Anton dan Imah melambaikan tangan mereka ke arah Guntur dan Diana ketika melihat kedua sejoli itu tiba di cafe raminah dan mencari-cari keberadaan mereka.
Guntur membalas lambaian tangan Anton dan mengajak gadisnya bergabung bersama Anton dan pacarnya, Imah.
Posisi tempat nongkrong yang diambil Anton lumayan bagus. Viewnya langsung mengarah ke pantai dengan pemandangan kilauan lampu-lampu dipulau seberang.
Beberapa bola lampu warna-warni menghiasi langit-langit cafe yang digantung dengan serampangan namun bernilai seni tinggi dan menghasilkan nuansa yang ceria tetapi tetap romantis.
Di beberapa bagian cafe terlihat beberapa spot instagramable yang didesain khusus dan terlihat menarik untuk tempat berfoto selfie pengunjung cafe.
Guntur dan Diana melangkah mendekati Anton dan Imah. Beberapa kawan Guntur juga terlihat sedang menghabiskan waktunya di cafe raminah.
Guntur melambaikan tangannya dan menyapa kawan-kawannya itu. Sesekali dikenalkannya Diana kepada mereka disertai tatapan seolah memberi isyarat agar mereka tidak banyak bertanya kepada dirinya maupun Diana yang disambut anggukan dan tos satu sama lain.
"Tenang aja kawan,..by the way, selamat ya kalian sudah jadian," ucap si Batak memberi selamat kepada Diana sambil menjulurkan tangannya hendak menjabat tangan Diana.
Namun secara spontan tangan Diana ditarik oleh Guntur, menghindari sentuhan tangan Agus disambut tawa kawan-kawannya.
"Takut amat lu pot, pacarmu disentuh si Poltak, Mana berani si Poltak ngrebut pacar lo?" Rio menimpali sambil tertawa.
Guntur melotot kearah Rio.
"Coba aja kalau beranil," tantang Guntur sambil memamerkan otot lengan dan kepalan tangannya kearah kedua kawannya.
Pecah tawa mereka membuat suasana semakin ramai. Diana hanya tersenyum mendengar gurauan sang kekasih dan kawan-kawannya.
"Gue duluan yaa," pamit Guntur pada akhirnya.
Digandengnya tangan Diana melangkah pergi menjauhi kawan-kawannya.
" Yuk..kita ke sana," ajak Guntur sambil menggandeng tangan Diana menuju tempat duduk Anton dan Imah setelah meladeni sapaan beberapa kawan dan pengunjung cafe lainnya.
Diana manut dan mengikuti langkah panjang kekasihnya. Malam ini Diana dan Guntur menjadi tamu istimewa di cafe milik kakaknya sendiri.
"Dianaaa..sini," terdengar suara Imah yang memanggil nama Diana dan melambaikan tangannya ke arah gadis itu.
Diana tersenyum, serta-merta melepaskan genggaman tangan Guntur dan melangkah cepat mendekati Inah diikuti Guntur Pramudya. Setelah cipika cipiki diantara kedua sahabat itu, Diana kemudian mengambil tempat dihadapan Imah.
Ketika melihat kekasihnya akan duduk, buru-buru Guntur menarik kursi dihadapan Diana dan mempersilahkan gadisnya untuk duduk dengan gerakan jenaka yang mengundang senyuman Anton dan Imah.
"cieeee...romantisnyaa yang baru jadian," Imah mengolok sahabatnya membuat Diana tersipu malu.
Guntur tertawa dan menjabat tangan Anton dan Imah, kemudian mengambil tempat disamping Diana. Malam itu langit terlihat cerah bertabur bintang secerah suasana hati keempat orang itu.
"Kalian pintar mencari tempat yang bagus," puji Guntur sambil menikmati pemandangan disekeliling mereka.
Terlihat masih ada meja kosong disamping mereka Anton dan Imah tersenyum senang.
