Chapter 04. Mencari Tulang Iga (Revisi)

Masih tahap revisi guys.

Berikan dukungan like, komentar, dan votenya ya.

Salam dari kak Nana.

Selamat membaca.

***

Pagi ini, suasana dikediaman Marques, terlihat sangat berbeda. Kehangatan telah kembali hadir ditengah keluarga tersebut. Penghuni rumah mulai menyibukan diri dengan aktivitasnya masing-masing. Saat ini, mereka sedang bersantai sejenak di ruangan keluarga, sembari menonton televisi.

"Belle, apakah kau sudah mendapatkan informasi mengenai pengasuh untuk si Kembar?" tanya Lily melirik kesamping.

"Sudah kak. Aku sudah mendapatkan beberapa kandidat yang bagus. Kakak percayakan saja padaku," jawab Belle cepat, tanpa mengalihkan pandangannya dari layar persegi, yang berada didepannya.

"Baiklah, Belle."

"Kau sudah mempunyai informasi mengenai sekolahan untuk si Kembar yang bagus nak?" tanya Anastasya menimpali.

"Sudah Mom, Belle tadi malam membantuku. Dia mendapatkan informasi dari Benjamin," jelas Lily dengan menatap lawan bicaranya itu.

"Baguslah, Benjamin sekarang ada di mana, Belle? Ibu tidak melihatnya dari semalam." Anastasya menolehkan kekanan dan kiri, memastikan menantunya itu apakah berada dirumah. Dia tahu terkadang Benjamin, bangun kesiangan karena perkerjaannya yang menumpuk di kantor. Dia memakluminya.

"Sorry, Mom. Aku lupa memberitahu kalau Benjamin tadi malam menghubungi ku, setelah selesai berkerja, dia langsung pergi ke Australia. Dalam beberapa minggu ini, dia akan sibuk menangani proyek yang mengalami masalah disana Mom," ucap Belle dengan raut wajah sedih.

"Benarkah? Apakah lama?" tanya Anastasya sembari mengusap punggung Belle, dia sangat tahu betul jika Belle pasti akan merindukan menantu kesayangannya itu.

"Sepertinya tidak hanya di perusahaan Daddy saja, yang mengalami masalah. Semoga saja Benjamin bisa mengatasinya." Jonathan menimpali sambil menghembuskan napas dengan berat. Sedari tadi dia mendengarkan obrolan tiga wanita kesayangannya itu.

"Amin, Dad," ucap Anastasya, Lily dan Belle serampak tanpa sadar.

"Dad, aku akan berusaha untuk mencari tahu siapa dalang yang mengacaukan perusahaan," ucap Lily dengan penuh keyakinan.

"Iya, terimakasih nak. Daddy juga ingin mengingatkan untuk mewarnai rambut mu nak, Berhati-hatilah dengan orang di sekitar!" Jonathan memperingati.

"Iya tentu saja. Lily tidak akan lupa."

"Mommy kita hari ini pergi keluar ya?" tanya Nickolas sedari tadi mendengarkan apa yang dibicarakan.

"Iya, sayang."

"Yee, Mommy. Sam mau pergi ke Mall juga. Bolehkah?" Samuel menimpali.

"Tentu saja, boleh sayang," jawab Lily dengan cepat, sembari mengusap kepalanya.

"Dalaaaa boleh ikut kan?" tanya Darla mendekat kepada Lily, menunjukkan wajah memelasnya.

Lily terkekeh, saat melihat gelagat keponakannya itu. Dia mengusap pelan pipi bulatnya, yang dihiasi lesung pipit.

"Tentu saja boleh, sayang."

"Yeiiiiiii, kak Ken nanti kita main-main ya!" ajak Darla dengan suara cemprengnya.

Kendrick memutar dengan malas, kedua bola matanya.

"Iya," jawabnya terpaksa.

"Oma ngak diajak keluar ni?" Anastasya bertanya dengan menaikkan sebelah alis matanya, sembari menatap Darla.

"Boyeh Oma, tapi harus ada syalatnya kalau Oma mau ikut." Darla menggerakkan tubuh mungilnya.

"Wah, apa syalatnya?" Anastasya menahan senyumnya, melihat tingkah Darla seperti ulat keket. Karena tak bisa diam.

