Chapter 09. Ayah Lalunna (Revisi)

Masih tahap revisi guys.

Berikan dukungan like, komentar, dan votenya ya.

Salam dari kak Nana.

Selamat membaca.

***

Lunna tersenyum saat melihat sosok yang ia kenali, dia segera beranjak dari tempat duduknya dengan cepat. Tungkai kaki mungilnya berlari lincah, menghampiri pria didepannya.

"Lexi!" teriak Lunna sembari merentangkan kedua tangannya.

Pria itu mensejajarkan tubuhnya dengan Lunna, dia segera merengkuh dan mendekap bocah kecil tersebut.

"Nona," panggilnya dengan mengusap pelan kepala Lunna.

"Hiks, hiksss, hiksss Lexiiiiii!"

Air mata Lunna mengalir dikedua pipinya, sembari merangkul pria itu dengan begitu erat.

"Sudah Nona, aku sudah di sini. Tenanglah!"ucap pria itu sambil mengelus perlahan punggung Lunna.

Seketika, pria itu melonggarkan pelukannya. "Nona, lihat mataku. Siapa yang melakukannya? Nona ingat wajahnya?" tanyanya beruntun.

Mendengar perkataan Lexi, Lunna membuka kelopak matanya dengan perlahan. Dia menatap lekat, bocah perempuan itu, membalas perkataannya, dengan mengganggukkan kepala. Ia kembali membenamkan wajah mungilnya di dada Lexi.

Enam orang yang berada didalam ruangan tersebut menatap sendu, pada kedua orang yang sedang berpelukan tersebut. Mereka hanyut dalam pikirannya masing-masing.

"Kak!" panggil Belle dengan mendekat ke tubuh Lily, dia membisikkan sesuatu di daun telinga kakaknya. "Lihat kak jangan-jangan itu tulang igamu, duda loh kak." Belle mengoda Lily sambil mengedipkan sebelah matanya.

Lily melototkan kedua matanya, dia tak habis pikir, Belle tidak bisa melihat situasi dan kondisi. Wanita bermanik mata biru itu, tidak membalas perkataan adiknya. Dia menatap tajam pada wanita yang lebih muda darinya.

Namun, Belle yang tidak peka dengan tatapan Lily, kembali dia berbisik. "Hot Daddy!"

"Mom, hot daddy itu apa?" tanya Darla penasaran, dia masih berada digendongan ibunya. Ia tak sengaja menguping pembicaraan.

Belle dengan cepat menutup mulut Darla. "Shftt diam sayang, hot daddy itu dispenser," jelas Belle berbohong, dengan suara yang sangat kecil. Pasalnya, Darla pasti akan penasaran dengan kata baru yang telah didengarnya tadi.

Mendengar penjelasan ibunya, bocah kecil tersebut mengernyitkan dahi, dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Lily yang mendengar penuturan adiknya, hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Hmmm."

Pria itu, berdehem memecahkan interaksi Lily, Belle dan Darla. Ternyata dia sudah berada di dekat ketiga wanita tersebut. Sedari tadi, dia memperhatikan tingkah laku mereka. Tampak Lunna bergelayut manja digendongannya.

Lily dan Belle tersenyum kikuk, sementara Darla tersenyum sumringah, hingga menampakkan lesung pipit dikedua pipinya.

"Terimakasih sudah menemukan Nona, Perkenalkan nama ku Lexi."

"Iya, sama-sama pak. Perkenalkan nama saya Lily, ini adik saya Belle, dan si Kembar anak saya," balas Lily sambil menunjuk ke arah si Kembar yang saat ini sedang duduk disofa.

"Dalaa kok ngak dikenalin, Onty!" protes Darla sambil memanyunkan bibir, karena namanya tidak disebutkan.

Ketiga orang dewasa tersebut, terkekeh pelan saat mendengar perkataan Darla.

"Maaf Onty tidak sengaja sayang, ini Darla," ucap Lily sambil melirik pada Darla yang berada digendongan ibunya.

