Sesampai di meja kerjanya, Ayla pun memeriksa agenda Tuan Gentala. Ternyata dua jam lagi Tuan Gentala ada meeting dengan klien.
Ayla pun beranjak dari meja kerjanya dan berjalan menuju ruang kerja Tuan Gentala.
Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Ayla langsung membuka pintu ruangan itu.
Kosong.
"Kemana Tuan Gentala." Gumam Ayla.
Ayla pun keluar dari dalam ruang kerja Tuan Gentala dan berjalan menuju ruang kerja Septian. Namun langkah kakinya tepat di depan ruangan pendidikan Rich, Ayla masuk terlebih dahulu kesana untuk memastikan Rich mengerjakan apa yang ia perintahkan tadi.
Mendengar pintu terbuka, Rich pun melihat kearah pintu.
"Apalagi?" Tanya Rich ketus.
"Tidak ada. Aku hanya ingin memastikan Anda mengerjakan apa yang saya perintahkan." Jawab Ayla. Setelah mengatakan itu, Ayla pun keluar dari ruangan pendidikan Rich karena melihat Rich yang sedang membaca buku.
Padahal yang sebenarnya terjadi, Rich hanya menaruh buku itu diatas meja dan berpura-pura membaca namun matanya tertuju pada ponselnya yang ia letakkan diatas pangkuannya. Untuk apalagi Rich menaruh ponselnya diatas pangkuannya kalau bukan sedang bermain slot.
Setelah keluar dari ruangan pendidikan Rich, Ayla meneruskan langkahnya menuju ruang kerja Septian.
Ceklek. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Ayla membuka pintu itu.
Tuan Gentala yang sedang tertawa geli tanpa suara karena membayangkan wajah Rich yang mendapat les privat dari Ayla sontak berhenti tertawa dan melihat kearah pintu.
Melihat Ayla, spontan Tuan Gentala berdiri dari tempat duduknya. Wajahnya berubah pucat persis seperti seorang karyawan yang ketahuan sedang bergibah oleh atasan. Sama seperti Tuan Gentala, melihat sosok Ayla si manusia tanpa ekspresi seperti pembunuh berdarah dingin, Septian menelan salivanya kasar sambil mengendurkan dasi yang ia pakai.
"Anda disini ternyata." Ucap Ayla saat melihat Tuan Gentala.
"A-ada apa?" Tanya Tuan Gentala gugup.
"Apa Anda tahu kalau dua jam lagi Anda ada meeting dengan perusahaan Sinar Harapan Jaya?" Tanya Ayla.
Tuan Gentala menggeleng dengan polosnya.
Melihat Tuan Gentala menggelengkan kepalanya, sontak mata Ayla menatap tajam pada Septian.
"Apa Anda tidak memberitahu Tuan Gentala?" Tanya Ayla pada Septian.
"Maaf saya lupa." Jawab Septian sambil menundukkan wajahnya merasa bersalah. Gara-gara merengek minta izin libur sehari karena ingin ganti nama tadi, ia sampai lupa memberitahu jadwal bos besarnya.
Ayla menghela nafasnya kasar sambil memutar bola matanya malas.
"Gampang sekali Anda mengatakan lupa. Bagaimana kalau saya tidak melihat ulang jadwal Tuan Gentala? Sudah dipastikan Tuan Gentala tidak akan menghadiri meeting itu dan pastinya klien akan kecewa karena Tuan Gentala tidak datang." Ucap Ayla dengan suara yang sedikit meninggi.
"Iya maaf." Balas Septian dengan suara lemah.
Sedangkan Tuan Gentala menggelembungkan pipinya menahan tawa karena melihat wajah Septian, si Asisten yang sama sengkleknya dengan Rich tak berkutik saat sedang di marahi Ayla.
"Anda juga jangan tertawa Tuan Gentala. Harusnya Anda juga bertanya pada asisten Anda itu tentang jadwal Anda, jangan hanya mengharapkan saya atau asisten Anda memberitahu jadwal Anda." Ucap Ayla.
"Bukan kah memang itu pekerjaan kalian?" Balas Tuan Gentala.
"Bukankah pemimpin yang baik itu harus bersikap asertif bukan konservatif?" Tanya Ayla balik.
Tuan Gentala diam, ia tak lagi berkutik.
"Bagaimana perusahaan mau maju kalau Anda masih menggunakan tradisi dan pola pikir Anda yang lama. Saya tahu Anda adalah pemimpin di perusahaan ini, tapi tidak masalah kok jika Anda bertanya terlebih dahulu pada asisten Anda tentang jadwal Anda, itu tidak akan menurunkan harga diri Anda." Lanjut Ayla.
"Ya, saya mengerti." Balas Tuan Gentala dengan suara lemah sama seperti suara Septian tadi.
Setelah memarahi Septian dan memberi ceramah singkat pada Tuan Gentala, Ayla pun keluar dari dalam ruang kerja Septian lalu berjalan kembali ke ruangan pendidikan Rich.
"Ini semua gara-gara kau!!!" Omel Tuan Gentala pada Septian.
"Kok gara-gara saya Tu...."
"Aaaaaakkkkh... AMPUUUUUUN." Tiba-tiba saja suara teriakan Rich terdengar menggelegar dari ruangan sebelah.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
GOD BLESS
kakek sama cucu sama2 sengklek😁😁😁
2022-08-26
0
Ney Maniez
😁🤣🤣🤣
2022-07-18
0
SitiNur20969975
richhhh dihajar sang guru😁
2022-05-26
1