Fung Si memalingkan wajahnya karena terkejut.
"Aaaaaaa!" Pria itu bertambah terkejut saat menyadari bahwa handuknya terlepas.
Mendengar teriakan dari dalam kamar itu membuat semua orang jadi penasaran hingga mengumpul kedepan kamar itu.
"Ayo kita periksa bagian kamar ini," ajak Prajurit yang sudah berada didepan pintu kamar itu.
Brakkk!
Pintu langsung dibuka dengan kasar hingga mengeluarkan suara keras.
Saat terbukanya pintu orang yang melihat dari luar kedalam kamar hanya terdapat Pria tampan yang bertelanjang dada dengan handuk yang membalut selutut.
Beberapa Prajurit langsung masuk dan menggeledah kamar tanpa izin hingga membuat sang penginap marah.
"Jangan berani menggeledah tempat ini!, apa kalian berani melawanku?!" larang Pria itu.
Prajurit yang ingin menggeledah jadi berhenti mendengar ucapan Pria itu.
"Aku adalah Pangeran Xi Zhu Putra ketiga Kaisar Wexi, apa kalian tahu?!" bentaknya sambil memperbaiki handuk yang melonggar.
"Mengapa jika Pangeran Xi Zhu?" sambung seseorang baru masuk dalam kamar dengan wajah datarnya.
"Raja Zha Wey," sebut Pangeran Xi Zhu melebarkan matanya. Dia langsung menundukan kepalanya melihat Pria yang lebih tua darinya itu.
"Cepat geledah," titah Raja Zha Wey yang langsung dilaksanakan cepat oleh Prajuritnya.
Prajurit langsung menggeledah dalam kamar, membuka lemari, membuka kamar mandi dan memeriksa setiap penyimpanan yang memuat orang bersembunyi.
Raja Zha Wey melangkahkan kakinya mendekati kasur berukuran sedang yang berada di dekat jendela.
"Pangeran Xi Zhu aku kasihan padamu, kau diusir karena tidak bisa terbuka level kultivasimu ketahap dua bumi," ejek Raja Zha Wey. Dia menyandarkan tangannya di tiang jendela lalu melirik kebawah dan atas.
Pangeran Xi zhu hanya menundukan kepala tanpa membalas ejekan Pria itu. Semoga dua gadis itu tidak diketahui, terutama Putri Fung Si batin Xi Zhu.
Raja Zha Wey kembali berbalik dan duduk di atas kasur dengan pandangan melihat sekeliling kamar. Mengapa aku merasa ada sesuatu yang tersembunyi disini? batin Zha Wey.
Raja Zha Wey memutuskan membuka kekuatan batinnya yang dapat merasakan kehadiran orang yang dicarinya.
Pria tampan itu memejamkan matanya, angin berhembus dari luar jendela menerpa rambut hitam panjangnya.
Beberapa Prajurit dan Pangeran Xi Zhu seketika merinding merasakan kekuatan Pria kedua yang paling terkuat itu dan hebat setelah Kaisar Wexi dikekaisaran terbesar ketiga.
Semakin kuat dan lama Raja Zha Wey menggunakan kekuatannya membuat orang-orang dalam kamar sudah tidak tahan ingin muntah rasanya.
Tiba-tiba Raja Zha Wey membuka matanya. Dia langsung berdiri dan mengibaskan tangannya kearah Kasur.
Brakk!
Kasur itu jadi terbanting dan terbentur kedinding hingga terbelah dua dan hancur berpatahan di lantai membuat semua dalam kamar terkejut melihatnya.
Raja Zha Wey melirik kearah tempat kasur tadi dengan wajah datar menangkap dua gadis yang bertiarap.
"Berdiri gadis bodoh," ocehnya dengan wajah datar.
Pangeran Xi Zhu melototkan matanya melirik arah bawah kasur tadi begitu juga Para Prajurit.
Fung Si menggertakan giginya. Dia tidak menyangka ada yang berhasil menemukannya.
Mungkin ini penyambutan kesialan berada di jaman ini, batin Fung Si.
Silli beralih dari posisi tiarapnya. Dia duduk bersimpuh dengan kepala menunduk dan kedua tangan yang mencekram hanfunya karena takut.
Fung Si berdiri dengan gaya coolnya. Dia berjalan kedepan Raja Zha Wey dengan wajah dinginnya.
Gadis itu menampakan langsung wajah buruknya yang penuh luka-luka sayatan yang dipenuhi nanah maupun darah keluaran.
"Wooeeek." Raja Zha Wey memegang dadanya ingin muntah mencium dan melihat wajah buruk Fung Si.
Fung Si terus melangkah kedepan Pria asing yang dilihatnya bahkan semakin dekat, dia menatap dari dekat wajah Raja Zha wey dengan tatapan dingin.
"Apa perlumu mencariku?" tanya Fung Si menatap dingin wajah Pria di depan matanya.
