"Setiap awal yang baru datang dari akhir dari awal yang lain." - Seneca
~
Jam 5 pagi, Lily sudah terbangun dari ruang mimpinya. Pagi ini tampaknya Lily akan di sibukkan dengan aktivitas barunya. Dia segera mencuci muka dan menggosok giginya.
Kemudian dia berjalan ke dapur menyiapkan sarapan untuk si Kembar dan bekal yang akan mereka bawa nantinya ke sekolah. Sarapan simpel yang akan di buat oleh Lily adalah sandwich dan susu kedelai. Selesai membuat sarapan, dia segera menaruh dan menata dengan rapi di atas meja.
Kemudian dia lanjut akan membuat bekal untuk Si Kembar, terlintas 1 menu di benaknya. Lily segera membuka kulkas dan mengambil beberapa sayur.
Dengan telaten Lily memotong sayur mayur di atas talenan kayu berbentuk persegi. Selanjutnya Lily mempersiapkan bumbu, ada bawang putih, lada, garam dan sebagainya.
30 menit kemudian.
Sayur capcai dan ayam bakar sudah di masukkan Lily ke dalam box bekal Si Kembar. Botol minuman sudah di siapkan juga oleh Lily. Kemudian dia memasukkan bekal dan botol minuman ke dalam tas khusus.
•
•
Sementara itu di kamar Si Kembar.
"Kak!" panggil Samuel.
"Ada apa?" Kendrick melirik sekilas, dia sedang sibuk memasukkan buku ke dalam tas.
"Aku tak suka jika pengasuh itu berada di dekat ku!" Samuel melipat tangan di dada.
"Lalu?" Kendrick mengerutkan dahi.
"Maksud ku, bagaimana caranya dia tak betah berkerja?" tanyanya.
"Oh, itu mudah saja kita kerjai dia habis-habisan," ucap Nickolas menimpali, senyum licik terbit di wajahnya.
"Oh, ya. Benar juga!" Samuel tersenyum penuh arti.
"Kalian ini, aku tidak ikut campur! Ayo kita keluar. Sepertinya ibu sudah membuatkan sarapan," ajak Kendrick kepada adiknya.
"Okay!" seru keduanya bersamaan.
•••
Ketiganya sudah berada di ruang makan bersama Lily. Lily menyuruh ketiganya untuk langsung sarapan. Mereka pun segera menikmati sarapan yang di buat sepenuh hati oleh ibunya.
Ting Tong Ting Tong.
Suara bel berbunyi
Lily melirik sekilas pada jam dinding yang menempel di tembok. Tepat pukul 6 pagi, Lily tahu siapa yang datang.
Dia segera berjalan cepat ke arah pintu.
Ceklek
"Selamat pagi Nyonya," sapa Gissel.
"Selamat pagi, silahkan masuk. Si kembar sedang sarapan. Kau sudah sarapan?" Lily berjalan ke arah meja makan.
"Sudah Nyonya." Gissel menundukkan kepala.
"Baiklah, Gissel kau sudah tahu apa saja tugas mu kan?"
Gissel menganggukan kepala.
"Gissel, aku tidak mempercayai mu tapi aku membutuhkan mu. Jadi jangan sampai lalai dalam melakukan tugas. Mataku memang cuma 2 tapi ada mata orang lain yang berada di sekitarmu. Kau mengerti kan maksudku?" ucap Lily dengan pelan sambil kedua matanya menatap Gissel. Lily orangnya to the point, dia banyak belajar dari masa lalu untuk tak mudah mempercayai seseorang.
Seketika Gissel mengangkat kepala dan menatap Lily.
"Iya saya mengerti" ucapnya dengan raut wajah yang tak bisa di baca.
•••
Suasana pagi hari ini di apartment lantai 20 tampak tentram. Selesai sarapan Lily segera bersiap-siap, hari ini adalah hari pertamanya berkerja. Dan tentu saja hari pertama Si Kembar bersekolah.
Selesai mengantarkan si Kembar bersekolah. Lily mengemudikan mobil ke perusahaan Co. Marq. Sesampainya diparkiran Lily menghela napas. Dia melihat penampilannya cocoklah dengan karyawan kantoran, pikirnya, Lily terkekeh pelan.
Tapi sepertinya warna lipstiknya terlalu tebal, dia pun mengambil tisu di dalam tas. Dia tak sengaja melihat handphone yang berada di dalam tas, tak tersentuh olehnya dari kemarin.
"Sepertinya lupa ku hidupkan. Batin Lily bermonolog.
Layar handphone pun menyala, betapa terkejutnya Lily melihat berpuluh panggilan tak terjawab masuk ke notifikasi.
Segera Lily mengecek ternyata nomor baru, lalu Lily melihat satu short message.
"Nyonya, ini nomor ku Lexi. Lunna ingin bertemu dengan anda. Tolong angkatlah Nyonya." Isi pesan itu.
"Astaga, kasihan Lunna. Ah baiklah akan ku simpan."
Lily kembali menaruh handphone ke dalam tas, segera bergegas keluar dari dalam mobil.
••
Tampak Lily memasuki lobi kantor dengan perlahan. HRD manager mempersilahkan Lily untuk segera masuk ke ruangan bagian Finance.
