Pengobatan Gratis

Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih...

°°°

Siang hari di Kota Kazan.

“Dokter Hans, apa semua persiapan sudah selesai?” tanya Arthur melihat persiapan sebelum pengobatan gratis di buka.

“Pangeran, semua persiapan sudah selesai,” jawab Dokter Hans.

Arthur mengangguk sekali, lalu dia bangkit dari tempat duduknya, melangkahkan kaki berjalan keluar tenda yang akan dijadikan tempat pengobatan gratis.

“Persilahkan mereka satu persatu masuk,” kata Arthur pada Sean.

Tak menunggu lama, satu persatu penduduk Kota Kazan yang sidang mengantre di depan tenda, mulai masuk untuk mendapat pengobatan gratis dari Dokter Hans.

“Hmmm... jumlah penduduk yang berobat sangat banyak, sebaiknya aku membantu Dokter Hans,” gumam Arthur saat melihat banyaknya penduduk Kota Kazan yang berobat.

Arthur memilih mengobati penduduk Kota yang mengalami penyakit gejala ringan, dan cidera seperti keseleo.

Dua jam berlalu, sudah puluhan orang yang sembuh dengan metode pengobatan yang dilakukan Arthur, dan itu sudah lebih dari cukup meringankan pekerjaan Dokter Hans.

“Pangeran, hamba tidak menyangka kalau Pangeran menguasai ilmu pengobatan. Bahkan Pangeran dapat menyembuhkan banyak orang sakit hanya dengan menyentuhnya,” kata Sena yang senantiasa mengikuti Arthur kemanapun dia pergi.

“Aku hanya beruntung pernah bertemu orang yang menguasai ilmu pengobatan dengan metode pijat,” ungkap Arthur.

“Apapun itu, Pangeran sudah menunjukkan pada banyak orang, kalau Pangeran bukanlah seorang Pangeran sampah, yang tidak bisa melakukan apa-apa,” kata Sena memberi pujian.

“Apapun yang aku lakukan, di depan mata Kaisar, dia tetap menganggap aku sebagai Pangeran sampah...” Suara Arthur terdengar begitu dingin saat dia menyebut kata Kaisar.

“Pangeran tidak perlu memikirkan apa yang dikatakan Yang Mulia Kaisar karena pada akhirnya hamba tahu siapa yang akan menyesal!” kata Sena yang tidak terima dengan Kaisar yang terus menganggap Arthur sebagai Pangeran sampah.

Arthur tersenyum mendengarnya, “Sebaiknya sekarang kita pergi ke gerbang Kota, memastikan prajurit keamanan Kota bekerja seperti semestinya,” ungkapnya.

“Hamba senantiasa mengikuti kemanapun Pangeran pergi,” kata Sena.

“Kamu boleh terus bersamaku, tapi setidaknya biarkan aku sendiri saat mandi dan tidur!” ungkap Arthur yang sulit mengendalikan dirinya saat melihat keindahan tubuh Sena.

“Hamba tidak bisa berjanji untuk tidak menemani Pangeran saat mandi dan tidur,” balas Sena.

“Hamba justru merasa senang seandainya Pangeran membiarkan hamba memandikan, dan memberikan pelayanan malam pada Pangeran,” ungkap Sena.

‘Apa sebenarnya yang sudah terjadi pada Sena? Kenapa dia tiba-tiba menjadi sulit jauh dariku? Apa dia terkena suatu skill yang membuatnya tidak ingin jauh dariku?” tanya Arthur dalam hati.

“Apa tidak sebaiknya Pangeran menggunakan topeng untuk menutupi wajah rupawan Pangeran? Lihatlah wanita di Kota ini, bahkan mereka sampai mimisan saat melihat wajah Pangeran,” kata Sena memperhatikan para wanita yang segera menutup hidung mereka saat Arthur melintas di depan mereka.

Bahkan, ada beberapa wanita dewasa yang sengaja menggoda Arthur dengan memamerkan keindahan tubuh mereka.

[Tuan, Kota Kazan terkenal akan kecantikan para wanitanya. Banyak pejabat Kekaisaran yang mengangkat selir dari Kota Kazan...]

“Lalu, apa hubungannya aku dengan wanita di Kota ini terkenal akan kecantikannya?” tanya Arthur dalam pikirannya.

[Semoga saja Tuan tidak terlalu banyak bercocok tanam dan menanam benih pada wanita di Kota ini!...]

“Begitu kembali ke istana, hamba akan membuatkan topeng untuk Pangeran,” kata Sena tidak rela Pangerannya di lihat wanita lain.

“Lakukan apa saja yang membuatmu senang,” kata Arthur.

Beberapa menit berlalu, akhirnya mereka sampai di gerbang Kota Kazan yang sekarang dijaga oleh Jenderal Daren dan seluruh prajuritnya.

“Jenderal, bagaimana keadaan keamanan Kota Kazan? Apa ada masalah yang mengganggu keamanan kota?” tanya Arthur begitu bertemu Jenderal Daren.

Mendengar itu, Jenderal Daren menjelaskan keadaan Kota Kazan pada Arthur, yang mana keadaan Kota saat ini sangatlah aman, meski ada beberapa monster yang mencoba menerobos masuk ke dalam kota.

“System, apa hari ini ada misi beruntun yang bisa aku kerjakan?” tanya Arthur pada system dan dia sangat berharap mendapatkan misi beruntun yang selalu memberi banyak keuntungan padanya.

