Sebagian orang pasti mempunyai masa lalu yang kelam dan tentunya mempunyai ujian hidupnya masing-masing, yang membedakan adalah kekuatan mereka dalam menghadapinya.
Sama halnya dengan masa lalu Lily. Masa lalu yang memberikannya banyak pelajaran berharga. Dulu Lily mendambakan kehidupan yang indah tanpa cela. Kehidupan bersama keluarga kecilnya. Ya, itu dulu.
Salahkah Lily sebagai manusia menginginkan suatu kebahagiaan yang diimpikannya. Tidak salahkan?
Lantas Sang Pencipta pun memberikannya ujian hidup melalui sahabat dan mantan suaminya.
Pengkhianatan yang di lakukan oleh kedua orang yang dia percayai. Oleh orang yang seharusnya di jadikan sandarannya untuk berpijak. Pengkhianat yang menikamnya dari belakang.
Kenangan indah yang terangkai bersama Rissa berputar dimemori Lily. Rissa adalah satu-satunya sahabat Lily. Sahabat dari kecil hingga menjelang dewasa. Mereka pun bersekolah di tempat yang sama dari SD hingga kuliah. Walau perbedaan latar belakang keduanya sangatlah mencolok.
Tapi hal itu tidak menjadikan tolak ukur Lily untuk membedakan kasta pertemanan. Dia melalui masa remajanya bersama Rissa, mereka saling berbagi suka dan duka.
"Jika persahabatan itu tentang berbagi, aku kira bukan berarti aku harus berbagi suami dengan mu." Batin Lily kala itu.
Lily mengikhlaskan semua yang sudah terjadi, dia tak akan berlari lagi. Yang telah terjadi biarlah terkubur waktu, itulah takdir yang tak bisa dia ubah. Jangan salahkan hidup atas sebuah kejadian yang telah terjadi, daun jatuh saja sudah punya takdirnya sendiri.
...****************...
"Astaga, ternyata memang benar kau Lily!" Rissa tersenyum sinis.
"Iya Rissa. Sudah lama tidak berjumpa." Lily menatap datar pada mantan sahabatnya itu.
"Aku tidak menyangka Lily, kita akan bertemu di sini." Rissa memainkan ujung rambut seraya menatap sinis Lily.
"Iya, secepat itu kita bertemu."
Rissa menatap Lily dengan seksama, ada ketakutan terbesar di dalam dirinya. "Mengapa Lily bertambah cantik ya." Rissa berdecak kesal di dalam hati.
Dia pun menolehkan kedua matanya pada ketiga sosok anak kecil yang berada di samping Lily.
"Wow, anak mu sudah besar ya ternyata?" Memindai ketiga anak Lily.
"Kalian masih ingat tante?" Lily tersenyum penuh arti.
Nickolas dan Samuel saling pandang, mencoba mengingat siapakah orang yang berada di depan. Keduanya menoleh ke arah Kendrick mencari jawaban.
Kendrick menatap saudaranya dengan ekspresi dingin, lagi-lagi mereka berbicara melalui kontak batin. Kendrick tak akan melupakan sosok wanita didepan. Dia masih ingat kejadian malam itu. Wanita itu lah awal kehancuran kebahagiaan Ibunya.
"Mungkin tidak ingat Rissa, mereka masih kecil," sela Lily.
"Baiklah, kalian harus ingat tante mulai dari sekarang ya. Karna tante akan menjadi.... "
"Cukup Rissa!" Lily memotong pembicaraan.
Rissa menyilangkan tangan di dada seraya menatap sinis Lily.
Lily mendekat ke arah Kendrick dan membisikkan sesuatu, "Ken, ajak adik-adik mu ke dalam temuilah manajer, makanlah di ruangan VIP."
Kendrick menganggukkan kepala, dan mengajak adiknya untuk masuk ke dalam sesuai dengan perintah Lily.
Lily kembali menatap datar Rissa. Mereka menatap satu sama lain tanpa satu kata pun terucap, hening sejenak!
"Rissa, mereka masih kecil. Jangan libatkan mereka dengan permasalahan kita. Mereka tidak tahu apa-apa," ucap Lily memecah keheningan.
"Baiklah, aku tidak melibatkan mereka. Tapi aku hanya menyampaikan kebenaran Lily. Begitu saja kau permasalahkan!" Rissa mencebikkan bibirnya.
Lily menghela napas, tampaknya Rissa tak pernah berubah. Tak pernah Lily mendengar kata maaf yang terucap dari bibir Rissa.
"Lalu ada lagi yang ingin kau bicarakan padaku?"
"Iya, ada. Bisakah kita duduk kakiku sangat pegal." Rissa memutar bola mata.
"Baiklah."
Mereka pun segera mencari tempat duduk.
Restaurant Mint memiliki 2 lantai, dan 4 ruangan yang di beri sekat kaca bening. Letak tempat duduk Lily dan Rissa berada di lantai 1, ruangan pertama ketika memasuki restaurant.
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan Rissa?"
"Kenapa kau kembali?" Rissa masih menatap sinis Lily.
"Apakah aku harus meminta izin dari mu untuk kembali?" tanya Lily pelan.
