Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih...
°°°
Arthur dan Sena melihat monster yang terus berdatangan. Hanya dalam hitungan detik, sudah ada ratusan monster di sekitaran danau.
“Jumlah mereka terus bertambah setiap detiknya,” kata Arthur sembari melihat jumlah monster yang terus bertambah.
“Arthur, kapan kita menyerang mereka? Terlalu lama diam, kita hanya membiarkan jumlah mereka semakin bertambah,” ungkap Sena.
“Banyaknya jumlah monster, artinya ada yang memimpin mereka, dan kamu tahu bukan apa yang harus kita lakukan?” tanya Arthur sembari menolehkan kepala, menatap Sena.
“Serang pemimpin mereka, dan buat mereka kehilangan semangat bertarung,” kata Sena menjawab pertanyaan Arthur.
“Tapi masalahnya, aku tidak tahu dimana pemimpin mereka,” ujar Arthur.
“Bukannya yang kuat adalah pemimpinnya? Bagaimana kalau kita incar monster paling kuat diantara mereka?” kata Sena.
“Untuk kali ini, aku merasa pemimpin mereka bukanlah monster terkuat,” ungkap Arthur terus mengawasi monster yang jumlahnya semakin banyak.
“Lihat monster itu! Di sekelilingnya banyak monster level 70, yang pergi kemanapun monster itu pergi...” Sena menunjuk monster harimau salju, yang dikelilingi belasan monster harimau salju level 70.
Mengikuti arah yang ditunjuk Sena, Arthur menggunakan kekuatan mata Dewa untuk menyelidiki apa ada sesuatu yang istimewa dari monster itu.
[Tuan, monster itu memiliki darah bangsawan. Kemungkinan dia berasal dari Kekaisaran monster di pusat wilayah utara...]
Mendengar itu, Arthur meminta System mengumpulkan seluruh informasi tentang Kekaisaran monster.
“Monster yang kita hadapi bukan monster sembarangan,” kata Arthur pada Sena.
“Monster harimau salju dengan bulu loreng berwarna emas, apa mungkin dia memiliki darah bangsawan? tanya Sena.
Arthur mengangguk, “Monster itu memang memiliki darah bangsawan,” kata Arthur menjawab pertanyaan Sena.
“Membunuh mereka, bukannya kita hanya akan menyinggung Kekaisaran monster?” ujar Sena.
“Apa Kekaisaran monster kuat?” tanya Arthur.
[Tuan, Kekaisaran monster sangatlah kuat. Kekaisaran Solomon yang merupakan Kekaisaran terlemah diantara lima Kekaisaran, tidak mungkin menang melawan kekuatan Kekaisaran monster...]
“Kekaisaran Solomon bukan lawan sepadan Kekaisaran monster,” jawab Sena.
Sedang membicarakan kekuatan Kekaisaran monster, tiba-tiba saja dia monster harimau salju muncul di hadapan mereka.
“Mundur!” kata Arthur.
“Gerakan mereka sangat cepat dan tanpa suara!” kata Sena sembari bergerak cepat menjauhi dua harimau salju yang mengejarnya.
Di sebelah Sena, Arthur mencoba memperlambat lari harimau salju dengan melesatkan serangan ke arah mereka.
“Tidak perlu melawan! Secepatnya kita pergi meninggalkan tempat ini!” kata Arthur pada Sena sembari dia terus melesatkan serangan ke arah dua harimau salju yang mengejar mereka.
“Kita pergi ke tempat itu!...” Sena menunjuk arah sebuah bukit yang berjarak kurang lebih lima kilometer darinya.
Arthur hanya menganggukkan kepalanya, lalu dia memeluk pinggang Sena, dan setelahnya dia menggunakan teknik langkah bayangan untuk mempercepat langkah kakinya.
“Bukannya ini terlalu dekat?” gumam Sena yang jelas terdengar oleh Arthur.
Mengabaikan apa yang dia dengar, Arthur terus menggunakan langkah bayangan, menjauhi dua monster harimau salju yang saat ini sudah jauh tertinggal di belakang mereka.
“Maaf, aku terpaksa melakukan itu supaya kita bisa bergerak lebih cepat,” ungkap Arthur yang sudah sampai di puncak bukit, dan baru saja dia melepaskan pelukan di pinggang Sena.
“I-itu tidak apa-apa. Aku barusan cuma terkejut,” balas Sena dengan kepala tertunduk menahan malu mengingat kejadian yang baru terjadi antara dirinya dan Arthur.
Arthur mengangguk mendengarnya, lalu dia berkata, “Jarak kita dan mereka sudah sangat jauh. Dengan jarak sejauh ini, kecil kemungkinan mereka masih mengejar kita...”
“Beruntung kita tidak menyinggung mereka yang berasal dari Kekaisaran monster. Kalau sampai kita menyinggung mereka, Yang Mulia Kaisar sekalipun tidak mungkin dapat membantu kita,” ungkap Sena.
“Sena, apa kamu tahu sebesar apa kekuatan Kekaisaran monster?” tanya Arthur penasaran.
“Kekaisaran monster sangatlah kuat,” kata Sena.
“Konon katanya hanya Kekaisaran Diamond yang kekuatannya mampu mengimbangi kekuatan Kekaisaran monster,” lanjut Sena.