Pria bertubuh tinggi itu membalas dengan menganggukkan kepalanya sedikit, sembari tersenyum simpul.

"Sebenarnya yang menemukan Lunna adalah anakku," jelas Lily sambil menoleh ke arah si Kembar.

"Benarkah?" Lexi memastikan.

"Iya, benar pak. Salah satu anak ku yang menemukannya, di dekat ruangan yang berada toilet," jelas Lily singkat.

Lexi mangut-mangut berusaha memahami penjelasan Lily.

"Baiklah, ini ada cek sebagai hadiah karna sudah menemukan Nona. Aku sangat berterimakasih!"

Lexi mengeluarkan kertas cek yang berada di saku jasnya, sebagai tanda terimakasih. Karena sudah menemukan putri atasannya itu. Dia menyodorkan kertas kecil tersebut.

"Jangan pak, kami ikhlas. Ini adalah bentuk rasa manusiawi kita untuk saling membantu satu sama lain." Tolak Lily secara halus, dan pelan.

"Terimalah, kumohon!" pinta Lexi, posisi satu tangannya masih tidak berubah dari posisi semula.

"Pak, kami ikhlas. Simpan saja untuk keperluan Lalunna," Belle menimpali kakaknya itu.

"Baiklah, sekali lagi. Terimakasih." Lexi menghela napasnya sejenak. Dia menyerah, membujuk kedua wanita berparas menawan tersebut untuk menerima hadiah yang disiapkan oleh tuannya.

"Sama-sama pak," tutur Lily dan Belle bersamaan.

Lexi mengalihkan pandangannya pada bocah perempuan, yang berada didekapannya. "Nona, sekarang kita pulang ya. Apakah Nona tidak merindukan seseorang?" tanya Lexi sembari mengelus pipi Lunna. Dia berusaha menahan gejolak amarah, yang didalam hatinya. Saat melihat, luka di wajah bulat anak belia itu.

Mendengar perkataan Lexi, kedua mata Lunna tampak berbinar. Senyuman pun terukir disudut bibir mungilnya. Seketika ia menolehkan wajahnya pada Lily. Dia menatap wanita berambut coklat tersebut dengan sendu.

"Mom!"

Wanita bermanik mata biru laut itu, mendekat dan mengusap perlahan kepala Lunna.

"Kalau Lunna rindu bisa telpon. Ini kartu nama Mommy. "

Lily mengeluarkan kartu yang berada didalam tasnya, ia segera menyodorkan benda mini tersebut. Bocah kecil itu pun, mengambil kartu namanya.

Lexi yang mendengarkan obrolan singkat, antara kedua wanita berbeda generasi itu, mengerutkan keningnya. Entah apa yang sedang dipikirkannya.

"Kami pulang dulu," ucap Lexi, sambil berjalan dengan pelan menuju pintu.

"Iya, berhati-hatilah. Kami juga akan pulang."

Lily memberikan kode kepada adiknya dan si Kembar untuk kembali ke mansion.

Mereka pun melangkahkan kakinya bersamaan. Si kembar mengekori dari belakang. Sepertinya radar permusuhan sudah tidak aktif.

"Kakak!" panggil Samuel.

"Iya, ada apa Sam?" Nickolas bertanya sambil mengerutkan dahi.

"Akhirnya," ucap Samuel sambil mengedipkan sebelah mata kanan.

Nickolas membalas dengan mengangguk sedikit.

"Kalian ini, ada-ada saja!" Kendrick menimpali obrolan saudara kembarnya.

"Apaan sih kakak!" protes Samuel, sambil menatap lurus ke depan.

"Sudahlah!" Kendrick menggelengkan kepala, ia jengah dengan tingkah saudaranya.

***

Lexi mengedarkan pandangannya, menelisik keberadaan mobil atasannya. Lunna tak bergeming dari posisinya, dia merebahkan kepala kecilnya di pundak pria tersebut.

Tit.

Terdengar suara klakson mobil.

Tampak mobil mewah berwarna hitam pekat, memasuki pelataran Mall. Mobil bergaya modis dan elegan berhenti tepat di depan pintu utama, pusat perbelanjaan tersebut.