Raja Zha Wey tersentak dengan tatapan dingin gadis yang baru pertama kali menatapnya seperti itu, setahunya gadis itu jika bertemu dengannya saja tidak berani bergerak di tempat bagai patung nampak bodoh.
"Berani sekali bicara tidak sopan pada Raja!" bentak salah satu Prajurit tidak terima akan Fung Si yang berbicara tanpa salam maupun sopan santun hormat .
"Cih," decih Fung Si menyunggingkan senyum sinisnya.
Raja Zha Wey tersadar dan langsung mencekal tangan gadis di hadapannya dengan wajah marah.
"Gadis bodoh, Para Prajuritku mencarimu kemanapun dan ternyata kau ada di sini, begitu tidak sopan berbicara padaku dan menatap seperti orang yang lebih berkuasa dariku." Raja Zha wey mencekal pergelangan tangan Fung Si dengan gertakan gigi.
Silli bersujud di lantai dengan wajah takut, "aa ... aampuni pu ... Putri Fung Si Yang Mulia," gagapnya memohon ampun pada Raja Zha Wey.
Fung Si agak kesal mendengar Silli malah minta maaf pada orang yang kurang ajar yang ingin sekali dia cekik-cekik.
Tiba-tiba,
Bruukk
Tubuh Fung Si jatuh di lantai, gadis itu tiba-tiba pingsan membuat semua dalam kamar jadi terkejut termasuk Raja Zha Wey yang melonggarkan cekalan tangannya tadi.
Saat semua orang mendekat melihat Fung Si tiba-tiba gadis yang ambruk di lantai itu langsung berdiri dan melayangkan tendangan kaki memutar memukul wajah satu persatu Prajurit yang mendekat.
Whussss ...
Suara kipas di tangan Fung Si dilayangkannya keleher Raja Zha Wey. Alhasil Pria itu melototkan matanya merasakan sakit di bagian lehernya. Darah perlahan keluar dari leher Pria tampan itu.
Pangeran Xi Zhu dia sudah tak bergeming di tempat melihat gadis yang di rumorkan penakut itu sekarang sangat jauh dari benarnya rumor itu, buktinya sekarang dia melihat dengan kepala sendiri gadis itu berani melukai Raja Zha Wey bahkan memukul wajah Para Prajuritnya.
"Silli lari bersamaku!" Fung Si berwajah dingin menarik tangan Silli dan ingin keluar dari kamar.
Para Prajurit yang tersisa langsung menghalangi Fung Si yang ingin keluar dari kamar.
Fung Si melepaskan genggaman tangannya pada Silli. Dia menatap tajam Para Prajurit yang mengelilingnya bersama Silli.
"Ingin lari kemana Putri?" tanya Prajurit tersenyum remeh.
Fung Si pun melempar balasan senyuman iblis, "sepertinya ini permainan yang seru," gumamnya.
Tidak ingin menunggu Para Prajurit langsung ingin menyerang Fung Si secara bersamaan.
Fung Si langsung meambil ahli mencekik dua prajurit dengan kedua tangannya dan satu kakinya menendang kesamping mendorong tubuh Prajurit yang ingin menyerang.
Krakkk ...
Suara patahan leher seseorang terdengar begitu mengerikan
Bagai iblis jahat, Fung Si tidak menunggu waktu untuk membuat ikan-ikan kecil itu terdampar di lantai dengan tubuh kesakitan parah dari dalam luar tubuh maupun dalam.
Fung Si merenggangkan leher dan kedua tangannya hingga terdengar suara remukan tulang lagi.
Krakkkk ...
Gadis dingin itu menolehkan kepalanya kebelakang melirik Pria tampan yang menyapu darah yang terus mengalir di lehernya.
"Jika bisa menangkapku, maka aku akan menyerahkan diriku menikah dengan Raja Zha wey dan itu tidak akan pernah terjadi, siapa juga yang ingin menikah dengannya." Fung si menyunggingkan senyum remeh. Dia belum mengetahui bahwa Pria itu sebenarnyalah Raja zha wey.
"Lemah." Satu kata yang dikeluarkan dari bibir Fung Si seakan memancing emosi Raja Zha Wey tiba-tiba.
Fung Si langsung bergegas lari pergi keluar kamar disusulkan Raja Zha Wey yang langsung mengejarnya.
Pangeran Xi Zhu langsung mendekat ke Silli dan meminta gadis itu di sini saja agar tidak semakin merepotkan junjungannya itu.
Di luar kamar terjadi kekacauan, barang-barang hiasan pajangan seperti patung, vas di halaman penginapan itu berjatuhan seiring dua orang itu lari-larian.
Fung Si berlari begitu cepat tanpa merasakan sakit di bagian perutnya, mungkin luka perutnya sudah mulai sembuh.
Fung Si naik keatas kudanya yang berada di samping penginapan itu lalu memacunya melompati pagar yang membatasi penginapan itu.
