Chapter 03. Hempaskan Masa Lalu (Revisi)

Masih tahap revisi guys.

Berikan dukungan like, komentar, dan votenya ya.

Salam dari kak Nana.

Selamat membaca.

***

Mendengar perkataan putri bungsunya itu. Anastasya menjewer dengan cepat telinga kanannya.

"Awh! Sakit Mom!" sungut Belle sambil memanyunkan bibir.

Anastasya tak langsung melepaskan cubitannya. Dia menatap tajam Belle. Dia tak habis pikir, mengapa putri bungsunya tak bisa menyaring perkataan yang keluar dari mulutnya itu. Dia tak mau saja, ucapan yang dilontarkannya melukai perasaan Lily.

"Sudahlah Mom, Belle tidak salah," Lily menengahi aksi ibunya itu. Dia menahan senyumnya, saat melihat kekesalan Belle.

Seketika, Anastasya melepaskan cubitan kecil itu.

"Mom, sakit tahu!" Rengek Belle sambil mengusap pelan telinganya.

Anastasya tak menyahut perkataan Belle, dia menghembuskan napas dengan kasar.

"Minta maaf pada kakakmu!" perintah Anastasya.

"Kak, maaf," ucap Belle dengan menunjukkan wajah puppy eyesnya.

"Tidak apa-apa Belle, kakak sudah melupakan Arnold. Tak usah kau risaukan," tutur Lily.

"Benarkah? Baguslah aku senang sekali. Kakak memang harus menghempaskan masa lalu." Belle tersenyum simpul sambil melipat kedua tangannya.

"Baguslah nak, Mom senang mendengarnya." Anastasya menimpali.

Terdengar suara derap langkah kaki, yang mendekat ke arah mereka berada. Ketiga wanita tersebut menolehkan kepala ke sumber suara.

Lily beranjak dari bangkunya, senyuman terpampang diwajah cantiknya. Saat melihat ayahnya telah tiba.

"Daddy!" panggil Lily, dia segera menghampiri Jonathan dan langsung membenamkan wajahnya di tubuh ayahnya itu.

Jonathan menerima pelukan dari putri bungsunya itu. Dia memejamkan matanya sejenak. Tanpa terasa air matanya menetes di pipi, secepat kilat dia mengusap jejak tetesan air itu. Dia rindu, amat rindu, putri kecilnya yang dulu pergi, telah kembali kedalam pangkuannya.

Jonathan membenci dirinya sendiri, karena tak mampu menjaga putri sulungnya itu. Dia sangat membenci sosok yang pernah mengukir luka dihati Lily. Jonathan mengelus pelan punggungnya. Dia berharap kebahagiaan akan menghampiri anaknya. Sementara itu, Anastasya dan Belle yang melihat interaksi keduanya hanya menatap sendu.

"Nak, kau baik-baik saja kan? Bagaimana dengan bisnismu?" tanya Jonathan beruntun, sembari melepaskan pelukkan.

"Aku baik-baik saja, tentu saja lancar, Dad." Lily menatap lekat.

"Hei, apakah kalian tak ingin bergabung kesini!" teriak Belle. Dia bangkit berdiri, memecahkan obrolan ayah dan putri itu. .

"Belle!" pekik Anastasya, dia menatap tajam. "Kau ini perempuan, harus bersikap lembut," ucapnya sembari menggelengkan kepala.

Belle mengedikkan bahu dan kembali duduk ke tempat semula.

Jonathan dan Lily yang mendengarkan perdebatan kecil diantara Anastasya dan Belle, hanya bisa menghembuskan napas dengan kasar. Keduanya pun memutuskan untuk bergabung dengan mereka.

Di sore itu, suara canda dan tawa menggema di area taman kediaman Marques. Suasana seperti ini lah yang mereka rindukan. Semenjak 3 tahun yang lalu suasana itu hilang, namun sekarang telah kembali.

