Chapter 13. Mencurigakan

***

Tampak Kendrick sedang sibuk menaruh pakaian ke dalam lemarinya. Dia menyusun pakaian dengan begitu rapi.

Lalu di mana Nickolas dan Samuel berada? Selesai menaruh pakaian mereka secara asal-asalan ke dalam lemari. Mereka langsung bermain pedang-pedangan.

Kendrick tak mau ambil pusing. Biarkanlah adik-adiknya itu sibuk dengan dunianya. Asalkan jangan menganggu dirinya.

Setelah selesai menaruh pakaian, bocah lelaki itu meletakkan beberapa koleksi buku ke dalam lemari khusus.

"Sepertinya Opa sangat tahu. Jika aku menyukai buku." Batinnya sambil merapikan buku.

Tok.. Tok.

Suara pintu

Ketiga bocah lelaki tersebut menoleh ke arah daun pintu kamar mereka. Terdengar suara Lily dari luar pintu..

"Ken, Nick, Sam. Ayo keluar sebentar nak," panggil Lily.

Lantas si Kembar pun segera keluar dari dalam kamar. Ketiganya melihat seseorang yang begitu asing dimata mereka.

"Nak, perkenalkan ini Gissel, Nanny kalian," jelas Lily sambil menatap ketiganya.

"Nanny, pengasuh untuk kami ya Mom?" tanya Kendrick.

"Iya sayang, Nanny Gissel yang akan mengurus kalian jika Mommy sedang berkerja. Tidak akan lama nak, hanya 3 bulan saja," jelas Lily memberikan pengertian.

"Baiklah, Mom," ucap Kendrick.

Si Kembar Triplet menatap datar sosok Nanny baru mereka itu.

Lily yang melihat tingkah laku ketiganya tampak heran. Mungkin ini adalah yang pertama kali bagi mereka, pikirnya.

Sedari dulu Lily yang melakukan tugasnya sebagai seorang ibu tanpa bantuan orang lain. Dia juga yang menyiapkan keperluan Si kembar dari bayi hingga sekarang. Dia tak melupakan peran sebagai seorang Ibu dengan mendidik ketiganya dengan sabar.

Bayangkan saja kehamilan pertama, dia langsung mempunyai tiga anak kembar sekaligus. Sebenarnya, dia merasa was-was jika menyuruh orang lain untuk mengasuh anaknya. Tapi apa boleh buat, Daddynya meminta berkerja di perusahaan, bermaksud untuk menemukan dalang di balik bocornya data perusahaan.

Si Kembar saling memandang satu sama lain, tampaknya mereka sedang berbicara melalui kontak mata batin.

Lily seakan bisa membaca isi pikiran si Kembar.

"Gissel kau bisa mulai berkerja besok, sekarang kau pulanglah dulu. Datanglah besok jam 6 pagi. Aku sudah mengirimkan file ke email mu. Bacalah dengan jelas kegiatan Si Kembar. Kalau ada yang kurang jelas, tanyakan langsung kepadaku ya," ujar Lily panjang lebar.

"Baik, Nyonya. Saya permisi dulu." Gissel menundukkan kepala.

Si Kembar menatap kepergian Nanny nya dengan ekspresi datar.

Lily berdehem."Hmmm."

"Nak, Kalian kenapa?"

"Tidak ada apa-apa Mom," ucap Kendrick.

"Apakah kalian keberatan dengan pengasuh baru kalian?"

Si Kembar Triplet terdiam. Mereka saling pandang satu sama lain, sebenarnya mereka memang tidak suka dengan Nanny baru itu. Entahlah mereka merasa wanita itu mencurigakan saja. Gelagat wanita itu sangat aneh, cara berpakaiannya pun di buat-buat. Mungkin hanya perasaan mereka saja.

"Nak, katakanlah pada Mommy. Jangan berbohong, Mom bisa membaca isi pikiran kalian," ujar Lily sambil mengedipkan mata.

"Memangnya Mommy cenayang." Nickolas menimpali sambil menyilangkan tangan di dada.

Lily terkekeh pelan.

"Tidak sayang, Mommy bukan cenayang. Jadi katakanlah nak. Jangan di pendam."

Lily menatap ketiganya, dia bukan tipikal ibu yang memaksakan kehendak pada anaknya. Dia ingin menjadi teman curhat dan sekaligus sahabat bagi ketiga anaknya.

