13.mengobati

"Duduk di sini!" titah Fero, setelah gadis itu berhasil membawa Narend masuk ke dalam kamarnya.

Narend pun menurut,ia duduk di sebuah sofa,sementara Fero mengambil kotak obat untuk membantu mengobati beberapa luka yang ada di pelipis mata dan juga pipi serta sudut bibir pengewalnya itu.

Gadis itu mengobatinya dengan telaten dan hati hati,mengompres serta mengoleskan obat juga membalutnya dengan plaster.

" Sssttt..." Narend sedikit meringis saat Fero menyentuh sudut bibirnya yang sedikit robek,netranya masih tertuju pada satu titik, yaitu paras cantik Fero yang nampak tulus dalam mengobatinya,terpancar raut kekhawatiran juga di sana.

" Seharusnya kau tak perlu sampai berbuat seperti ini." ucap Fero sambil memperhatikan wajah Narend dengan lekat,hingga tatapannya berahir pada bibir tipis yang selalu membuatnya tergoda,sampai tak bisa menahan diri.

" Dia yang duluan menyerangku,aku hanya mem....."

Cup..ucapannya terpotong karena secara tiba tiba

gadis itu menyambar bibirnya dan sedikit **********,hingga pria itu terkesiap sambil membulatkan mata.

Gadis itu terkekeh tanpa merasa bersalah,sementara Narend masih bergeming berusaha tersadar dari keterkejutannya.

" Itu bayaran untuk ku,karena aku sudah mengobati mu." ucap Fero,kemudian kembali mengecupnya lagi.

" Dan itu balasan karena kau sudah berani mengerjaiku tadi." ucapnya lagi.

" Apa ada luka lain?" tanya Fero setelah selesai mengibati luka di wajah Narend.

" Tidak ada." sahut Narend,padalah ia merasakan nyeri di bagian tubuh lainnya.

" Kau bohong,aku lihat Max memukul perut dan punggung mu." Fero menatap ragu.

Sementara Narend di buat gelagapan.

" Tidak apa apa,aku bisa mengobatinya nanti." ujar Narend.

" Sudahlah,aku tidak suka di bantah,cepat buka baju mu aku akan mengobatinya." titah Fero seraya menarik pakaian Narend.

" Tidak usah,Nona!" cegah Narend seraya menahan tangan Fero,membuat gadis itu sedikit kesal,menatapnya dengan mata menyalang,setelah itu Fero kembali menyambar bibirnya,bukan lagi dengan kecupan,melainkan dengan sebuah ciuman yang memabukan,kemampuannya dalam memainkan lidah memang patut di acungi jempol,ia mampu membuat pria polos itu terbuai,terhipnotis hingga melambung tinggi tak sadarkan diri,Fero semakin memperdalam ciumannya sambil maremas rambut belakang Narend,pria itu pun semakin nyaman dan mulai terbiasa,sebagai pria dewasa yang normal,tentu saja pria itu pun dengan senang hati membalas ciumanya dengan melingkarkan tangannya di pinggang Fero serta menarik tengkuk gadis itu,semakin lama Fero berhasil mengusainya,perlahan gadis itu membuka jaket serta kaos hitam yang di kenakan Narend hingga akhirnya perut kotak kotak milik Narend terpampang jelas di depan mata,ciuman pun terhenti.

" Kau suka?" Fero menyeringai saat berhasil memancing gairah pria di hadapannya, membuat wajah pria itu memerah.

Sementara Narend kembali bergeming,menelan silavinya dengan susah payah,ia tak menyangka dengan kelakuannya sendiri.

Fero kembali menatap tubuh Narend,terdapat beberapa luka juga di sana.

" Sini,aku akan mengobatinya." ucap Fero,pakaian sudah terlanjung terbuka,tak ada yang perlu di tutupi lagi,akhirnya Narend pun pasrah,ia membiarkan Fero menyentuh perut dan punggungnya.

Dalam hati,Fero tak henti hentinya menggagumi pemandangan indah di hadapannya,memandang sebuah punggung dan perut yang putih mulus serta berotot itu,matanya seolah enggan untuk berkedip dan hal itu membuat ia tak ingin mengakhiri aktifitasnya,jari lentiknya seolah tak punya urat malu,mengusap serta meraba roti sobek milik Narend.