Beberapa pengunjung, melirik sejenak ke arah mobil, yang baru saja masuk. Mereka mengangumi kendaraan roda empat itu. Kaca mobil yang terlihat gelap, membuat pengunjung menerka-nerka siapakah si pemilik mobil.

Terlihat di dalam mobil, si empunya sedang duduk tenang sambil menatap lurus ke depan. Satu tangan kanannya menopang dagu.

"Bukakan pintu untuk Lexi. Aku tidak keluar!" Titahnya secara tiba-tiba.

"Baik, Tuan!" jawab supir mobil dengan cepat.

Supir itu pun segera keluar, kemudai mengitari mobil untuk membukakan pintu mobil tersebut.

Lexi mengernyitkan dahi. "Apakah Tuan tidak ingin mengucapkan terimakasih sebentar. Mengapa aku berharap lebih, toh memang seperti itu sifatnya." Batin Lexi bermonolog.

Dia pun menuntun Lunna untuk masuk ke dalam mobil dengan perlahan. Lexi mengalihkan pandangannya ke arah Lily berada. Ia pamit undur diri dengan menundukkan kepala.

Sedari tadi wanita berparas rupawan itu, sedang menunggu kedatangan adiknya yang mengambil mobil di basement. Ia memahami kode dari Lexi, menganggukkan sedikit kepalanya.

Mobil mewah merk Bentley Bacalar itu meninggalkan Mall Marq.

***

Mobil Bentley Bacalar.

"Lexi, apakah wanita tadi penyelamat putri ku?"

"Benar, Tuan. Dia adalah Ibu dari anak yang menyelamatkan putri anda."

"Ohh."

Atasannya hanya membalas dengan kalimat singkat, sembari mengusap kepala Lunna, yang bergelayut manja dilengan kekarnya.

"Astaga! Tuan. Cuma oh saja?!"

Lexi bergumam di dalam hati, tanpa menunjukkan ekspresinya agar tidak ketahuan.

"Kau membicarakan ku Lex," tanya Leon sambil mengangkat alis matanya.

"Tidak Tuan."

Lexi membalas, tanpa merubah raut wajahnya. Dia sudah paham dengan sifat Ayah Lunna.

"Apakah kau sudah mengetahui siapa pelakunya?"

Pria tersebut bertanya dengan nada yang dingin.

"Aku belum tahu pasti, Tuan. Tapi akan segera ku cari tahu!"

"Oke, berikan informasi padaku secepatnya." Titahnya tak ingin dibantah.

"Baik, Tuan."

"Lex hubungi juga Dokter Marcus suruh dia ke mansion untuk memeriksa keadaan Lunna." Perintahnya lagi.

"Daddy!" panggil Lunna, sedari tadi mendengarkan obrolan kedua orang dewasa itu.

"Iya, nak!"

"Lunna tadi punya Mommy loh," jelas Lunna dengan mata berbinar.

"Mom?" sambil mengerutkan keningnya.

"Iya, Daddy. Mom tadi dia sangatlah baik. Dia tepuk-tepuk punggung Lunna. Matanya walnaaa bilu loh Dad," tutur Lunna dengan lidah cadelnya.

"Benarkah?"

Lunna menganggukkan kepala sambil menatap ayahnya.

"Daddy, aku ingin Mommy itu!" pinta Lunna.

Ayahnya tidak membalas perkataannya, hanya terdengar helaan napas yang berat.

"Lex!" panggilnya.

"Iya, Tuan."

"Cari identitas dan latar belakang wanita itu. Laporkan padaku secepatnya!"

"Baik, Tuan."

"Tumben Tuan ingin mencari identitas seorang wanita. Wah ini menarik sekali, semoga saja Tuan segera beristri lagi. Agar Lunna tidak kesepian. Sungguh malang nasibnya." Batin Lexi.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Mama masih nerima lowongan lho buat tuan Leon... uhuk..