"Tadinya aku dan Imah tidak menempati tempat ini bang. Saat baru datang tadi, Imah memberitahukan kepada bang Rama, kakak iparnya Diana kalau malam ini adalah acara kita untuk merayakan hari jadiannya kalian sebagai sepasang kekasih, naah, ditunjukin dech tempat ini untuk kita berempat," urai Anton panjang lebar sambil tersenyum puas.
Terlihat Imah dan Diana sangat menikmati suasana malam itu.
"Udah pesan makanan dan minuman?" tanya Guntur kemudian ketika melihat meja yang masih kosong.
"Sudah bang. tadi sama Imah," jawab Anton.
Tak lama berselang, muncul pelayan cafe membawa pesanan Imah. 2 cangkir kopi hitam yang terlihat masih panas, 2 gelas minuman jahe susu bertabur kacang kenari panggang diatasnya, sepiring pisang nugget coklat lumer berbalut parutan keju, sepiring pisang goreng krispy lengkap dengan kacang goreng dan sambal khasnya dan sepiring roti panggang strawberry coklat.
Setelah menata menu pesanan mereka diatas meja dan mempersilahkan keempat sejoli itu untuk menikmati hidangan yang disajikannya, si pelayan cafepun berlalu meninggalkan mereka.
Begitu melihat hidangan yang tersaji, Imah memandang Diana, memberi isyarat sahabatnya untuk menjelaskan kepada Anton dan Guntur tentang menu yang dipesannya.
"Ini menu andalan cafe kami mas, kalau yang digelas itu namanya jahe susu. Kalau disini disebut air guraka. Temennya ya itu, pisang goreng, sambal dan kacang. Enak dinikmati dalam cuaca seperti ini," Diana memberi penjelasan sambil menunjuk hidangan diatas meja.
Guntur dan Anton manggut-manggut seolah mengerti penjelasan Diana.
"Silahkan dicicipi mas Gun, ...mas Anton," ajak Diana mempersilahkan kedua orang yang belum lama bertugas di kota itu untuk mencicipi kuliner khasnya.
"Trima kasih, ayo bareng.," ujar Guntur menjawab ajakan kekasihnya sambil mempersilahkan yang lain untuk ikut menikmati menu yang tersaji.
"Selamat ya An, mas Gun. Kalian sudah resmi jadian. Aku dan mas Anton ikut senang mendengarnya," Imah memberi selamat kepada Guntur dan Diana sambil menggenggang tangan Diana.
Diana terspu. seyumnya merekah malu.
"Thanks," jawab Diana singkat sambil balas menggenggam tangan sahabatnya.
Tak lama berselang, tiba-tiba terdengar teriakan seseorang memanggil nama Diana dan Imah. Sontak keempat orang itu menatap ke arah datangnya suara tadi.
Dari kejauhan terlihat dua orang gadis yang berwajah serupa berjalan mendekati Diana dan rombongannya. Dua orang pria bertampang tentara mengikuti dibelakang kedua gadis itu. Nani dan kembarannya Nina, dua orang sahabat Diana dan Imah.
Diana terkeut dan tersenyum girang melihat kehadiran mereka, tak menyangka kedua sahabatnya itu akan ikut bergabung bersama mereka malam ini. Dipandanginya wajah Imah, meminta penjelasan.
" Supriseeee...aku yang kasi tau mereka An," Imah tertawa menjawab tatapan sahabatnya.
"Makanya meja sebelah masih kosong tak berpenghuni..tuuuh, penghuninya sudah datang lengkap dengan pengawal pribadinya," ucap Imah sambil tertawa melihat kegembiraan diwajah Diana.
Diana terseyum senang. Gadis itu berdiri dan menyambut kedua sahabatnya itu.
"Nanii..Ninaa, thanks ya kalian sudah datang," Diana menyambut kedua sahabatnya sambil berpelukan dan cipika cipiki satu sama lain.
