yang ikut menyambutnya,tanpa segan mereka saling memberi ciuman,Narend terbelalak saat tak sengaja melihatnya,ia lalu keluar dari dalam mobil,sontak membuat para gadis menganga tanpa berkedip.
Tatapan takjub mereka berikan saat melihat wajah tampan Narend.
" Hay! siapa pria tampan ini?" tanya Jen sambil mencolek dagu Narend.
Max yang di ketahui sebagai kekasih Fero pun nampak penasaran,ia memicingkan mata menatap Fero hendak meminta jawaban.
" Kalian lihat dulu penampilannya,dia patung bergerak yang di utus ayah ku." sahut Fero jutek.
" Wahh,,ayah mu ada kemajuan ternyata,tidak lagi memakai jasa wanita,aku juga mau di kawal jika pengawalnya pria setampan dia." tambah Salsa seraya mengaitkan tangannya di lengan Narend tanpa tau malu,dengan segera pria itu menepisnya.
" Maaf,Nona! jaga sikap anda." ucap Narend masih dengan gaya santainya.
" Waaww!! kau menolak sentuhan ku,aku suka itu." balas Salsa tanpa ada yang menyangka gadis itu mengecup pipi Narend secara tiba tiba.Membuat pria itu mematung,tanganya mulai terkepal erat serta rahang yang mengeras.
Ini sudah termasuk pelecehan,ia tidak terima hal itu, bagaimana pun ia sudah berusaha menjaga dirinya untuk tidak bersentuhan dengan seorang wanita,namun dengan gampangnya gadis si*alan itu memberi kecupan di pipinya,
Ia pun memilih pergi hendak menenangkan emosinya, bukan laki laki sejati yang berani menghajar seorang gadis. Fikirnya.
Fero terbahak,saat melihat teman temannya berhasil mengerjai pengawal barunya,wajah marah Narend menjadi sebuah hiburan tersendiri untuknya.
" Dia terlalu kaku,aku ragu apa dia bisa bergoyang atau tidak." seroloh Salsa yang langsung di balas dengan gelak tawa oleh yang lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Cah Dangsambuh
ngikutin lagi kak,,tapi busyeeet itu namanya salsa kok brutal kaya soang main nyosor
2022-08-11
0
NandhiniAnak Babeh
aku marathon kecil ya Thor 🤗🤗🤗
2022-05-22
0
NandhiniAnak Babeh
Hadir ya Thor setelah sekian purnama menimpan di rak..
..
2022-05-22
0