17.Pintu keluar masih terbuka lebar

Fero akhirnya luluh,ia mulai bisa tersenyum kembali,masih dengan kepala yang bersandar di dada Narend ia melingkarkan tangan di pinggangnya,Pemuda itu pun mengecup pucuk kepalanya dengan penuh rasa sayang.

" Sudah,di luar banyak orang,tidak baik kita berlama lama di dalam kamar seperti ini." ucap Farend sambil melepaskan diri.

" Memang apa yang akan mereka fikirkan,siapa yang berani menuduh ku yang tidak tidak." Fero seolah menangtang.

Dan benar juga,tak lama dari itu pintu yang memang tak terkunci terbuka lebar.

Narend dan Fero sama sama melirik ke arahnya.

" Apa yang kalian lakukan di sini?" bentak Bayu sambil masuk begitu saja, di ikuti dua wanita yang akan hadir dalam hidupnya.

" Memang apa yang ayah fikirkan?" tanya balik Fero,masih duduk manis sambil menyilangkan kaki,tak ada raut wajah ketakutan sedikit pun di sana.

Bayu mengedarkan pandanganya keseluruh penjuru kamar,menatap Fero dan Narend bergantian,lalu melirik tempat tidur yang masih tertata rapi,penampilan mereka pun tak mencurigakan.

Ia bernafas lega,lalu melirik pada Rika dan Jesicca.

" Maaf,ayah hanya ingin membuktikan pada mereka,jika kau memang putri ayah yang paling baik,kalian tidak akan macam macam kan?"Bayu seolah merasa tak enak,sementara Fero kembali tersenyu sinis.

" Berani berfikir jelek tentang aku,silahkan! pintu ke luar masih terbuka lebar." ucap Fero,kemudian menarik tangan Narend agar segera keluar,Bayu pun mengikutinya ke luar.

" Dia menyebalkan sekali,Bu!" bisik Jessica.

" Tenang lah,tidak akan lama lagi ibu yang akan menguasai rumah ini,gadis itu akan ada di bawah pengawasan ibu,dan dia tidak akan berani macam macam." balas Rika.

" Bu,aku mau kamar seperti ini juga."

" Kamu akan segera mendapatkannya."

Mereka pun menyusulnya keluar dari kamar itu.

" Fero! kau bisa kan temani Jesicca ke butik?" pinta Bayu sedikit memohon.

mau tidak mau gadis itu pun mengangguk,lalu berlalu tanpa mau bicara.

Bayu menyuruh Jesicca untuk segera mengikutinya.

Setelah berada di dalam mobil,Jesicca memilih duduk di kursi depan sebelah Narend,jelas saja Fero semakin menunjukan taringnya,ia menatap tajam pada Narend lewat pantulan kaca spion,memberi peringatan agar tidak menunjukan senyumnya,seolah mendapat telepati,pemuda itu langsung mengerti lalu mengangguk.

" Mas Narend,sudah lama bekerja dengan ayah?" tanya Jesicca yang sok akrab,setelah Narend mulai melajukan mobilnya.

" Masih baru." jawab Narend seadanya,sesuai yang di peringatkan Nona mudanya.

" Oh,,tapi ayah bisa langsung percaya begitu saja pada mu,kau pasti memang pemuda baik." tambah Jesicca yang kini sudah mendaratkan tangannya di lengan Narend,gadis itu tersenyum dengan sedikit mencengkram gemas lengan yang berbalut jas itu,walaupun tak nampak otot otot yang menonjol namun ia bisa merasakan otot yang begitu kuat serta kekar milik Narend,dan itu berhasil membuatnya semakin suka.

Narend tak menghiraukannya,ia memilih fokus pada jalan di hadapanya,Namun walaupun begitu Fero yang berada di belakang sudah tak bisa lagi menahan emosinya,ia mengepalkan tangan hingga urat pada buku jarinya terlihat,semakin lama tangan itu bertengger,semakin mendidih juga darah darah yang menjalar ke seluruh tubuhnya,apalagi di saat Jesicca dengan santai mengelus lengan tersebut,Fero semakin geram di buatnya.

" Berhenti!" teriak Fero tiba tiba,refleks Narend pun mengingak rem secara mendadak sontak saja mereka terhuyung ke depan,dan Jesicca mengaduh karena keningnya berhasil mendarat pada dashboard,untung saja jalanan nampak sepi karena masih berada di jalanan kompleks.

" Ada apa nona?"

" Turun!" titahnya pada Jesicca.

" Ada apa,kak?" tanya Jesicca.

" Kakak,kakak,sejak kapan aku menjadi kakak mu?" bentak Fero,kemudian ia pun turun duluan,lalu membukakan pintu untuk Jessica.

