Fero mengerjapkan mata,perlahan tapi pasti ia mulai tersadar,dan bangun dari tidurnya,mengedarkan pendangannya kesuluruh penjuru kamar,mencari sosok pria yang selalu berada di sisinya yang kini tak ada,entah kenapa ia seperti merasa kehilangan barang berharganya,gadis itu kemudian menyibakan selimut lalu beranjak,saat hendak melangkah,terdengar gagang pintu berputar,tak lama pintu tersebut terbuka.
" Kau dari mana?" tanya Fero,saat melihat siapa orang yang berani masuk kamarnya tanpa mengetuk pintu.
" Saya baru menemui tuan,Nona." jawabnya
" Diam di sini,jangan berani berani lagi keluar dari kamar ini,tanpa izin dari ku." titahnya,kemudian masuk ke kamar mandi.
Narend hanya pasrah,ia mendaratkan bokongnya di atas sofa,tak lama terdengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi,pria itu masih acuh dengan ponsel di tangannya,hingga setengah jam Fero keluar hanya dengan mengenakan jubah mandi serta handuk kecil menggulung rambutnya yang basah.
Lagi lagi Narend di buat menganga tak percaya,gadis itu benar benar berani dan tak punya urat malu sedikit pun,Narend pun pura pura tak melihatnya,ia sendiri yang malah merasa malu,sementara Fero nampak cuek merias wajahnya di depan cermin seolah dunia milik sendiri,setelah itu masuk ke dalam walk in closet hendak memakai pakaian.
Tidak lama gadis itu keluar dengan pakaian yang super mini.
" Antar aku ke klub!" ujarnya,sambil melenggang melangkahkan kaki mendaluhui pengawalnya.
Pria itu pun mengekor dari belakang.
" Fero! kau mau kemana?" tanya Bayu,saat gadis itu menuruni anak tangga.
Ia tak menjawab,pura pura tuli.
" Fero,ayah bicara padamu!" teriak Bayu lagi.
" Tidak usah pedulikan aku,urus saja dia." kali ini ia menyahut sambil melirik dengan ekor matanya pada sang ayah dan juga wanita di sebelahnya.
Setelah itu,ia kembali melanjutkan langkah kakinya,Narend membukakan pintu mobil untuknya,kemudian menyusulnya dan duduk di belakang kemudi.
Fero terlihat memainkan ponselnya,hingga beberapa kali melakukan panggilan,namun orang di sebrang sana tak juga mengangkat panggilannya.
" Kemana mereka,kenapa di saat aku membutuhkan mereka selalu tidak ada?"gumamnya kesal,gadis itu terlihat murung sambil melipat ke dua tanganya di dada.
"Narend, Kita ke aparteman Max dulu!" titahnya.
Narend mengangguk, setelah Fero menyebutkan alamat apartemen tersebut.
Tidak membutuhkan waktu lama mereka sampai,Fero langsung berjalan menuju lantai 15,dimana kamar Max berada,gadis itu memang sudah faham betul dengan letaknya,bahkan ia tahu kode pintu apartemen itu,hingga dengan mudah ia berhasil masuk,tiba tiba saja matanya terbelalak saat melihat pemandangan yang menjijikan di atas tempat tidur.
" Dasar sialan,kurang ajar kalian!" teriak Fero,langsung menghampiri mereka lalu menyibakan selimut yang menutup tubuh polos keduanya, membuat Max dan juga gadis yang berada di bawahnya terperanjat.
" Bisa bisanya kalian berbuat ini padaku!" teriak Fero menggema di ruangan tersebut.
" Maaf Fero,aku melakukan ini semua karena aku pria normal,aku butuh sentuhan wanita,dan kamu tidak pernah memberikannya." alasan Max membuat Fero semakin muak.
" Aku jadi merasa beruntung karena aku tak pernah memberikannya pada mu,kau pria bajingan,tubuh ku terlalu berharga untuk kau sentuh,dasar menjijikan,kalian tak lebih dari seekor binatang,aku menyesal pernah kenal dengan kalian!!" ucapnya, penuh pekenakan,dengan tatapan mata yang menyalang, begitu terlihat sangat menyeramkan.
" Salsa,kau tau apa yang akan aku lakukan karena kau telah berani menghianati ku?" ancamnya,sambil beralih menatap pada sahabatnya.
gadis yang telah bercumbu dengan Max itu sampai tak berani menatapnya.
Fero menyeringai,membuat Salsa semakin gemeteran.
