05.Makam Ibu

Fero berlenggang menuju mobil yang sudah terparkir di depan rumah,Narend segera menyusulnya lalu membuka kan pintu mobil untuknya,tanpa banyak bertanya lagi ia langsung tau kemana arah tujuannya,Salah satu Fakultas ternama di ibu kota menjadi tempat gadis itu menamba ilmu,dengan kemampuan dan kecerdasan yang terpendam, gadis itu mampu menyelesaikan pendidikannya hingga mendapat gelar s2 hanya dengan kurun waktu tiga tahun.

Mobil mewah yang di tumpangi Fero telah berhasil masuk ke halaman kampus,hanya dengan memakai nama sang ayah,tempat parkir di sediakan pihak kampus khusus untuknya,para pemilik kendaraan lain memilih mengalah dan tidak berani memprotes,jika tiba tiba kendaraan yang lebih dulu mereka perkir harus terusir,saat ini mobil sport berwarna merah milik Fero yang paling mencolok di antara deretan kendaraan lain.

" Fero!!" Salsa,dan Jen serta Max menghampirinya ketika gadis itu baru saja menampakan kakinya di aspal.

" Ada apa?" tanya Fero cuek.

" Selamat! kau terpilih menjadi pemenang pertama di event kemarin." seru Jen,mereka memeluk Fero bergantian.

" Selamat sayang." tambah Max seraya memberi sebuah hadiah berupa kecupan di bibir gadis cantik itu.

Sementara Narend yang masih berada di dalam mobil tersenyum turut meresa senang.

Pria itu memilih berdiam diri di dalam mobil sebelum orang orang itu meninggalkan parkiran,setelah Fero dan lain nya pergi ia baru bisa keluar dengan nafas lega.

Fero hanya tersenyum kecut,prestasi yang ia dapat tak mampu membuatnya bahagia,apalagi ketika melihat teman temannya yang seolah turut senang,padahal di balik itu semua ada maksud tertentu,ia tau mereka hanya mengincar uangnya saja,begitu juga dengan Max kekasihnya,yang hanya akan datang ketika ada maunya saja.

" Jadi,apa yang akan kau lakukan untuk merayakan kemenangan mu ini?" tanya Jen antusias.

" Kalian boleh makan di kantin sepuasnya,ajak yang lain juga!" jawab Fero sambil menyerahkan kartu andalannya, setelah itu iapun pergi,tanpa mengikuti pelajaran di kampusnya.

Narend segera membuka kan pintu mobil ketika melihat Fero berjalan menghampirinya tanpa banyak bicara.Setelah gadis itu duduk manis di kursi penumpang belakang,ia pun masuk dan duduk di kursi pengemudi.

" Antarkan aku ke pemakaman Sandiego hills." titah Fero,Narend mengangguk dan mulai menyalakan mesin mobilnya.

Sepanjang perjalanan,tak ada yang berani membuka suara,Fero memilih bungkam seraya memejamkan mata dengan headset yang menutupi lubang telinganya ,begitu juga dengan Narend yang tak tau harus bicara apa,semua masih terasa canggung,namun dari balik kaca spion ia bisa melihat wajah cantik Fero yang seolah menyimpan banyak beban dan kesedihan.

" Berhenti di tempat penjual bunga!" ucap Faro.

Narend mengangguk,tidak lama mobil pun berhenti di depan toko bunga,Fero keluar dari mobilnya,netranya langsung tertuju pada karangan bunga Lily putih,tak membutuhkan waktu lama ia kembali ke dalam mobil sambil memeluk karangan Bunga tersebut.

Kurang lebih dua jam berlalu,mobil mewah yang di kendarai Narend tiba di sebuah tempat pemakaman umum terbesar dan paling indah di indonesia,sebuah kompleks pemakaman pertama di dunia yang memadukan konsep ( taman )pemakaman dengan tradisi dan budaya di Indonesia, taman pemakaman mewah tersebut memiliki fasilitas yang lengkap,di antaranya tempat ibadah,gedung serba guna serta restoran italia yang menawarkan menu spesial,dan masih banyak lagi.

Jika biasanya kebanyakan tempat pemakaman memang di rasa kurang ter urus,banyak semak belukar, banyak rumput yang tumbuh liar sehingga menimbulkan suasana angker,belum lagi dengan banyak nya sampah,menambah suasana pemakaman menjadi tidak nyaman,hal ini sangat berbalikan dengan suatu area pemakaman yang terletak di daerah Karawang barat bersebut.

Tempat yang menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi keluarga Anggoro termasuk Ibunda Fero.

Gadis itu keluar dari dalam mobil dengan kacamata hitam yang sudah tersangkut di hidung mancungnya,kakinya mulai terayun membentuk sebuah langkah,ia melirik sekilas pada Narend yang mengikutinya dari belakang.

" Siapa yang menyuruh mu mengikutiku,bodoh!" ketus Fero dengan menyalangkan matanya.

