Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih...
°°°
Arthur kembali ke tempat Jenderal Daren, Panglima Morgan, dan Dokter Hans.
Baru juga sampai, tiga pria yang ingin ditemuinya datang menyambut kedatangannya.
“Pangeran, maafkan kami yang selama ini tidak melayani Pangeran seperti seharusnya,” kata Panglima Morgan.
“Demi mengejar kepercayaan Yang Mulia Kaisar, kami justru lalai dengan keadaan Pangeran,” ungkap Jenderal Daren.
“Pangeran, izinkan kami senantiasa berada di sisi Pangeran, menjaga dan melindungi Pangeran untuk menebus kesalahan kami di masa lalu,” kata ketiganya bersamaan.
“Bukannya kalian tidak ingin lebih lama lagi tinggal di tempat ini dan secepatnya ingin kembali ke Kota Kekaisaran?” ungkap Arthur.
“Pangeran, siapa yang mengatakan itu pada kalian?” tanya Dokter Hans bingung.
“Tidak ada yang mengatakan itu padaku, aku menyimpulkan kalian bertiga tidak ingin tinggal di tempat ini setelah melihat ekspresi wajah kalian yang terlihat begitu kecewa,” jawab Arthur.
“Pangeran, kami bukannya kecewa karena harus tinggal di tempat ini, melainkan kami kecewa karena terlalu lama mengabaikan keberadaan Pangeran,” kata Dokter Hans.
“Kalian memikirkan itu? Sudah, lupakan saja masa lalu! Kalau kalian ingin tinggal bersamaku di tempat ini, lebih baik kita mulai memikirkan cara bagaimana mengembangkan tempat ini,” kata Arthur.
“Pangeran, bukannya lebih baik sekarang Pangeran istirahat, dan baru memulai semua aktivitas di keesokan hari?” ujar Panglima Morgan.
“Aku memang butuh istirahat setelah perjalanan panjang, tapi aku punya tugas pertama untuk Paman! Berikan aku data seluruh penduduk Kota Kazan, dan berapa jumlah prajurit yang menjaga Kota Kazan!” kata Arthur, yang setelahnya dia berjalan kembali ke arah kamarnya.
Panglima Morgan yang mendapatkan perintah, dia segera pergi mengerjakan perintah dengan dibantu dua prajurit yang senantiasa berada di sisinya.
°°°
Malam berlalu digantikan pagi yang terasa begitu dingin karena hujan salju sedang Kota Kazan.
Arthur yang baru membuka kedua matanya, dia melihat status kekuatannya, setelah melakukan perjalanan
[STATUS]
[Nama : Aaron Arthur]
[Ras : Manusia]
[Usia : 12 Tahun]
[Gelar : True Emperor]
[Level : 26 ]
[Poin Pengalaman : 5.500/10.000]
[Job : - ]
[Elemen : Es, -]
[HP : 11.500/11.500]
[MP : 11.500/11.500]
[Kekuatan : 32 ]
[Kecepatan : 35 ]
[Kepintararan : 35 ]
[Keberuntungan : 32 ]
[Karisma : 3 ]
[Skill : Doktek, Berpedang Pemula]
[Kekayaan : 10.000 Koin Emas]
[Penyimpanan : 3 Kotak Hadiah, 20 Taring Harimau Salju, 2 Tubuh Beruang Air, Pedang Salju]
Arthur tersenyum lebar melihat status kekuatannya. Namun, saat dia ingin membuka kotak hadiah dan melihat kehebatan Pedang Salju, dia segera mengurungkan niatnya setelah mendengar pintu kamarnya diketuk dari luar.
“Pangeran, apa Pangeran sudah bangun?...” Suara Sena terdengar dari balik pintu.
“Aku sudah bangun,” balas Arthur.
Pintu kamar Arthur terbuka, dan dari balik pintu yang terbuka Sena dengan pakaian pelayan masuk ke dalam kamar Arthur.
Sena membawa satu set pakaian ganti untuk Arthur, sekalian dia juga menyiapkan air di kamar mandi.
“Kenapa kamu memakai pakaian pelayan?” tanya Arthur yang baru sadar pakaian apa yang dipakai Sena.
“Pangeran, mulai hari ini dan seterusnya, hamba akan menjadi pelayan yang melayani semua kebutuhan Pangeran, termasuk kalau Pangeran menginginkan pelayanan malam!” kata Sena tanpa beban.
“Jangan mengatakan layanan malam padaku! Lihat, aku masih terlalu muda untuk mendengar itu,” kata Arthur melihat Sena yang telah tumbuh menjadi wanita sempurna, walau usianya hanya dua tahun di atasnya.
“Pangeran sudah berada di usia yang tepat untuk mulai mengenal pelayanan malam. Jadi, Pangeran tidak perlu sungkan kalau menginginkannya,” balas Sena.
“Sudah jangan membahas itu lagi! Aku ingin membersihkan diri!” kata Arthur yang begitu saja masuk ke dalam kamar mandi, begitu Sena selesai menyiapkan air.
[Tuan, usia 12 tahun di dunia ini adalah usia yang tepat untuk seorang pria mulai melakukan hubungan intim dengan seorang wanita. Apa Tuan melupakan itu?...]
“Aku tidak lupa, tapi aku memang belum ingin melakukan itu!” ungkap Arthur.
[Menurutku, Sena bukan wanita yang buruk untuk menjadi yang pertama. Wajah cantik, tubuh sempurna, bahkan miliknya terlihat begitu kencang meski tidak terlalu besar, dan yang terpenting dia masih suci...]
