Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih...
°°°
Matahari baru saja terbit dari ufuk timur, saat Arthur mulai mengerjakan misi baru yang diberikan system padanya, yaitu memberi makan kuda yang mana kandang kuda hanya berbatas dinding dengan kamarnya.
Bahkan dari kamar Arthur, kotoran kuda akan terciun dan sangat mengganggu penciumannya begitu turun hujan lebat, “Ini yang terakhir, dan semua akan selesai tepat waktu,” gumam Arthur begitu selesai memberi makan seratus ekor kuda kurang sari dua jam.
Arthur menyeka keringatnya sambil merebahkan tubuhnya di atas tumpukan jerami pakan kuda.
Tak lama beristirahat, dia bersiap menyelesaikan misi selanjutnya, dimana dia harus mengumpulkan tiga jenis tanaman obat yang merupakan bahan untuk meracik obat demam. Dia membawa tas lusuh miliknya, memasukkan dua ekor ular yang baru dia bakar, lalu pergi keluar dari kawasan Istana, dengan melewati gerbang belakang yang minim penjagaan.
Sebagai keluarga Kekaisaran, sebenarnya dia di larang meninggalkan kawasan Istana tanpa izin dari Kaisar, tapi karena sejak kecil dia sudah dibedakan dan tak pernah sekalipun melihat sosok Ayahnya yang seorang Kaisar, dia bebas keluar masuk kawasan Istana tanpa ada yang melarang, selama dia melewati gerbang belakang.
Dari ingatan masa lalunya dimana dia diam-diam sering pergi ke hutan mencari bahan obat saat dirinya sakit, dengan begitu mudah dia menemukan kawasan hutan yang terdapat banyak tanaman obat, meski tak sebaik tanaman obat yang ditanam di kebun obat Kekaisaran Solomon.
“System, bagaimana aku menemukan tanaman obat untuk menyelesaikan misi, sedangkan aku tidak tahu bentuk tanaman obat yang harus aku cari?” tanya Arthur begitu dia sampai di tengah hamparan tanaman obat, tapi dia tidak tahu bentuk tanaman obat yang dimaksud dalam misinya.
[Aku akan mentransfer pengetahuan tentang ribuan jenis tanaman obat ke ingatan Tuan. Selama proses transfer pengetahuan, ada kemungkinan Tuan akan merasakan sedikit rasa sakit di kepala...]
“Aku sudah mengalami rasa sakit yang teramat menyakitkan sebelum kematianku. Kalau hanya sakit kepala, aku sudah terlalu sering mengalaminya,” ungkap Arthur.
Setelah Arthur selesai berkata, dia merasakan sedikit rasa sakit di kepalanya, dan bersamaan dengan itu muncul ingatan tentang ribuan jenis tanaman obat dalam ingatannya, beserta fungsi dari masing-masing tanaman obat.
[Tuan telah berhasil melewati proses transfer pengetahuan...]
[Tuan mendapatkan pengetahuan tentang ribuan jenis tanaman obat dan fungsinya...]
[Hanya tersisa satu jam untuk tuan menyelesaikan misi mengumpulkan tiga jenis tanaman obat, yang akan menjadi bahan pembuatan obat demam...]
Mendengar kalimat terakhir yang terdengar di kepalanya, Arthur bergegas mencari jenis tanaman obat yang sudah dia ketahui.
Berjalan mondar-mandir ke sana kemari, kurang dari satu jam dia berhasil menemukan tiga jenis tanaman untuk menyelesaikan misi, lalu dia bergegas kembali ke Istana karena dalam ingatannya, di hari ini ada urusan Kaisar yang akan memberi jatah uang bulanannya.
Srek... Srek... Srek...
Suara langkah kaki terdengar di telinga Arthur.
Tiba-tiba saja dua harimau berbulu perak muncul dan menghadang Arthur yang sedang terburu-buru berjalan menuju Istana Kekaisaran Solomon, “Bagaimana bisa ada harimau berbulu perak di tempat ini? Bukannya ini terlalu jauh dari habitat mereka?” gumam Arthur sambil melangkah mundur menjauhi dua harimau berbulu perak dengan sorot mata tajam tertuju padanya.
Arthur yang pagi ini sudah menyelesaikan dua misi, kekuatannya baru saja naik ke level 2, tapi tetap saja kekuatannya saat ini masih jauh lebih lemah dibandingkan kekuatan dua harimau berbulu perak.
“Tidak harus menunggu tiga tahun dari sekarang untuk bertemu kembali dengan takdir kematianku, tapi saat ini juga aku bisa mati dan menjadi makanan mereka...” gumamnya lirih.
“System, apa kamu punya ide supaya aku selamat dari mereka? Kalau punya, cepat katakan padaku!” kata Arthur meminta saran pada system.
[Tuan cukup berlari secepat mungkin ke arah Istana Kekaisaran Solomon. Dengan kecepatan yang Tuan miliki, lebih besar kemungkinan selamat daripada Tuan memaksakan diri melawan mereka!...]