"Tidak, hanya saja aku merasa aneh. Kenapa kau harus kembali sekarang. Apakah karna aku ingin menikah dengan Arnold sebentar lagi?" Rissa menaikan sebelah alis matanya.
"Tidak ada alasan ku untuk kembali. Aku rindu dengan keluargaku. Tidak ada hubungannya dengan pernikahan mu," ujar Lily tampak tenang.
"Dengar Lily, Arnold itu mencintaiku dia tidak pernah mencintaimu. Sebentar lagi kami akan menikah, jadi jangan merebutnya dariku!" Rissa menunjukkan cincin berlian yang berada di jari manis, seraya mengangkat sudut bibir.
"Selamat atas pernikahan kalian. Maaf aku tak akan kembali memungut sampah." Lily tersenyum sinis.
"Apa katamu?" Rissa menatap tajam Lily.
"Apakah kau tuli Rissa? Mantan suami ku adalah sampah yang telah ku buang. Aku tak akan memunggut sampah, ambillah Rissa!"
Rissa tak bersuara dia mengepalkan erat tangan, tampak jari-jari kukunya mulai memutih. Rissa mulai tersulut emosi.
"Kau menghina mantan suami mu Lily. Dasar kau penjahat, bermuka dua!" ujar Rissa berapi-api.
"Bercerminlah dahulu sebelum kau membuat cerminan orang lain, Rissa." Lily tampak tenang.
Rissa segera bangkit dari tempat duduknya.
"Cih, dasar munafik! Pantas saja Arnold tak lagi mencintaimu. Kau itu wanita munafik! Tidak bisa memuaskan mantan suami mu di atas ranjang!" ujar Rissa dengan suara yang lantang, dia berusaha mempermalukan Lily.
Pengunjung yang berada di ruangan itu mendengar apa yang diucapkan oleh Rissa. Mereka mulai berbisik-bisik. Tampak beberapa orang merekam kejadian yang terjadi di ruangan menggunakan handphone jadul mereka.
Lily mengedarkan pandangan, dia melihat beberapa pengunjung sedang berbisik-bisik. Saat ini situasi sangat tidak kondusif, Lily berniat menyudahi pembicaraan dengan Rissa agar tidak menimbulkan keributan, di Restaurant.
"Rissa sudah cukup. Aku akan menemui anakku," pungkas Lily.
"Tunggu, lihatlah dia wanita yang bermuka dua. Dia berusaha merebut calon suamiku!" ujar Rissa dengan menatap beberapa pengunjung di ruangan, dia berusaha memutarbalikkan fakta.
Lily menghela napas mendengar perkataan Rissa, dia binggung apa maunya Rissa. Lily tak ingin berurusan lagi dengan orang di masa lalunya.
"Cukup Rissa. Apakah kau tidak lelah dengan semua ini, kau yang dulu merebut mantan suamiku. Jangan kau putar balikkan fakta. Kau yang menusukku dari belakang. Pengkhianat tetaplah pengkhianat. Aku tak akan merebut mantan suami ku lagi. Ambillah! Terimakasih sudah menjauhkanku dari seseorang yang tidak setia kepada ku. Semoga saja dia tidak meninggalkan mu demi wanita lainnya," ucap Lily seraya bangkit berdiri.
Rissa terdiam dengan perkataan Lily, beberapa pengunjung menatap ke arah Rissa dengan tatapan hina.
Namun sepertinya Rissa tak ingin kalah. "Pembohong! dasar wanita munafik! Kau itu memang pantas untuk di tinggalkan!" Rissa mendekat seraya mengangkat tangan mengarah pada wajah Lily.
Secepat kilat Lily menangkap pergelangan tangan Rissa agar tak mengenai wajahnya. Lily mencengkram kuat pergelangan tangan Rissa.
"Awh, lepaskan Lily!" Rissa meringis kesakitan.
Lily mendekat ke tubuh Rissa, dia membisikkan sesuatu di telinga Rissa." Jangan mengangguku lagi! Hiduplah dengan tenang. Jagalah mantan suamiku dengan baik dari wanita liar di luar sana."
Lily menghempaskan kasar tangan Rissa, dia pun segera berlalu pergi meninggalkan Rissa.
Tatapan mencemooh dari para pengunjung restaurant mengarah pada Rissa. Wajah wanita itu tampak memerah. Dia segera berlalu pergi keluar dari restaurant.
Terlihat seorang pria sedang memperhatikan dengan seksama kejadian di depan matanya.
"Hmm menarik." ucapnya pelan, sembari kedua manik warna coklat itu tertuju, pada sosok wanita yang berjalan masuk ke dalam ruangan VIP.
.
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Ilan Irliana
klo W jd Lilie...W bkl jwb...lah emnk napa klo W kmbli lg,bkn lh kluarga W dsini...emnk loe yg pny Negara ini smpe W g blh balik sini lg...hei dngr...kluarga W lbh sgl'y di bnding kluarga loe..jan mcm2 loe....W gibeng jg loe...hihi
2022-11-24
0
Syafitri kurniasih
Bisa gak Thor aku masuk ke novel buat bejek bejek si Rissa jadi remahan rengginang😡
2022-06-11
1
Senajudifa
aku mampir membawa like dan fav untmu
2022-06-03
3