Keputusan demi Tutu

Jenderal Si Nian memegang dadanya dengan wajah terkejut memandang gadis di hadapannya yang memakai topeng.

"Ayah jangan marah, itu bagus adik kembali bahkan Pangeran Huang Li dari Kekaisaran Li mencalonkan adik menjadi istrinya bukankah ini lebih bagus dibanding Yux Si," lontar Tuan muda Jun Si, Tuan muda kedua.

"Marga keluarga kita akan harum dikenal dan ditakuti di Kekaisaran Li ayah!"ucap Tuan muda lainnya dengan wajah senang.

Jenderal Si Nian bertambah terkejut mendengar lontaran dari Putranya.

***

Dalam ruang kumpul di kediaman Jenderal Si Nian atau ayah Putri Fung Si, Para Tuan muda beserta Fung Li duduk mengumpul. Mereka duduk bersila di lantai saling berhadapan satu sama lain.

Sang Pria paruh baya yang duduk di tengah di antara dudukan para putranya yang saling berhadapan menyorotkan matanya pada Fung Li yang duduk jauh dari hadapannya.

"Ayah ingin menanyakan sesuatu padamu Fung Si, mengapa kau bisa bertahan selama setahun di hutan sana?" tanya Jenderal Si Nian melirik Fung Li.

Dengan ekspresi begitu datar, sudut bibir Fung Li terangkat, "karunia tuhan, aku tidak dapat menjelaskannya," jawabnya terdengar dingin.

"Itu sangat aneh, adik kecil kau saja tidak punya kemampuan berkultivasi sedari kecil bagaimana bisa?" tanya Tuan Luw Si membuka suara di tempat duduknya.

Fung Li menoleh melirik Pria yang membuka suara adalah Kakak tiri pertama Putri Fung Si, sorot mata yang gadis itu lempar begitu tajam.

(Tuan Luw Si, tingkat bumi akhir level 8), analisis Fung Li.

"Apa ini sambutan kalian terhadap kedatanganku? ini sudah sangat malam," sindir Fung Li memandang lurus kembali.

Semua Kakak tiri Fung Si hanya ditingkat kultivasi bumi? suka sekali merendahkan, batin Fung Li.

"Baiklah, kau boleh kembali kekamarmu Fung Si, besok kita sambung pembicaraan ini," lontar Jenderal Si Nian. Kemudian berdiri dan pergi dari ruangan keluarga itu.

Ayah macam apa dia? tidak ada pedulinya sama sekali dengan Fung Si, menanyakan kabar ataupun sekedar mengantarkan kekamar saja tidak, batin Fung Li.

"Hei kau bodoh, ikuti kami." Dua pemuda berdiri dari dudukannya dan berjalan kedepan Fung Li.

"Beruntung kau dipilih sebagai istri Pangeran Huang Li sendiri, jika tidak sudah pasti akan kami kurung dalam gudang atas tidak bergunanya dirimu," lontar Tuan Yang Si, Kakak tiri ketiga Putri Fung Si.

Fung Li seketika berdiri dari dudukannya, ia menatap dua pemuda dihadapannya dengan lagak biasa.

"Aku bisa kembali sendiri, dengarkan ini kalian semua tidak perlu pura-pura baik didepanku karena Pangeran Huang Li, aku tidak takut sama sekali," lontar Fung Li begitu pedasnya mengejutkan kelima kaka tirinya disitu.

Fung Li membalikan tubuhnya dan berjalan pergi dengan wajah dingin dari balik topengnya.

Kali ini tidak akan kubiarkan ada yang berani melukaiku sedikit saja, semuanya telah dimulai, batin Fung Li.

***

Di jalan menuju Paviliun Huwer, tempat dimana Putri Fung Si sejak kecil tinggal di situ. Tampak dua orang berjalan secara berdampingan sambil tengok kanan dan kiri melihat sekitar.

"Kak Fung Li, ini adalah tempat tinggal Putri Fung Sj, saat saya masih kecil pun hanya saya yang sering bersama Putri, menemaninya kemanapun," ucap Silli sambil melihat tempat sekitar yang tampak bersih dan rapi.

Fung Li mengangguk sambil melangkahkan kaki menginjak lantai halaman peruangan.

"Apa ini bekas tempat tinggal Ibu Fung Si?" tebak Fung Li menyentuh dinding luar ruangan yang dilewatinya.