Arthur yang mendengar perkataan system, langsung saja lari dengan sekencang mungkin, ke arah Istana Kekaisaran Solomon.
“Sial, mereka tetap jauh lebih cepat dariku!...” Melirik kebelakang, dia melihat siluet dua bayangan harimau berbulu perak yang terus memburunya.
[Tuan bisa menuju gerbang utama Kekaisaran Solomon yang jaraknya lebih dekat dari tempat ini...]
Arthur menggelengkan kepalanya mendengar saran yang diberikan system, “Lebih baik aku tetap melewati gerbang belakang dengan kemungkinan mati di tangan mereka, daripada aku mati di penggal karena melewati gerbang utama Kekaisaran Solomon,” kata Arthur.
[Dengan penampilan Tuan saat ini, tidak akan ada yang mengenali Tuan...]
Arthur tidak mendengar saran yang diberikan system. Dia tetap berlari menuju gerbang belakang Kekaisaran Solomon, bersama dua harimau berbulu perak yang hanya tertinggal beberapa langkah di belakangnya.
“Si-sial! dengan kecepatan lariku, mustahil aku dapat sampai di gerbang belakang, dengan mereka yang semakin mendekat!...” gumam Arthur yang sudah merasakan mati rasa di kedua kalinya karena dia terlalu lama berlari.
Tubuh Arthur tiba-tiba roboh tak lagi kuat melangkah saat dia sudah dapat melihat keberadaan gerbang belakang Kekaisaran Solomon, “Padahal tinggal sedikit lagi...”
Arthur sudah pasrah dengan keadaan. Kalaupun harus mati, setidaknya dia sudah berusaha merubah takdirnya, meski itu hanya terjadi dalam satu hari.
Beberapa menit jatuh tak bergerak, Arthur merasa aneh karena dua harimau berbulu perak tidak kunjung menyerangnya. Memberanikan diri menoleh melihat kebelakang, kedua matanya terbuka lebar, melihat pemandangan di belakangnya.
Arthur langsung saja bangkit, dan dengan sisa tenaganya dia kembali berlari menuju gerbang belakang, meninggalkan dua mayat harimau berbulu perak, yang tergeletak tak jauh dari tempatnya terjatuh.
“Siapapun yang membunuh mereka, aku sangat berterimakasih...” gumam Arthur begitu dia sampai di kamarnya.
°°°
Di sisi lain, seorang pria dengan separuh wajah tertutup topeng, menghadap pada orang yang menjadi tuannya.
“Tuan, Pangeran Arthur sudah mengalami banyak perubahan dibandingkan beberapa hari yang lalu. Baru saja saat aku sengaja melepaskan dua harimau berbulu perak di dekatnya, dengan kecepatan larinya dia hampir dapat meloloskan diri, tapi pada akhirnya dia tumbang setelah kehabisan tenaga...”
“Dapat mengimbangi kecepatan lari harimau berbulu perak sangatlah biasa untuk anak seusianya. Aku justru penasaran, apa yang dia lakukan di luar Istana?...”
“Tuan, Pangeran Arthur mengumpulkan tanaman obat. Dari apa yang terjadi saat Pangeran keluar mencari obat, hamba menyimpulkan saat ini Pangeran Arthur sedang sakit...”
“Cih, dengan otak bodohnya, apa dia kira dapat menyembuhkan penyakitnya dengan obat yang asal dibuat? Bukannya sembuh, dia hanya akan memperburuk penyakitnya,” sejenak dia terdiam, lalu kembali berkata, “Suruh Dokter Kekaisaran untuk melihat keadaannya! Aku tidak ingin dia mati sebelum aku puas menyiksanya...”
“Baik Tuan...” pria dengan separuh wajah tertutup topeng, undur diri meninggalkan Tuannya.
Sambil berjalan menuju tempat Dokter Kekaisaran, dia berkata dalam hatinya, ‘Tidak biasanya Tuan peduli pada Pangeran Arthur, biasanya Tuan akan tertawa senang saat aku menyampaikan kabar buruk tentang Pangeran Arthur, tapi ini Tuan justru menyuruhku meminta Dokter Kekaisaran untuk memeriksa keadaan Pangeran!...’
“Kaisar yang pura-pura bengis pada anak kecil memang sangat membingungkan!...” gumamnya.
Sementara itu, di dalam ruangan yang baru ditinggalkan pria dengan separuh wajah tertutup topeng, Tuan dari pria itu menatap langit-langit ruangan, mengingat kejadian di masa lalu, “Kalau saja kamu tidak mempermainkan hatiku dengan menjalin hubungan di belakangku dengan pria lain, aku tidak akan sekejam ini pada putramu, Selir Selena...”
°°°
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
🌺bayi ajaib🌺
sari❌
dari ✅
2023-01-11
0
Rob&son🤗
semangat💪💪💪
2022-05-26
1
Rob&son🤗
mantap👍👍👍
2022-05-26
1