" Sudah cukup,Nona!" ucap Narend,setelah menyadari jika Fero tengah menatapnya liar.

" Tubuh mu bagus,sayang untuk di lewatkan." ucap Fero dengan santai,sementara Narend kembali di buat tercengang,mendapat godaan dari seorang gadis memang bukan hal baru baginya,namun kali ini ia merasa sedikit berbeda,ada sesuatu yang menggelitik di hatinya. Pemuda itu pun tersenyum,sambil kembali memakai pakaiannya.

" Terimakasih,Nona!" ucapnya,Fero pun mengangguk sambil membereskan kotak obat,lalu menaruhnya di atas nakas.

" Istirahatlah." titah Fero,pemuda itu mengangguk,lalu mulai beranjak.

" Haii,,kau mau kemana? aku menyuruh mu untuk istirahat." bentak Fero .

" Aku juga mau istirahat,Nona!" sahut Narend dengan suara tertahan.

" Lalu siapa yang menyuruh mu pergi?"

" Aku akan istirahat di kamar ku."

" Aku menyuruh mu untuk istirahat di sini,bukan di kamar mu,kau tidak mengerti? dasar bodoh!" Fero kembali berteriak,suara lengkingannya terdengar menggema di tempat itu,untung saja kamarnya kedap suara,hingga tak ada yang bisa mendengarnya dari luar.

Narend menghembuskan nafas kasar,dan kembali duduk di sofa sebelah nona mudanya,pria itu melirik kesal lalu membuang muka.

Fero menggulum bibirnya,saat melihat raut wajah Narend yang merajuk ,menurutnya itu sangat menggemaskan,tak ada lagi wajah datar dan kaku,seperti pertama kali mereka bertemu.

" Berhenti merajuk,atau aku akan mencium mu lagi." ancam Fero

" Sudahlah,Nona! kau juga pasti lelah,sebaiknya kau juga istirahat." ucap Narend dengan malas. menghadapi gadis yang berada di hadapannya itu memang perlu kekuatan mental serta fisik yang sempurna,sehingga ia mampu menangani apa yang nona mudanya perintahkan ,walaupun seringkali harus menguras emosi dan tenaga.

" Kau sudah berani menyuruh ku?" bentak Fero ,membuat Narend tak bisa berkata kata lagi,pria itu memilih diam,menyenderkan punggungnya di sandaran kursi,menutup kupingnya dengan handsfree,lalu memejamkan mata.

" Lancang sekali kau." gumam Fero,seraya mengendus kesal ia memukul wajah Narend dengan bantal sofa, pria itu sama sekali tak menghiraukannya,hingga Fero pun menyerah,namun tiba tiba Narend kembali terbelalak saat Fero membaringkan tubuhnya di sofa dengan paha Narend sebagai bantalnya.

" Jangan bergerak,biarkan aku tidur di sini." pinta Fero sambil memejamkan mata,mau tidak mau pria itu pun mengalah,membiarkan nona mudanya terletap di atas pengkuannya.

" Kau selalu berhasil membuatku tak berdaya,Nona!" lirih Narend,dengan bibir tersunggung sempurna,perlahan tangannya mulai bergerak mengusap rambut panjang Fero dengan lembut.

