Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih...
°°°
Setelah meninggalkan aula istana Arthur kembali ke kamarnya.
“Pangeran, hamba sudah menyiapkan kebutuhan yang akan Pangeran bawa ke wilayah utara,” kata Sean yang sudah menyiapkan kereta kuda sederhana, yang akan digunakan melakukan perjalanan menuju wilayah utara.
“Hamba akan ikut ikut pergi ke wilayah utara bersama Pangeran,” kata Dokter Hans yang datang bersama sepuluh prajurit Kekaisaran.
“Jadi, aku tidak akan seorang diri pergi ke wilayah utara?” tanya Arthur sambil memandang bergantian Sean dan Dokter Hans.
“Bagaimana mungkin hamba membiarkan Pangeran pergi seorang diri ke tempat yang begitu berbahaya!” balas Dokter Hans.
“Begitu juga dengan hamba,” kata Sean dengan menunjukkan senyuman lebar di wajahnya.
“Hamba juga tidak akan membiarkan Pangeran pergi tanpa pengawalan. Hamba, Jenderal Daren dan tiga ribu prajurit tunduk di bawah perintah Pangeran,” kata Jenderal Daren sambil berlutut di depan Arthur.
Jenderal Daren adalah pengawal mendiang Ibu Arthur. Meski hanya Jenderal rendahan dengan tiga ribu prajurit, Jenderal Daren bukanlah sosok yang bisa dianggap remeh. Dia seorang Warrior yang sudah berada di tingkat Grand Emperor, yang hanya dua tingkat lebih lemah dari Kaisar Erland.
“Apa kalian yakin ingin pergi bersamaku ke wilayah utara?” tanya Arthur memastikan keputusan mereka.
“Hamba sangat yakin ingin mengikuti Pangeran pergi ke wilayah utara,” jawab Sean yang sama persis dengan jawaban Dokter Hans dan Jenderal Daren.
“Baiklah karena kalian sudah memutuskan pergi bersamaku ke wilayah utara, segera saja persiapkan diri kalian! Siang ini juga kita akan memulai perjalanan!” kata Arthur yang sudah tidak sabar meninggalkan istana Kekaisaran Solomon.
Semua orang segera mempersiapkan diri, dan akan berkumpul di gerbang belakang istana Kekaisaran Solomon saat matahari tepat berada di atas kepala.
Hanya Sean yang tetap berada di tempatnya karena semua keperluannya sudah dia persiapkan, bahkan dia juga sudah mempersiapkan semua keperluan Arthur.
“Pangeran, maaf sebelumnya kalau hamba lancang, kalau hamba boleh tahu, saat ini kekuatan Pangeran berada di level berapa?” tanya Sean begitu dia hanya berdua dengan Arthur.
“Sean, aku hanyalah Pangeran sampah, di usiaku dua belas tahun, aku baru memiliki kekuatan level 7, yang biasanya hanya dimiliki oleh mereka yang masih berusia di bawah sepuluh tahun,” jawab Arthur kecewa dengan level kekuatannya yang begitu rendah.
“Pangeran jangan berkecil hati, aku yakin suatu hari nanti Pangeran akan menjadi sosok kuat, yang menguasai dunia ini!” kata Sean yang mana di dalam hatinya dia masih belum tahu bagaimana cara Arthur meningkatkan kekuatannya, karena tiga hari yang lalu dia melihat kekuatan Arthur masih di level 1.
“Sosok kuat yang menguasai dunia ini. Entah kapan, tapi aku merasa pernah mendengar ada orang yang mengatakan sama persis dengan apa yang baru kamu katakan padaku. Menjadi penguasa dunia dan mencegah kehancuran, sebuah kata-kata yang tidak pantas ditujukan padaku!” kata Arthur teringat dengan apa yang pernah dikatakan system padanya.
“Apa yang sedang kalian bicarakan?” tanya wanita dengan pedang besar di belakang punggungnya.
“Sena!...” teriak Sean terkejut melihat keberadaan adik angkatnya, yang sudah dua tahun ini ikut pelatihan di akademi Kekaisaran
“Hahaha... Sean, jangan terkejut! Aku sangat jijik dengan wajahmu saat terkejut,” kata Sena yang langsung duduk di sebelah Arthur.
Sean memanyunkan bibirnya, sementara Arthur berkata pada Sena, “Lama tidak bertemu, Sena!...”
“Pangeran Arthur, lama tidak bertemu kenapa wajahmu menjadi semakin tampan? Aku semakin jatuh cinta padamu...” Sena mencoba memeluk Arthur, tapi dengan mudah Arthur menghindari pelukannya.
Sena dan Sean sama-sama terdiam melihat kecepatan yang ditunjukkan Arthur.
“Pangeran, ternyata kekuatan Pangeran sedikit mengalami peningkatan,” kata Sena.
“Oh iya, hanya sedikit!” balas Arthur.
“Pangeran, hari sudah siang. Dokter Hans dan Jenderal Daren sepertinya sudah menunggu kita,” kata Sean.
Arthur melirik matahari, “Kalau begitu, kita berangkat sekarang!” balas Arthur lalu dia masuk ke dalam kereta kuda.
“Kalian mau pergi kemana?” tanya Sena yang tiba-tiba saja duduk di sebelah Sean yang menempatkan dirinya sebagai kusir.
