Menilai Kepantasan

Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih...

°°°

Satu hari kembali berlalu. Arthur yang sudah terbangun sebelum terbitnya matahari, baru saja menyelesaikan misi pertamanya hari ini, yaitu membersihkan kandang kuda.

“System, kapan aku mendapatkan misi yang berhadiah skill petarung dan skill sihir? Tanpa skill petarung dan skill sihir, tentu sulit bagiku untuk bertambah kuat!...”

[Tuan harus mencapai level sepuluh untuk mendapatkan hadiah seperti yang Tuan inginkan. Akan tetapi, hadiah skill sihir dan skill petarung hanya bisa Tuan dapatkan setiap kenaikan sepuluh level...]

“Bagus, sebentar lagi aku akan mendapatkan skill sihir dan skill petarung pertamaku,” teriak Arthur bersemangat.

“Apa yang membuat Pangeran begitu bersemangat?” tanya Sean, pekerja di Kekaisaran Solomon yang setiap harinya bertugas membersihkan kandang kuda.

“Oh Sean, kedatanganmu membuatku terkejut, dan yah pagi ini aku sedang baik hati jadi aku telah membersihkan tempat ini.” Arthur menunjukkan hasil kerjanya selama dua jam.

“Kalau Pangeran terganggu dengan bau kotoran kuda di tempat ini, Pangeran tidak perlu membersihkan tempat ini seorang diri! Cukup memberi tahu hamba, dengan senang hati hamba akan membersihkan tempat ini, dan menghilangkan bau yang menyengat!” kata Sean dengan kepala tertunduk, merasa bersalah karena sudah lalai dalam mengerjakan tugasnya.

“Hahahaha... kamu tidak perlu merasa bersalah, lagian ini semua murni keinginanku sendiri, dan sejujurnya aku tidak begitu mencium adanya bau kotoran kuda dari tempat ini!” balas Arthur.

“Apapun itu, lain kali Pangeran tidak perlu membersihkan tempat ini. Meski orang-orang di Kekaisaran ini tidak menganggap keberadaan Pangeran, hamba tidak akan pernah lupa kebaikan mendiang Ibu Pangeran yang telah merawat hamba dari kecil. Jadi, hamba mohon Pangeran untuk tidak lagi mengotori tangan, dengan membersihkan kotoran di tempat ini!...”

“Tempat ini memang tidak lagi berbau, tapi bau itu sekarang telah berpindah ke tubuh Pangeran,” kata Sean pura-pura menutupi hidung dan sedikit menjauh dari Arthur.

“Kamu benar, bau badanku seperti bau kotoran kuda. Sebaiknya aku segera mandi,” kata Arthur langsung berlari cepat ke arah kamar mandi.

Sean yang melihat kecepatan Arthur, dia merasa ada yang salah dari apa yang dilihatnya, “Sejak kapan Pangeran dapat berlari secepat itu?” gumamnya.

Sementara itu di dalam kamar mandi.

“Sejak kapan aku memiliki otot tubuh selayaknya pria yang setiap hari melakukan latihan keras?” kata Arthur sambil meraba otot-otot tubuhnya.

“System, darimana datangnya otot di tubuhku?...”

[Otot di tubuh Tuan akan tumbuh dan semakin kuat, mengikuti level kekuatan yang Tuan Miliki. Tidak perlu melakukan latihan ekstra keras, dengan sendirinya Tuan akan memiliki tubuh ideal...]

“Uh, betapa malangnya mereka para pria yang melakukan latihan keras setiap harinya untuk mendapatkan tubuh ideal...”

Selesai membersihkan diri dan mengagumi dirinya sendiri, Arthur mengganti pakaian kotornya dengan pakaian bersih, kemudian dia kembali menemui Sean.

“A-apa yang telah terjadi dengan wajah Pangeran?” tanya Sean begitu melihat wajah Arthur yang telah bersih, tak seperti sebelumnya yang dipenuhi debu.

“Kenapa dengan wajahku? Apa ada yang aneh?” kata Arthur.

“Wajah Pangeran jauh lebih tampan dari terakhir kali hamba melihat wajah Pangeran tiga hari yang lalu...”

“Barusan kamu sudah melihat wajahku, tapi kamu bersikap biasa-biasa saja tidak seperti sekarang. Jangan katakan padaku kalau saat ini kamu sedang bercanda?” kata Arthur sambil mencari benda yang dapat memantulkan bayangan wajahnya.

“Pangeran, hamba sedang tidak bercanda. Kalau saja Pangeran tadi tidak memakai pakaian yang biasa hamba lihat, bisa dipastikan hamba tidak akan mengenali sosok Pangeran,” kata Sean.

[Wajah Tuan memang lebih tampan dari sebelumnya karena level kekuatan Tuan yang terus meningkat...]

“Baiklah, aku percaya dengan apa yang kamu katakan tentang wajahku,” ujar Arthur sambil duduk di atas tumpukan jerami, melihat Sean yang masih berdiri di tempatnya.