Jonathan merasa menjadi laki-laki yang paling beruntung memiliki putri dan cucu yang begitu sempurna baginya. Hingga pukul lima sore, mereka pun menyudahi aktivitas bersantainya.

Jam menunjukkan pukul delapan malam tampaknya di kediaman Marques beberapa ruangan lampu di lantai 1 masih menyala. Sedari tadi, keluarga Marques sudah selesai menjalankan ritual mandi dan makan malamnya.

Lily pun sudah menidurkan si Kembar. Setelah selesai dengan aktivitas rutinnya, dia segera turun ke bawah, ke ruangan keluarga, dimana ayah dan ibu beserta adiknya berada. Lily ikut duduk disebelah keluarganya, sembari menikmati secangkir teh hijau dan cemilan yang sudah disiapkan sebelumnya.

“Apakah si Kembar sudah tidur kak?" tanya Belle sambil mengusap pelan rambut Darla, yang sudah tertidur pulas diatas pahanya.

Lily membalas perkataan Belle, dengan menganggukkan kepala.

“Nak, ada yang ingin ayah bicarakan sebentar," ucap Jonathan menginterupsi.

“Iya, ada apa Dad?” tanya Lily cepat.

"Kau akan tinggal disini kan nak?"

Lily menghembuskan napas dengan kasar.

"Dad, maaf aku akan tinggal diapartment saja. Aku ingin mandiri bersama si Kembar," ucap Lily berhati-hati.

Jonathan menatap dalam kedua matanya, dia tak bisa memaksakan kehendaknya.

"Baiklah, tapi apakah Daddy boleh meminta pertolongan padamu nak?"

"Apa itu Dad?" Lily bertanya balik.

"Begini nak, bisakah Daddy memintamu untuk menyelidiki kebocoran data di cabang perusahaan." Jonathan melihat ekspresi Lily.

"Memangnya kenapa Dad?" Lily mengerutkan dahi.

"Beberapa bulan ini, perusahaan dalam keadaan kacau. Daddy sudah meminta Tuan Fabio dan Maximus untuk menemukan pelaku, namun sepertinya ada orang dalam yang sangat licik. Kau tahu sendiri kan Tuan Fabio sudah semakin tua. Hanya kau yang bisa dipercayai, karena Dad tahu dengan kemampuanmu nak," jelas Leon panjang lebar.

Lily tak langsung membalas perkataan ayahnya. Dia terkejut saat mendengar penuturan ayahnya itu.

Jonathan Marques adalah salah satu pengusaha terkaya di tanah air saat ini. Dia memiliki perusahaan yang menjalar diberbagai Kota.

Perusahaan Co. Marq adalah milik Jonathan Marques, yang berbasis dibidang IT dan teknologi. Bisnis ini sudah didirikannya kurang lebih selama dua puluh delapan tahun. Perusahaan ini selalu diperebutkan orang untuk mengais rezeki.

"Nak." Tegur Jonathan membuyarkan lamuna Lily.

"Hmm," Lily tampak berpikir. Mungkin ini, saatnya dia untuk membantu ayahnya. Meskipun dia sebenarnya ingin fokus mengembangkan cafe dan restaurant Mint yang sedang berkembang pesat di Jakarta. Sebuah bisnis miliknya sendiri tanpa campur tangan Jonathan, yang saat ini berada dibawah pantauan orang kepercayaannya. Bisnis ini dirintisnya sejak ia masih remaja.

"Baiklah, Dad. Tapi hanya tiga bulan saja." Lily bernegosiasi.

Ketika mendengarkan perkataan Lily. Jonathan tersenyum senang. Dia membalas dengan menganggukkan kepala. Semula dia merasa bingung, ingin meminta bantuan kepada siapa. Karena dia tidak mudah dalam mempercayai orang, belum lagi tangan kanannya yang sudah tua renta itu. Dia tak mau memaksakan kehendaknya kepada sahabat sekaligus tangan kanannya itu.