“Kekaisaran Diamond? Bukannya itu Kekaisaran terkuat ras manusia?” kembali Arthur bertanya.
Sena mengangguk, lalu dia berkata, “Kekaisaran Diamond yang sangat kuat saja hanya mampu mengimbangi kekuatan Kekaisaran monster. Bisa dibayangkan kalau kekuatan sebesar itu menyerang Kekaisaran Solomon...”
“Kehancuran total,” kata Arthur memotong perkataan Sena.
“Bukan hanya kehancuran, tapi semua pasti musnah bersama dengan datangnya kehancuran,” ungkap Sena.
“Kekuatan dapat menentukan segalanya,” gumam Arthur sembari melihat danau yang terlihat jelas dari bukit tempatnya berdiri.
“Arthur, apa ada kemungkinan kura-kura batu yang baru kita bunuh masih bagian dari Kekaisaran monster?” tanya Sena tiba-tiba.
“Semoga saja kura-kura batu tidak memiliki hubungan dengan Kekaisaran monster,” jawab Arthur penuh harap.
[Tuan tenang saja, monster kura-kura batu bukanlah bagian dari Kekaisaran monster. Dia hanya monster yang menghuni hutan ini, meski dari jejak auranya aku merasa monster kura-kura batu pernah mengunjungi Kota Kazan...]
Swuusshh...
Hembusan angin cukup kuat menerpa wajah Arthur setelah dia mendengar informasi yang disampaikan system.
“Kita tidak hanya berdua di tempat ini!” kata Arthur merasakan pergerakan aneh di sekitarnya.
“Di hutan ini tidak ada tempat yang aman. Jadi, wajar bagi kita senantiasa bertemu monster selama berada di hutan ini,” balas Sena yang sudah meningkatkan kewaspadaannya.
“Dia besar dan memiliki level di atas kita. Waspada! Dia semakin mendekat!” kata Arthur yang sudah memegang pedang di tangan kanannya.
“Aku kira yang kali ini muncul adalah sejenis monster ular!” kata Sena setelah mendengar suara desis ular.
“Monster ini memang lebih kuat, tapi hari ini adalah hari kematiannya,” kata Arthur bersamaan dengan munculnya ular salju sepanjang 15 meter.
Terlihat monster itu memiliki bola mata berwarna merah, menandakan kalau dia adalah monster yang beraktivitas di malam hari.
“Dia memiliki racun yang menyebabkan kita lumpuh dalam beberapa detik, tapi beberapa detik sangat cukup untuk dia menelan tubuh mangsanya,” kata Sena yang pernah melawan monster ular salju bersama murid akademi Kekaisaran, saat mereka berburu di sekitaran hutan tak jauh dari Kota Kazan.
“Kelemahan monster itu ada di kedua matanya,” kaga Arthur setelah mendengar perkataan Sena.
Sena cukup terkejut karena Arthur sudah mengetahui kelemahan monster ular salju, sebelum dia mengatakan kelemahan monster itu padanya.
“Pangeran Arthur memiliki mata yang jeli,” gumam lirih Sena, yang tak terdengar di telinga Arthur.
“Sena, kamu serang dari arah kiri, dan serahkan bagian kanan padaku! Gunakan kecepatan penuh untuk menghindari serangan racun dan ekornya!” kata Arthur sembari bersiap menyerang monster ular salju.
“Baik, serahkan sisi kiri padaku!” kata Sena yang langsung saja melesat maju menyerang sisi kiri monster ular salju.
Di waktu bersamaan Arthur menyerang sisi kanan monster ular salju.
“Ini sangat mudah,” kata Sena yang berhasil menusuk mata ular salju menggunakan pedang kembarnya.
“Ini belum berakhir!” balas Arthur yang juga telah berhasil menusuk mata kanan ular salju, yang membuat monster itu telah kehilangan kedua indera penglihatannya.
“Bersamaan kita pisahkan kepalanya dengan tubuhnya, supaya dia tidak bisa meregenerasi kedua matanya!” kata Arthur.
“Ternyata kamu sudah tahu semua langkah membunuh monster ular salju,” balas Sena.
Arthur hanya tersenyum mendengarnya, lalu dia mengarahkan tebasan pedang mencoba memisahkan kepala ular salju dengan tubuhnya.
Di sisi lain Sena juga melakukan hal yang sama, dan pada akhirnya kepala monster ular salju terpisah dengan tubuhnya.
“Akhirnya malam ini kita berhasil membunuh monster lainnya,” ungkap Arthur.
“Sekarang aku lapar dan lelah. Bagaimana kalau kita membakar daging ular ini sebagai menu makan malam kita?” kata Sena.
“Kebetulan aku sedang lapar, dan daging ular salju juga tidak terlalu buruk untuk dikonsumsi,” balas Arthur.
Setelah memastikan tak ada monster lain di sekitar mereka, Arthur dan Sena mulai menyiapkan menu makan malam mereka...
°°°
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
azka arizki
nex thor
2022-09-20
0
Harman LokeST
berhasil membunuh ular 🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍 monster
2022-05-22
0
pecinta system/sistem op
skip pas makan daging ular
2022-04-18
3