" Maaf,Nona! saya hanya menjalankan tugas untuk memastikan keselamatan anda saja." ujar Narend.

" Kau fikir aku akan menggali kuburan ku sendiri?" protes Fero.

" Maaf,Nona!"

" Tunggu di sini, tidak usah mencampuri urusan ku!" titah Fero,kemudian gadis itu berjalan dengan langkah kaki yang sedikit lebar.

Fero mulai memasuki gerbang pemakaman,netranya menyapu hamparan rumput berwarna hijau yang indah dan tertata rapi,dengan ribuan gundukan serta batu nisa di sana,seketika dadanya terasa sesak ketika tiba tiba ingatannya memasuki lorong waktu 15 tahun lalu,di saat ia masih berusia 5 tahun,dimana ia harus menelan pil pahit tentang kematian ibunya yang mengalami kecelakaan saat hendak menjemputnya pulang sekolah,darah segar yang membanjiri jalanan serta kondisi sang ibu yang mengenaskan, kepala yang terpisah dari jasadnya masih nampak jelas di memori ingatannya,Fero memejamkan mata sejenak,lalu kembali melangkahkan kaki menuju makam sang Ibu berada,tak membutuhkan waktu lama ia sudah berdiri di samping pusara.

" Aku datang,Bu!" lirihnya seraya menyerahkan buket bunga Lily putih favorit sang ibu yang sempat ia beli tadi.

Gadis itu berjongkok sambil membelai batu nisa yang bertuliskan nama sang Ibu,Diana anggoro.

" Kau tau Bu! aku memenangkan event bergensi di kampus,aku pemenang pertama yang mengalahkan ribuan peserta dari berbagai Negara,ibu pasti bangga kan?" ucap Fero antusias,sedetik demikian isak tangis terdengar pilu.

" Aku merindukan mu,Bu!" lirihnya.

"Ibu tau aku sangat kesepian,aku tidak membutuhkan apa apa lagi di dunia ini,aku hanya ingin peluk kasih mu,Bu! Aku sangat merindukan Ibu,datang lah dalam mimpiku walau hanya sebentar saja,aku merindukan senyum yang tulus dari wajah cantik mu.Bu!" tangis pilu yang terdengar begitu menyayat hati.

Beberapa jam gadis itu berada di sana,mencurahkan semua ini hatinya di hadapan pusara sang Ibu,hingga tak menyadari tetesan air dari langit mulai menerpa bumi.

Narend segera meraih sebuah payung dari bagasi mobil,lalu berjalan menyusul majikannya,pria itu berdiri di belakangnya sambil memayungi Fero,semua yang di curahkan Fero tak luput dari pendengarannya,tanpa terasa di balik kacamata hitamnya,butiran kristal keluar begitu saja.

Curahan hati serta isak tangis Fero terdengar begitu pilu.

Gadis itu tersadar,jika hujan semakin deras,namun rambut serta pakaiannya masih nampak aman,kemudian membalikan tubuhnya melihat Narend yang sudah basah kuyup akibat terguyur hujan,gadis itu tersenyum sinis lalu mulai berdiri.

" Kau gila!" pekik Fero,dengan wajah merah serta mata yang sembab di balik kacamata hitam yang di pakai,gadis itu merebut payung yang di genggam Narend lalu berjalan mendahuluinya,mereka berteduh di sebuah restoran yang masih berada di dalam area pemakaman.

Gadis itu duduk di buah kursi yang masih nampak kosong,lalu memesan makanan,setelah itu melirik kembali pada Narend yang berdiri di belakangnya.

" Kau mau terus berdiri di situ seperti orang gila,hah?" bentak Fero.Namun Narend tidak menjawab.

" Duduklah!kau pasti pegal,lagipula kau bukan patung kan? kau butuh makan juga kan? temani aku makan!" titahnya.

Narend mengangguk lalu mendaratkan bokongnya di kursi yang berhadapan dengan Fero.

Narend sedikit mengigil lalu membuka kacamata hitam dan jas hitamnya yang basah, meninggalkan kemeja putih yang nampak basah juga,hingga mencetak tubuh milik pria itu.

Fero terus memperhatikan gerak gerik pria di hadapanya,dengan rambut serta pakaian yang masih basah,terlihat semakin seksi.

" Ternyata tampan juga." gumamnya,Gadis itu tersenyum sinis sambil menggelengkan kepala,menyapu debu yang mengotori otaknya.

" Maaf Nona! pakaian ku basah."Pria itu tersenyum canggung ketika mendapat tatapan liar dari sang putri.

" Aku tau,setelah makan kau bisa mengganti pakaian mu." balas Fero seraya menyerahkan buku menu.

Mereka pun makan dengan tenang,tidak ada topik untuk di bicarakan.