"Daddy akan mencarikanmu apartment yang nyaman ya nak," ucap Jonathan tiba-tiba.

"Benarkah? Apakah tidak merepotkan Daddy?" tanya Lily.

"Tidak sama sekali nak dan Daddy akan selalu mengawasi pergerakan kalian." Jonathan menatap lekat.

"Apakah harus Dad?"

“Nak, Daddy tak mau kau dan si Kembar kembali terluka karna masa lalumu. Aku yang salah telah menitipkanmu pada...."

Anastasya menyikut lengan suaminya. Walaupun, Lily mengatakan sudah melupakan mantan suaminya itu. Dia tak mau mendengar nama yang telah mengoreskan luka di hati anaknya, terucap kembali dirumah ini.

Jonathan yang paham akan kode dari istrinya, tak melanjutkan perkataannya.

“Ahh.. sudahlah itu sudah menjadi masa lalu. Jika kau ingin bahagia, jangan biarkan masa lalu mengusikmu, nak. Kau boleh melihat ke belakang, namun jangan membawanya kembali." Nasihat Jonathan kepada putri sulung.

Lily menganggukkan kepala sedikit.

“Nak, kau sudah dapat informasi mengenai pengasuh untuk si Kembar?" tanya Anastasya berusaha mencairkan suasana. Pasalnya tadi sore, Lily bercerita ingin mencari pengasuh untuk anaknya, agar dia dapat fokus berkerja di cafe dan restaurant miliknya. Namun sepertinya, kesibukan Lily sekarang adalah menyelidiki, siapakah pelaku yang berani menjual data perusahaan.

“Aku belum mendapatkannya Mom, besok aku akan mencari pengasuhnya." Saat menjelang malam, Lily tadi berinisiatif menghubungi beberapa Yayasan Asuh Anak. Untuk menanyakan pengasuh untuk si Kembar.

“Begini saja kak, aku akan membantu kakak untuk mencari pengasuh. Kakak tak perlu khawatir. Aku akan mengurusnya," ucap Belle menimpali.

"Baiklah, Belle. Terimakasih." Lily mengulum senyum dengan kepedulian adiknya, walaupun terkadang Belle membuatnya naik darah.

Tanpa terasa, percakapan diantara keluarga Marques, mengalir begitu saja. Dengan terpaksa mereka menyudahi aktivitasnya.

Pukul sepuluh malam satu-persatu, keluarga Marques memasuki kamar mereka masing-masing, untuk beristirahat melepaskan kepenatan dengan kegiatan hari ini.

Sementara, Lily memasuki kamar si Kembar. Kamar yang telah dipersiapkan oleh Jonathan, seminggu sebelum kepulangan Lily dan cucunya. Kamar yang didominasi dengan warna turquoise green itu, membuat mata memandangnya takjub. Tidak gelap dan tidak pula terang.

Pikiran Lily menerawang dengan kejadian beberapa tahun silam. “Sayang, aku berjanji akan selalu berada bersamamu." Kalimat janji yang diucapkan oleh seorang pendusta.

Lily akan menghadapi apa saja yang akan terjadi kedepannya, dia tidak akan berlari lagi. Dan tidak akan meneteskan air mata untuk seseorang yang tak pantas untuk ditangisi. Lily segera merebahkan tubuh ramping disamping si Kembar, dia mulai memasuki ruang mimpi bersama buah hatinya.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Bella Gareta

Bella Gareta

💗

2022-07-13

1

Rinie Rahayu

Rinie Rahayu

jadi kan lah masa lalu sebagai pelajaran,

2022-06-13

1

Putri Biru

Putri Biru

Kak tiypo mungkin bukan 'tampa' tapi 'tampak'