Baru juga duduk, utusan Kaisar menghampiri Arthur yang sangat malas melihat keberadaan mereka. Terakhir kali utusan Kekaisaran datang ke kamarnya, di harus mengalami hukuman cambuk sebanyak sepuluh kali, tanpa tahu kesalahan apa yang dilakukannya.

“Pangeran, kami utusan Yang Mulia Kaisar yang ditugaskan menjemput Pangeran, dan membawa Pangeran menghadap Yang Mulia Kaisar di aula Kekaisaran!” kata salah satu utusan Kekaisaran.

“Kenapa Yang Mulia Kaisar tiba-tiba ingin aku menghadap padanya, di aula Kekaisaran? Apa aku sudah melakukan kesalahan?” tanya Arthur menatap satu persatu wajah utusan Kaisar.

“Hamba tidak tahu alasan Yang Mulia Kaisar menyuruh Pangeran menghadap padanya di, hamba dan yang lainnya diberi perintah menjemput dan membawa Pangeran ke aula Kekaisaran,” jawab orang yang sama.

“Baiklah, aku akan ikut dengan kalian,” kata Arthur lalu dia berjalan mengikuti dua orang di depannya, dan ada empat orang berbaris rapi di belakangnya.

Sambil berjalan, Arthur bertanya pada system, “System, apa kamu tahu apa yang ingin dilakukan Kaisar padaku? Apa dia ingin mengirim aku ke tempat pengasingan lebih cepat dari apa yang dulu pernah dia lakukan padaku?...”

[Maaf Tuan, aku tidak tahu apa yang ingin dilakukan Kaisar pada Tuan Akan tetapi, setauku Tuan tidak akan di kirim ke tempat pengasingan lebih cepat dari apa yang pernah Tuan alami...]

“Kaisar ini, aku sama sekali tidak mengerti apa yang ada dalam pikirannya,” kata Arthur berbicara dengan system di dalam pikirannya.

[Apapun yang diinginkan Kaisar, aku merasa itu bukanlah sesuatu yang buruk untuk Tuan...]

“Semoga saja kamu benar...” Dikejauhan, Arthur sudah dapat melihat kemegahan istana Kekaisaran Solomon, yang selama ini hanya bisa dilihatnya dari kejauhan.

“Yang mana aula Kekaisaran?” tanya Arthur, belum tahu bangunan mana yang bernama aula Kekaisaran.

Di kehidupannya yang lalu, dia bahkan tidak pernah melihat dari dekat kemegahan bangunan utama Istana Kekaisaran Solomon.

“Pangeran, bangunan di depan kita adalah aula Kekaisaran,” jawab utusan Kaisar yang sejak awal selalu berinteraksi dengannya.

Tak lama mereka sampai di aula Kekaisaran, dimana di tempat itu sudah menanti kedatangan mereka Kaisar Erland, Putra Mahkota, dan dua Pangeran lainnya.

“Salam sejahtera dan kejayaan untuk Yang Mulia Kaisar,” kata Arthur dan yang lainnya sambil membungkukkan badan.

Kaisar Erland hanya menganggukkan kepalanya, lalu berkata, “Karena kalian semua sudah berkumpul, aku akan mengatakan tujuanku mengumpulkan kalian di tempat ini.” Kaisar Erland melirik Arthur yang tidak antusias dengan yang ingin dia katakan.

Semua Pangeran saling melirik satu sama lain, tapi tak satupun dari mereka melirik keberadaan Arthur.

“Kekaisaran Solomon terbagi dalam lima wilayah besar. Wilayah Timur, Wilayah Barat, Wilayah Utara, Wilayah Selatan, dan Wilayah Sentral. Aku ingin menilai kepantasan kalian menyandang gelar Pangeran Kekaisaran Solomon dengan membiarkan kalian mengelola masing-masing satu wilayah Kekaisaran pada kalian, kecuali Wilayah Sentral...”

“Putra Mahkota, aku mempercayakan Wilayah Barat untuk kamu kembangkan. Pangeran Kedua, aku menyerahkan Wilaya Selatan padamu. Untuk Wilayah Timur, aku mempercayakannya padamu, Pangeran Ketiga,” Kaisar Erland tiba-tiba diam, tapi dari sorot matanya jelas dia sedang menatap Arthur, “Lakukan apa yang ingin kau lakukan pada Wilayah Utara. Wilayah sampah memang pantas dikelola oleh sampah!” kata Kaisar Erland.

“Kalian punya waktu lima tahun untuk membuktikan kepantasan kalian padaku, dan ingat setiap enam bulan sekali aku akan melihat kinerja kalian!” ujar Kaisar Erland lalu dia meminta semua Pangeran meninggal aula Kekaisaran.

Di luar aula Kekaisaran, Arthur hanya bisa tersenyum kecut mengetahui wilayah seperti apa yang harus dia kelola, “Mengirimku ke Wilayah Utara, bukannya ini sama saja dia mengirimku ke tempat pengasingan!...”

°°°

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

di kepercayaan oleh kaisar untuk mengelola suatu wilayah

2022-05-22

1

Dange Kering

Dange Kering

KASIH NAMA SYSTEMNYA DULU DONG

2022-05-18

1

Just Nokk

Just Nokk

I would never fall in love again

2022-05-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!