"Oma beliin Dalaa es klim ya," pinta Darla dengan tersenyum dan mengedipkan matanya dengan cepat.

"Jangan, sayang. Mommy kan sudah beliin kemarin," sela Belle, saat mendengar perkataan putrinya itu.

"Ihh ngak mau Dalla mau es klim." Rengek Darla sambil memanyunkan bibir.

"Sudah, biarkan saja nak." Anastasya menimpali.

"Tapi, Mom!"protes Belle dengan menatap Anastasya, dia menggelengkan kepala. Pasalnya hampir setiap hari, Darla merengek untuk makan es krim.

"Nanti Darla giginya ompong loh!" ejek Nickolas.

"Iya, kayak nenek lampir," cetus Samuel menimpali kakaknya. Mereka pun terkekeh pelan.

"Ngakkkkkkkk!" pekik Darla, dia sebal dengan kedua sepupunya itu. Mengapa selalu saja membuatnya naik darah.

Mereka yang berada didalam ruangan, hanya bisa menggelengkan kepalanya, saat melihat tingkah laku ketiga bocah kecil tersebut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sesuai rencana Lily, siang harinya. Dia pun pergi bersama keluarga kecilnya, hanya Jonathan saja yang tidak ikut. Dia sedang menikmati waktunya untuk bermain catur dengan mitra kerjanya.

Selesai mengurus surat kepindahan Sekolah untuk si Kembar. Dia segera melajukan mobil mewah yang berukuran besar tersebut ketempat tujuan.

Selayaknya bodyguard, Nickolas dan Samuel memimpin langkah kaki mereka memasuki area Mall.

Tak ketinggalan Darla dari belakang bergelayut manja di lengan Kendrick. Kendrik memasang wajah dingin.

Beberapa pengunjung yang berada di Mall Marq, memusatkan perhatian pada cucu Jonathan tersebut. Mereka tidak tahu saja, yang mereka perhatikan saat ini adalah cucu dari pemilik Mall itu. Paras keempat cucu Jonathan sangat menarik perhatian. Tingkah konyol mereka menjadi hiburan tersendiri.

Jangan lupakan Lily dan Belle yang juga menjadi pusat perhatian. Paras rupawan mereka menarik perhatian kaum adam. Proporsi tubuh mereka membuat air liur mereka menetes.

Anastasya memperhatikan dengan seksama, tatapan lapar dari kaum adam kepada anaknya. "Mereka tidak tahu saja, dulu ketika aku masih muda lebih cantik dari anak-anakku." Batin Anastasya membanggakan dirinya.

"Gila, cantik banget."

"Itu anak-anaknya atau adiknya ya."

"Aduhai, itu body kayak gitar Spanyol."

Batin beberapa pengunjung yang tidak sengaja berpapasan dengan Lily dan Belle. Sementara Lily dan Belle acuh tak acuh dengan tatapan pengunjung. Mereka sudah tidak heran. Padahal saat ini, penampilan mereka biasa saja.

Pusat wahana permainan adalah salah satu tempat yang akan dikunjungi oleh mereka. Mereka pun segera memulai aktivitasnya.

.

.

Jam menunjukkan pukul 1 siang. Lily mengajak si Kembar untuk menyudahi permainannya. Dia pun mengajak mereka makan siang bersama di salah satu Restoran Jepang. Selagi menunggu makanan tiba, mereka bercengkrama sejenak.

"Mom, Nickolas masih mau main boleh ya,"pinta Nickolas sembari menunjukkan puppy eyesnya.

"Baiklah," jawab Lily dengan pelan.

"Bagaimana kalau Oma saja yang menemani mereka nak. Kau lupa ya, kau harus mewarnai rambutmu nak." Anastasya mengingatkan.

"Astaga, aku hampir saja lupa Mom," Lily menepuk keningnya. "Belle kau temani kakak ke salon ya!" ajaknya menatap ke arah Belle.

Belle membalas perkataannya dengan menganggukkan kepala.

"Dalaaa ikut Oma ya, Mom." Darla mengedipkan mata bulatnya dengan cepat.

"Iya anak Mommy yang cantik jelita," jawab Belle sambil menggelitik tubuh kecilnya.

Makanan yang mereka pesan sudah tiba. Ketujuh orang tersebut, segera menyantap makanan dengan begitu lahap. Tak selang berapa menit, makanan sudah tak tersisa. Selesai mengisi perutnya, mereka segera melanjutkan aktivitasnya.