"Mom, kalau boleh jujur. Kami tidak suka dengan Nanny Gissel." Samuel menatap dalam.

"Kenapa sayang?" Lily mendekat dan mengelus kepala Samuel.

"Entahlah, Mom. Mungkin perasaan kami saja. Tapi kami akan memata-matai Nanny itu," ucap Kendrick dingin.

Lily tertawa mendengar jawaban anaknya.

"Nak, itu terserah kalian. Tapi jangan sampai kecurigaan kalian menjadi boomerang. Mungkin itu hanya perasaan kalian saja. Kita jangan menilai seseorang dari tampilan luarnya saja ya," jelas Lily.

"Baiklah, Mom. Maafkan kami ya," tutur si Kembar serempak.

Ketiganya memeluk Lily menyalurkan segala kekhawatiran di dalam hati. Dia paham dengan keadaan ketiga anaknya, mereka sedang beradaptasi dengan orang baru. Lily melirik pada jam dinding yang menggantung di tembok apartment.

"Nak, sudah siang. Apakah kalian tidak lapar?"

"Hehehe, Mommy tahu saja kalau kami sudah mulai lapar." Celetuk Nickolas sambil memegang perut.

Lantas Lily mengajak mereka untuk makan di luar sambil membeli beberapa keperluan makan mereka untuk di simpan di dalam kulkas.

Setelah bersiap-siap mereka langsung menuju ke mobil.

Mobil mini itu melesat pelan ke Restaurant.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Huhuuhuuuu, Mommy. Lunna pengen Mommyy. Lexiii huhuuu." Rengek Lunna.

Sudah kurang lebih empat jam Lunna merengek. Panggilan yang di lakukan oleh Lexi mungkin sudah berpuluh kali. Akan tetapi tidak tersambung satu pun, sepertinya nomor yang di tuju sedang tidak aktif.

Kalau sudah begini, Lexi pasti harus meminta bantuan Leon. Hanya atasannya lah yang bisa menenangkan Lunna.

Lexi terlihat kebingungan, di satu sisi dia ingin menelpon Leon. Tapi sepertinya hari ini jadwal Leon sangat padat. Jika Leon sudah berkerja, dia tak ingin di ganggu.

"Ahh, Tuhan. Tolonglah aku!" Teriak Lexi di dalam hati.

Tiba-tiba sekelabat ide muncul di dalam pikirannya.

"Nona, jangan menangis. Bagaimana kalau kita keluar mencari Mommy?" Lexi bertanya dengan pelan.

"Mencaliiiii Mommy?" Lunna menghentikan tangisan.

"Iya, Nona."

"Horeee, ayo!"

Lunna melompat-lompat kecil, dia sangat senang karena akan bertemu Lily. Lexi pun segera memberitahu Leon jika mereka pergi keluar sebentar melalui pesan singkat.

Salah satu tugas Lexi adalah mengirimkan kegiatan yang dilakukan oleh Lunna kepada atasannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ruang Rapat Perusahaan Lunna. Corp

Tampak di sebrang sana, handphone Leon berbunyi. Dia mengambil benda mini tersebut dan membaca dengan seksama. Leon menghela napas, entah apa yang sedang di pikirkannya, kembali dia menaruh handphone ke tempat semula. Kemudian dia kembali mendengarkan presentasi yang dipaparkan oleh karyawannya.

10 menit kemudian.

Rapat yang dilakukan telah selesai. Leon menutup rapat seperti biasa. Satu persatu karyawan tampak keluar dari ruangan itu. Leon pun segera mendekati sekretaris pribadinya.

"Bacakan jadwal ku selanjutnya!" Titahnya tak ingin di bantah.

"Tuan akan mengadakan meeting bersama perusahaan PARAMA Group di Restaurant Mint."

Leon mengangguk kepala sedikit, dia mengayunkan kakinya keluar ruangan.

"Mom, kita makan di pinggir jalan saja yuk. Aku pengen makan pecel lele!" Celetuk Nickolas.

"Iya, Mom. Sam juga sudah pengen makanan itu," ucap Samuel sambil membayangkan betapa lezatnya sambel pecel lele yang ditontonnya di youtube.

Lily terkekeh melihat gelagat kedua anak kembarnya.

"Baiklah. Bagaimana dengan mu Ken. Kau mau pecel lele." Lily melirik sejenak ke belakang kursi mobil.

"Iya, terserah Mommy saja."

"Baiklah, kita cari dulu ya. Semoga saja sudah buka."