Raja Zha Wey juga menunggangi kudanya yang berada di depan penginapan dan mengejar Fung Si. Dia sejenak terkejut melihat gadis itu bisa berkuda namun dia yakin tidak lama juga gadis itu akan tertabrak dan jatuh di tembok dengan wajah penuh kasihan padanya.
Tak ... tak ... tak
Kuda dipacu cepat oleh Fung Si melewati Para rakyat jelata yang langsung meminggirkan tubuh mereka dengan wajah terkejut.
Dengan mata tajam bagai elang Fung Si melompat tinggi bersama kudanya melingkahi gerobak dorong yang didorong melawan arahnya berkuda.
Pendorong gerobak dorong itu terkejut menoleh keatas melihat wajah buruk rupa gadis itu dan juga melayangnya kuda melewati gerobaknya dengan wajah tercengang. Akibat tidak pokus, pendorong gerobak jadi tertabrak dagangan meja pinggir jalan hingga bahan-bahan pangan yang berada dalam gerobak jadi terlempar keatas.
Satu telur melayang dan jatuh tepat mengenai wajah tampan Raja Zha Wey begitu memalukannya.
Fung Si melirik sekilas kebelakang dari kejauhan, dia melihat Raja Zha Wey yang terkena pecahan telur.
Raja Zha Wey langsung menyapu bersih telur pecah yang mengenai wajahnya dengan sapu tangan. Dia memejamkan matanya sambil berkuda untuk mengirimkan teleportasi pada pasukan daruratnya.
^^^"Tutup seger jalan dari jalur kanan dan kiri maupun lurus," ucapnya memerintah.^^^
^^^ ^^^
^^^"Baik baginda Raja", jawab parak anak buahnya dalam kesembunyian.^^^
"Kau tidak akan bisa lari dariku gadis bodoh siapa juga yang ingin menikah denganmu, sok sekali," oceh Zha Wey tersenyum sinis.
Raja Zha Wey memacu kudanya lebih cepat mengejar Fung Si.
Angin menerpa rambut panjang Fung Si, hanfunya yang dinodai darah belum berganti berkibar tertiup angin.
Saat mendekati jalan yang memiliki tiga jalur kearah kanan, kiri dan lurus, Fung Si lebih mengeratkan pegangannya terhadap tali kuda.
Tiba-tiba dari arah jalur kanan, kiri maupun lurus kedepan tampak tiga kereta besar yang menghalangi masuknya kejalan itu.
Fung Si terkejut melihat masing-masing jalan ditutupi kereta besar yang berjalan. Namun dia seketika tahu itu adalah jebakan untuknya.
"Pria licik," gumam Fung Li. Dia melirik sekilas kebelakang melirik Raja Zha Wey yang melempar senyum licik.
"Kau tidak akan bisa lari dariku," gumam Raja Zha Wey sengaja menghentikan kudanya dan melihat Fung Si tidak jauh di depannya.
Fung Si memandang lurus kembali. Dia menajamkan matanya penuh keyakinan.
Tiga kereta dari jalan kanan dan kiri saling berjalan dan kereta dijalan luruspun berjalan ingin saling bertabrakan.
Fung Si mengeratkan pegangan kudanya dan memacunya dengan cepat. Dia tidak terpengaruh takut akan kereta yang ingin saling menabrak menutupi jalan menghalanginya.
Penuh keyakinan dan percaya diri, saat mendekat pada ketiga kereta itu Fung Si melompatkan kudanya melayang sangat tinggi.
Tsutttt ...
Lesatan anak panah banyak dari kereta yang berada di jalur kanan maupun kiri mengarah pada Fung Si yang melayangkan kudanya.
Fung Si mengeratkan pegangan pada tali kuda, "tidak ada yang tidak bisa dilakukan jika tidak merasa yakin," gumamnya dengan rasa percaya diri.
Lewatnya kuda itu melayang lebih cepat dibanding lesatan panah yang menuju Fung Si.
Taakkk!
Hentakan kaki kuda menginjak atas kereta yang mengejutkan semua orang. Lesatan anak panah jadi saling bertabrakan di depan mata Raja Zha Wey yang terkejut bukan main.
Fung Si memacu kudanya kembali menginjak atas kereta dan turun dari kereta yang menghalanginya itu. Senyum sinis nampak di bibirnya saat kaki kudanya menginjak tembok jalan.
Para rakyat di sekitaran sudah tercengang sedari tadi melihat gadis berwajah buruk rupa itu berkuda sangat handal sampai bisa terbang melingkahi kereta besar tanpa takut jatuh dan gagal.
Bersambung ...
Terus baca yah, author memperbaiki kepenulisan, semoga bisa lebih baik. Agar para pembaca author bisa lebih nyaman membacanya. semua demi kenyamanan para pembaca juga bagi author.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
ciru
cakeep
2023-08-03
1
Endang Trisno Widati
wkwkkwkwkkw rasain wkwkwkkw
2022-10-06
1
Rosalinda Yo_2
Keren Thor...💪🏻💪🏻👏🏻👏🏻👏🏻
2022-07-25
0