“Pangeran Arthur mendapat tugas dari Yang Mulia Kaisar Erland untuk mengembangkan wilayah utara. Aku, Dokter Hans, dan Jenderal Daren sudah sepakat pergi mendampingi Pangeran Arthur selama berada di wilayah utara,” jawab Sean.
“Wilayah utara? Bukannya wilayah utara itu tempat yang sangat berbahaya, dan tidak ada harapan hidup makmur di tempat itu? Bagaimana bisa Yang Mulia Kaisar Erland memberi tugas pada Pangeran untuk mengembangkan wilayah itu?...” Sena sulit percaya pada Kaisar yang begitu tega pada putranya sendiri.
“Aku punya banyak rencana untuk mengembangkan wilayah utara, jadi kamu tidak perlu khawatir!” kata Arthur yang akan memanfaatkan keberadaan system untuk membantu dirinya mengembangkan wilayah utara.
“Kalau begitu, aku akan ikut pergi bersama kalian!” kata Sena tegas.
Arthur dan Sean saling melirik satu sama lain setelah mendengar perkataan Sena.
Menolak apa yang menjadi keinginan wanita itu sangat tidak mungkin karena keduanya tahu betapa keras kepalanya Sena.
“Kamu boleh ikut dengan kami, tapi ingat, jangan pernah melakukan sesuatu yang dapat membahayakan dirimu sendiri! Wilayah utara sangatlah kejam, jauh berbeda dengan ibukota Kekaisaran. Di wilayah utara, sekali menyinggung orang kuat, hanya kematian yang akan di dapat!” kata Arthur yang sedikit banyak sudah mengetahui kehidupan wilayah selatan, karena di kehidupan sebelumnya, dia diasingkan di wilayah utara oleh Kaisar Erland.
“Hamba akan menuruti apa yang menjadi keinginan Pangeran Arthur,” kata Sena.
Arthur menganggukkan kepalanya, membiarkan Sena ikut bersamanya pergi ke wilayah utara, dan kereta kuda pun mulai berjalan menuju gerbang belakang istana Kekaisaran Solomon.
“Ternyata jumlah kita semakin bertambah,” kata Dokter Hans saat melihat keberadaan Sena yang duduk di sebelah Sean.
“Dokter Hans, Jenderal Daren, perkenalkan, dia Sena adik angkat Sean yang akan ikut bersama kita pergi ke wilayah utara,” kata Arthur memperkenalkan Sena, lalu kembali dia berkata, “Mari kita berangkat!...”
“Baik Pangeran...” jawab Dokter Hans dan Jenderal Daren bersamaan.
Perjalanan pun di mulai dengan Jenderal Daren berada di baris terdepan dengan lima wakilnya, lalu di ikuti prajurit penjaga Dokter Hans. Barulah menyusul di belakang mereka berturut-turut kereta kuda milik Arthur, dan kereta Kuda milik Dokter Hans.
Sementara tiga ribu prajurit berkuda berada di bagian belakang, membentuk barisan panjang yang baru pertama kali dilihat oleh mereka yang tinggal tak jauh dari gerbang belakang Istana Kekaisaran Solomon.
Diantara prajurit berkuda, juga terdapat puluhan kereta kuda berukuran besar yang berisikan perbekalan baik itu makanan, obat-obatan, pakaian, maupun senjata tambahan.
Sementara itu, di atas barisan prajurit yang ikut bersama Arthur ke wilayah utara, puluhan burung yang dikendalikan oleh prajurit khusus mulai terbang mengamankan rute perjalanan dari langit.
°°°
Di ruang kerja Kaisar Erland.
“Yang Mulia, Dokter Hans dan Jenderal Daren pergi mengikuti Pangeran Arthur ke wilayah utara,” kata mata-mata Kaisar yang bertugas mengawasi seluruh kegiatan Pangeran Arthur.
“Dua orang itu, aku sudah mengira mereka akan pergi menemaninya pergi ke wilayah utara,” ujar Kaisar Erland.
“Selain mereka, ada dua orang lainnya yang ikut menemani Pangeran Arthur, dan tentunya prajurit di bawah kepemimpinan Jenderal Daren juga ikut bersama Pangeran...”
Kaisar Erland menunjukkan senyuman di wajahnya tanpa terlihat oleh orang di depannya.
“Yang Mulia, apa kita tetap mengirim Jenderal Serge beserta sepuluh ribu prajuritnya untuk menjaga Pangeran Arthur?...”
“Untuk sekarang aku ingin mempercayakan keselamatannya pada Jenderal Daren dan Dokter Hans,” balas Kaisar Erland.
“Tapi, suruh Jenderal Serge selalu bersiap karena sewaktu-waktu aku bisa saja menyuruhnya pergi ke wilayah utara!” imbuhnya.
Pria di hadapan Kaisar Erland yang sejak tadi membungkukkan tubuhnya, langsung saja pergi undur diri setelah mendengar apa yang dikatakan Kaisar Erland padanya.
“Anak itu, sekalipun tidak berguna, entah kenapa aku tidak rela kehilangannya!...”
°°°
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Maharani
perkataan mu membuat sesak 😓😓
2022-12-03
0
Harman LokeST
pergi ke wilayah Utara tempat ia bertugas
2022-05-22
0
Just Nokk
until I found her
2022-05-16
0