" Siap siap,kau akan menjadi gelandangan mulai sekarang,semua fasilitas yang sudah aku berikan akan aku ambil kembali,dan masalah ibu mu,aku tidak tau lagi nasibnya akan seperti apa." tambahnya lagi sebelum pergi.
" Fero maafkan aku,aku tidak bermaksud untuk menghianati mu,sungguh! maafkan aku." teriak Salsa namun Fero sepertinya tak perduli,ia lalu keluar menghampiri Narend yang memilih menunggu di luar kamar,setelah mengetahui keadaan di dalam tak pantas untuk ia lihat.
"Miskin saja belagu,dia fikir dia siapa? dia bisa hidup senang dan kuliah di tempat mahal karena kebaikan ku,lihat saja setelah ini dia akan menyesal !" gadis itu masih menggerutu ketika sudah berada di dalam mobil.
"Masih mau ke klub?" tanya Narend.
" Ya." sahutnya.
Tak banyak bertanya,Narend sudah mulai hafal tempat favorit Fero,pria itu pun kembali menyalakan mesin mobilnya,lalu pergi meninggalkan tempat tersebut,tak membutuhkan waktu lama,mereka pun sampai di tempat tujuan,gadis yang di juluki ratu wine itu langsung masuk,mencari tempat yang masih kosong ,Narend pun ikut masuk,pria itu duduk di samping Fero tanpa melakukan apa apa,ia hanya memperhatikan Fero yang tengah menegak botol birisi menuman haram tersebut,dengan perasaan yang tak bisa di jabarkan.
" Hari ini begitu banyak kejutan untuk ku,Temani aku minum!" ujarnya,seraya menyerahkan gelas kecil.
" Maaf,Nona! saya tidak bisa." tolak Narend.
Membuat gadis itu mendecak sebal.
" Ck,dasar payah!" umpatnya.
kemudian melanjutkan minumnya kembali,hingga menghabiskan beberapa gelas,tak hanya sampai di situ,gadis itu mulai beranjak,melangkah menuju ruang tari dengan sempoyongan, meliuk liukan tubuh rampingnya dengan iringan musik DJ yang menggema di ruangan tersebut,seorang pria datang mendekati hendak menyentuhnya, namun gadis itu langsung menolak.
" Menjauhlah dari ku." ucapnya, seraya mendorong tubuh pria yang tak di kenalinya.
" Hai sayang,tidak usah jual mahal,tenang saja aku hanya ingin menemani mu berjoget." balas pria tersebut,sambil meraih pinggang dan juga tengkuk Fero,membuat gadis itu berontak.
Melihat majikannya terancam,Narend langsung menghampirinya,dan mulai melayangkan kepalan tangannya tepat di wajah pria tersebut.Pria itu tak terima dengan segera membalas tinjuannya namun tentu saja itu takkan berhasil,bagaimana pun keadaan Narend yang masih normal lebih baik dari pada pria yang tengah mabuk.Narend segera menepisnya dan kembali memberikan tinjuannya di perut pria itu hingga tersungkur.
" Pergi sekarang juga,atau aku menghabisi mu sekarang juga." ancam Narend seraya mencengkram kerah baju pria itu.
keributan yang di timbulkan kedua pria tersebut,tidak membuat suasana berubah,mereka masih asyik dengan dunianya sendiri termasuk Fero,gadis itu masih menggerakan tubuhnya dengan erotis.
Tiba tiba saja Fero mendekap tubuh Narend dengan sangat erat tanpa menghentikan gerakan tubuhnya.
" Kau hebat,Narend! terimakasih karena kau selalu ada untuk ku,tetaplah bersama ku,aku sangat membutuhkan mu, aku tidak bisa jauh dari mu." gumamnya tanpa sadar,sambil terus bergelayut,mengalungkan tangannya di leher Narend.
Pria itu bergeming,menyimak ucapan gadis yang masih mendekapnya,seketika bibirnya tersungging,ia merasa terharu atas pengakuan Fero, walaupun ia mengucapkannya secara tak sadar,namun Narend yakin semua yang di ucapkan Fero murni dari hatinya yang paling dalam,tanpa ragu ia membalas dekapannya,melingkarkan tangannya di pinggang Nona mudanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Cah Dangsambuh
wkwkwkwk naren terkecoh
2022-08-12
0
NandhiniAnak Babeh
😟😟😟😟
2022-05-22
0
Neneng Handayani
Rejeki bro 😂😂😂😂
2022-04-09
0