Anastasya mengajak si kembar dan Darla ke wahana permainan. Sementara Belle menemani Lily pergi ke Salon untuk mewarnai rambut.

Salon Markicop.

"Selamat datang. Terimakasih sudah berkunjung. Ada yang bisa kami bantu?" tanya salah satu pegawai di Salon dengan ramah.

"Aku ingin mewarnai rambutku menjadi berwarna coklat," pinta Lily sambil menatap pegawai yang berada dihadapannya.

"Baik, kak. Ayo kita bersihkan rambut kakak terlebih dahulu ya. Silahkan!"

.

.

.

Seorang pria sedang menghisap sepuntung rokok. Asap rokok mengepul diudara. Sorot matanya sangatlah tajam. Perlahan dia memejamkan sebentar matanya. Terdengar suara helaan napas yang begitu berat.

Tiba-tiba tangan kekar dan berotot itu mengambil handphone yang berada di saku jas. Dia mulai menekan nomor di layar handphone.

"Bagaimana kau sudah berada di Mall?"

"Sudah, Tuan."

"Lakukan tugasmu. Jangan sampai gagal!"

"Baik, Tuan."

.

.

Sementara itu kembali ke Mall.

Lily sudah selesai dengan aktivitasnya.

"Sis, You're so beautiful!" Puji Belle.

"Kau juga cantik Belle!" ucap Lily sembari menoel pipi adiknya.

"Benaran kakak. Sueer deh. Ayo kita sekaligus mencari tulang iga di Mall."

"Tulang iga?" Lily mengerutkan dahi.

"Pacar kakak!" seru Belle.

"Kau ini!" Lily mendengus kesal sambil menatap tajam.

"Anggap saja itu kiasan, aku kan belajar dari kakak." Belle terkekeh pelan saat melihat Lily terlihat kesal.

"Ah sudahlah ayo kita ketempat Oma dan pasukannya." Lily menuntun Belle untuk segera keluar dari salon.

.

.

"Oma, aku sama Darla ke tempat Mommy dulu ya, Darla mau ke tempat Onty Belle," pinta Kendrick.

"Iya, Oma. Dalaa mauu cucuu hausss." Rengek Darla.

"Tunggu sebentar ya. Nick dan Sam masih bermain bola basket," ucap Anastasya sambil menunjuk ke arah mereka berada. Saat ini Nickolas dan Samuel sedang sibuk dengan dunianya.

"Ngak mau, Oma! Dalaaa pengen cucuu hiks.. hiks.." Rengek Darla sambil menarik-narik baju Kendrick.

"Sudah, sudah. Darla ikut sama kak Ken ya. Kita ke tempat Mommy Belle." Hibur Kendrick.

"Baiklah, Ken. Kau bisakan mengajak Darla ke salon Markicop. Oma akan menyusul kalian. Ken tahu Salon Markicop berada?" Anastasya pasrah saat melihat air mata menggenang di pipi bulat Darla.

"Tahu, Oma. Ayuk Darla!" Ajak Kendrick sambil menggandeng tangan Darla.

Anastasya memantau dari kejauhan, arah langkah kaki keduanya. Memastikan mereka baik-baik saja. Selang 10 menit, tampaknya Nickolas dan Samuel sudah selesai bermain.

"Sudahkah kalian puas bermainnya?"

"Belum Oma!" ucap mereka serempak sambil cengnengsan.

"Oh My! Mau sampai kapan. Ayo kita ke tempat Mommy kalian." Pasalnya dia sudah kelelahan mengikuti cucunya itu.

"Hehehe okay dehhh.. Eh itu Mommy." Sembari menunjuk ke arah Lily yang sedang berjalan menghampiri mereka.

Lantas Anastasya memutar kepalanya ke belakang. Akan tetapi dia merasa heran bukannya Kendrick dan Darla akan menemui Lily. Lalu mengapa hanya ada Lily dan Belle saja.

"Hai, kalian sudah selesai bermain?" tanya Lily.

"Tentu saja sudah Mommy."

"Loh nak, Kendrick dan Darla dimana?" tanya Anastasya penasaran.

"Apa maksudmu Mom?" Lily mengerutkan kening.