2022-05-29

1

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Ayyaaayy kapten.... 😍😍👏👏👏

2022-05-29

1

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Wakakakaka persis Rey ama Mahen... telepati 🤣

2022-05-29

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01. Sangkar Masa Lalu
2 Chapter 02. Mulut Tanpa Filter (Revisi)
3 Chapter 03. Hempaskan Masa Lalu (Revisi)
4 Chapter 04. Mencari Tulang Iga (Revisi)
5 Chapter 05. Kegelisahan (Revisi)
6 Chapter 06. Anak Hilang (Revisi)
7 Chapter 07. Tulang Iga (Revisi)
8 Chapter 08. Pertemuan (Revisi)
9 Chapter 09. Ayah Lalunna (Revisi)
10 Chapter 10. Leon Andersean (Revisi)
11 Chapter 11. Pindah (Revisi)
12 Chapter 12. Tetangga Aneh (Revisi)
13 Chapter 13. Mencurigakan
14 Chapter 14. Bertemu Masa Lalu (1)
15 Chapter 15. Mommy untuk Lunna
16 Chapter 16. Salah Sangka
17 Chapter 17. Lunna Penasaran
18 Chapter 18. Hotel Grand Canyon
19 Chapter 19. Rival
20 Chapter 20. Awalan
21 Chapter 21. Lambe Ooh Aah On Fire
22 Chapter 22. Bertemu lagi
23 Chapter 23. Cupid Love
24 Chapter 24. Bunga lagi!
25 Chapter 25. Bertemu Masa Lalu (2)
26 Chapter 26. November Rain
27 Chapter 27. Degup Jantung
28 Chapter 28. Mati Lampu
29 Chapter 29. Sekrup Lepas
30 Chapter 30. Dalang
31 Chapter 31. Pelakor
32 Chapter 32. Petunjuk
33 Chapter 33. Musuh
34 Chapter 34. Permainan di Mulai
35 Chapter 35. Pesta
36 Chapter 36. Ulah Kalian!
37 Chapter 37. Kilas Balik
38 Chapter 38. Bermain Kasar
39 Chapter 39. Taring Keluar
40 Chapter 40. di Balik Layar (1)
41 Chapter 41. Daddy!
42 Chapter 42. Darah Lebih Kental Daripada Air (tidak semua)
43 Chapter 43. Psyco
44 Chapter 44. Nyanyian Suara Hati
45 Chapter 45. Calon Anak
46 Chapter 46. di Balik Layar (2)
47 Chapter 47. di Balik Layar (3)
48 Chapter 48. Penemuan Mayat
49 Chapter 49. Today's News
50 Chapter 50. Nada-Nada Cinta
51 Chapter 51. Bye Bye [Two-M]
52 Chapter 52. Hakim Cinta
53 Chapter 53. Akting
54 Chapter 54. Where Have You Been (L)
55 Chapter 55. Surprised
56 Chapter 56. Identity of Two Women
57 Chapter 57. Keresahan Leon
58 Chapter 58. Wedding Day
59 Chapter 59. Simfoni Hitam
60 Chapter 60. Sesak!
61 Chapter 61. Tiga Pukulan Telak
62 Chapter 62. Ladang Ranjau
63 Chapter 63. Mom, I'm Coming!
64 Chapter 64. Other Side
65 Chapter 65. Di mana Mereka?
66 Chapter 66. Los Angeles
67 Chapter 67. Adventure
68 Chapter 68. Visual
69 Chapter 69. Parade
70 Chapter 70. Dua Bocah Tengil
71 Chapter 71. Gangsta Paradise
72 Chapter 72. My Woman
73 Chapter 73. Pasutri Gaje dan Tiga Kurcaci
74 Chapter 74. Benang Merah
75 Chapter 75. Montero
76 Chapter 76. Ratu Singa
77 Chapter 77. Infrared
78 Chapter 78. Explosive
79 Chapter 79. Gara-Gara Jengkol
80 Chapter 80. Duda Mesum
81 Chapter 81. Pablo Ketar Ketir
82 Chapter 82. King and Queen
