Fero memilih pergi ke belakang rumah,meninggalkan semua orang yang masih berada di meja makan,gadis itu berjalan dengan mata berkabut munuju kamar Narend.
Narend yang kini tengah bersantai bersama para pengawal lain,menikmati malam,melepas penat setelah seharian bekerja,di temani minuman dan cemilan di atas meja taman,langsung di buat terkejut saat tiba tiba gadis itu menghampirinya dengan air mata yang mulai berderai.
Hal itu membuat para pengawal lain tertegun,hingga mengerutkan kening tak menyangka.
" Nona,ada apa? apa yang terjadi?" tanya Narend panik sambil beranjak dari duduknya.
Fero langsung menabrakan tubuhnya,mendekap Narend dengan sangat erat,lagi lagi membuat para pengawal tercengang,mereka memilih membubarkan diri,memberi kesempatan pada kedua manusia itu untuk berdua,walau terselip tertanyaaan di benak mereka masing masing,tentang hubungan apa yang terjalin di antara pengawal dan nonanya itu.
" Aku tidak menyangka,Narend bisa menaklukan Nona Fero dengan mudah,padahal tau sendiri bagaimana sikap nona Fero, seperti hewan buas yang sulit di jinakan." ucap Bimo pada salah satu rekan kerjanya.
" Sama,Apa lagi aku,yang sudah lama mengabdi di sini,baru bertama kali aku melihat Nona Fero bisa manja dan sedekat itu dengan pengawalnya,padahal dulu saat di temani pengawal perempuan ia tak pernah bersikap seperti itu."
" Mungkin Nona fero memang lebih cocok di kawal pria." sahut yang lain.
Tanpa menghiraukan bisikan orang di sekitarnya yang samar samar masih terdengar,Narend membawa Fero untuk duduk,sambil merangkul pundak nona mudanya itu.
" Apa yang terjadi,Nona!" suara lembut Narend selalu berhasil membuat orang yang mendengarnya tenang,gadis itu melepaskam dekapannya,lalu mengangkat kepalanya,dan duduk dengan pisisinya nyaman.
" Antar aku ke klub!" pintanya.
" Tapi ini sudah larut malam,Nona!" protes Narend.
" Dasar bodoh!klub malam mana ada yang buka di pagi hari." sungut Fero.
Narend menghembuskan nafas kasar,mendesah sedikit malas.
" Kau mendesis?" tuduh Fero.
" Kau sudah berani menantang ku?" tambahnya lagi,dengan segera Narend menggelengkan kepala.
"Maaf,Nona! aku tidak bermaksud seperti itu, Baiklah,aku akan mengambil jaket ku dulu." ujar Narend seraya beranjak,namun segera gadis itu mencegahnya.
" Tidak perlu,aku sedang malas pergi kemana mana." Fero menarik tangan Narend agar kembali duduk.
Lalu menyandarkan kepalanya di bahu Narend,hembusan angin malam menerpa wajah mereka,aroma maskulin tercium segar saat di terpa angin,rasanya sangat nyaman,gadis itu sampai memejamkan mata beberapa saat.
Lagi lagi Nerend hanya bisa pasrah,menguatkan jiwa dan raga,saat nona muda yang menurutnya memiliki dua kepribadian itu sedang dalam mode on.
Setelah di rasa tenang,Fero kembali membuka suara.
" Apa aku boleh bertanya?" ucapnya tiba tiba.
"aku tidak akan melarang mu untuk membuka suara." sahut Narend,membuat gadis itu tersenyum.
" Apa pendapat mu tentang aku?" tanyanya lagi.
Narend nampak bergeming ia tak tau harus menjawab apa.
" Hmmmm,,maaf,maksudnya apa?" tanya Narend gugup.
" Apa yang kau tau tentang aku setelah kau mengenalku."Fero mengulang pertanyaanya lagi dengin sedikit intonasi yang tinggi.
Narend menghembuskan nafas sebelum bicara,merangkai kata yang tepat agar tidak membuat singa betinanya mengamuk.
" Mungkin tidak hanya aku,tapi semua orang juga sudah mengenal anda,sebagai putri tunggal tuan Bayu anggoro,gadis yang terkenal cantik dan pintar,bahkan kecantikan dan kepintarannya sudah berhasil menyusup hingga kancah internasional." Narend merasa bangga setelah menyucapkan kata tersebut,mengetahui jika nama Feronica putri anggoro kini telah menjadi tranding topik nomer satu di halaman berita internasional,yang membahas tentang kepopuleran serta kepintarannya, saat berhasil mendapat juara pertama, menaklukan lawan dari berbagai negara saat menyampaikan pidatonya dalam acara konperensi waktu lalu.