2022-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01. Sangkar Masa Lalu
2 Chapter 02. Mulut Tanpa Filter (Revisi)
3 Chapter 03. Hempaskan Masa Lalu (Revisi)
4 Chapter 04. Mencari Tulang Iga (Revisi)
5 Chapter 05. Kegelisahan (Revisi)
6 Chapter 06. Anak Hilang (Revisi)
7 Chapter 07. Tulang Iga (Revisi)
8 Chapter 08. Pertemuan (Revisi)
9 Chapter 09. Ayah Lalunna (Revisi)
10 Chapter 10. Leon Andersean (Revisi)
11 Chapter 11. Pindah (Revisi)
12 Chapter 12. Tetangga Aneh (Revisi)
13 Chapter 13. Mencurigakan
14 Chapter 14. Bertemu Masa Lalu (1)
15 Chapter 15. Mommy untuk Lunna
16 Chapter 16. Salah Sangka
17 Chapter 17. Lunna Penasaran
18 Chapter 18. Hotel Grand Canyon
19 Chapter 19. Rival
20 Chapter 20. Awalan
21 Chapter 21. Lambe Ooh Aah On Fire
22 Chapter 22. Bertemu lagi
23 Chapter 23. Cupid Love
24 Chapter 24. Bunga lagi!
25 Chapter 25. Bertemu Masa Lalu (2)
26 Chapter 26. November Rain
27 Chapter 27. Degup Jantung
28 Chapter 28. Mati Lampu
29 Chapter 29. Sekrup Lepas
30 Chapter 30. Dalang
31 Chapter 31. Pelakor
32 Chapter 32. Petunjuk
33 Chapter 33. Musuh
34 Chapter 34. Permainan di Mulai
35 Chapter 35. Pesta
36 Chapter 36. Ulah Kalian!
37 Chapter 37. Kilas Balik
38 Chapter 38. Bermain Kasar
39 Chapter 39. Taring Keluar
40 Chapter 40. di Balik Layar (1)
41 Chapter 41. Daddy!
42 Chapter 42. Darah Lebih Kental Daripada Air (tidak semua)
43 Chapter 43. Psyco
44 Chapter 44. Nyanyian Suara Hati
45 Chapter 45. Calon Anak
46 Chapter 46. di Balik Layar (2)
47 Chapter 47. di Balik Layar (3)
48 Chapter 48. Penemuan Mayat
49 Chapter 49. Today's News
50 Chapter 50. Nada-Nada Cinta
51 Chapter 51. Bye Bye [Two-M]
52 Chapter 52. Hakim Cinta
53 Chapter 53. Akting
54 Chapter 54. Where Have You Been (L)
55 Chapter 55. Surprised
56 Chapter 56. Identity of Two Women
57 Chapter 57. Keresahan Leon
58 Chapter 58. Wedding Day
59 Chapter 59. Simfoni Hitam
60 Chapter 60. Sesak!
61 Chapter 61. Tiga Pukulan Telak
62 Chapter 62. Ladang Ranjau
63 Chapter 63. Mom, I'm Coming!
64 Chapter 64. Other Side
65 Chapter 65. Di mana Mereka?
66 Chapter 66. Los Angeles
67 Chapter 67. Adventure
68 Chapter 68. Visual
69 Chapter 69. Parade
70 Chapter 70. Dua Bocah Tengil
71 Chapter 71. Gangsta Paradise
72 Chapter 72. My Woman
73 Chapter 73. Pasutri Gaje dan Tiga Kurcaci
74 Chapter 74. Benang Merah
75 Chapter 75. Montero
76 Chapter 76. Ratu Singa
77 Chapter 77. Infrared
78 Chapter 78. Explosive
79 Chapter 79. Gara-Gara Jengkol
80 Chapter 80. Duda Mesum
81 Chapter 81. Pablo Ketar Ketir
82 Chapter 82. King and Queen
83 Chapter 83. Bad Blood
84 Chapter 84. Saint Clara
85 Chapter 85. Duel - Lily vs Arnold
86 Chapter 86. Jebakan
87 Chapter 87. City on Lockdown