"Tadi mereka mau menyusul kalian ke Salon nak," jawab Anastasya cepat.

"Mom jangan bercanda dengan kami. Dari tadi kami tidak berpapasan dengan mereka." Panik Belle dia merasa ada yang tidak beres.

"Mommy tidak bercanda!" jelasnya sambil memegang keningnya, dia pun ikut gelisah.

"Mungkin mereka berada di salon. Ayo kita ke sana!" Lily berusaha menenangkan adiknya. Walaupun sebenarnya dia juga panik.

" Nick, Sam. Ayo kita pergi ke Salon!"

.

.

.

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

Aku aja yg jd pengasuhnya thor...Hadir lg y thor

2022-05-19

2

Ranran Miura

Ranran Miura

Nama salonnya unik amat 😆

2022-05-14

0

Ranran Miura

Ranran Miura

Inilah yang dikatakan orang2 kalo aku jalan sama ibuku. Dikira adiknya malah 😅

2022-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01. Sangkar Masa Lalu
2 Chapter 02. Mulut Tanpa Filter (Revisi)
3 Chapter 03. Hempaskan Masa Lalu (Revisi)
4 Chapter 04. Mencari Tulang Iga (Revisi)
5 Chapter 05. Kegelisahan (Revisi)
6 Chapter 06. Anak Hilang (Revisi)
7 Chapter 07. Tulang Iga (Revisi)
8 Chapter 08. Pertemuan (Revisi)
9 Chapter 09. Ayah Lalunna (Revisi)
10 Chapter 10. Leon Andersean (Revisi)
11 Chapter 11. Pindah (Revisi)
12 Chapter 12. Tetangga Aneh (Revisi)
13 Chapter 13. Mencurigakan
14 Chapter 14. Bertemu Masa Lalu (1)
15 Chapter 15. Mommy untuk Lunna
16 Chapter 16. Salah Sangka
17 Chapter 17. Lunna Penasaran
18 Chapter 18. Hotel Grand Canyon
19 Chapter 19. Rival
20 Chapter 20. Awalan
21 Chapter 21. Lambe Ooh Aah On Fire
22 Chapter 22. Bertemu lagi
23 Chapter 23. Cupid Love
24 Chapter 24. Bunga lagi!
25 Chapter 25. Bertemu Masa Lalu (2)
26 Chapter 26. November Rain
27 Chapter 27. Degup Jantung
28 Chapter 28. Mati Lampu
29 Chapter 29. Sekrup Lepas
30 Chapter 30. Dalang
31 Chapter 31. Pelakor
32 Chapter 32. Petunjuk
33 Chapter 33. Musuh
34 Chapter 34. Permainan di Mulai
35 Chapter 35. Pesta
36 Chapter 36. Ulah Kalian!
37 Chapter 37. Kilas Balik
38 Chapter 38. Bermain Kasar
39 Chapter 39. Taring Keluar
40 Chapter 40. di Balik Layar (1)
41 Chapter 41. Daddy!
42 Chapter 42. Darah Lebih Kental Daripada Air (tidak semua)
43 Chapter 43. Psyco
44 Chapter 44. Nyanyian Suara Hati
45 Chapter 45. Calon Anak
46 Chapter 46. di Balik Layar (2)
47 Chapter 47. di Balik Layar (3)
48 Chapter 48. Penemuan Mayat
49 Chapter 49. Today's News
50 Chapter 50. Nada-Nada Cinta
51 Chapter 51. Bye Bye [Two-M]
52 Chapter 52. Hakim Cinta
53 Chapter 53. Akting
54 Chapter 54. Where Have You Been (L)
55 Chapter 55. Surprised
56 Chapter 56. Identity of Two Women
57 Chapter 57. Keresahan Leon
58 Chapter 58. Wedding Day
59 Chapter 59. Simfoni Hitam
60 Chapter 60. Sesak!
61 Chapter 61. Tiga Pukulan Telak
62 Chapter 62. Ladang Ranjau
63 Chapter 63. Mom, I'm Coming!
64 Chapter 64. Other Side
65 Chapter 65. Di mana Mereka?
66 Chapter 66. Los Angeles
67 Chapter 67. Adventure
68 Chapter 68. Visual
69 Chapter 69. Parade