[Membunuh sepuluh ekor monster kera salju > +2 poin kekuatan, +2 poin kecepatan, +2 poin kepintaran, +4 poin keberuntungan, +2 poin karisma...]

[Mengumpulkan sepuluh lembar kulit monster kera salju > +1 poin kekuatan, +1 poin kecepatan, +1 poin kepintaran, +2 poin keberuntungan...]

[Menyelesaikan kedua misi kurang dari 2 jam > +5 level tambahan, +10.000 koin emas, +1 kotak hadiah...]

[Apa Tuan ingin mengerjakan misi?...]

[YA/TIDAK]

Terlihat senyuman di wajah Arthur saat melihat hadiah dari misi yang diberikan system.

Tanpa banyak berpikir, Arthur langsung mengatakan, “YA...”

“Aku harus semakin kuat dan menjadi sangat kuat. Tanpa kekuatan aku tidak akan bisa mengembangkan tempat ini seperti yang diharapkan Kaisar,” gumam Arthur.

Arthur yang diikuti Sena dan Jenderal Daren kemudian keluar meninggalkan Kota Kazan.

“Apa sebenarnya yang ingin Pangeran lakukan di luar Kota Kazan?” tanya Sena sambil erat memegang pedang yang dia pinjam dari salah satu prajurit di gerbang Kota Kazan.

“Tempat ini sangat berbahaya. Pangeran, sebaiknya kita kembali ke Kota Kazan!” ungkap Jenderal Daren.

“Aku ingin berburu kera salju. Kalau kalian ingin kembali ke Kota, kalian bisa kembali dan biarkan aku seorang diri berburu kera salju,” kata Arthur dengan kedua mata fokus melihat sekelilingnya.

“Tidak mungkin hamba membiarkan Pangeran seorang diri di tempat ini, hamba akan selalu berada di dekat Pangeran,” ungkap Sena yang mengambil posisi bersebelahan dengan Arthur.

“Begitu juga dengan hamba. Sebagai Jenderal pelindung Pangeran, sudah seharusnya hamba berada di sisi Pangeran,” kata Jenderal Daren.

“Kalau begitu kalian lebih baik bersiap, apa yang ingin aku buru sedang bergerak menuju tempat ini!” kata Arthur.

Tiba-tiba saja dari arah depan mereka muncul belasan kera salju dengan level 30 adalah yang terlemah, dan ada dua ekor kera salju terkuat dengan level 41.

“Kalian semua akan menjadi milikku!” teriak Arthur melesat maju, menyerang kera salju di posisi paling depan.

“Sangat cepat!” kata Sena melihat kecepatan Arthur.

“Kecepatan itu, setidaknya Pangeran sudah memiliki kekuatan di atas level 30” ungkap Jenderal Daren.

“Level 30? bukannya kekuatan Pangeran Arthur sudah setara dengan Pangeran ketiga?” ujar Sena.

“Kekuatan mereka memang sama, tapi terlihat jelas Pangeran Arthur jauh lebih kuat dibandingkan Pangeran ketiga,” kata Jenderal Daren saat melihat Arthur dengan mudah membunuh dua ekor monster kera salju.

“Jenderal, apa kita perlu membantu Pangeran?” tanya Sena.

Jenderal Daren melihat jalannya pertempuran, lalu tak lama dia menggelengkan kepalanya.

“Bukan Pangeran Arthur yang saat ini membutuhkan bantuan, melainkan merekalah yang membutuhkan bantuan...” Jenderal Daren menunjuk mayat monster kera salju yang jumlahnya semakin banyak.

“Dengan kekuatan Pangeran Arthur yang sekarang, aneh rasanya kalau Yang Mulia Kaisar masih menganggap Pangeran Arthur sebagai Pangeran Sampah,” ujar Sena.

Sementara itu, Arthur yang sedang melawan monster kera salju, dia berhasil membunuh sepuluh ekor monster kera salju, dan membiarkan yang lainnya kabur melarikan diri.

“Sekarang tinggal menguliti mereka, dan menyelesaikan misi kedua,” kata Arthur yang tubuhnya dipenuhi cipratan darah monster kera salju.

“Pangeran, biarkan hamba yang menguliti monster ini,” kata Sena yang muncul di dekat Arthur.

[Karena Nona Sena sudah menjadi bagian dari kehidupan Tuan, apapun yang dilakukan Nona Sena, tetap dihitung sebagai hasil kerja Tuan...]

“Bagaimana bisa Sena menjadi bagian dari kehidupanku?...”

[Nona Sena, Jenderal Daren, Panglima Morgan, Dokter Hans dan Sean, mereka telah menjadi bagian dari kehidupan Tuan karena mereka sangat setia dan rela mati untuk Tuan...”

“Kalau begitu, biar aku membantu dia menguliti tubuh kera salju...”

Pada akhirnya Arthur, Sena dan Jenderal Daren bekerjasama menguliti tubuh kera salju, dan mereka membakar bagian tubuh kera salju yang tidak bisa dimanfaatkan.

°°°

Bersambung...

Terpopuler

Comments

azka arizki

azka arizki

ayo thor perbanyak apdet nya biar sru....jangan anya sampai 21 doang..ok aku tuggu loh

2022-09-20

0

Harman LokeST

Harman LokeST

berhasil membunuh kera

2022-05-22

0

Just Nokk

Just Nokk

I found you

2022-05-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!