Terpopuler

Comments

NandhiniAnak Babeh

NandhiniAnak Babeh

terbayang seorang bodyguard ganteng abisssss
🥰🥰🥰

2022-05-22

0

NandhiniAnak Babeh

NandhiniAnak Babeh

tragis amat kematian nya
😥😥😥😥

2022-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 02. Mulai bekerja
3 03.pergaulan bebas
4 04.kembali terbayang
5 05.Makam Ibu
6 06.datang bulan
7 Tidur satu kamar
8 8.Mencuri ciuman
9 09.berbincang
10 10.kejutan
11 11.kejutan kedua
12 12. Narend vs Max
13 13.mengobati
14 14.Mandi bersama
15 15.Teman
16 16.Aku sakit
17 17.Pintu keluar masih terbuka lebar
18 18.posesif
19 19.Kecewa
20 20.Aku membutuhkan mu.
21 21.Amukan singa betina.
22 22.Saling mempertahan kan
23 23. Kau wanita ku.
24 24.pamit
25 25.Kembali ke apartemen.
26 26.Bertemu Nizam.
27 27.Sidang
28 28.Bertemu
29 29. Pedas
30 30. Menolak
31 31.Kedatangan Salsa
32 32.Rahasia Fero
33 33.Ketakutan Fero
34 34.Kalah saing
35 35.Membawa pergi
36 36.Menahan diri
37 37.Ketiak yang memabukan.
38 38.Sekretaris baru
39 39.Manekin tak ada akhlak.
40 40.Cobaan yang berat
41 41.Sosok Nona Fero
42 42.Takdir hidup Narend
43 43.Masa lalu
44 44.Hadiah
45 45.Pria dingin
46 46. Terror
47 47. Koma
48 48.Cinta terpendam
49 49.Sadar
50 50.Menyesal
51 51. Gadis berhijab
52 52.Si kembar
53 53.Pencarian
54 54.Nasihat bijak
55 55.Kehilangan
56 56.Menyamar
57 57.Jangan tinggalkan aku lagi
58 58.Mulai terbongkar
59 59.Beda keyakinan
60 60.Bertemu calon mertua
61 61.Rencana lamaran
62 62.Pulang
63 63.Rumah sakit
64 64.Kematian Bayu
65 65.Keputusan Narend
66 66.Bocah tengil
67 67.Kembali ke pondok
68 68.menjalani hidup masing masing
69 69.Bertemu Joo
70 70.Berkelahi
71 71.bertemu Robin
72 72.Shalawat merdu
73 73.Karaoke
74 74.Si kembar pulang kampung
75 75.perjodohan
76 76.perubahan fero
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Awal mula
2
02. Mulai bekerja
3
03.pergaulan bebas
4
04.kembali terbayang
5
05.Makam Ibu
6
06.datang bulan
7
Tidur satu kamar
8
8.Mencuri ciuman
9
09.berbincang
10
10.kejutan
11
11.kejutan kedua
12
12. Narend vs Max
13
13.mengobati
14
14.Mandi bersama
15
15.Teman
16
16.Aku sakit
17
17.Pintu keluar masih terbuka lebar
18
18.posesif
19
19.Kecewa
20
20.Aku membutuhkan mu.
21
21.Amukan singa betina.
22
22.Saling mempertahan kan
23
23. Kau wanita ku.
24
24.pamit
25
25.Kembali ke apartemen.
26
26.Bertemu Nizam.
27
27.Sidang
28
28.Bertemu
29
29. Pedas
30
30. Menolak
31
31.Kedatangan Salsa
32
32.Rahasia Fero
33
33.Ketakutan Fero
34
34.Kalah saing
35
35.Membawa pergi
36
36.Menahan diri
37
37.Ketiak yang memabukan.
38
38.Sekretaris baru
39
39.Manekin tak ada akhlak.
40
40.Cobaan yang berat
41
41.Sosok Nona Fero
42
42.Takdir hidup Narend
43
43.Masa lalu
44
44.Hadiah
45
45.Pria dingin
46
46. Terror
47
47. Koma
48
48.Cinta terpendam
49
49.Sadar
50
50.Menyesal
51
51. Gadis berhijab
52
52.Si kembar
53
53.Pencarian
54
54.Nasihat bijak
55
55.Kehilangan
56
56.Menyamar
57
57.Jangan tinggalkan aku lagi
58
58.Mulai terbongkar
59
59.Beda keyakinan
60
60.Bertemu calon mertua
61
61.Rencana lamaran
62
62.Pulang
63
63.Rumah sakit
64
64.Kematian Bayu
65
65.Keputusan Narend
66
66.Bocah tengil
67
67.Kembali ke pondok
68
68.menjalani hidup masing masing
69
69.Bertemu Joo
70
70.Berkelahi
71
71.bertemu Robin
72
72.Shalawat merdu
73
73.Karaoke
74
74.Si kembar pulang kampung
75
75.perjodohan
76
76.perubahan fero

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!