Kota Kazan

Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih...

°°°

Arthur menyerang bagian belakang kawanan monster harimau salju.

“Aku percayakan bagian depan pada Jenderal dan prajuritnya,” kata Arthur sembari menebaskan pedangnya ke arah monster harimau salju, yang sudah memiliki banyak luka di tubuhnya.

Gerakan cepat Arthur berhasil menumbangkan salah satu monster harimau salju.

“Aku masih harus membunuh sembilan monster harimau salju untuk menyelesaikan misi,” kata Arthur yang kembali menyerang monster harimau salju dari belakang, dan dalam hitungan menit dia berhasil membunuh delapan ekor monster harimau salju.

“Pangeran Arthur! Sejak kapan Pangeran ada di belakang sana?” gumam Jenderal Daren setelah melihat keberadaan Arthur yang sedang melawan dua monster harimau salju.

“Jenderal, aku akan membantu Pangeran Arthur!” kata salah satu wakil Jenderal.

“Coba kamu lihat, apa menurutmu Pangeran Arthur sedang membutuhkan bantuan?” tanya Jenderal Daren.

Wakil Jenderal melihat ke arah pertarungan Arthur. Terlihat olehnya Arthur yang mendominasi jalannya pertarungan, dan tak lama lagi dia berhasil mengalahkan dua lawannya.

Benar saja, tak lama kemudian Arthur berhasil membunuh dua monster harimau salju, melengkapi sepuluh monster harimau salju yang mati di tangannya.

“Kamu melihatnya sendiri, betapa mudahnya dia membunuh dua monster harimau salju, yang bahkan kita butuh beberapa orang untuk membunuh salah satu dari mereka,” kata Jenderal Daren kagum dengan kekuatan Arthur.

“Pangeran sangat luar biasa. Aku jadi penasaran, kira-kira di level berapa kekuatan Pangeran saat ini?” kata wakil Jenderal.

“Inilah kenapa dari dulu aku percaya kalau Pangeran Arthur adalah sosok permata Kekaisaran dalam ramalan, yang kelak di masa depan akan membawa Kekaisaran Solomon menuju kejayaan,” ungkap Jenderal Daren.

“Jenderal, bukannya sosok permata Kekaisaran dalam ramalan itu adalah Putra Mahkota? Bagaimana bisa Jenderal tidak mempercayai itu?” tanya wakil Jenderal.

“Apa menurutmu Putra Mahkota yang serakah dan menggilai wanita dapat membawa Kekaisaran Solomon menuju kejayaan? Aku justru merasa Kekaisaran Solomon akan hancur seandainya jatuh ke tangannya,” jawab Jenderal Daren, lalu dia menyuruh prajuritnya menguliti tubuh monster harimau salju, dan mengambil bagian yang bisa dimanfaatkan.

Setelah membakar bagian tubuh monster harimau salju yang tidak bisa dimanfaatkan, rombongan Arthur kembali melanjutkan perjalanan.

°°°

Satu hari kembali berlalu, dan akhirnya rombongan Arthur sampai di Kota Kazan.

Kota kecil di wilayah utara Kekaisaran Solomon, yang hanya dihuni kurang dari seratus ribu orang.

“Sangat sepi, keadaan kota ini benar-benar berbeda jauh dengan keadaan Kota Kekaisaran!” kata Sean yang baru pertama kali datang ke Kota Kazan.

“Kota Kazan sama luasnya dengan Kota Kekaisaran, tapi jumlah penduduk yang tinggal di kota ini tidak sampai lima persen dari jumlah penduduk yang tinggal di Kota Kekaisaran,” kata Sena yang pernah tinggal beberapa minggu di Kota Kazan.

“Sena, apa populasi pria di Kota Kazan sangat sedikit? Sejak memasuki gerbang, aku hanya melihat dua pria di sepanjang jalan yang sudah kita lewati,” kata Arthur melihat keadaan Kota Kazan dari celah jendela kereta kudanya.

“Banyak pria yang mati untuk mempertahankan kota dari serangan monster. Jadi, wajar saja kalau jumlah pria di Kota Kazan dikatakan hampir punah,” ungkap Sena.

Arthur menghela nafas mendengar itu. Dia dulu memang di asing kan di wilayah utara, tapi bukan di Kota Kazan, melainkan di salah satu desa, yang berjarak puluhan kilometer dari Kota Kazan.

“Apa kalian tahu, tempat apa yang akan menjadi tempat tinggal kita selama berada di Kota Kazan?” tanya Arthur.

“Pangeran, kita akan tinggal di istana kecil, di mana istana itu adalah satu-satunya tempat di wilayah utara Kekaisaran Solomon yang dijaga prajurit Kekaisaran,” jawab Sena.

Tak lama, mereka akhirnya sampai di istana kecil, tepat di tengah-tengah Kota Kazan.

