Sosok Paling Penting

Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih...

°°°

Arthur yang tidak sadarkan diri dibawa kembali ke istana Kota Kazan. Dokter Hans yang telah memberiksa keadaan Arthur, dia memastikan pemuda itu tidak apap-apa, melainkan dia hanya kelelahan dan kehabisan sebagian besar mananya.

“Pangeran hanya kelelahan,” kata Dokter Hans.

Seketika semua orang bernafas lega setelah mendengar apa yang dikatakan Dokter Hans. Mereka tidak tahu harus memberi hukum apa pada diri sendiri, seandainya Arthur mengalami luka parah.

“Lebih baik kalian semua membersihkan diri dan istirahat!” kata Dokter Hans melihat keadaan semua orang yang masih bermandikan darah monster.

“Biarkan aku tetap di sini menemani Pangeran,” kata Sena tak ingin jauh dari Arthur.

“Ada aku di sini yang menemaninya. Sebaiknya kamu terlebih dahulu membersihkan diri dan kembali setelah bau darah monster di tubuhmu menghilang,” ujar Dokter Hans.

“Kalau begitu, Dokter Hans tolong jaga Pangeran, aku segera kembali,” kata Sena.

“Sebaiknya kami juga pergi membersihkan diri,” kata Jenderal Daren.

Jenderal Daren, dua Panglima, dan juga Sean pergi undur diri meninggalkan kamar Arthur.

“Mau sampai kapan Pangeran pura-pura tidur? Sebagai sorang dokter, tentu hamba bisa membedakan mana orang yang benar-benar tertidur, dan mana yang hanya berpura-pura,” kata Dokter Hans.

“Hah... memang sulit bagiku kalau ingin membohongi seorang dokter terbaik Kekaisaran Solomon,” balas Arthur sembari membuka kedua matanya.

“Hamba tidak sehebat itu,” ungkap Dokter Hans.

Dokter Hans kembali memeriksa keadaan Arthur, memastikan tidak ada sesuatu yang mengancam keselamatan pemuda itu.

Setelah memastikan tidak ada sesuatu yang mengancam keselamatan Arthur, Dokter Hans merapikan peralatan yang baru dia gunakan untuk memeriksa keadaan Arthur.

Sambil menunggu kedatangan Sena, Dokter Hans bertanya pada Arthur, menanyakan sesuatu yang sejak kemarin terus terngiang dalam pikirannya.

“Apa Pangeran telah mempelajari skill seorang dokter?” tanya Dokter Hans.

Mendengar itu, Arthur sedikit mengerutkan keningnya.

“Kenapa Dokter Hans tiba-tiba menanyakan itu?” tanyanya.

“Waktu hamba mengadakan pengobatan gratis, banyak penduduk kota yang mengatakan penyakit mereka sedikit reda setelah mendapatkan pertolongan seorang pemuda bermata kuning keemasan...”

“Dari situ hamba menyimpulkan pemuda itu adalah Pangeran karena hanya keturunan Kaisar lah yang memiliki mata kuning keemasan,” ungkap Dokter Hans.

“Lalu, kenapa kalau aku telah mempelajari skill seorang dokter?” tanya Arthur.

“Mengenai itu, hamba penasaran, darimana Pangeran mempelajari skill kedokteran yang cukup berbeda dengan skill kedokteran yang selama ini hamba pelajari?” kata Dokter Hans.

“Sebenarnya aku tidak mempelajari skill itu dari siapapun, dan skill itu juga buka skill seorang dokter. Semua yang aku lakukan untuk mengurangi rasa sakit mereka, itu adalah cara yang aku dapat saat aku mengalami rasa sakit seperti mereka,” ungkap Arthur.

Mendengarnya Dokter Hans hanya bisa menghela nafas, dan kembali dia merasa gagal menjaga putra dari wanita yang sangat dia sayangi.

“Aku tidak tahu apa yang sedang Dokter pikirkan, tapi aku menyarankan Dokter untuk pergi istirahat!” kata Arthur melihat wajah Dokter Hans yang mulai memucat.

“Hamba sedang menunggu seseorang yang akan menggantikan hamba menjaga Pangeran,” balas Dokter Hans.

“Dia sebentar lagi juga datang,” kata Arthur.

Tak lama setelah Arthur berkata, Sena yang sudah mengganti pakaian kotornya dengan pakaian pelayan, masuk ke kamar Arthur tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

“Sejak kapan Pangeran tersadar dari pingsannya?” tanya Sena pada Dokter Hans.

“Sebenarnya aku sudah tersadar sejak kamu dan yang lainnya masih berada di ruangan ini,” bukan Dokter Hans, melainkan Arthur yang menjawab pertanyaan Sena.

Setelah kedatangan Sena, Dokter Hans pamit undur diri, meninggalkan Arthur dan Sena berduaan di dalam kamar.

“Bagaimana keadaan Pangeran? Apa ada sesuatu yang Pangeran inginkan?” tanya Sena.

“Aku menginginkan sesuatu yang bisa memulihkan mana dalam waktu singkat,” jawab Arthur.

“Apa Pangeran sangat menginginkan itu?” kembali Sena bertanya.

“Ya, aku sangat menginginkannya!” kata Arthur tanpa melihat ke arah Sena.

