Turrt..turrt, terdengar bunyi getaran hp Riana.
Panggilan masuk untuknya dari sang suami, Guntur Pramudya. Riana sedang menyusui Kiara ketika terdengar bunyi dering hpnya.
Sengaja Riana mematikan mode suara hp, khawatir malaikat kecilnya terbangun. Segera Riana menerima telp Guntur.
Kiara menggeliat saat Riana melepas ****** *********** dari mulut mungil Kiara. Mata kecilnya masih terlihat mengantuk.
"Assalaamualaikum, dek..gimana Kiara," tanya Guntur mengawali pembicaraan mereka.
"Waalaikumsalaam. Udah mendingan mas. tadi sudah aku bawa ke drJoko. Kiara sempat demam tinggi kemaren. Tapi sekarang udah mendingan," Riana menceritakan kondisi Kiara kepada suaminya.
"Syukurlah kalau begitu," ujar guntur lega. Terdengar helaan napas Guntur ditelinga Riana.
"Mas, tadi siang aku nelp mau ngabarin soal kondisi anak kita, tapi nggak mas angkat. kenapa mas, SMS ku juga ga mas balas?" tanya Riana bernada curiga.
Hening, tak terdengar suara di seberang sana.
"Tadi siang aku nemenin komandan makan siang dek. Makanya hp aku matiin mode suaranya. Kamu tau sendiri, mas dilarang ngidupin hp kalau lagi bertugas," jawab Guntur akhirnya, berbohong.
Satu alasan yang diyakini guntur tidak akan bisa diprotes oleh istrinya.
Usia kehidupan pernikahan Guntur dan Riana boleh dibilang masih seumur jagung. Ya...pernikahan keduanya terjadi saat Guntur Pramudya masih seorang prajurit muda yang sedang mengikuti pendidikan militer di kota B.
Saat masih dalam masa pendidikan, Guntur dijodohkan dengan seorang perempuan pilihan kedua orangtuanya. Namun sayang, Guntur tidak menyetujui perjodohan tersebut dan memutuskan untuk memacari Riana.
Kehidupan yang bebas membuat keduanya terlanjur dan Riana akhirnya hamil. Pernikahan Guntur dan Riana dilakukan secara diam-diam oleh keluarga Riana.
Pada saat Guntur Pramudya selesai menempuh pendidikan militernya, pernikahan secara kedinasanpun dilakukan. Pada akhirnya perjodohan Guntur dengan gadis pilihan kedua orangtuanya dibatalkan oleh mereka.
Beberapa bulan kemudian, setelah pernikahan diam-diam Guntur dan Riana, Riana mengalami keguguran. Namun tidak berselang lama, Riana kembali hamil putri kedua mereka, Kiara yang kemudian lahir dan melengkapi biduk rumah tangga Guntur dan Riana.
Kehadiran Kiara membuat sikap kedua orang tua Guntur melunak dan memutuskan untuk menerima Riana sebagai menantu mereka dan Kiara sebagai cucu mereka. Saat usia Kiara beranjak 1 tahun, untuk pertama kalinya Guntur meninggalkan istri dan putrinya untuk melaksanakan tugas pengamanan di kota T.
"Mas," suara Riana mengejutkan suaminya.
Guntur yang untuk sesaat sempat memikirkan Diana, gadis baru yang mulai masuk dalam kehidupannya, dikejutkan oleh suara Riana.
"Hmm, kenapa dek?" tanya Guntur setelah sebelumnya laki-laki itu berusaha menepis bayangan Diana dari dalam benaknya.
Gawat kalau aku sampai salah bicara...batin Guntur berhati-hati.
"Kata mbak Desi tetangga kita, kalau anak tiba-tiba demam tanpa sebab, itu tanda kalau ayahnya sedang main gila dengan perempuan lain. Apa benar gitu mas ?" tanya Riana khawatir.
Pertanyaan yang seharian ini menggelayuti pikiran Riana akhirnya ditanyakannya juga kepada suaminya.
"Akh, itu mitos dek. Jangan percaya dengan apa yang dikatakan orang lain. percaya saja kepada suamimu. oke ?" Guntur mencoba membuat Riana percaya padanya walaupun dalam hati.
Laki-laki itu mengakui insting istrinya.
Akh..aku harus lebih berhati-hati dan bermain cantik. pikir Guntur memberi sinyal pada dirinya sendiri.
Kiara terbangun mendengar percakapan Guntur dan Riana. Gadis mungil itu menggeliat dan mencari-cari payudara bundanya. Buru-buru Riana memasukkan ****** *********** ke mulut Kiara, putri kecilnya. Kiara kembali diam dan menyusu ke bundanya dengan mata masih tertutup.