“Istana ini memang di jaga prajurit Kekaisaran Solomon, tapi mereka semua adalah prajurit veteran, dan jumlah mereka hanya ratusan. Bagaimana bisa pihak Kekaisaran Solomon hanya menempatkan kekuatan sekecil ini untuk menjaga wilayah utara?” gumam lirih Arthur begitu keluar dari kereta kuda.

“Pangeran Arthur, selamat datang di Kota Kazan,” kata Morgan, panglima prajurit yang melindungi istana kecil di tengah-tengah Kota Kazan.

“Morgan, kamu kah itu?” tanya Arthur yang tentu sangat mengenali Morgan karena tujuh tahun yang lalu pria itu sempat menolongnya yang terjatuh dari atas pohon, saat memetik buah apel.

“Yang tua ini merasa terhormat karena Pangeran masih mengingat siapa hamba,” kata Morgan.

“Bagaimana aku bisa melupakan orang yang pernah menyelamatkanku?” ujar Arthur.

Morgan tersenyum mendengarnya, dan segera saja dia mempersilahkan Arthur dan yang lainnya masuk ke dalam istana.

“Pangeran, di tempat ini tidak ada pelayan wanita, tapi kalau Pangeran menginginkan pelayan wanita, hamba akan mencarikannya di Kota Kazan,” kata Morgan.

“Paman Morgan, apa Paman lupa bagaimana keseharian Pangeran sampah ini saat tinggal di istana Kekaisaran. Jangankan pelayan, aku bahkan tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti yang kalian berikan padaku,” kata Arthur sembari melangkahkan kaki memasuki istana kecil yang akan menjadi tempat tinggalnya selama dia mengerjakan tugas di wilayah utara Kekaisaran Solomon.

Semua orang menundukkan kepalanya, saat mendengar Arthur menjelekkan dirinya sendiri dengan menyebut dirinya sebagai Pangeran sampah.

Tak ada satupun dari mereka bersuara. Jenderal Daren, Dokter Hans, Panglima Morgan, mereka bertiga merasa sangat bersalah karena selama ini tidak memberi perhatian pada Pangeran Arthur, dan hanya fokus mengerjakan tugas demi mendapat kepercayaan Kaisar.

Padahal di masa lalu sebelum kematiannya, Selir Selena telah meminta mereka menjaga Pangeran Arthur. Dokter Hans sebagai mantan kekasih tidak keberatan menjaga Pangeran Arthur, begitu juga dengan Jenderal Daren dan Panglima Morgan yang dulunya bekerja sebagai pengawal Selir Selena.

“Ada apa dengan kalian? Kenapa kalian semua menundukkan kepala? Apa ada yang menarik di bawah kaki kalian?” tanya Arthur memecah keheningan.

Semua orang tidak memberi jawaban, membuat Arthur merasa bingung.

“Oh iya, Paman Morgan, dimana kamar dan ruang kerjaku?” tanya Arthur yang kali ini dia memukul ringan bahu Panglima Morgan.

“Pa-Pangeran, ruang kerja Pangeran berada di bangunan lain, untuk kamar, biarkan hamba mengantar Pangeran ke kamar,” kata Panglima Morgan.

“Paman cukup mengatakannya, dan biarkan Sean dan Sena yang mengantarkan aku!” balas Arthur.

Panglima Morgan akhirnya memberi arahan pada Sean dan Sena di mana kamar Arthur dan kamar mereka. Sena yang pernah tinggal di barak prajurit tak jauh dari istana dan juga dia sudah beberapa kali mengelilingi istana, dengan mudah dia tahu letak kamar Arthur, dan letak kamar yang akan dia tempati bersama Sean.

“Apa kalian tahu kenapa Jenderal Daren, Paman Morgan, dan Dokter Hans tertunduk dan enggan menatapku?” tanya Arthur pada Sean dan Sena, sembari melangkahkan kaki menyusuri lorong istana menuju kamarnya.

“Pangeran, hamba tidak tahu alasan pasti mereka melakukan itu, tapi dari ekspresi wajah mereka, hamba menyimpulkan mereka menyesali sesuatu yang hamba sendiri tidak mengetahui apa yang mereka sesalkan!” jawab Sean.

“Apa mereka menyesal karena ikut denganku ke wilayah utara? Kalau itu yang mereka sesali, aku akan menyuruh mereka kembali ke Kota Kekaisaran, begitu juga dengan kalian!” ungkap Arthur.

“Biarkan aku seorang diri menyelesaikan apa yang menjadi tugasku!” lanjutnya.

“Hamba akan tetap di sini menemani Pangeran,” kata Sean.

“Begitu juga denganku,” sambung Sena.

“Kalau begitu, aku akan membiarkan mereka kembali ke Kota Kekaisaran!...”

°°°

Bersambung...

Terpopuler

Comments

azka arizki

azka arizki

jangan hanya 21 eposod aja dong...

2022-09-20

0

Harman LokeST

Harman LokeST

semoga dengan kepercayaan diri yang tinggi pengelolaan wilayah Utara dapat berkembang pesat

2022-05-22

1

Just Nokk

Just Nokk

I was lost within the darkness

2022-05-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!