Lily mengemudi dengan pelan sambil melirik ke samping kanan dan kiri. Menelisik keberadaan warung pecel lele, tapi sepertinya tempat makanan yang mau mereka kunjungi, juga tak tampak.

"Nak, sepertinya warung pecel lele. Belum buka."

"Yah," ucap Nickolas dan Samuel sambil memanyunkan bibir.

"Bagaimana, kalau di Restaurant Mommy saja. Mau?"

"Boleh, mommy kami sudah sangat lapar," ujar Kendrick.

Sesampainya di Restaurant Mint.

Lily segera turun dari mobil dan menuntun ketiga anaknya untuk masuk ke dalam restaurant. Mereka mencari tempat duduk yang nyaman. Namun, tiba-tiba terdengar suara panggilan yang tak asing dari belakangnya.

"Lily, kau kah itu?" panggil seseorang dari belakang.

Lily pun reflek memutar tubuh.

"Kau." Sorot mata Lily tampak dingin.

.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Byuh, mantan datang lageh

2022-05-30

1

Ranran Miura

Ranran Miura

Dari namanya saja sudah aneh🤔

2022-05-20

1

tria sulistia

tria sulistia

pasti yang manggil Lily, mantan suaminya..

2022-05-16

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01. Sangkar Masa Lalu
2 Chapter 02. Mulut Tanpa Filter (Revisi)
3 Chapter 03. Hempaskan Masa Lalu (Revisi)
4 Chapter 04. Mencari Tulang Iga (Revisi)
5 Chapter 05. Kegelisahan (Revisi)
6 Chapter 06. Anak Hilang (Revisi)
7 Chapter 07. Tulang Iga (Revisi)
8 Chapter 08. Pertemuan (Revisi)
9 Chapter 09. Ayah Lalunna (Revisi)
10 Chapter 10. Leon Andersean (Revisi)
11 Chapter 11. Pindah (Revisi)
12 Chapter 12. Tetangga Aneh (Revisi)
13 Chapter 13. Mencurigakan
14 Chapter 14. Bertemu Masa Lalu (1)
15 Chapter 15. Mommy untuk Lunna
16 Chapter 16. Salah Sangka
17 Chapter 17. Lunna Penasaran
18 Chapter 18. Hotel Grand Canyon
19 Chapter 19. Rival
20 Chapter 20. Awalan
21 Chapter 21. Lambe Ooh Aah On Fire
22 Chapter 22. Bertemu lagi
23 Chapter 23. Cupid Love
24 Chapter 24. Bunga lagi!
25 Chapter 25. Bertemu Masa Lalu (2)
26 Chapter 26. November Rain
27 Chapter 27. Degup Jantung
28 Chapter 28. Mati Lampu
29 Chapter 29. Sekrup Lepas
30 Chapter 30. Dalang
31 Chapter 31. Pelakor
32 Chapter 32. Petunjuk
33 Chapter 33. Musuh
34 Chapter 34. Permainan di Mulai
35 Chapter 35. Pesta
36 Chapter 36. Ulah Kalian!
37 Chapter 37. Kilas Balik
38 Chapter 38. Bermain Kasar
39 Chapter 39. Taring Keluar
40 Chapter 40. di Balik Layar (1)
41 Chapter 41. Daddy!
42 Chapter 42. Darah Lebih Kental Daripada Air (tidak semua)
43 Chapter 43. Psyco
44 Chapter 44. Nyanyian Suara Hati
45 Chapter 45. Calon Anak
46 Chapter 46. di Balik Layar (2)
47 Chapter 47. di Balik Layar (3)
48 Chapter 48. Penemuan Mayat
49 Chapter 49. Today's News
50 Chapter 50. Nada-Nada Cinta
51 Chapter 51. Bye Bye [Two-M]
52 Chapter 52. Hakim Cinta
53 Chapter 53. Akting
54 Chapter 54. Where Have You Been (L)
55 Chapter 55. Surprised
56 Chapter 56. Identity of Two Women
57 Chapter 57. Keresahan Leon
58 Chapter 58. Wedding Day
59 Chapter 59. Simfoni Hitam
60 Chapter 60. Sesak!
61 Chapter 61. Tiga Pukulan Telak
62 Chapter 62. Ladang Ranjau
63 Chapter 63. Mom, I'm Coming!