“Lebih baik kamu diam!” kata Arthur mulai kesal.
“Pangeran, hamba akan membantu menggosok punggung Pangeran...” Sena tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar mandi, dan melakukan apa yang ingin dia lakukan.
‘Hmmm... apa dia benar-benar ingin menyerahkan tubuhnya padaku?’ kata Arthur dalam hati, melihat Sena yang masuk ke kamar mandi hanya dengan menutupi tubuhnya dengan pakaian dalam.
‘Uh... ini membuatku sangat tersiksa!’ Arthur menutup miliknya menggunakan kedua tangan, saat ukuran miliknya semakin membesar.
‘Pangeran sudah menjadi seorang pria’ ungkap Sena dalam hati melihat tubuh Arthur yang begitu padat berisi, dan berotot.
“Apa Pangeran memerlukan bantuan hamba untuk menggosok bagian depan?” tanya Sena.
“I-itu tidak perlu, kamu bisa keluar sekarang!” kata Arthur.
“Kalau begitu, hamba akan menyiapkan pakaian ganti Pangeran...” Sena keluar dari kamar mandi, meninggalkan Arthur yang akhirnya dapat bernafas lega.
Selesai membersihkan diri, Arthur memakai pakaian yang telah disiapkan Sena, tapi dia tidak melihat keberadaan wanita itu di kamarnya.
Sepuluh menit berlalu, Arthur sudah berada di tempat makan, menikmati makan pagi bersama Jenderal Daren, Panglima Morgan, Dokter Hans, Sean, dan Sena.
Semua makan dengan tenang, dan begitu selesai makan Arthur pergi ke ruang kerjanya bersama Sena.
“Pangeran, ini catatan pemberian Panglima Morgan yang berisikan data penduduk Kota Kazan, dan jumlah prajurit yang menjaga Kota Kazan. Panglima juga menambahkan beberapa catatan tentang permasalahan yang sering terjadi di Kota Kazan,” kata Sena menyerahkan buku catatan pemberian Panglima Morgan pada Arthur.
“Panglima Morgan sepertinya sudah bekerja keras untuk menyelesaikan semua ini!” gumam Arthur mulai membaca catatan berisikan data penduduk Kota Kazan.
“Pangeran, siang ini Dokter Hans dan Sean berencana membuka pengobatan gratis untuk penduduk Kota Kazan, dan mereka tinggal menunggu izin Pangeran,” kata Sena.
“Katakan pada mereka kalau aku memberi izin membuka pengobatan gratis untuk penduduk Kota Kazan,” balas Arthur masih fokus dengan catatan yang sedang dia baca.
Meski tidak belajar membaca dari orang yang berpendidikan tinggi, Arthur dapat membaca setelah belajar membaca selama beberapa hari dengan prajurit yang menjaga gerbang belakang Istana Kekaisaran Solomon.
Tiga jam kemudian Arthur selesai membaca catatan yang ditulis langsung oleh Panglima Morgan.
“Jumlah penduduk Kota Kazan tidak lebih dari seratus ribu jiwa, dan jumlah mereka semakin menurun setiap kali terjadi serangan monster...”
“Selain itu, saat ini hanya ada lima ratus prajurit yang menjaga Kota Kazan, ditambah prajurit yang menjaga istana ini tanpa menghitung prajurit Jenderal Daren, selama ini hanya ada seribu prajurit yang menjaga keamanan wilayah utara.” Jumlah yang dihitung Arthur jauh dari jumlah minimum prajurit yang diperlukan untuk menjaga salah satu wilayah Kekaisaran Solomon.
Setidaknya satu wilayah memerlukan seratus ribu prajurit untuk menjaga keamanan dan keselamatan penduduk.
Namun, apa yang terjadi di wilayah utara sangatlah keterlaluan, dan sama sekali tidak adil.
Tugas seratus ribu prajurit dibebankan pada seribu prajurit yang sebagian besar dari mereka merupakan prajurit veteran, “Pantas saja wilayah utara sangat tidak aman untuk ditinggali!” gumam Arthur setelah menghela nafas panjang.
“Mengembangkan wilayah utara dengan apa yang saat ini aku miliki memang sangat mustahil bisa dilakukan, tapi aku tidak akan menyerah, dan akan aku buktikan pada orang itu kalau aku mampu merubah sesuatu yang mustahil dilakukan menjadi sesuatu yang bisa dilakukan,” kata Arthur.
“Sena, mulai hari ini kamu akan selalu berada di sisiku, membantuku membuktikan pada orang itu kalau kita mampu mengembangkan wilayah utara!...” Arthur menatap Sena yang menyambut tatapannya dengan senyuman indah di wajahnya.
“Hamba merasa terhormat bisa berada di sisi Pangeran,” kata Sena sambil menundukkan kepalanya.
“Asalkan aku dikelilingi orang-orang seperti kalian, aku pasti bisa mengubah wilayah utara menjadi wilayah yang aman untuk ditinggali, selayaknya empat wilayah lainnya di Kekaisaran Solomon!...”
°°°
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
azka arizki
perbanyak dong apdet nya thor...dan satu lagi...kaya nya ku suka certa ini dan seru..
2022-09-20
0
Zexonfy
Palabapakau lah 12 tahun sd kelas 6 anj
2022-05-29
0
MALAIKAT IZRAIL
wah hebatnyaa
kurang dr 5% 100 rebu
berarti penduduk ibukota sekitar 2 juta?
2022-05-27
1