83 Chapter 83. Bad Blood
84 Chapter 84. Saint Clara
85 Chapter 85. Duel - Lily vs Arnold
86 Chapter 86. Jebakan
87 Chapter 87. City on Lockdown
88 Chapter 88. Partner in Crime
89 Chapter 89. Mine
90 Chapter 90. Suicide Squad
91 Chapter 91. Gedung Faust
92 Chapter 92. Pablo Picik
93 Chapter 93. Action
94 Chapter 94. Mama Mertua Beraksi
95 Chapter 95. Montero vs Swedish
96 Chapter 96. Arena Pertempuran
97 Chapter 97. Showtime
98 Chapter 98. Di mana? Ke mana?
99 Chapter 99. Salah Sasaran
100 Chapter 100. Wonder Woman
101 Chapter 101. Dewa Zeus - Dewa Hades
102 Chapter 102. DogFight (Duel Udara)
103 Chapter 103. Pablo Kalah
104 Chapter 104. Terdampar di Pulau Antah Berantah
105 Chapter 105. Survival
106 Chapter 106. Malam Bertabur Bintang
107 Chapter 107. Maximus vs Marimar
108 Chapter 108. Penduduk Setempat
109 Chapter 109. Aksi Penyelamatan
110 Chapter 110. I Was Made For Loving You
111 Chapter 111. Kalah Start
112 Chapter 112. Aloha - Surga Dunia
113 Chapter 113. Leon is a Lion
114 Chapter 114. Pillow Talk
115 Chapter 115. Harleys in Hawai
116 Chapter 116. Pelangi untuk ku
117 Chapter 117. Marco Hilang
118 Chapter 118. Akhir Kisah - Gelora Cinta
119 Chapter 119. Author menyapa + Pemenang Giveway!!
120 Bonus Chapter - Welcome to The World
121 Novel Baru - Romeo dan Wanita Malam
122 NOVEL BARU! DI JAMIN SERU
123 Pengumuman Novel Baru
124 Pengumuman penting!
125 Cinta Satu Malam Mama Muda
126 Anak Kembar Tuan Dingin
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Chapter 01. Sangkar Masa Lalu
2
Chapter 02. Mulut Tanpa Filter (Revisi)
3
Chapter 03. Hempaskan Masa Lalu (Revisi)
4
Chapter 04. Mencari Tulang Iga (Revisi)
5
Chapter 05. Kegelisahan (Revisi)
6
Chapter 06. Anak Hilang (Revisi)
7
Chapter 07. Tulang Iga (Revisi)
8
Chapter 08. Pertemuan (Revisi)
9
Chapter 09. Ayah Lalunna (Revisi)
10
Chapter 10. Leon Andersean (Revisi)
11
Chapter 11. Pindah (Revisi)
12
Chapter 12. Tetangga Aneh (Revisi)
13
Chapter 13. Mencurigakan
14
Chapter 14. Bertemu Masa Lalu (1)
15
Chapter 15. Mommy untuk Lunna
16
Chapter 16. Salah Sangka
17
Chapter 17. Lunna Penasaran
18
Chapter 18. Hotel Grand Canyon
19
Chapter 19. Rival
20
Chapter 20. Awalan
21
Chapter 21. Lambe Ooh Aah On Fire
22
Chapter 22. Bertemu lagi
23
Chapter 23. Cupid Love
24
Chapter 24. Bunga lagi!
25
Chapter 25. Bertemu Masa Lalu (2)
26
Chapter 26. November Rain
27
Chapter 27. Degup Jantung
28
Chapter 28. Mati Lampu
29
Chapter 29. Sekrup Lepas
30
Chapter 30. Dalang
31
Chapter 31. Pelakor
32
Chapter 32. Petunjuk
33
Chapter 33. Musuh
34
Chapter 34. Permainan di Mulai
35
Chapter 35. Pesta
36
Chapter 36. Ulah Kalian!
37
Chapter 37. Kilas Balik
38
Chapter 38. Bermain Kasar
39
Chapter 39. Taring Keluar
40
Chapter 40. di Balik Layar (1)