64 Chapter 64. Other Side
65 Chapter 65. Di mana Mereka?
66 Chapter 66. Los Angeles
67 Chapter 67. Adventure
68 Chapter 68. Visual
69 Chapter 69. Parade
70 Chapter 70. Dua Bocah Tengil
71 Chapter 71. Gangsta Paradise
72 Chapter 72. My Woman
73 Chapter 73. Pasutri Gaje dan Tiga Kurcaci
74 Chapter 74. Benang Merah
75 Chapter 75. Montero
76 Chapter 76. Ratu Singa
77 Chapter 77. Infrared
78 Chapter 78. Explosive
79 Chapter 79. Gara-Gara Jengkol
80 Chapter 80. Duda Mesum
81 Chapter 81. Pablo Ketar Ketir
82 Chapter 82. King and Queen
83 Chapter 83. Bad Blood
84 Chapter 84. Saint Clara
85 Chapter 85. Duel - Lily vs Arnold
86 Chapter 86. Jebakan
87 Chapter 87. City on Lockdown
88 Chapter 88. Partner in Crime
89 Chapter 89. Mine
90 Chapter 90. Suicide Squad
91 Chapter 91. Gedung Faust
92 Chapter 92. Pablo Picik
93 Chapter 93. Action
94 Chapter 94. Mama Mertua Beraksi
95 Chapter 95. Montero vs Swedish
96 Chapter 96. Arena Pertempuran
97 Chapter 97. Showtime
98 Chapter 98. Di mana? Ke mana?
99 Chapter 99. Salah Sasaran
100 Chapter 100. Wonder Woman
101 Chapter 101. Dewa Zeus - Dewa Hades
102 Chapter 102. DogFight (Duel Udara)
103 Chapter 103. Pablo Kalah
104 Chapter 104. Terdampar di Pulau Antah Berantah
105 Chapter 105. Survival
106 Chapter 106. Malam Bertabur Bintang
107 Chapter 107. Maximus vs Marimar
108 Chapter 108. Penduduk Setempat
109 Chapter 109. Aksi Penyelamatan
110 Chapter 110. I Was Made For Loving You
111 Chapter 111. Kalah Start
112 Chapter 112. Aloha - Surga Dunia
113 Chapter 113. Leon is a Lion
114 Chapter 114. Pillow Talk
115 Chapter 115. Harleys in Hawai
116 Chapter 116. Pelangi untuk ku
117 Chapter 117. Marco Hilang
118 Chapter 118. Akhir Kisah - Gelora Cinta
119 Chapter 119. Author menyapa + Pemenang Giveway!!
120 Bonus Chapter - Welcome to The World
121 Novel Baru - Romeo dan Wanita Malam
122 NOVEL BARU! DI JAMIN SERU
123 Pengumuman Novel Baru
124 Pengumuman penting!
125 Cinta Satu Malam Mama Muda
126 Anak Kembar Tuan Dingin
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Chapter 01. Sangkar Masa Lalu
2
Chapter 02. Mulut Tanpa Filter (Revisi)
3
Chapter 03. Hempaskan Masa Lalu (Revisi)
4
Chapter 04. Mencari Tulang Iga (Revisi)
5
Chapter 05. Kegelisahan (Revisi)
6
Chapter 06. Anak Hilang (Revisi)
7
Chapter 07. Tulang Iga (Revisi)
8
Chapter 08. Pertemuan (Revisi)
9
Chapter 09. Ayah Lalunna (Revisi)
10
Chapter 10. Leon Andersean (Revisi)
11
Chapter 11. Pindah (Revisi)
12
Chapter 12. Tetangga Aneh (Revisi)
13
Chapter 13. Mencurigakan
14
Chapter 14. Bertemu Masa Lalu (1)
15
Chapter 15. Mommy untuk Lunna
16
Chapter 16. Salah Sangka
17
Chapter 17. Lunna Penasaran
18
Chapter 18. Hotel Grand Canyon
19
Chapter 19. Rival
20
Chapter 20. Awalan
21
Chapter 21. Lambe Ooh Aah On Fire
22
Chapter 22. Bertemu lagi
23
Chapter 23. Cupid Love
24
Chapter 24. Bunga lagi!
25
Chapter 25. Bertemu Masa Lalu (2)
26
Chapter 26. November Rain
27
Chapter 27. Degup Jantung
28
Chapter 28. Mati Lampu
29
Chapter 29. Sekrup Lepas
30
Chapter 30. Dalang
31