"Benar Kak Fung Li, sedari kecil Putri sudah ditinggal pergi oleh ibunya saat dia baru lahir dan Selir Si Yen yang merawatnya," ucap Silli menceritakan masa lalu dengan wajah tampak sedih.

"Lalu semakin hari Fung Si diperlakukan tidak baik oleh Selir maupun Putri Yux Si, setiap hari aku dan Putri Fung Si bagai semut kecil yang sering diinjak-injak oleh orang-orang karena kelemahan Putri Fung Si yang tidak berkemampuan apapun dan buruk rupa. Setiap orang yang bertemu kami selalu menghina bagaimana tidak itu membuat hati saya tentu sakit dan bagaimana lagi dengan Putri? tentu pasti sangat sakit dan terpukul, sampai-sampai dia tidak berani lagi menatap wajah orang Kak Fung Li, hikss hikss," lontar Silli dengan wajah sedih diiringi tangis yang tak sengaja keluar mengingat masa lalu.

Fung Li menggertakan giginya mendengar ucapan Silli.

"Kau boleh menangis sekarang, tapi hanya terakhir kali ini aku tidak akan membiarkan orang terdekatku menangis." Fung Li menghentikan langkah kaki sampai disamping pintu kamar.

Silli pun ikut menghentikan langkah kakinya dan menangis sederas-derasnya setiap mengingat kejadian buruk yang menimpa dirinya dan Fung Si.

Fung Li membalikan tubuhnya menghadap pintu kamar yang tertutup. Dia mengangkat sebelah kakinya dan mengarahkannya pada daun pintu.

Braakk!

Gadis itu menendang pintunya dengan kuat sampai terbanting dinding dalam kamar.

"Seorang wanita harus kuat dan percaya diri, menangis itu tidak ada gunanya dan membuang waktu saja, tidak ada wanita yang lemah hanya saja jika dia kalah akan ketakutannya sendiri." Fung Li menurunkan sebelah kakinya kembali dan melangkah masuk dalam kamar.

Silli jadi berhenti menangis dan terbengong melihat tingkah gadis di depan matanya. Diapun menghapus air matanya yang tersisa dan ikut melangkah masuk.

Di dalam kamar...

Fung Li tengok kanan dan kiri melihat dinding kamar yang hanya berbahan kayu, perabotan yang terlihat masih utuh, dan barang-barang lainnya dalam kamar yang tidak terlalu luas itu.

Silli ikut melihat sekitar kamar. Dia berlari mendekati dinding yang terdapat lentera kecil bergantung, ia menghidupkan lentera lalu lilin menerangi dalam kamar.

Fung Li duduk di tepi ranjang dan memejamkam mata,

Whuusss ...

Sosok burung dengan bulu putih lebatnya muncul di depan gadis itu.

Whuusss ...

Keluar lagi sosok kucing putih muncul duduk di pangkuan Fung Li.

Fung Li membuka matanya dan memeluk kucing dibpangkuannya.

"Ketua, apa yang akan anda putuskan tentang Pangeran Huang Li?" tanya Tutu. Si Burung Phoenix terbang dan berdiri diatas meja samping ranjang.

Silli yang selesai menghidupkan lilin dan lentera menerangi dalam kamar ikut duduk di samping Fung Li dengan wajah tampak serius bercampur senang.

"Ketua, anda tidak bisa menerima lamaran itu jika memang tidak menyukainya," lontar kucing putih itu yang berada di pelukan Fung Li.

"Benar Ketua, anda harus bisa memutuskannya dengan matang, tapi tidak ada salahnya jika Ketua menerima Pangeran sebagai suami Anda karena Pria itu juga sangat hebat dalam mengolah pil," sambung seseorang dari dalam cincin dipakai Fung Li.

"Hei! pasangan untuk ketua harus ketua cintai, ketua kita tidak menyukai siapapun bagaimana bisa ingin menikah benarkan Ketua?" imbuh Tutu tidak setuju dengan ucapan sosok Rubah yang berada dalam ruang dimensi.

"Tapi Pangeran Huang Li hebat, kultivasinya bahkan sama dengan tahap Raja Zha Wey di tahap legend kultivator, Ketua bisakan berkerjasama memanfaatkan pil meningkatkan kultivasi Anda yang tidak bisa naik ketahap akhir master," sambung Rubah dalam ruang dimensi yang tampak wujudnya.

"Hah, darimana kau tahu jika ketua tidak bisa naik tahap?" tanya Tutu sedikit terkejut pada Rubah yang bicara dalam ruang dimensi.