70 Chapter 70. Dua Bocah Tengil
71 Chapter 71. Gangsta Paradise
72 Chapter 72. My Woman
73 Chapter 73. Pasutri Gaje dan Tiga Kurcaci
74 Chapter 74. Benang Merah
75 Chapter 75. Montero
76 Chapter 76. Ratu Singa
77 Chapter 77. Infrared
78 Chapter 78. Explosive
79 Chapter 79. Gara-Gara Jengkol
80 Chapter 80. Duda Mesum
81 Chapter 81. Pablo Ketar Ketir
82 Chapter 82. King and Queen
83 Chapter 83. Bad Blood
84 Chapter 84. Saint Clara
85 Chapter 85. Duel - Lily vs Arnold
86 Chapter 86. Jebakan
87 Chapter 87. City on Lockdown
88 Chapter 88. Partner in Crime
89 Chapter 89. Mine
90 Chapter 90. Suicide Squad
91 Chapter 91. Gedung Faust
92 Chapter 92. Pablo Picik
93 Chapter 93. Action
94 Chapter 94. Mama Mertua Beraksi
95 Chapter 95. Montero vs Swedish
96 Chapter 96. Arena Pertempuran
97 Chapter 97. Showtime
98 Chapter 98. Di mana? Ke mana?
99 Chapter 99. Salah Sasaran
100 Chapter 100. Wonder Woman
101 Chapter 101. Dewa Zeus - Dewa Hades
102 Chapter 102. DogFight (Duel Udara)
103 Chapter 103. Pablo Kalah
104 Chapter 104. Terdampar di Pulau Antah Berantah
105 Chapter 105. Survival
106 Chapter 106. Malam Bertabur Bintang
107 Chapter 107. Maximus vs Marimar
108 Chapter 108. Penduduk Setempat
109 Chapter 109. Aksi Penyelamatan
110 Chapter 110. I Was Made For Loving You
111 Chapter 111. Kalah Start
112 Chapter 112. Aloha - Surga Dunia
113 Chapter 113. Leon is a Lion
114 Chapter 114. Pillow Talk
115 Chapter 115. Harleys in Hawai
116 Chapter 116. Pelangi untuk ku
117 Chapter 117. Marco Hilang
118 Chapter 118. Akhir Kisah - Gelora Cinta
119 Chapter 119. Author menyapa + Pemenang Giveway!!
120 Bonus Chapter - Welcome to The World
121 Novel Baru - Romeo dan Wanita Malam
122 NOVEL BARU! DI JAMIN SERU
123 Pengumuman Novel Baru
124 Pengumuman penting!
125 Cinta Satu Malam Mama Muda
126 Anak Kembar Tuan Dingin
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Chapter 01. Sangkar Masa Lalu
2
Chapter 02. Mulut Tanpa Filter (Revisi)
3
Chapter 03. Hempaskan Masa Lalu (Revisi)
4
Chapter 04. Mencari Tulang Iga (Revisi)
5
Chapter 05. Kegelisahan (Revisi)
6
Chapter 06. Anak Hilang (Revisi)
7
Chapter 07. Tulang Iga (Revisi)
8
Chapter 08. Pertemuan (Revisi)
9
Chapter 09. Ayah Lalunna (Revisi)
10
Chapter 10. Leon Andersean (Revisi)
11
Chapter 11. Pindah (Revisi)
12
Chapter 12. Tetangga Aneh (Revisi)
13
Chapter 13. Mencurigakan
14
Chapter 14. Bertemu Masa Lalu (1)
15
Chapter 15. Mommy untuk Lunna
16
Chapter 16. Salah Sangka
17
Chapter 17. Lunna Penasaran
18
Chapter 18. Hotel Grand Canyon
19
Chapter 19. Rival
20
Chapter 20. Awalan
21
Chapter 21. Lambe Ooh Aah On Fire
22
Chapter 22. Bertemu lagi
23
Chapter 23. Cupid Love
24
Chapter 24. Bunga lagi!
25
Chapter 25. Bertemu Masa Lalu (2)
26
Chapter 26. November Rain
27
Chapter 27. Degup Jantung
28
Chapter 28. Mati Lampu
29
Chapter 29. Sekrup Lepas
30
Chapter 30. Dalang
31
Chapter 31. Pelakor
32
Chapter 32. Petunjuk
33
Chapter 33. Musuh
34
Chapter 34. Permainan di Mulai