“Kalau begitu, biarkan hamba memberikan apa yang Pangeran inginkan,” kata Sena membuat Arthur penasaran dan menoleh melihat ke arah wanita itu.

“Sen-Sena, apa yang mau kamu lakukan?” tanya Arthur melihat Sena sudah melepas pakaiannya, dan hanya menyisakan pakaian bagian dalam.

“Bukannya Pangeran menginginkan sesuatu yang bisa memulihkan mana dalam waktu singkat?” kata Sena.

“Aku memang menginginkan itu, tapi apa hubungannya itu dengan kamu melepaskan pakaian? Cepat pakai kembali pakaianmu!” kata Arthur tapi dia tetap menatap tubuh Sena tanpa berkedip.

“Hamba pernah membaca buku di perpustakaan Akademi tentang cara pemulihan mana dalam waktu singkat. Dari buku itu, cara yang paling cepat memulihkan mana seseorang adalah dengan melakukan hubungan badan antara pria dan wanita, karena itu hamba siap melakukannya dengan Pangeran,” ungkap Sena.

Arthur menggelengkan kepalanya mendengar semua itu.

“Sebaiknt kamu pakai kembali pakaianmu sebelum ada yang melihat kamu dalam keadaan tanpa pakaian!” kata Arthur.

Bukannya memuruti perkataan Arthur, Sena justru berlari ke arah pintu masuk, dan mengunci pintu itu.

“Dengan begini, tidak akan ada orang lain yang masuk ke kamar ini! Lagi pula, bukannya Pangeran lebih suka hampa cuma memakai ini?” kata Sena sambil memegang pembungkus bukit kembarnya.

Arthur menelan ludahnya kasar melihat semua itu.

“Sena, apa kamu tidak takut aku memakanmu karena terus menunjukkan keindahan tubuhmu? Meski saat ini aku belum sepenuhnya pulih, tenagaku masih cukup untuk membuatmu kesulitan berjalan selama beberapa hari!” kata Arthur menakut-nakuti Sena.

“Kalau Pangeran memang menginginkannya, dengan senang hati hamba memberikan apa yang Pangeran inginkan. Meskipun nantinya hamba kesulitan berjalan selama beberapa hari, itu tidak masalah bagi hamba, asalkan Pangeran mendapatkan kesenangan dan kepuasan!” kata Sena yang seketika membuat bibir Arthur berkedut.

Usia Arthur memang baru 12 tahun, tapi di dunianya, semua pria di usia 12 tahun sudah diharuskan terbiasa dengan hubungan antara pria dan wanita, bahkan tak sedikit pria dan wanita sudah menikah di usia 12 tahun.

Sedangkan untuk Sena yang berusia satu tahun di atas Arthur, dia sudah memiliki keindahan tubuh wanita dewasa pada umumnya, meski ada banyak bagian tubuhnya yang masih dapat berkembang setidaknya sampai dia menginjak usia 20 tahun.

Arthur yang mendengar apa yang dikatakan Sena, dia bangkit dari tempat tidurnya, melangkahkan kaki berjalan mendekati Sena, lalu dia menarik Sena kedalam pelukannya.

“Jangan memberikan sesuatu yang berharga untukmu pada sembarangan orang! Setidaknya berikan itu pada orang yang paling berharga untukmu,” kata Arthur dengan suara lembut.

“Bagi hamba, Pangeran adalah sosok paling berharga yang hamba miliki. Perjuangan keras yang hamba lakukan di akademi Kekaisaran dan lulus dengan penilaian terbaik, semua hamba lakukan supaya bisa tetap berada di sisi Pangeran, dan menjadi pelindung Pangeran,” balas Sena.

“Apapun yang hamba miliki adalah milik Pangeran. Kapanpun Pangeran menginginkannya, dengan senang hati pasti hamba berikan pada Pangeran,” imbuhnya.

Arthur tersenyum mendengarnya. Dia harus akui Sena adalah salah satu teman masa kecilnya selain Sean, walau akhirnya mereka terpisah untuk sementara waktu saat Sena dapat memasuki akademi Kekaisaran.

Di kehidupannya yang lalu, Arthur tidak lagi mendengar kabar Sena setelah dia diasingkan, tapi sebelum diasingkan dia sempat mendengar kabar Sena yang menjadi korban pelecehan oleh Putra Mahkota, dan Pangeran kedua.

Ada rumor yang mengatakan Sena mati di hari dia harus melayani Putra Mahkota dan Pangeran kedua yang begitu kasar memperlakukan seorang wanita.

Mengingat itu, Arthur mempererat pelukannya, memberikan sensasi nyaman pada Sena yang berada di pelukannya.

“Aku pasti mengambil milikku yang ada pada dirimu, tapi tidak untuk sekarang,” bisik Arthur, lalu dia berkata dalam hati, ‘Aku harus menjadi jauh lebih kuat dari sekarang sebelum mengambil semua itu darimu, supaya aku dapat memberi perlindungan padamu!...’

°°°

Bersambung...

Terpopuler

Comments

azka arizki

azka arizki

knpa blum apdat thor...kan gak seru kalo certa nya putus d awl certa...ok aku tunggu lanjutan nya thor

2022-09-20

0

hi

hi

tadinya 2 tahun sekarang 1 tahun mana betul

2022-05-31

0

Azze henituse

Azze henituse

ewe aja langsung Thor

2022-04-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!