Silli hanya menyimak dengan wajah menganga mendengar perkataan ketiga binatang sprit milik Fung Li yang saling berdebat melontarkan pendapat itu.

"Silli menurutmu?" tanya Fung Li meletakan kucing dipangkuan atas pahanya lalu melepaskan topeng yang menutupi wajahnya.

"Wahhh," decak kagum Tutu, kucing putih, dan Silli melongo melihat wajah gadis yang meletakan topeng baru dilepasnya.

Fung Li menatap satu persatu orang yang sedang menatapnya.

"Khemm, aku memutuskan bertunangan dengannya," putus Fung Li yang mengejutkan tiga binatang sprit dan gadis di sampingnya.

"Wohh," Silli membungkam mulutnya dengan kedua tangannya.

Fung Li mengulurkan lurus sebelah tangannya. Dia menunjukan telapak tangannya yang mengeluarkan cahaya warna-warni.

"Aku harus bisa mengambil resep pembuat pil penyembuhan penyakit yang diderita Tutu dari Pangeran Huang Li, aku ingin kau sembuh dari penyakit yang kau sembunyikan dariku Tutu, aku tau kau menolak dan tidak setuju jika aku dekat dengan Pangeran itu? apa kau ingin cepat mati dan meninggalkanku hah?" Fung Li melirik burung putih yang tampak termenung dengan kepala ditundukan.

Bagaimana bisa ketua mengetahui semua ini? batin Tutu terkejut.

"Aku mengetahuinya dari buku kuno yang kau berikan Tutu, aku mengerti jika semakin tinggi tingkat kultivasiku maka itu bisa kemungkinan membuka segel kekuatan aslimu bukan? tapi sayangnya kau tidak bisa membuka segel kekuatan dalam karena penyakit ganas yang kau sembunyikan," tutur Fung Li yang membuat Silli, kucing putih dan rubah dalam ruang dimensi terkejut.

Burung Phoenix yang dinamai Tutu itu tiba-tiba melebarkan sayapnya terbang. Dia terbang keluar dari kamar melewati jendela yang tidak ditutup.

"Eh Tutu kau pergi kemana?" tahan Silli berdiri dari dudukannya dan berlari mendekati jendela.

"Biarkan dia pergi dulu, nanti juga kembali," titah Fung Li yang diangguki cepat Silli.

Pagi harinya

Langit biru yang berawan putih, burung-burung dilangit bertebangan, sinar matahari jatuh menyinari dunia menyuburkan tanaman hijau.

Angin berhembusan menerpa ranting dan daun pohon, karena angin itu satu buah apel jatuh ditanah dari pohon.

Sosok Pria mengenakan hanfu pria dengan warna putih senada dengan ikat rambut yang dikuncirnya tinggi memungut buah apel yang terjatuh itu. Dia berdiri kembali setelah mengambilnya.

"Semoga lamaranku diterima, ayo." Pangeran Huang Li tersenyum lebar melempar buah di tangannya kebelakang dan ditangkap oleh salah satu prajuritnya.

"Semangat Pangeran!" seru beberapa Prajurit. Mereka mengiring jalan sosok Pria terhormat itu memasuki kediaman Jenderal Si Nian.

Pangeran Huang Li melempar senyum saat menginjak masuk dalam kediaman Jenderal Si Nian. Para pelayan dan prajurit yang berlalu jadi terkejut langsung berlari terbirit-birit entah kemana melihat Pria itu.

\*\*\*

Di dalam kamar...

Fung Li yang sedang sarapan tenang dikejutkan dengan Silli yang membuka pintu tiba-tiba.

"Kak, Pangeran datang dan saat ini berjalan menuju kamar Anda." Silli menyandarkan kepalanya di daun pintu dengan wajah tampak lelah.

Fung Li seketika melepaskan sumpit di tangannya dan menengok Silli, "beritaukan padanya menunggu di teras sekitar," titahnya.

Silli mengangguk lalu bergegas menutup pintu kamar kembali dan pergi.

\*\*\*

Di akhir jalan menuju tempat Paviliun Huwer, kelompokan Pangeran Huang Li berhenti berjalan karena dihentikan oleh lima Tuan muda yang berlari dibelakang.

Kelompokan Pangeran Huang Li membalikan tubuh mereka berhadapan dengan Para Tuan muda itu.

