Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih...
°°°
“System, apa kamu tahu cara merubah lahan yang tidak layak di tanami menjadi lahan layak si tanami?” tanya Arthur pada system.
[Tuan, dengan menyebar bubuk hasil pembakaran tulang monster, itu semua dapat menyuburkan tanah yang sebelumnya tidak layak di tanami...]
“Apa kamu yakin abu hasil pembakaran tulang monster dapat digunakan untuk menyuburkan tanah?” kata Arthur kembali bertanya.
[Tuan hanya perlu mencoba untuk membuktikan kebenarannya...]
“Sayangnya aku sekarang sedang tidak menyimpan tulang monster,” kata Arthur.
Arthur memikirkan untuk mengumpulkan daging dan tulang saat pergi berburu monster, yang artinya dalam sekali jalan empat dia dapat melakukan empat hal sekaligus.
“Besok akan menjadi hari yang panjang dan melelahkan,” kata Arthur yang sudah memikirkan betapa lelahnya hari esok.
[Ruang penyimpanan milik Tuan tidaklah terbatas. Sebanyak apapun benda yang ingin tuan simpan, ruang penyimpanan tidak akan pernah penuh...]
“Kalau begitu, aku tidak akan sungkan membunuh semua monster yang aku temui,” kata Arthur yang tidak lagi memikirkan harus menyimpan dimana monster hasil buruannya.
“Pangeran, mau sampai kapan kita berada di tempat ini?” tanya Sena.
“Aku sudah menemukan cara untuk menyuburkan kembali tanah yang tidak layak di tanami, tapi aku memerlukan bahan yang saat ini tidak aku miliki,” kata Arthur menjawab pertanyaan Sena.
“Apa Pangeran benar-benar bisa melakukan itu?” kembali Sena bertanya.
Arthur menganggukkan kepalanya, lalu berkata, “Seluruh tanah di tempat ini pasti bisa kembali di tanami...”
“Kalau tempat ini bisa kembali di tanami, bukannya kita tidak perlu membuka lahan pertanian di luar kota?” kata Sena.
“Kita tetap membuka lahan baru, untuk menambah pendapatan penduduk kota,” balas Arthur.
“Selain membuka lahan pertanian, aku ingin memanfaatkan lahan kosong di wilayah Kota Kazan, merubahnya menjadi area peternakan...”
“Dengan menjamin ketersediaan pangan di Kota Kazan, aku yakin perekonomian kota akan membaik, dan perlahan tempat ini bisa berkembang ke titik yang lebih baik dari sekarang,” ungkap Arthur.
“Wilayah utara berada di tangan yang tepat. Kelak di masa depan, orang-orang akan iri dengan perkembangan tempat ini di tangan Pangeran,” kata Sena.
“Untuk mewujudkan apa yang kamu katakan, kita perlu bekerja keras untuk beberapa bulan ke depan!” ungkap Arthur.
“Pangeran tenang saja, hamba pasti bekerja keras untuk membantu Pangeran mengembangkan tempat ini!” kata Sena.
Arthur tersenyum mendengarnya, lalu dia dan Sena kembali ke istana Kota Kazan.
“Malam masih lama, aku tidak tahu harus melakukan apa sekarang!” gumam Arthur sendirian di kamarnya.
[Bagaimana kalau Tuan mulai berburu? Kebetulan di utara kota ada sekawanan monster harimau salju...]
“Kira-kira berapa jumlah mereka?” tanya Arthur.
[Ada dua puluh ekor harimau salju level 30 dan sepuluh ekor harimau salju level 40...]
“Jumlah yang tidak terlalu banyak,” gumam Arthur.
“Apa lagi yang aku tunggu, lebih baik aku segera menghampiri mereka!” kata Arthur yang langsung keluar meninggalkan kamarnya.
“Pangeran mau pergi kemana?” tanya Sena yang baru saja sampai di depan pintu kamar Arthur.
“Kebetulan kamu datang, aku ingin berburu di sekitaran kota, apa kamu ingin ikut?” ungkap Arthur.
“Tentu saja hamba ikut kemanapun Pangeran pergi,” balas Sena yang langsung saja mengeluarkan pedang besarnya dari ruang penyimpanan miliknya.
Melihat Sena juga memiliki ruang penyimpanan, Arthur penasaran seluar apa ruang penyimpanan milik Sena.
“Sena, seluas apa ruang penyimpanan yang kamu miliki?” tanya Arthur langsung menanyakan apa yang ingin dia tanyakan.
“Ruang penyimpanan milik hamba hanya berukuran sepuluh meter persegi, tapi seiring peningkatan level hamba, luas ruang penyimpanan juga terus bertambah,” jawab Sena.
“Pangeran sendiri apa sudah memiliki ruang penyimpanan?” tanya Sena.
“Aku sudah memilikinya, dan kebetulan ukuran ruang penyimpananku sediki lebih luas dari milikmu,” kata Arthur memberi jawaban.
“Tidak mungkin juga aku katakan padanya kalau luas ruang penyimpananku tidak terbatas!” gumam Arthur sangat pelan.
“Kalau hamba boleh tahu, jenis senjata apa yang sudah Pangeran kuasai?” tanya Sena yang beberikali melihat Arthur menggunakan pedang dalam beberapa pertarungannya.
Mendapat pertanyaan seperti itu, Arthur mengeluarkan pedang salju dari ruang penyimpanannya.