tinggalkan jejak,dengan memberi like vote dan komen..😊

Terpopuler

Comments

Cah Dangsambuh

Cah Dangsambuh

narend yang polos sekarang dah lihai main bibir lucu🤣🤣

2022-08-12

0

X_LM

X_LM

🆙🆙🆙🆙🆙🆙

2022-05-22

0

NandhiniAnak Babeh

NandhiniAnak Babeh

kadang suka susah di tekan nya si jempol like

2022-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 02. Mulai bekerja
3 03.pergaulan bebas
4 04.kembali terbayang
5 05.Makam Ibu
6 06.datang bulan
7 Tidur satu kamar
8 8.Mencuri ciuman
9 09.berbincang
10 10.kejutan
11 11.kejutan kedua
12 12. Narend vs Max
13 13.mengobati
14 14.Mandi bersama
15 15.Teman
16 16.Aku sakit
17 17.Pintu keluar masih terbuka lebar
18 18.posesif
19 19.Kecewa
20 20.Aku membutuhkan mu.
21 21.Amukan singa betina.
22 22.Saling mempertahan kan
23 23. Kau wanita ku.
24 24.pamit
25 25.Kembali ke apartemen.
26 26.Bertemu Nizam.
27 27.Sidang
28 28.Bertemu
29 29. Pedas
30 30. Menolak
31 31.Kedatangan Salsa
32 32.Rahasia Fero
33 33.Ketakutan Fero
34 34.Kalah saing
35 35.Membawa pergi
36 36.Menahan diri
37 37.Ketiak yang memabukan.
38 38.Sekretaris baru
39 39.Manekin tak ada akhlak.
40 40.Cobaan yang berat
41 41.Sosok Nona Fero
42 42.Takdir hidup Narend
43 43.Masa lalu
44 44.Hadiah
45 45.Pria dingin
46 46. Terror
47 47. Koma
48 48.Cinta terpendam
49 49.Sadar
50 50.Menyesal
51 51. Gadis berhijab
52 52.Si kembar
53 53.Pencarian
54 54.Nasihat bijak
55 55.Kehilangan
56 56.Menyamar
57 57.Jangan tinggalkan aku lagi
58 58.Mulai terbongkar
59 59.Beda keyakinan
60 60.Bertemu calon mertua
61 61.Rencana lamaran
62 62.Pulang
63 63.Rumah sakit
64 64.Kematian Bayu
65 65.Keputusan Narend
66 66.Bocah tengil
67 67.Kembali ke pondok
68 68.menjalani hidup masing masing
69 69.Bertemu Joo
70 70.Berkelahi
71 71.bertemu Robin
72 72.Shalawat merdu
73 73.Karaoke
74 74.Si kembar pulang kampung
75 75.perjodohan
76 76.perubahan fero
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Awal mula
2
02. Mulai bekerja
3
03.pergaulan bebas
4
04.kembali terbayang
5
05.Makam Ibu
6
06.datang bulan
7
Tidur satu kamar
8
8.Mencuri ciuman
9
09.berbincang
10
10.kejutan
11
11.kejutan kedua
12
12. Narend vs Max
13
13.mengobati
14
14.Mandi bersama
15
15.Teman
16
16.Aku sakit
17
17.Pintu keluar masih terbuka lebar
18
18.posesif
19
19.Kecewa
20
20.Aku membutuhkan mu.
21
21.Amukan singa betina.
22
22.Saling mempertahan kan
23
23. Kau wanita ku.
24
24.pamit
25
25.Kembali ke apartemen.
26
26.Bertemu Nizam.
27
27.Sidang
28
28.Bertemu
29
29. Pedas
30
30. Menolak
31
31.Kedatangan Salsa
32
32.Rahasia Fero
33
33.Ketakutan Fero
34
34.Kalah saing
35
35.Membawa pergi
36
36.Menahan diri
37
37.Ketiak yang memabukan.
38
38.Sekretaris baru
39
39.Manekin tak ada akhlak.
40
40.Cobaan yang berat
41
41.Sosok Nona Fero
42
42.Takdir hidup Narend
43
43.Masa lalu
44
44.Hadiah
45
45.Pria dingin
46
46. Terror
47
47. Koma
48
48.Cinta terpendam
49
49.Sadar
50
50.Menyesal
51
51. Gadis berhijab
52
52.Si kembar
53
53.Pencarian
54
54.Nasihat bijak
55
55.Kehilangan
56
56.Menyamar
57
57.Jangan tinggalkan aku lagi
58
58.Mulai terbongkar
59
59.Beda keyakinan
60
60.Bertemu calon mertua
61
61.Rencana lamaran
62
62.Pulang
63
63.Rumah sakit
64
64.Kematian Bayu
65
65.Keputusan Narend
66
66.Bocah tengil
67
67.Kembali ke pondok
68
68.menjalani hidup masing masing
69
69.Bertemu Joo
70
70.Berkelahi
71
71.bertemu Robin
72
72.Shalawat merdu
73
73.Karaoke
74
74.Si kembar pulang kampung
75
75.perjodohan
76
76.perubahan fero

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!