35
Chapter 35. Pesta
36
Chapter 36. Ulah Kalian!
37
Chapter 37. Kilas Balik
38
Chapter 38. Bermain Kasar
39
Chapter 39. Taring Keluar
40
Chapter 40. di Balik Layar (1)
41
Chapter 41. Daddy!
42
Chapter 42. Darah Lebih Kental Daripada Air (tidak semua)
43
Chapter 43. Psyco
44
Chapter 44. Nyanyian Suara Hati
45
Chapter 45. Calon Anak
46
Chapter 46. di Balik Layar (2)
47
Chapter 47. di Balik Layar (3)
48
Chapter 48. Penemuan Mayat
49
Chapter 49. Today's News
50
Chapter 50. Nada-Nada Cinta
51
Chapter 51. Bye Bye [Two-M]
52
Chapter 52. Hakim Cinta
53
Chapter 53. Akting
54
Chapter 54. Where Have You Been (L)
55
Chapter 55. Surprised
56
Chapter 56. Identity of Two Women
57
Chapter 57. Keresahan Leon
58
Chapter 58. Wedding Day
59
Chapter 59. Simfoni Hitam
60
Chapter 60. Sesak!
61
Chapter 61. Tiga Pukulan Telak
62
Chapter 62. Ladang Ranjau
63
Chapter 63. Mom, I'm Coming!
64
Chapter 64. Other Side
65
Chapter 65. Di mana Mereka?
66
Chapter 66. Los Angeles
67
Chapter 67. Adventure
68
Chapter 68. Visual
69
Chapter 69. Parade
70
Chapter 70. Dua Bocah Tengil
71
Chapter 71. Gangsta Paradise
72
Chapter 72. My Woman
73
Chapter 73. Pasutri Gaje dan Tiga Kurcaci
74
Chapter 74. Benang Merah
75
Chapter 75. Montero
76
Chapter 76. Ratu Singa
77
Chapter 77. Infrared
78
Chapter 78. Explosive
79
Chapter 79. Gara-Gara Jengkol
80
Chapter 80. Duda Mesum
81
Chapter 81. Pablo Ketar Ketir
82
Chapter 82. King and Queen
83
Chapter 83. Bad Blood
84
Chapter 84. Saint Clara
85
Chapter 85. Duel - Lily vs Arnold
86
Chapter 86. Jebakan
87
Chapter 87. City on Lockdown
88
Chapter 88. Partner in Crime
89
Chapter 89. Mine
90
Chapter 90. Suicide Squad
91
Chapter 91. Gedung Faust
92
Chapter 92. Pablo Picik
93
Chapter 93. Action
94
Chapter 94. Mama Mertua Beraksi
95
Chapter 95. Montero vs Swedish
96
Chapter 96. Arena Pertempuran
97
Chapter 97. Showtime
98
Chapter 98. Di mana? Ke mana?
99
Chapter 99. Salah Sasaran
100
Chapter 100. Wonder Woman
101
Chapter 101. Dewa Zeus - Dewa Hades
102
Chapter 102. DogFight (Duel Udara)
103
Chapter 103. Pablo Kalah
104
Chapter 104. Terdampar di Pulau Antah Berantah
105
Chapter 105. Survival
106
Chapter 106. Malam Bertabur Bintang
107
Chapter 107. Maximus vs Marimar
108
Chapter 108. Penduduk Setempat
109
Chapter 109. Aksi Penyelamatan
110
Chapter 110. I Was Made For Loving You
111
Chapter 111. Kalah Start
112
Chapter 112. Aloha - Surga Dunia
113
Chapter 113. Leon is a Lion
114
Chapter 114. Pillow Talk
115
Chapter 115. Harleys in Hawai
116
Chapter 116. Pelangi untuk ku
117
Chapter 117. Marco Hilang
118
Chapter 118. Akhir Kisah - Gelora Cinta
119
Chapter 119. Author menyapa + Pemenang Giveway!!
120
Bonus Chapter - Welcome to The World
121
Novel Baru - Romeo dan Wanita Malam
122
NOVEL BARU! DI JAMIN SERU
123
Pengumuman Novel Baru
124
Pengumuman penting!
125
Cinta Satu Malam Mama Muda
126
Anak Kembar Tuan Dingin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!