Chapter 31. Pelakor
32
Chapter 32. Petunjuk
33
Chapter 33. Musuh
34
Chapter 34. Permainan di Mulai
35
Chapter 35. Pesta
36
Chapter 36. Ulah Kalian!
37
Chapter 37. Kilas Balik
38
Chapter 38. Bermain Kasar
39
Chapter 39. Taring Keluar
40
Chapter 40. di Balik Layar (1)
41
Chapter 41. Daddy!
42
Chapter 42. Darah Lebih Kental Daripada Air (tidak semua)
43
Chapter 43. Psyco
44
Chapter 44. Nyanyian Suara Hati
45
Chapter 45. Calon Anak
46
Chapter 46. di Balik Layar (2)
47
Chapter 47. di Balik Layar (3)
48
Chapter 48. Penemuan Mayat
49
Chapter 49. Today's News
50
Chapter 50. Nada-Nada Cinta
51
Chapter 51. Bye Bye [Two-M]
52
Chapter 52. Hakim Cinta
53
Chapter 53. Akting
54
Chapter 54. Where Have You Been (L)
55
Chapter 55. Surprised
56
Chapter 56. Identity of Two Women
57
Chapter 57. Keresahan Leon
58
Chapter 58. Wedding Day
59
Chapter 59. Simfoni Hitam
60
Chapter 60. Sesak!
61
Chapter 61. Tiga Pukulan Telak
62
Chapter 62. Ladang Ranjau
63
Chapter 63. Mom, I'm Coming!
64
Chapter 64. Other Side
65
Chapter 65. Di mana Mereka?
66
Chapter 66. Los Angeles
67
Chapter 67. Adventure
68
Chapter 68. Visual
69
Chapter 69. Parade
70
Chapter 70. Dua Bocah Tengil
71
Chapter 71. Gangsta Paradise
72
Chapter 72. My Woman
73
Chapter 73. Pasutri Gaje dan Tiga Kurcaci
74
Chapter 74. Benang Merah
75
Chapter 75. Montero
76
Chapter 76. Ratu Singa
77
Chapter 77. Infrared
78
Chapter 78. Explosive
79
Chapter 79. Gara-Gara Jengkol
80
Chapter 80. Duda Mesum
81
Chapter 81. Pablo Ketar Ketir
82
Chapter 82. King and Queen
83
Chapter 83. Bad Blood
84
Chapter 84. Saint Clara
85
Chapter 85. Duel - Lily vs Arnold
86
Chapter 86. Jebakan
87
Chapter 87. City on Lockdown
88
Chapter 88. Partner in Crime
89
Chapter 89. Mine
90
Chapter 90. Suicide Squad
91
Chapter 91. Gedung Faust
92
Chapter 92. Pablo Picik
93
Chapter 93. Action
94
Chapter 94. Mama Mertua Beraksi
95
Chapter 95. Montero vs Swedish
96
Chapter 96. Arena Pertempuran
97
Chapter 97. Showtime
98
Chapter 98. Di mana? Ke mana?
99
Chapter 99. Salah Sasaran
100
Chapter 100. Wonder Woman
101
Chapter 101. Dewa Zeus - Dewa Hades
102
Chapter 102. DogFight (Duel Udara)
103
Chapter 103. Pablo Kalah
104
Chapter 104. Terdampar di Pulau Antah Berantah
105
Chapter 105. Survival
106
Chapter 106. Malam Bertabur Bintang
107
Chapter 107. Maximus vs Marimar
108
Chapter 108. Penduduk Setempat
109
Chapter 109. Aksi Penyelamatan
110
Chapter 110. I Was Made For Loving You
111
Chapter 111. Kalah Start
112
Chapter 112. Aloha - Surga Dunia
113
Chapter 113. Leon is a Lion
114
Chapter 114. Pillow Talk
115
Chapter 115. Harleys in Hawai
116
Chapter 116. Pelangi untuk ku
117
Chapter 117. Marco Hilang
118
Chapter 118. Akhir Kisah - Gelora Cinta
119
Chapter 119. Author menyapa + Pemenang Giveway!!
120
Bonus Chapter - Welcome to The World
121
Novel Baru - Romeo dan Wanita Malam
122
NOVEL BARU! DI JAMIN SERU
123
Pengumuman Novel Baru
124
Pengumuman penting!
125
Cinta Satu Malam Mama Muda
126
Anak Kembar Tuan Dingin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!