"Salam," ucap Para Tuan muda menundukan kepala.

Pangeran Huang Li maju dan melempar senyum, "pagi semuanya, bagaimana kalian?" tanyanya terdengar akrab.

"Baik, semuanya baik-baik saja," jawab Tuan Luw Si tersenyum balik.

"Oh iya mengapa Pangeran tidak memberitahu lebih awal jika ingin mengunjungi kediaman kami, jadinya ayah dan kami semua merasa tidak nyaman tidak mempersiapkan sambutan untuk," ucap Tuan Yang Si terpotong.

"Tidak perlu, aku kesini hanya meminta jawaban atas lamaranku pada adik manis kalian, aku sangat tidak sabar menunggu jawabannya," balas Pangeran Huang Li tersenyum lebar.

"Bahkan sang Pangeran baru tiba di kediamannya malam tadi langsung berganti pakaian dan menuju sini lagi," sambung salah satu prajurit yang berada di belakang Pangeran Huang Li.

Para Tuan muda atau Kakak tiri dari Putri Fung Si itu hanya bisa berdiam dan melempar senyum mendengar apa yang dilontarkan Pangeran itu. Mereka merasa heran mengapa Pangeran itu bisa ingin bersama adik mereka yang terkenal dengan julukan buruk rupa dan tidak berkemampuan lebih.

"Silakan pangeran saya akan mengantarkan Anda kedalam," tutur Tuan Fei Si tersenyum binar maju kehadapan Pangeran Huang Li

*Bersambung*...

Eet stop, author mau perkenalan yah nama dan saudara tiri Putri Fung Si.

1. Tuan Luw Si (Kaka tertua nih yah agak cuek sih orangnya, usia 20 thn, kultivasi\= Tingkat bumi akhir/level 8).

2. Tuan Jun Si (Kaka kedua si haus harta hanya memedulikan diri sendiri, usia 19 thn, kultivasi\= Tingkat bumi akhir/level 8).

3. Tuan Yang Si (orangnya sebenarnya baik tapi mudah terhasut dan gampang emosi, usianya 17 thn, kultivasi\=tingkat bumi tengah/level 5).

4. Tuan lung Si (gila wanita atau playboy yah, usia sama 17 thn, agak konslet otaknya).

5. Tuan Wei Si (sama usianya dengan diatas, orangnya perhatian dan penyayang, dia ini sayang sekali sama Fung Si sebagai kaka, saat ini bertapa digunung jauh yang berada di Kekaisaran Wexi karena membela Fung si waktu diasingkan kemarin).

6. Tuan Fei Si (agak lebih muda yh dari Fung si, polos, terbuka, ceria dan baikan orangnya).

7. Yux Si (bermuka dua, sangat iri pada Fung si semenjak bertemu saat masih kecil, sombong, suka pamer kepemilikan, haus harta dan gelar, licik dan serakah).

Terpopuler

Comments

ciru

ciru

cakep

2023-08-03

0

이삭 프라이데이

이삭 프라이데이

cerita mu tak jelas thor..