" Turun!" teriaknya,Jesicca pun terpaksa turun dengan perasaan bingung,begitu juga Narend yang ikut turun.

" Nona, ada apa? tanyanya.

" Aku tidak biasa memberi tumpangan pada orang asing,aku sudah pesankan taksi untuk mu,jadi kau pergi sendiri,aku tunggu di sana." ucap Fero tanpa bisa di bantah,ia pun langsung kembali masuk ke dalam mobilnya,dan duduk di kursi depan tempat Jesicca duduk sebelumnya.

Begitu juga Narend yang langsung berlari kecil,mengelilingi mobil dan langsung masuk lalu kembali melajukan kendaraannya tanpa mau mendengar teriakan Jesicca.

Gadis cantik itu melipat kedua tangannya di dada seraya memalingkan wajah,menetap ke jendela samping.

" Maaf,Nona! apa yang membuat anda marah?" tanya Narend dengan ragu,nampaknya pria itu belum belajar tentang kekuatan peka.

Fero masih enggan membuka suara,entahkah hatinya kembali sakit saat melihat orang lain menyentuh pengawalnya itu.

" Nona! bukannya kita sudah berteman jadi tak ada yang perlu di sembunyikan dan di tutup tutupi,beri tau aku jika aku memang salah." mohon Narend sambil meliriknya sekilas,lalu kembali menatap jalan di depannya.

Fero pun akhirnya mau menunjukan wajahnya,menatap Narend dengan mata yang mulai berkaca kaca.

" Apa kau sebaik ini pada semua wanita?" tanyanya.

" Aku tidak tau apa ini baik atau tidak di mata orang lain,tapi ini memang sikap ku." jawab Narend.

" Apa kau selalu membiarkan wanita wanita menyentuh mu?" tanyanya lagi.

" Maaf,sentuhan apa yang anda maksud?"

" Sentuhan yang tarasa intim." jelas Fero.

Narend segera menggeleng.

"sebenarnya aku tidak suka ada wanita yang berani menyentuhku,jujur saja saat Salsa mencium ku, aku juga ingin sekali menghajarnya,tapi saat anda yang mencium ku entah kenapa aku malah menyukainya." balas Narend jujur dengan sedikit berbisik,dan akhirnya berhasil membuat rona merah di pipi Fero,walaupun itu bukan ciuman pertamanya namun iapun merasakan kesan berbeda,dadanya mulai bergetar saat mengingat jadian itu.

"Semakin hari Kau semakin pandai menggoda." Fero kembali memalingkan wajah untuk menyembunyikan wajah merahnya

" Aku serius." balas Narend.

" Lalu kenapa kau membiarkan wanita itu menyentuh lengan mu?" Fero menatap lengan Narend dengan mata berkaca kaca,hatinya seolah berkata " Lengan mu terlalu berharga untuk ia sentuh."

" Dia hanya menyentuh lengan ku saja,tak ada salahnya."

" Siapa bilang? asal kau tau,aku tidak menyukainya." bentak Fero kesal,Narend pun tersenyum,entah kenapa ia mulai suka menggoda Nona mudanya itu yang selalu nampak manis jika sedang dalam mood manjanya,walaupun dalam keadaan marah,namun jelas berbeda jika bibir yang mengiringi kemarahannya,bukan mata yang selalu terlihat menyeramkan.

" Baiklah kalau begitu maafkan aku." Narend menepuk lengannya yang sempat di pegang Jessica dengan gerakan menghempaskan debu.

Seketika Fero menoleh,gadis itu menggelengkan kepala sambil menahan tawa.

" Dasar konyol." gumannya.

"Demi anda, Aku akan mencucinya dengan bersih,setelah pulang dari butik,aku pastikan tidak ada lagi jejak wanita itu di lengan ini." goda Narend,dan berhasil membuat Fero terkekeh,gadis itu memukul lengannya beberapa kali dengan gemas.

" Lengan mu nakal,dia harus di beri pelajaran." ujarnya.Mereka pun tertawa bersama,hingga tak terasa mobil sudah sampai di depan sebuah butik ternama langganan Fero.