41
Chapter 41. Daddy!
42
Chapter 42. Darah Lebih Kental Daripada Air (tidak semua)
43
Chapter 43. Psyco
44
Chapter 44. Nyanyian Suara Hati
45
Chapter 45. Calon Anak
46
Chapter 46. di Balik Layar (2)
47
Chapter 47. di Balik Layar (3)
48
Chapter 48. Penemuan Mayat
49
Chapter 49. Today's News
50
Chapter 50. Nada-Nada Cinta
51
Chapter 51. Bye Bye [Two-M]
52
Chapter 52. Hakim Cinta
53
Chapter 53. Akting
54
Chapter 54. Where Have You Been (L)
55
Chapter 55. Surprised
56
Chapter 56. Identity of Two Women
57
Chapter 57. Keresahan Leon
58
Chapter 58. Wedding Day
59
Chapter 59. Simfoni Hitam
60
Chapter 60. Sesak!
61
Chapter 61. Tiga Pukulan Telak
62
Chapter 62. Ladang Ranjau
63
Chapter 63. Mom, I'm Coming!
64
Chapter 64. Other Side
65
Chapter 65. Di mana Mereka?
66
Chapter 66. Los Angeles
67
Chapter 67. Adventure
68
Chapter 68. Visual
69
Chapter 69. Parade
70
Chapter 70. Dua Bocah Tengil
71
Chapter 71. Gangsta Paradise
72
Chapter 72. My Woman
73
Chapter 73. Pasutri Gaje dan Tiga Kurcaci
74
Chapter 74. Benang Merah
75
Chapter 75. Montero
76
Chapter 76. Ratu Singa
77
Chapter 77. Infrared
78
Chapter 78. Explosive
79
Chapter 79. Gara-Gara Jengkol
80
Chapter 80. Duda Mesum
81
Chapter 81. Pablo Ketar Ketir
82
Chapter 82. King and Queen
83
Chapter 83. Bad Blood
84
Chapter 84. Saint Clara
85
Chapter 85. Duel - Lily vs Arnold
86
Chapter 86. Jebakan
87
Chapter 87. City on Lockdown
88
Chapter 88. Partner in Crime
89
Chapter 89. Mine
90
Chapter 90. Suicide Squad
91
Chapter 91. Gedung Faust
92
Chapter 92. Pablo Picik
93
Chapter 93. Action
94
Chapter 94. Mama Mertua Beraksi
95
Chapter 95. Montero vs Swedish
96
Chapter 96. Arena Pertempuran
97
Chapter 97. Showtime
98
Chapter 98. Di mana? Ke mana?
99
Chapter 99. Salah Sasaran
100
Chapter 100. Wonder Woman
101
Chapter 101. Dewa Zeus - Dewa Hades
102
Chapter 102. DogFight (Duel Udara)
103
Chapter 103. Pablo Kalah
104
Chapter 104. Terdampar di Pulau Antah Berantah
105
Chapter 105. Survival
106
Chapter 106. Malam Bertabur Bintang
107
Chapter 107. Maximus vs Marimar
108
Chapter 108. Penduduk Setempat
109
Chapter 109. Aksi Penyelamatan
110
Chapter 110. I Was Made For Loving You
111
Chapter 111. Kalah Start
112
Chapter 112. Aloha - Surga Dunia
113
Chapter 113. Leon is a Lion
114
Chapter 114. Pillow Talk
115
Chapter 115. Harleys in Hawai
116
Chapter 116. Pelangi untuk ku
117
Chapter 117. Marco Hilang
118
Chapter 118. Akhir Kisah - Gelora Cinta
119
Chapter 119. Author menyapa + Pemenang Giveway!!
120
Bonus Chapter - Welcome to The World
121
Novel Baru - Romeo dan Wanita Malam
122
NOVEL BARU! DI JAMIN SERU
123
Pengumuman Novel Baru
124
Pengumuman penting!
125
Cinta Satu Malam Mama Muda
126
Anak Kembar Tuan Dingin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!