"Aku nete'in Kiara dulu mas. Nanti kita bicara lagi," Riana menutup percakapannya dengan sang suami dan meneruskan kegiatannya menyusui Kiara yang menggeliat di pelukan bundanya.
"Baiklah. Jaga Kiara baik-baik. aku tutup dulu. Assalaamulaiakum," pesan Guntur singkat dan mematikan hp setelah mendengar jawaban salam dari Riana.
Syukurlah Kiara tak apa-apa dan Riana nggak curiga, batin Guntur lega.
Selesai menelepon istrinya, Guntur kemudian melangkah menuju halaman depan barak. Terlihat beberapa teman Guntur mendekatinya. Sementara Anton masih memperhatikan Guntur dari kejauhan.
"Bro..selamat ya. kudengar kau berhasil mendekati gadis itu ha..?" tanya Denis sambil menepuk pundak Guntur.
Laki-laki itu tersenyum tak menjawab pertanyaan Denis. Namun kawan selettingnya itu paham arti senyuman Guntur.
Denis adalah salah satu rekan Guntur yang ikut dalam pertarungan memperebutkan hati Diana. Beberapa kawan Guntur yang ikut bertaruh juga mendekati laki-laki itu dan memberi selamat kepada Guntur. Kecuali Anton, pacar Imah.
"Ah. darimana kalian tau kalau aku sudah berhasil menaklukkan Diana?" tanya Guntur berteka-teki.
" Ya taulaah pot. Kita kan punya mata-mata dimana-mana," sahut si Poltak sambil mengerling ke arah Anton yang duduk tak jauh dari tempat mereka.
Guntur tertawa, paham jika Anton telah mengabari kawan-kawannya tentang kedekatannya dengan Diana.
"Waah..siap-siap potong gaji bulanan bini gua nich untuk nraktir elo." si belo asli Betawi ikutan nyeletuk disambut tawa riuh rekan-rekannya.
"Guntuuuur," seru Guntur dengan nada kocak sambil mengangkat kedua ujung krah bajunya, seolah angkuh. Suasana semakin ramai.
Waktu mulai meraut senja ketika Guntur dan seluruh pasukan mengikuti apel sore.
Hari ini aku berhasil memenangkan hati Diana dan menyelesaikan masalahku dengan istriku Riana. Entah besok-besok akan seperti apa, tapi setidaknya pertarunganku sebagai seorang laki-laki telah dimenangkan olehku, batin Guntur bangga.
Masa bertugas Guntur dan pasukannya masih tersisa 10 bulan lagi dan itu artinya, dirinya akan dekat dengan Diana selama kurun waktu tersebut.
Memikirkan gadis itu, Guntur kembali membayangkan pengalaman pertamanya mencium Diana. Awal yang sebenarnya sudah direncanakan rapi oleh Guntur untuk melancarkan usahanya memacari Diana.
Dan rencana itu berjalan lancar dengan bantuan ibu Sri tanpa disadari oleh ibu angkatnya itu.
Ya..ciuman yang direncanakan Guntur untuk memikat hati Diana. Walau sempat marah, tapi Diana akhirnya takluk dalam pelukan Guntur Pramudya dan bersedia menjadi pacarnya.
Dalam pikiran Guntur tersusun rencana malam ini, ngapelin Diana dan menjemput gadis itu keesokan harianya...setiap hari.
Ouwwh..ada lagi bonus tambahan keberhasilannya memacari Diana. Makan gratis setiap hari, di traktir oleh kawan-kawan.
Ha..ha..ha..ha. Guntur tertawa senang.
Selesai mengikuti apel sore, Guntur melangkah meninggalkan kawan-kawannya menuju barak untuk mandi.Terlihat Anton mendekati Guntur. Keduanya kemudian beriringan melangkah menuju barak.
Malam ini Guntur bermaksud mengajak Anton sahabatnya dan Imah ngedate bareng merayakan kemenangan Guntur memacari Diana.
"Ton, bentar malam ikut aku ya ke cafe raminah. Jangan lupa ajak Imah pacarmu. Kita nyantai malam ini di cafe milik kakaknya Diana. mumpung gratiss," ajak Guntur sambil menepuk pundak sahabatnya.
"Siap bang, nanti Imah aku kabarin," jawab Anton sembari berlalu meninggalkan Anton.
Senja mulai menampakkan pesonanya ketika Guntur bersiap-siap memulai malam-malamnya bersama Diana, sang pacar baru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Dehan
Hadehhh guntur..guntur.. kasihan anak istrimu dibohongin gitu
2022-08-24
1
Sri Maniyah
ksian dian. blm tau ststs nya guntur
2022-07-31
2