Biasakan memberi like komen dan Vote setelah membaca,,terimakasih..😊

Terpopuler

Comments

NandhiniAnak Babeh

NandhiniAnak Babeh

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-05-22

0

NandhiniAnak Babeh

NandhiniAnak Babeh

typo Thor.. ko jadi Farend 🤭🤭🤭🤭

2022-05-22

0

Neneng Handayani

Neneng Handayani

Up lagi thor 💪🏻💪🏻

2022-04-16

0

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 02. Mulai bekerja
3 03.pergaulan bebas
4 04.kembali terbayang
5 05.Makam Ibu
6 06.datang bulan
7 Tidur satu kamar
8 8.Mencuri ciuman
9 09.berbincang
10 10.kejutan
11 11.kejutan kedua
12 12. Narend vs Max
13 13.mengobati
14 14.Mandi bersama
15 15.Teman
16 16.Aku sakit
17 17.Pintu keluar masih terbuka lebar
18 18.posesif
19 19.Kecewa
20 20.Aku membutuhkan mu.
21 21.Amukan singa betina.
22 22.Saling mempertahan kan
23 23. Kau wanita ku.
24 24.pamit
25 25.Kembali ke apartemen.
26 26.Bertemu Nizam.
27 27.Sidang
28 28.Bertemu
29 29. Pedas
30 30. Menolak
31 31.Kedatangan Salsa
32 32.Rahasia Fero
33 33.Ketakutan Fero
34 34.Kalah saing
35 35.Membawa pergi
36 36.Menahan diri
37 37.Ketiak yang memabukan.
38 38.Sekretaris baru
39 39.Manekin tak ada akhlak.
40 40.Cobaan yang berat
41 41.Sosok Nona Fero
42 42.Takdir hidup Narend
43 43.Masa lalu
44 44.Hadiah
45 45.Pria dingin
46 46. Terror
47 47. Koma
48 48.Cinta terpendam
49 49.Sadar
50 50.Menyesal
51 51. Gadis berhijab
52 52.Si kembar
53 53.Pencarian
54 54.Nasihat bijak
55 55.Kehilangan
56 56.Menyamar
57 57.Jangan tinggalkan aku lagi
58 58.Mulai terbongkar
59 59.Beda keyakinan
60 60.Bertemu calon mertua
61 61.Rencana lamaran
62 62.Pulang
63 63.Rumah sakit
64 64.Kematian Bayu
65 65.Keputusan Narend
66 66.Bocah tengil
67 67.Kembali ke pondok
68 68.menjalani hidup masing masing
69 69.Bertemu Joo
70 70.Berkelahi
71 71.bertemu Robin
72 72.Shalawat merdu
73 73.Karaoke
74 74.Si kembar pulang kampung
75 75.perjodohan
76 76.perubahan fero
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Awal mula
2
02. Mulai bekerja
3
03.pergaulan bebas
4
04.kembali terbayang
5
05.Makam Ibu
6
06.datang bulan
7
Tidur satu kamar
8
8.Mencuri ciuman
9
09.berbincang
10
10.kejutan
11
11.kejutan kedua
12
12. Narend vs Max
13
13.mengobati
14
14.Mandi bersama
15
15.Teman
16
16.Aku sakit
17
17.Pintu keluar masih terbuka lebar
18
18.posesif
19
19.Kecewa
20
20.Aku membutuhkan mu.
21
21.Amukan singa betina.
22
22.Saling mempertahan kan
23
23. Kau wanita ku.
24
24.pamit
25
25.Kembali ke apartemen.
26
26.Bertemu Nizam.
27
27.Sidang
28
28.Bertemu
29
29. Pedas
30
30. Menolak
31
31.Kedatangan Salsa
32
32.Rahasia Fero
33
33.Ketakutan Fero
34
34.Kalah saing
35
35.Membawa pergi
36
36.Menahan diri
37
37.Ketiak yang memabukan.
38
38.Sekretaris baru
39
39.Manekin tak ada akhlak.
40
40.Cobaan yang berat
41
41.Sosok Nona Fero
42
42.Takdir hidup Narend
43
43.Masa lalu
44
44.Hadiah
45
45.Pria dingin
46
46. Terror
47
47. Koma
48
48.Cinta terpendam
49
49.Sadar
50
50.Menyesal
51
51. Gadis berhijab
52
52.Si kembar
53
53.Pencarian
54
54.Nasihat bijak
55
55.Kehilangan
56
56.Menyamar
57
57.Jangan tinggalkan aku lagi
58
58.Mulai terbongkar
59
59.Beda keyakinan
60
60.Bertemu calon mertua
61
61.Rencana lamaran
62
62.Pulang
63
63.Rumah sakit
64
64.Kematian Bayu
65
65.Keputusan Narend
66
66.Bocah tengil
67
67.Kembali ke pondok
68
68.menjalani hidup masing masing
69
69.Bertemu Joo
70
70.Berkelahi
71
71.bertemu Robin
72
72.Shalawat merdu
73
73.Karaoke
74
74.Si kembar pulang kampung
75
75.perjodohan
76
76.perubahan fero

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!