Melawan Ribuan Monster

Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih...

°°°

Benteng Kota Kazan.

Belasan monster yang menyerang Kota Kazan tidak terkumpul di satu titik.

Gerbang utama Kota Kazan di serang ribuan kera salju dan ratusan beruang salju setinggi lima meter.

Sementara di gerbang belakang, ada ribuan serigala salju dan harimau salju yang sedikit lagi dapat menjebol pertahanan gerbang belakang.

Di sisi kanan dan kiri benteng Kota Kazan, juga tidak luput dari serangan monster.

Arthur dan Sena yang belum lama ini meninggal istana Kota Kazan, keduanya baru saja sampai di gerbang belakang yang hampir runtuh.

“Paman dan kalian semua fokus pertahankan gerbang! Biar aku mengurangi jumlah mereka!” ujar Arthur.

“Pangeran, itu sangat berbahaya. Biarkan hamba yang melakukannya!” balas Panglima Morgan yang memimpin prajurit penjaga gerbang belakang.

“Paman, aku ingin menguji skill yang baru aku pelajari. Aku belum tahu seberapa kuat skill ini. Jadi, sebaiknya Paman tidak berada di dekatku!” kata Arthur sambil melompat turun dari atas benteng, langsung menyerang monster yang berada di dekatnya.

Ribuan monster mulai bergerak ke arah Arthur yang terus mengayunkan pedang di tangannya, membunuh monster yang terus berdatangan. Dalam hitungan menit, ratusan monster mati di tangannya, tapi jumlah monster tak terlihat berkurang.

“Jumlah mereka tak kunjung berkurang. Sudah saatnya aku serius menghadapi mereka!” kata Arthur sambil bergerak menjauhi benteng Kota Kazan.

Merasa jaraknya dari benteng Kota Kazan sudah cukup jauh, Arthur mengangkat tangan kanannya.

“Hujan Pedang Es....” teriak Arthur mengeluarkan skill yang baru dia dapatkan dari kotak hadiah.

Seketika jutaan pedang yang terbuat dari es turun dari langit, menghujani area seluas sepuluh meter persegi, membunuh puluhan monster dalam hitungan detik.

“Skill yang sangat mengerikan!” kata Panglima Morgan setelah melihat skill yang dikeluarkan Arthur.

“Puluhan monster langsung mati!” ungkap Sena melihat mayat puluhan monster.

Sementara itu, Arthur yang melihat kematian puluhan monster, terlihat jelas dia tidak puas dengan kekuatan skill barunya.

“Jangkauan skill ini terlalu sempit, tapi memakan banyak mana yang aku miliki,” kata Arthur.

[Tuan bisa menggandakan jumlah penggunaan mana untuk memperluas jangkauan serangan skill Hujan Pedang Es...]

“Dengan jumlah mana yang aku miliki, tidak mungkin bagiku bisa menggandakan penggunaan mana untuk memperluas jangkauan serangan,” kata Arthur sembari menghela nafas panjang.

“Sebaiknya aku menggunakan skill langkah bayangan dan memanfaatkan kekuatan mataku,” gumam Arthur.

Tiba-tiba saja sosok Arthur menghilang, dan tak lama setelah itu satu persatu monster mati dengan kepala terpenggal atau tubuh terbelah.

Sepuluh menit berlalu sosok Arthur kembali terlihat, bersama dengan ribuan monster yang telah menjadi mayat.

Dalam sepuluh menit, Arthur berhasil membunuh seluruh monster di gerbang belakang.

“Hah... ini sangat melelahkan!” gumam Arthur merebahkan tubuhnya di samping monster yang terakhir kali mati di tangannya.

“Pangeran Arthur sangat kuat dan mengerikan! Ribuan monster tak sebanding dengan kekuatannya,” kata salah satu prajurit mengagumi kekuatan Arthur.

“Selama ini Yang Mulia Kaisar benar-benar telah melakukan kesalahan besar, dengan terus mengabaikan keberadaan Pangeran Arthur!” kata prajurit lainnya.

Di tempat lain, Sena yang sudah berada di sebelah Arthur, dia bernafas lega melihat Arthur dalam keadaan baik-baik saja.

Melihat Arthur yang kelelahan, Sena membantu Arthur bangkit berdiri, lalu keduanya melangkahkan kaki bersama, berjalan masuk ke dalam Kota.

“Paman, kerahkan prajurit untuk memperbaiki gerbang yang rusak!” titah Arthur pada Panglima Morgan.

“Pangeran bisa mempercayakan perbaikan gerbang pada hamba,” balas Panglima Morgan.

Arthur dengan tenang meninggalkan gerbang belakang, meski dia belum bisa berjalan sendiri karena tubuhnya masih sangat lemah.

“Apa Pangeran membutuhkan sesuatu?” tanya Sena.