" Itu hanya pandangan orang luar yang hanya melihat ku dari sudut berbeda."
" Tapi aku bertanya pada mu,sebagai orang yang sudah dekat dengan ku beberapa hari ini."
" Anda seorang gadis yang arogan dan angkuh,tapi di sisi lain aku melihat ada sesuatu yang tersimpan dari balik sifat tersebut,anda menyembunyikan perasaan yang sulit untuk di tunjukan pada banyak orang." balas Narend ragu melirik wajah Fero yang masih nampak biasa saja,membuat ia bisa bernafas lega.
" Darimana kau tau itu?" cibir Fero tersenyum sinis.
" Bibir bisa saja berbohong,tapi tidak dengan mata,dia akan selalu menunjukan apapun yang di lihat dan dirasakannya dengan sangat jelas,maaf jika aku salah." Narend kembali melirik gadis yang kini masih bersandar di bahunya dengan begitu nyaman.
Sementara Fero kembali tersenyum,namun kini senyumnya berbeda,ada rasa haru yang terpancar dari sudut bibir dan sorot matanya.
"apa kau tau? Aku pernah merasa tidak mempunyai siapa siapa lagi di dunia ini setelah ibu ku meninggal,tapi jujur,setelah kehadiran mu di sini,aku merasa hidup kembali,kau selalu ada di sisi ku,nememaniku dalam sepi ku,aku harap kamu tulus melakukannya, bukan hanya karena tugas dan pekerjaan mu."
Narend tersenyum sambil merangkul pundak Nona mudanya.
" Asal anda tau,aku selalu menikmati momen bersama anda selama ini,godaan bahkan umpatan mu aku terima dengan senang hati,bahkan aku sudah merasa itu sudah di luar tugas ku, aku rasa apa yang aku lakukan sudah melampaui batas sebagai seorang pengawal,maaf jika lancang,tapi entah kenapa aku ingin selalu ada di sisi mu dan berusaha untuk terus melindungi mu." ucap tulus Narend terdengar begitu menyejukan.
Gadis itu mengangkat kepalanya. menatap dalam manik mata hitam itu dengan lekat,berusaha mencari celah yang meragukan.namun tatapan teduh itu membuatnya semakin yakin jika pria di hadapannya bukan pria biasa, seperti para pria lain yang ia kenal.
" Apa kau mau menjadi teman ku?" tanya Fero penuh harap.
" Jika anda mau,Aku bahkan bersedia menjadi teman hidup anda selamanya." sahut Narend,berhasil membuat Fero tersipu.
Bahkan untuk pertama kalinya Narend melihat wajah malu gadis yang selalu nampak tak tau malu itu,begitu menggemaskan menurutnya.
" Sejak kapan kau pandai menggoda."
" Sejak mengenal anda." sahut Narend cepat,lagi lagi membuat Fero terkekeh.
Mereka masih terus berbincang,menghabiskan malam bersama,di saksikan ribuan bintang,di sinari rembulan di iringi tiupan angin yang melengkapi suasana sejuk malam itu,ungkapan tulus dari keduanya memberi kesempatan untuk mereka agar lebih dekat,bahkan kini bukan lagi hanya sebagai seorang pengawal dan majikan, kedua manusia itu sudah meresmikan hubungan pertemanannya.
" Lihat,Bu! wanita murahan itu, kenapa bisa sedekat itu dengan seorang pengawal?aku yakin ada hubungan spesial di antara mereka."
" Kamu benar,kita harus segera melaporkannya pada Tuan Bayu."
" Iya bu,aku setuju,laporkan saja,aku harap tuan Bayu akan memisahkan mereka , agar aku bisa lebih mudah mendekatinya."
"Hah,kau sama saja." bisik kedua wanita yang diam diam memperhatikan mereka dari jauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Rianti Dumai
dasar hama,,,harus segera d'basmi
2024-03-30
0
Cah Dangsambuh
ulat bulu ulat bulu di mana mana yang namanya ulat bulu sangat menjijikkan
2022-08-12
0
olin
ibu sama anak itu tolong singkirkan thoorr... 😡😡😡
2022-07-30
0