"Iyaaa..sama-sama An, siapa yang ga mau diajak makan gratis...apalagi aku dan Nani. Rugiii kalau ga datang," canda Nina disambut tawa Nani kembarannya.
"Oh iya, mana pacar barumu An, jadi penasaran," tanya Nina sambil menarik tangan Diana menuju tempat Guntur duduk diikuti Nani dan kedua pacar mereka.
"Mas, ini Nani dan Nina, sahabat-sahabatku dan itu pengawal pribadi mereka, bang Agus dan bang Dede. Mereka berdua juga anggota TNI yang sudah bertugas lama di kota ini," Diana memperkenalkan rombongan sahabatnya kepada Guntur dan Anton setelah sampai di tempat duduk mereka.
Guntur dan Anton berdiri dan menjabat tangan Agus, Dede dan sikembar Nani Nina. Imah berdiri menyambut Nina dan Nani. Mereka berpelukan sambil tertawa bersama.
"Tuh, tempat duduk kalian," ujar Imah sambil menunjuk meja sebelah yang masih kosong. Segera Nina dan Nani menuju meja mereka sambil mengajak Agus dan Dede ikut serta. Suasana semakin ramai.
Tak berselang lama muncul pelayan cafe membawa menu pesanan Nani dan Nina yang dipesan keduanya pada saat memasuki cafe tadi.
"An..pacarmu boleh juga tuch. Nemu dimana sich?" Nina berbisik ditelinga Diana sembari melirik ke arah Guntur.
""Mau tau aja apa mau tau bangeet," canda Diana menjawab pertanyaan sahabatnya.
"Bangeeeet..," jawab Nina setengah berbisik membuat Guntur menoleh kearah mereka.
Nina kaget dan sontak menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Diana kegirangan, berhasil mengerjai sahabatnya itu.
"Hmm, dimana yaaa ??..Mau tauuu aja," seloroh Diana disambut gelak tawa yang lain.
Nina mencubit hidung Diana dan buru-buru meminta maaf kepada Guntur yang tersenyum melihat tingkah konyol kekasihnya dan sahabat-sahabatnya.
"Maaf yo mas, kepo dikit. Kaget aja Diana bisa jadian sama mas, secara Diana kan ogah pacaran sama tentara. Tumben aja kali ini mau dia. Padahal sering lho mas kita comblangin Diana dengan anggota TNI teman pacarku. Tapi Diananya selalu nolak\=" celetuk Nina tanpa sadar membuka sedikit rahasia Diana.
Diana melotot kearah Nina dan dengan isyarat matanya menyuruh Nina untuk diam. Guntur menoleh kearah Diana dan menatap dalam mata gadis itu.
Pantas, Diana tidak ingin berkomitmen dengannya soal kelanjutan hubungan mereka, batin Guntur mulai mengerti.
Aku harus mendapatkan informasi lengkap tentang Diana dari Nina, kenapa gadis itu tidak suka berpacarkan seorang tentara tapi mau menerima dirinya sebagai kekasihnya.
Malam semakin larut seiring suara nyanyian salah satu pengunjung yang menyanyikan lagu pop lawas milik penyanyi senior Yuni Shara yang terdengar merdu mendayu.
Katakan sayang, sebelum kau pergi..
Katakan sayang oh sekali lagii
Biar hatiku tabah menjalani
Selama kau jauh, dari aku ini..
Sepenggal bait lagu itu ikut dinyanyikan Diana dengan suara merdunya, terlihat penuh perasaan.
Guntur tergugu, menatap wajah kekasihnya. Perlahan digenggamnya jemari Diana dengan sepenuh rasa.
Apa yang kau sembunyikan dariku Diana Aprilia ? . Batin Guntur Pramudya penasaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Dhaken
benar...daripada menyajikan minuman keras, mending nyajiin spot2 bagus utk yg hobibberswafoto
2022-09-16
1
Dehan
Aku suka bgt sama cafe seperti ini yg instagrammable
2022-09-15
2