88 Chapter 88. Partner in Crime
89 Chapter 89. Mine
90 Chapter 90. Suicide Squad
91 Chapter 91. Gedung Faust
92 Chapter 92. Pablo Picik
93 Chapter 93. Action
94 Chapter 94. Mama Mertua Beraksi
95 Chapter 95. Montero vs Swedish
96 Chapter 96. Arena Pertempuran
97 Chapter 97. Showtime
98 Chapter 98. Di mana? Ke mana?
99 Chapter 99. Salah Sasaran
100 Chapter 100. Wonder Woman
101 Chapter 101. Dewa Zeus - Dewa Hades
102 Chapter 102. DogFight (Duel Udara)
103 Chapter 103. Pablo Kalah
104 Chapter 104. Terdampar di Pulau Antah Berantah
105 Chapter 105. Survival
106 Chapter 106. Malam Bertabur Bintang
107 Chapter 107. Maximus vs Marimar
108 Chapter 108. Penduduk Setempat
109 Chapter 109. Aksi Penyelamatan
110 Chapter 110. I Was Made For Loving You
111 Chapter 111. Kalah Start
112 Chapter 112. Aloha - Surga Dunia
113 Chapter 113. Leon is a Lion
114 Chapter 114. Pillow Talk
115 Chapter 115. Harleys in Hawai
116 Chapter 116. Pelangi untuk ku
117 Chapter 117. Marco Hilang
118 Chapter 118. Akhir Kisah - Gelora Cinta
119 Chapter 119. Author menyapa + Pemenang Giveway!!
120 Bonus Chapter - Welcome to The World
121 Novel Baru - Romeo dan Wanita Malam
122 NOVEL BARU! DI JAMIN SERU
123 Pengumuman Novel Baru
124 Pengumuman penting!
125 Cinta Satu Malam Mama Muda
126 Anak Kembar Tuan Dingin
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Chapter 01. Sangkar Masa Lalu
2
Chapter 02. Mulut Tanpa Filter (Revisi)
3
Chapter 03. Hempaskan Masa Lalu (Revisi)
4
Chapter 04. Mencari Tulang Iga (Revisi)
5
Chapter 05. Kegelisahan (Revisi)
6
Chapter 06. Anak Hilang (Revisi)
7
Chapter 07. Tulang Iga (Revisi)
8
Chapter 08. Pertemuan (Revisi)
9
Chapter 09. Ayah Lalunna (Revisi)
10
Chapter 10. Leon Andersean (Revisi)
11
Chapter 11. Pindah (Revisi)
12
Chapter 12. Tetangga Aneh (Revisi)
13
Chapter 13. Mencurigakan
14
Chapter 14. Bertemu Masa Lalu (1)
15
Chapter 15. Mommy untuk Lunna
16
Chapter 16. Salah Sangka
17
Chapter 17. Lunna Penasaran
18
Chapter 18. Hotel Grand Canyon
19
Chapter 19. Rival
20
Chapter 20. Awalan
21
Chapter 21. Lambe Ooh Aah On Fire
22
Chapter 22. Bertemu lagi
23
Chapter 23. Cupid Love
24
Chapter 24. Bunga lagi!
25
Chapter 25. Bertemu Masa Lalu (2)
26
Chapter 26. November Rain
27
Chapter 27. Degup Jantung
28
Chapter 28. Mati Lampu
29
Chapter 29. Sekrup Lepas
30
Chapter 30. Dalang
31
Chapter 31. Pelakor
32
Chapter 32. Petunjuk
33
Chapter 33. Musuh
34
Chapter 34. Permainan di Mulai
35
Chapter 35. Pesta
36
Chapter 36. Ulah Kalian!
37
Chapter 37. Kilas Balik
38
Chapter 38. Bermain Kasar
39
Chapter 39. Taring Keluar
40
Chapter 40. di Balik Layar (1)
41
Chapter 41. Daddy!
42
Chapter 42. Darah Lebih Kental Daripada Air (tidak semua)