“Untuk saat ini aku hanya bisa menggunakan pedang, tapi tidak menutup kemungkinan aku belajar menggunakan senjata lainnya,” kata Arthur yang sedikit memiliki ketertarikan pada senjata jarak jauh, panah.
“Mungkin panah bisa menjadi senjata keduaku!” ungkap Arthur.
“Kenapa Pangeran tidak menjadikan tombak sebagai senjata kedua?” tanya Sena penasaran.
“Pedang adalah senjata jarak jauh, kalau aku menggunakan tombak sebagai senjata kedua, apa yang bisa aku gunakan menghadapi musuh dari jarak jauh? Kalau pedang berguna dalam pertarungan jarak dekat, aku bisa menggunakan panah sebagai senjata jarak jauh,” jawab Arthur.
Sena setuju dengan jawaban Arthur, dan entah kenapa dia juga tertarik menggunakan panah sebagai senjata keduanya.
“Sebaiknya kita segera memulai berburu sebelum hari berganti malam, dan tolong jangan terlalu formal padaku! Jujur saja, aku lebih nyaman dengan sikapmu yang dulu,” kata Arthur sembari menunjukkan senyuman di wajahnya.
“Ba-baik...” balas Sena dengan wajah bersemu merah setelah dia melihat senyuman di wajah Arthur.
Meninggalkan Kota Kazan, kedua orang itu pergi ke hutan yang berada di utara Kota Kazan.
“Pangeran, hamba merasakan adanya monster dalam jumlah besar di tempat ini,” kata Sena.
“Cukup panggil namaku dan jangan formal!” kata Arthur tidak peduli dengan apa yang dikatakan Sena tentang keberadaan monster.
“Ba-baik...” Sena malu-malu membalas apa yang dikatakan Arthur.
Arthur tersenyum mendengarnya, dan baru dia mulai fokus pada sekawanan monster yang jumlahnya lebih banyak dari apa yang diperkirakan system.
Saat semakin dalam memasuki wilayah hutan, dua puluh ekor monster harimau salju muncul di depan mereka.
“Sena, berapa banyak yang bisa kamu lawan?” tanya Arthur.
“Melihat level mereka, aku hanya yakin dapat melawan lima dari mereka di waktu bersamaan,” jawab Sena.
“Kalau begitu, sisanya akan menjadi lawanku!” kata Arthur dan langsung saja dia melesat maju menyerang monster harimau salju.
Gerakan Arthur sangat cepat membuat monster harimau salju kesulitan mengikuti kecepatan geraknya.
“Baiklah, aku tidak ingin kalah dari Pangeran Arthur, ah maksudku tidak ingin kalah dari Arthur,” kata Sena melangkah maju menyerang monster harimau salju yang berjalan ke arahnya.
“Meski aku tidak secepat Arthur, tapi aku kekuatan berlebih untuk mengalahkan kalian!” ujar Sena sembari mengayunkan pedang besarnya.
“Daya hancur serangannya memang sangat besar!” gumam Arthur melihat satu serangan Sena mampu membelab tubuh salah satu monster harimau salju.
“Aku cuma bisa menambah kecepatan untuk mempercepat kematian monster harimau salju,” kata Arthur yang setidaknya sudah membunuh lebih dari lima ekor monster harimau salju.
Dalam waktu singkat, dua puluh ekor monster harimau salju mati di tangan mereka.
“Seluruh bagian monster sangat berguna untuk perkembangan Kota Kazan, jadi aku langsung simpan saja tubuh mereka!” kata Arthur yang langsung menyimpan seluruh mayat monster harimau salju ke dalam ruang penyimpanannya.
“Sekarang sebaiknya aku bersiap menyambut kedatangan mereka yang sebentar lagi segera sampai di tempat ini. Dari jumlah memang mereka lebih sedikit, tapi kekuatan mereka jauh lebih kuat dari monster yang sebelumnya,” gumam Arthur.
“Sena, apa kamu siap untuk pertempuran selanjutnya?” tanya Arthur pada Sena.
Wanita itu menganggukkan kepalanya, “Kapanpun mereka datang, aku siap menghadapinya,” jawabnya.
“Mereka lebih kuat dari yang sebelumnya, tapi jumlah mereka lebih sedikit,” kata Arthur.
Sena hanya menganggukkan kepalanya mendengar perkataan Arthur, “Kamu tenang saja, aku baru saja mendapatkan peningkatan level. Menghadapi monster yang lebih kuat dari sebelumnya tidak masalah untukku!” balas Sena.
“Bunuh sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan level kekuatan kita,” ungkap Arthur.
Baru juga Arthur menutup mulutnya sepuluh ekor monster harimau salju level 40 muncul. Selain mereka, ada sepuluh ekor monster kera salju level 30 muncul di belakang monster harimau salju.
“Sena, aku percayakan sepuluh monster kera salju padamu! Monster harimau salju biar aku yang menghadapinya,” kata Arthur.
Mendengarnya Sena mengangguk sekali, lalu dia berkata, “Serahkan saja mereka padaku!...”
°°°
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Knox Arcadia
bukan ke pedang senjata jarak dekat bukan jarak jauh
2024-08-18
0
Harman LokeST
membunuh hewan untuk menyuburkan lahan pertanian
2022-05-22
0
Sang_Penyendiri
Baru tau Pedang bisa digunakan jarak jauh
2022-05-01
1