Mendengar curahan hati Rich, Tuan Gentala hanya bisa menghela nafasnya. Ingin memberikan pengertian pada Rich, tapi kalau ia masih di selimuti rasa kecewa itu semua akan percuma, yang penting sekarang Tuan Gentala sudah tau alasan kenapa cucunya tidak ingin menikah.
"Kalau itu mau mu, Kakek tidak akan memaksa. Tapi untuk masalah pekerjaan, Kakek tidak bisa mentolerir!! Kau harus belajar menggantikan Kakek!!" Ucap Tuan Gentala.
Rich menganggukkan kepalanya.
"Tapi Sabtu-Minggu itu hari me time nya Rich. Rich gak mau di bebani dengan pekerjaan." Ucap Rich bernegosiasi.
"Kau pikir Kakek mu ini penjajah apa yang menyuruh mu kerja rodi!!" Balas Tuan Gentala.
"Oke, kalau begitu kita deal." Balas Rich.
Rich pun menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan dengan sang Kakek.
Tuan Gentala menyambut uluran tangan Rich. Dan mereka pun bersalaman untuk beberapa detik setelah itu Rich melepas jabatan tangan mereka dengan sang Kakek.
Setelah jabatan tangan terlepas, Rich pun mengangkat bokongnya dan hendak keluar dari dalam ruang kerja sang Kakek.
"Mau kemana kau?" Tanya Tuan Gentala.
"Ya mau balik ke kamar lah Kek." Jawab Rich.
"Lebih baik kau sekarang ikut Kakek saja ke perusahaan!" Ucap Tuan Gentala.
"Yang benar saja Kek, Rich masih jetlag masa udah disuruh ke perusahaan!! Besok aja lah Kek, Rich istirahat dulu." Balas Richard.
"Jetlag kepala mu!!! Kau saja di pesawat dibawah obat bius!!" Balas Tuan Gentala.
"Hoooaaaam..." Rich pun mengeluarkan jurus andalannya. Mengeles. Ia pura-pura menguap.
"Kayaknya masih ada sisa obat bius deh di saraf-saraf Rich. Rich ngantuk banget Kek." Ucap Rich.
"Hoaaaam.." Rich kembali menguap.
"Rich ke kamar dulu yah Kek." Ucap Rich lagi sambil berjalan menuju pintu ruang kerja, lalu keluar dari ruang kerja itu.
Tuan Gentala menghela nafasnya sambil menggelengkan kepalanya.
"Dasar bujang tua labil!! Baru-baru melow sekarang sudah mode gak ada akhlak lagi." Gumam Tuan Gentala.
Setelah beberapa menit Rich keluar, baru lah Tuan Gentala keluar dari dalam ruang kerjanya.
Sesampainya ia di luar ruang kerja, Tuan Gentala langsung mencari bodyguardnya.
"Bonar, siapkan mobil. Lima belas menit lagi kita ke perusahaan." Perintah Tuan Gentala.
"Baik Tuan." Balas Bonar.
Setelah memberi perintah pada bodyguardnya, Tuan Gentala pun berlalu dari hadapan Bonar dan berjalan menuju kamarnya. Sedangkan Bonar mengerjakan apa yang Tuannya perintahkan.
💋💋💋
Gentala Group.
Kini Tuan Gentala sudah berada di perusahaannya.
"Dimana asisten kurang ajar itu!! Sudah ku bilang aku mau datang ke perusahaan, bukannya menyambut ku di lobi, ini malah menghilang!!" Dumel Tuan Gentala sambil berjalan menuju lift.
Ting. Pintu lift terbuka. Tuan Gentala pun masuk kedalam lift. Didalam lift pun, Tuan Gentala masih saja ngedumel karena tidak menyambut kedatangannya.
"Awas saja kalau asisten itu sedang bersantai-santai!! Ku hukum dia membersihkan semua toilet yang ada di perusahaan ini!!" Dumel Tuan Gentala terus.
Ting. Pintu lift pun terbuka.
Dengan langkah yang tidak panjang karena kaki Tuan Gentala yang memang tidak panjang, Tuan Gentala berjalan menuju ruang kerja Septian.
BRAAAK. Dengan kasarnya Tuan Gentala membuka pintu ruang kerja Septian.
"Sep..." Tuan Gentala yang tadinya ingin marah-marah langsung mengurungkan niatnya saat melihat di ruang kerja Septian ada tujuh orang tim audit yang sedang mengaudit data perusahaan. Tiga orang tim audit internal yang di miliki perusahan Gentala Group dan empat orang tim audit eksternal yang di lakukan oleh KAP dan BPK.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Ney Maniez
😲🙄🤔
2022-07-18
0
Aqiyu
kakek sama cucu sama aja kelakuannya
2022-07-10
1
orang baik
emang menggunakan dana apbm apbd diaudit BPK
2022-06-06
1