43
Chapter 43. Psyco
44
Chapter 44. Nyanyian Suara Hati
45
Chapter 45. Calon Anak
46
Chapter 46. di Balik Layar (2)
47
Chapter 47. di Balik Layar (3)
48
Chapter 48. Penemuan Mayat
49
Chapter 49. Today's News
50
Chapter 50. Nada-Nada Cinta
51
Chapter 51. Bye Bye [Two-M]
52
Chapter 52. Hakim Cinta
53
Chapter 53. Akting
54
Chapter 54. Where Have You Been (L)
55
Chapter 55. Surprised
56
Chapter 56. Identity of Two Women
57
Chapter 57. Keresahan Leon
58
Chapter 58. Wedding Day
59
Chapter 59. Simfoni Hitam
60
Chapter 60. Sesak!
61
Chapter 61. Tiga Pukulan Telak
62
Chapter 62. Ladang Ranjau
63
Chapter 63. Mom, I'm Coming!
64
Chapter 64. Other Side
65
Chapter 65. Di mana Mereka?
66
Chapter 66. Los Angeles
67
Chapter 67. Adventure
68
Chapter 68. Visual
69
Chapter 69. Parade
70
Chapter 70. Dua Bocah Tengil
71
Chapter 71. Gangsta Paradise
72
Chapter 72. My Woman
73
Chapter 73. Pasutri Gaje dan Tiga Kurcaci
74
Chapter 74. Benang Merah
75
Chapter 75. Montero
76
Chapter 76. Ratu Singa
77
Chapter 77. Infrared
78
Chapter 78. Explosive
79
Chapter 79. Gara-Gara Jengkol
80
Chapter 80. Duda Mesum
81
Chapter 81. Pablo Ketar Ketir
82
Chapter 82. King and Queen
83
Chapter 83. Bad Blood
84
Chapter 84. Saint Clara
85
Chapter 85. Duel - Lily vs Arnold
86
Chapter 86. Jebakan
87
Chapter 87. City on Lockdown
88
Chapter 88. Partner in Crime
89
Chapter 89. Mine
90
Chapter 90. Suicide Squad
91
Chapter 91. Gedung Faust
92
Chapter 92. Pablo Picik
93
Chapter 93. Action
94
Chapter 94. Mama Mertua Beraksi
95
Chapter 95. Montero vs Swedish
96
Chapter 96. Arena Pertempuran
97
Chapter 97. Showtime
98
Chapter 98. Di mana? Ke mana?
99
Chapter 99. Salah Sasaran
100
Chapter 100. Wonder Woman
101
Chapter 101. Dewa Zeus - Dewa Hades
102
Chapter 102. DogFight (Duel Udara)
103
Chapter 103. Pablo Kalah
104
Chapter 104. Terdampar di Pulau Antah Berantah
105
Chapter 105. Survival
106
Chapter 106. Malam Bertabur Bintang
107
Chapter 107. Maximus vs Marimar
108
Chapter 108. Penduduk Setempat
109
Chapter 109. Aksi Penyelamatan
110
Chapter 110. I Was Made For Loving You
111
Chapter 111. Kalah Start
112
Chapter 112. Aloha - Surga Dunia
113
Chapter 113. Leon is a Lion
114
Chapter 114. Pillow Talk
115
Chapter 115. Harleys in Hawai
116
Chapter 116. Pelangi untuk ku
117
Chapter 117. Marco Hilang
118
Chapter 118. Akhir Kisah - Gelora Cinta
119
Chapter 119. Author menyapa + Pemenang Giveway!!
120
Bonus Chapter - Welcome to The World
121
Novel Baru - Romeo dan Wanita Malam
122
NOVEL BARU! DI JAMIN SERU
123
Pengumuman Novel Baru
124
Pengumuman penting!
125
Cinta Satu Malam Mama Muda
126
Anak Kembar Tuan Dingin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!