2023-02-09

0

ŧªňpä ñåmâ

ŧªňpä ñåmâ

paket komplit ++

2022-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 kata author
2 Awal Mula
3 Menikah hari ini?
4 Menakutkan
5 Pencarian Putri Fung Si
6 Pencarian Putri Fung Si II
7 Selama kau yakin itu pasti bisa
8 Menolak untuk menikah
9 Pernikahan yang dibatalkan
10 Hutan kematian
11 Burung Phoenix putih
12 Ruang Dimensi
13 Perdebatan Tuan Muda
14 Terbukanya segel kekuatan dalam
15 Dua tahun di ruang dimensi
16 Pesta Topeng
17 Keguguran
18 Drama Dimulai
19 Keputusan demi Tutu
20 Menuju Kekaisaran Li
21 Dibilang gadis gila
22 Rumor tentang Fung Li
23 Rencana Buruk
24 Malam pertunangan
25 Dia lagi?
26 Terjebak keadaan
27 Menikah kontrak
28 Keputusan nikah kontrak
29 Perbatasan
30 Bertemu denganmu selalu merasa kesal
31 Peraturan selama nikah palsu
32 Siapa gadis tercantik?
33 Pernikahan
34 Malam Pertama
35 Keterkejutan
36 Tradisi keliling membagikan sumbangan
37 Ngambeknya Xiao Zhan
38 Cerai?
39 Tentang Ini
40 Buku cerita gambar
41 Ucapan terima kasih
42 Pertemuan dengan kakak tiri dan mantan tunangan
43 Kota kehancuran
44 Dua hari kemudian
45 Kue asing lezat
46 Luka yang di alami Xiao Zhan
47 Ciuman setengah sadar
48 Selir
49 Surat dari Pangeran Huang Li
50 Kunjungan Selir Wei Wei
51 Kehidupan adalah rahasia
52 Penyerangan seseorang
53 Tidak akan peduli padamu lagi
54 Melukis
55 Kopi coklat susu
56 Kunjungan mengejutkan
57 Kunjungan II
58 Pertunangan di Kekaisaran Wexi
59 Pertunangan II
60 Penyerangan Klan Vampir
61 Melawan Klan Vampir
62 Pelukan ini?
63 Ruang dimensi Xiao Zhan
64 Dipaksa meminum racun
65 Pesan makanan mahal
66 Bunuh diri atau dibunuh?
67 Tuduhan terhadap Fung Li
68 Titah ini
69 Persidangan
70 Pernyataan Chi Chi
71 Terungkap
72 Kemarahan
73 Jeruk masam
74 Marah dan kecewanya Zha Wey
75 Pembalasan dendam
76 Hilangnya pelaku
77 Detik itu juga
78 Sebuah jepit rambut
79 Sebulan kemudian
80 Keanehan Xiao Zhan
81 Rencana Acara Pameran Tahunan
82 Hanya Drama
83 Kembalinya Putri Xian
84 Persiapan Tahun Baru
Episodes

Updated 84 Episodes

1
kata author
2
Awal Mula
3
Menikah hari ini?
4
Menakutkan
5
Pencarian Putri Fung Si
6
Pencarian Putri Fung Si II
7
Selama kau yakin itu pasti bisa
8
Menolak untuk menikah
9
Pernikahan yang dibatalkan
10
Hutan kematian
11
Burung Phoenix putih
12
Ruang Dimensi
13
Perdebatan Tuan Muda
14
Terbukanya segel kekuatan dalam
15
Dua tahun di ruang dimensi
16
Pesta Topeng
17
Keguguran
18
Drama Dimulai
19
Keputusan demi Tutu
20
Menuju Kekaisaran Li
21
Dibilang gadis gila
22
Rumor tentang Fung Li
23
Rencana Buruk
24
Malam pertunangan
25
Dia lagi?
26
Terjebak keadaan
27
Menikah kontrak
28
Keputusan nikah kontrak
29
Perbatasan
30
Bertemu denganmu selalu merasa kesal
31
Peraturan selama nikah palsu
32
Siapa gadis tercantik?
33
Pernikahan
34
Malam Pertama
35
Keterkejutan
36
Tradisi keliling membagikan sumbangan
37
Ngambeknya Xiao Zhan
38
Cerai?
39
Tentang Ini
40
Buku cerita gambar
41
Ucapan terima kasih
42
Pertemuan dengan kakak tiri dan mantan tunangan
43
Kota kehancuran
44
Dua hari kemudian
45
Kue asing lezat
46
Luka yang di alami Xiao Zhan
47
Ciuman setengah sadar
48
Selir
49
Surat dari Pangeran Huang Li
50
Kunjungan Selir Wei Wei
51
Kehidupan adalah rahasia
52
Penyerangan seseorang
53
Tidak akan peduli padamu lagi
54
Melukis
55
Kopi coklat susu
56
Kunjungan mengejutkan
57
Kunjungan II
58
Pertunangan di Kekaisaran Wexi
59
Pertunangan II
60
Penyerangan Klan Vampir
61
Melawan Klan Vampir
62
Pelukan ini?
63
Ruang dimensi Xiao Zhan
64
Dipaksa meminum racun
65
Pesan makanan mahal
66
Bunuh diri atau dibunuh?
67
Tuduhan terhadap Fung Li
68
Titah ini
69
Persidangan
70
Pernyataan Chi Chi
71
Terungkap
72
Kemarahan
73
Jeruk masam
74
Marah dan kecewanya Zha Wey
75
Pembalasan dendam
76
Hilangnya pelaku
77
Detik itu juga
78
Sebuah jepit rambut
79
Sebulan kemudian
80
Keanehan Xiao Zhan
81
Rencana Acara Pameran Tahunan
82
Hanya Drama
83
Kembalinya Putri Xian
84
Persiapan Tahun Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!