Lily mengedarkan pandangan di dalam ruangan yang akan di tempatinya dalam 3 bulan ke depan. Dia menyapa beberapa rekan kerjanya satu persatu, dia ingin menjalin pertemanan dengan mereka.
"Hmm." Suara deheman dari arah belakang.
Lantas Lily memutar tubuh, dia tersenyum pada pria di hadapannya.
"Pasti ini managernya." Batin Lily.
Manager itu menghampiri Lily dan berjabatan tangan.
"Perkenalkan namaku Milano. Semoga kita bisa berkerjasama," ucapnya seraya tersenyum
"Namaku Lily. Iya aku akan berusaha pak." Lily pun ikut tersenyum.
"Permisi pak, ini ada dokumen yang sudah bapak pinta kemarin. Sudah selesai pak," ucap Melisa menimpali yang baru saja datang.
"Oh, baiklah. Kalau gitu saya permisi sebentar. Nanti Marco yang akan memberitahu apa saja tugas mu. Dia berada di bilik nomor 6, sebentar lagi dia akan datang," jelas Milano pada Lily.
Lily menganggukkan kepala, dia segera duduk di tempatnya meja kerjanya di bilik nomor 5. Berarti Marco yang di maksud oleh Milano berada di sampingnya.
5 menit kemudian
Tampak seorang pria berkulit sawo matang memasuki perusahaan Co. Marq, dia berjalan mengarah ke ruangan Staff Finance. Senyum sumringah menghiasi wajah, beberapa rekan kerja yang berpapasan dengan dirinya tersenyum geli. Dia melemparkan senyum genitnya.
Pria itu menenteng tas yang berwarna pink di tangan kanan. Tampak beberapa rekan kerjanya tertawa melihat tingkah laku pria itu. Ada yang tertawa karna mengejek, ada pula yang benar terhibur dengan tingkah lakunya.
Dia adalah Marco, yang di kenal dengan panggilan Miss Marimar. Marimar tak perduli, yang penting dia berkerja untuk dirinya. Dia bahagia menjadi diri sendiri.
Akhirnya Marimar pun sampai di ambang pintu ruangan Staff. Dia membuka pelan pintu. Marimar berjalan pelan dengan gestur gemulainya. Satu rekan kerjanya mengejutkan dari belakang.
"Eh Miss, kemane aje lu kemarin?" Sentak wanita berkaca mata itu.
"Ihh bikin akika deg deg ser deh. Eyke kemarin hibernasi bok," ucapnya terkekeh pelan.
"Pantasan gue telpon kagak nyambung-nyambung. Oh ya gue mau kasi tahu, tuh ada anak baru. Pak Milano suruh lu jelasin tugasnya. Buruan gih, entar kena semprot pak Milano lu. Di bilik nomor 6. samping meja lu," jelas wanita itu.
"Lah emang Melisa kemane, kok eyke sih yang di suruh baru aja nyampe. Capek akika bokkkkk. Huff!" Marimar berdecak kesal.
Wanita itu terkekeh melihat tingkah rekan kerjanya. "Biasa main kucing-kucingan sama pak Millll," ucapnya pelan segera berlalu pergi meninggalkan Marimar.
Marimar pun dengan malas, berjalan mendekati meja kerja. Rekan kerja baru membelakanginya, hanya tubuh bagian belakang saja yang terlihat.
Lantas Marimar menepuk pundak rekan kerjanya dari belakang.
Puk...
Seketika Lily memutar kepala, melihat siapa yang menepuk pundaknya. Lily membelalakkan kedua mata.
"Eh, bukannya lu tetangga apartment eyke sebelah ya," cetus Marimar reflek saat melihat Lily.
"Ya ampun, eh iya," ucap Lily canggung pasalnya dia masih ingat pertama kali bertemu.
"Aduhh, bok. Maafin eyke ya. Kemarin eyke tu lagi kesel. Jadi lampiasin ke semua orang yang eyke temuin. Itu tuh gara-gara si Papi nyebelin banget," jelas Marimar dengan gestur gemulai.
Lily terdiam, tampak shock dengan pria bertubuh kekar di hadapannya. Gestur pria ini benar-benar gemulai. Padahal dari segi wajah lumayan tampan.
"Okay, perkenalkan nama eyke Marco," ujarnya tiba-tiba dengan suara khodamnya.
"Tapi nama eyke terkenal dengan Miss Marimar. panggil Marimar aja." Suara gemulai kembali terdengar.
"Namaku Lily." Reflek terkekeh pelan.
"Eh, maaf." Lily takut menyinggung perasaan Marimar.
"Ih, santai deh. You cukup jadi diri sendiri aja di depan eyke. Sepertinya kita bisa berteman dengan baik. Okay, sekarang eyke bakal jelasin apa aja kerjaan kita. Udah yuk cap cus," ucapnya sembari menyelipkan rambut cepaknya ke belakang telinga.
Marimar pun dengan pelan menjelaskan tugas dan apa saja yang akan di kerjakan kepada Lily.
Lily pun mangut-mangut berusaha memahami penjelasan dari Marimar.
.
.
.
.
.
.
.
Cap cus next chapter
.
Like, Vote, Comment!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Ranran Miura
Cap cus kak.. 😆
2022-05-22
1
Ranran Miura
Amboi.. Amboi... Pen ngakak 🤣🤣
2022-05-22
1
Ranran Miura
Astaghfirullah.. Akika? 🤣
2022-05-22
1