"Sayang, malam ini aku pastikan kita akan menikah," kata Raja Zha Wey.
"Benarkah sayang?, huh aku sangat mencintaimu," jawab Yux Si tersenyum menggoda duduk di pangkuan Raja Zha Wey .
"Benar Putri bodoh itu tidak akan bisa menggantikan posisimu." Raja Zha Wey membelai pipi Yux Si.
"Kau tentu tahu bahwa aku adalah gadis tercantik di Kekaisaran ini dan adik tiriku yang malang itu aku tak sanggup menemuinya. Dia sangat malang, aku sangat sedih akan nasibnya, sudah bodoh ditambah wajahnya sangat jelek. Aduh aku sangat kasihan sayang," melasnya menatap Raja Zha Wey. Kaka Fung Si ini memang begitu ahli berpura-pura.
"Jangan sedih dan merasa bersalah, itu memang sudah nasib Putri bodoh itu," timpal Raja Zha Wey tersenyum sombong.
"Iya sayang." Putri Yux Si memeluk Raja Zha Wey dengan erat.
Di depan gerbang Kota Kerajaan Wexi.
Fung Si dan Silli sudah berada di depan gerbang dan ingin masuk namun Fung Si menghentikan pacuan kudanya sementara.
"Ada apa Putri?," tanya Silli dengan wajah terlihat bingung.
"Tidak apa, hanya saja aku melihat dan memilih sekejap dari kejauhan toko yang akan kita datangi untuk membeli dan berganti pakaian kotor ini," perjelas Fung si namun yang dia katakan bohong.
Sebenarnya Fung Si melihat dengan mata tajamnya para pengawal yang berpakaian sama yang dia kenal itu pakaian pengawal Raja Zha Wey yang bersembunyi disetiap sudut bangunan.
"Oh iya Putri, tapi bagaimana dengan wa wa ... wajah anda?"tanya Silli dengan hati-hati.
"Hmm ... kau belikan aku kipas itu," pinta Fung Si. Dia melirik sekilas dan menunjuk kearah penjual kipas yang tersusun rapi diatas meja yang berada pinggir jalan.
Fung Si memberikan dua koin pada Silli dari dalam kantongan.
"Baik Putri." Silli mengangguk mengambil dua koin dari tangan Fung Si lalu turun dari kuda dan berlari untuk membeli kipas yang tempatnya tidak jauh.
Fung Si menundukan wajahnya ketika melihat seseorang yang muncul dengan menunggangi kuda juga melewati sampingnya.
Orang yang lewat berjenis kelamin lelaki itu melirik sekilas Fung Si yang menundukan kepalanya lalu memacu kudanya kembali memasuki gerbang
"Terlihat tidak asing," gumam lelaki itu merasa familiar melihat gadis tadi.
Silli yang sudah membeli dua kipas langsung menutupi wajahnya ketika melihat Lelaki tampan dikenalnya berada di atas kuda dengan diikuti beberapa pengawal yang juga menunggangi kuda dari belakang.
*Tuan muda pertama Luw si batin Silli*.
Silli berjalan dengan perasaan was-was. Dia takut Kaka tertua dari Putri Fung Si melihatnya justru itu akan membuat mereka berdua diketahui.
Silli berjalan hati-hati. Sesampainya, Silli menaiki kuda dibantu Fung Si.
"Saya membeli dua, untuk anda dan saya agar tidak dikenali." Silli tersenyum memberikan satu kipas ditangannya pada Fung Si.
Fung si mengambilnya lalu langsung membukanya dan menutupi sebagian wajahnya.
"Mari kita menuju penginapan situ," Fung Si mulai memacu kudanya kembali memasuki gerbang Kekaisaran Wexi itu hanya dengan sebelah tangan dan satu tangannya memegang kipas menutupi wajahnya.
Tak ... tak ... tak
Hentakan kaki kuda cepat terdengar sepanjang jalan. Para rakyat yang berlalu lalang berminggiran.
Angin menghembus rambut panjang Fung Si, hanfunya yang terdapat noda darah berkibar tertiup angin. Dia berkuda bagai angin lewat begitu cepat dan lincahnya penuh semangat.
Silli berpegangan kuat memeluk pinggang Fung Si merasa takut akan kuda yang di pacu begitu cepat.
Beberapa lama, tiba-tiba Fung Si menghentikan pacuan kudanya membuat dahi Silli menghantup punggungnya.
"Aww," Silli mengusap dahinya dengan wajah takut.
Mata tajam bagai elang menelisik depan penginapan yang dilihatnya, di depan penginapan itu terdapat papan nama bertulisan penginapan murah.
"Kita akan bersembunyi dipenginapan ini sementara waktu," ucap Fung Si dengan wajah dinginnya.
Di lain tempat, Kediaman Raja Zha Wey tepatnya tengah lapangan Kediaman situ.
Pakk ... pakk
Suara cambukan banyak mengenai seseorang Ketua Prajurit yang bersujud di tengah lapangan itu.
"Ketua lemah, bagaimana bisa kau gagal mencari Putri Fung Si jelek itu?!" Putri Yux Si memarahi Prajurit itu sambil melayangkan cambuk ketubuh Ketua Prajurit yang sudah pulang itu membawa kegagalan tugas.
"Percuma Yux Si, sebaiknya biar aku yang mencari Fung Si gadis bodoh itu," ucap Pria tinggi di sampingnya.
"Zha Wey, aku akan ikut," pinta Yux Si dengan tatapan lembut.
"Kau tetap saja disini dan pilihlah pakaian untukmu menikah malam ini," tolak Raja Zha Wey tersenyum.
"Emm ... baiklah," Yux Si tersenyum balik menggulung cambukannya kembali.
Tiba-tiba datang dua pemuda dengan pakaian mewah dan kualitasnya memakai jubah bewarna biru tua yang sama.
Mereka berdua mendekati dua orang yang akhir-akhir ini selalu terlihat bersama.
"Adik Yux Si di mana Fung si?, malam ini dia akan menikahkan," tanya salah satu pemuda yang terlihat tampan dengan memiliki satu lesung pipi disebelah kanan.
"Ah, Fung si aku tidak tahu Kak Wei, terakhir kalipun aku melihat sore kemarin duduk di taman bersama pelayannya." Yux si mengangkat kedua bahunya.
"Benarkah?," tanya Tuan muda Wei Si menaikan kedua alisnya.
"Iya Kakak kelima," angguk Yux Si.
"Khemm, aku pergi dulu untuk mencarinya aku yakin Fung Si ada disekitaran Kota ini," Raja Zha Wey langsung berjalan pergi menuju luar gerbang kediamannya diiringi beberapa Prajurit.
Tiga orang itu menundukan kepala saat Raja Zha wey pergi.
"Kalian berdua mengapa bisa berada disini?," tanya Yux Si pada dua kakak lekaki nya
"Rahasia," jawab dua pemuda itu langsung beranjak pergi.
Yux Si memegang dadanya dengan napas naik turun. "Jangan harap Fung Si kembali Raja Zha Wey hanya milikku, pasti dia sudah mati dijurang itu," gumamnya tersenyum licik.
***
Penginapan Murah
Fung Si masuk dalam penginapan itu bersama Silli. Saat masuk, keadaan nampak ramai sekali.
Ada yang asiknya meminum arak di lantai, ada yang mabuk-mabukan dengan membawa wanita hiburan.
Silli mengigit bawah bibirnya melihat orang-orang di halaman penginapan itu terlihat memalukan.
Tidak dengan Fung si, dia hanya berjalan santai melewati orang-orang yang tidak waras karena pengaruh arak.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
ciru
cakeeep
2023-08-03
1