Arthur menggelengkan kepalanya, “Aku khawatir dengan keadaan Sean dan Dokter Hans. Bukannya tadi kamu mengatakan mereka sedang mencari tanaman obat di luar kota?” kata Arthur.

“Pangeran tenang saja, hamba yakin tidak terjadi apa-apa pada mereka!” balas Sena.

“Aku baru percaya tidak terjadi apa-apa pada mereka, setelah aku memastikannya sendiri dengan kedua mataku!” kata Arthur yang merasa sudah lebih baik dari sebelumnya.

“Sena, kita pergi ke hutan timur!” kata Arthur sembari mengarahkan pandangannya ke wilayah timur Kota Kazan.

“Apa Pangeran yakin ingin pergi ke tempat itu?” tanya Sena.

Arthur menganggukkan kepalanya, lalu dia begitu saja mengarahkan langkah kakinya menuju wilayah timur Kota Kazan.

“Hamba tidak mungkin membiarkan Pangeran pergi seorang diri,” kata Sena mengikuti langkah kaki Arthur.

“Aku yakin Jenderal Daren dan Panglima Ivan dapat melindungi Kota ini. Jadi, kita bisa mencari keberadaan mereka di hutan timur,” ujar Arthur.

“Hamba memiliki keyakinan yang sama seperti Pangeran,” kata Sena.

“Sebaiknya kita bergerak lebih cepat!” kata Arthur sembari mempercepat langkah kakinya begitu juga dengan Sena yang menyusul di belakangnya.

“Masih ada monster di benteng timur!” kata Arthur mulai mendengar suara peperangan saat semakin dekat dengan benteng timur Kota Kazan.

Tak lama kemudian.

“Pangeran, masih ada belasan monster yang terus mencoba menghancurkan benteng kota,” kata Sena melihat belasan monster yang terus menyerang benteng Kota Kazan.

“Biarkan aku membereskan mereka terlebih dahulu, baru setelahnya kita pergi memasuki hutan!” ungkap Arthur.

“Hamba akan membantu!” kata Sena yang sudah memegang erat pedang besar miliknya.

Arthur membiarkan Sena membantu karena monster yang mereka hadapi hanyalah belasan monster kera salju dengan level dibawah 40.

“Ini tidak akan lama!” gumam Arthur sembari mengayunkan pedang di tangannya, memotong-motong tubuh musuhnya.

Meski gerakan Sena tidak selincah dan secepat gerakan Arthur, tapi daya hancur serangannya jauh lebih besar dibandingkan daya hancur serangan Arthur. Setiap kali dia mengayunkan pedang besarnya, bisa dipastikan satu monster pasti mati di tangannya.

Selesai membunuh belasan monster, Arthur dan Sena menyerahkan sisanya pada prajurit yang berjaga di wilayah Timur Kota Kazan, sementara mereka mulai masuk ke hutan.

“Sistem, apa kamu bisa mendeteksi keberadaan Sean dan Dokter Hans?” tanya Arthur dalam pikirannya.

[Mereka berjarak lima ratus meter dari tempat Tuan. Cukup bergerak lurus, Tuan akan sampai di tempat mereka...]

Mendapat informasi dari system, Arthur terus bergerak ke arah timur, melewati lebatnya hutan.

“Pangeran, ada suara pertempuran di depan,” kata Sena.

“Aku yakin itu mereka. Cepat! Kita harus membantu mereka!” balas Arthur.

Tak lama, Arthur dan Sena sampai di tempat pertempuran. Di tempat itu mereka melihat Sean, Dokter Hans, dan beberapa prajurit sedang melawan ratusan monster yang terus menyerang tanpa henti.

“Sena, kamu jaga bagian belakang! Aku akan langsung menyerang monster-monster itu!” kata Arthur langsung melesat maju ke depan.

Tidak menggunakan skill yang menguras mana, Arthur hanya menggunakan skill berpedang untuk mengalahkan monster yang belum menyadari kedatangannya.

“Sebaiknya kalian mati dan menjadi sumber kekuatanku!” kata Arthur terus mengayunkan pedang di tangannya, sembari menghindari serangan yang tertuju padanya.

Sena yang berada di belakang tidak tinggal diam, dia mengayunkan pedang di tangannya, membunuh monster yang mencoba menyerang sisi belakang Arthur.

“Ini tidak akan lama...” Meski kembali merasakan lelah, Arthur terus saja mengayunkan pedang di tangannya, sampai akhirnya dari ratusan monster kini hanya tersisa puluhan monster yang memilih pergi melarikan diri.

“Akhirnya selesai!” kata Arthur bernafas lega.

Namun, tak lama kemudian pandangan Arthur tiba-tiba menggelap, dan tubuhnya pun terjatuh menghantam kerasnya tanah.

°°°

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

sweet author lanjut terus menerus

2022-05-22

1

.

.

jnjj

2022-04-11

1

XiaoYan

XiaoYan

woah

2022-04-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!