Pendekar Pedang Iblis 3

Pendekar Pedang Iblis 3

Ch. 01 - Pembawa Malapetaka

Perang baru saja dimulai, langit yang semula gelap menjadi temaram saat selubung kabut hitam menutupi langit. Mereka dikurung dalam sebuah bulatan hitam tipis yang begitu menakutkan.

Empat Unit Pengintai yang sempat mundur kembali bangkit saat melihat tanda-tanda itu.

"Tidak salah lagi, Pemimpin Empat Unit Pengintai!"

Bersamaan dengan itu semua, terlihat bayangan seekor naga hitam melintasi langit malam berkabut. Dia mengeluarkan suara jeritan, lalu turun menukik ke bawah sambil menyemburkan api biru. Tak ada yang bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi saat itu, terlebih lagi suara alunan seruling perlahan-lahan terdengar. Begitu pelan dan indah, tapi jika didengar di situasi seperti itu siapa pun akan bergidik ngeri.

Barisan Unit Satu kembali berdiri tegap saat merasakan kekuatan itu datang. Kekuatan yang melindungi markas Empat Unit Pengintai selama ini. Lan Zhuxian dan lainnya sudah mengetahui bahwa Xin Chen akan datang hari ini. Memastikan kemenangan berada di tangan mereka dengan segala persiapan besar yang telah dilakukannya bersama Jun Xiaorong.

"Akhirnya dia tiba."

Hujan tak berhenti turun saat selubung hitam menutupi langit. Malam benar-benar datang membawa angin dingin yang mencekik. Genangan air membasahi kaki para prajurit di kedua kubu yang sebentar lagi akan menjadi lautan darah tanpa ujung.

Jenderal-1 sudah mengantisipasi kekuatan pemimpin Empat Unit Pengintai sebelumnya. Tapi data yang didapatnya terlihat seperti sebuah kebohongan saat kekuatan yang begitu dahsyat menguasai satu tempat yang begitu luas seperti ini.

"Ini seperti kekuatan iblis ... Apakah dia benar-benar manusia?"

"Tidak, aku yakin kekuatan dewa telah berpihak padanya hingga menciptakan sesuatu yang gila seperti ini."

"Celaka ... Kekuatan ini, dia adalah marabahaya." Salah satunya kontan mundur saat mengetahui bahwa kekuatan roh mulai terasa pekat mengintai seluruh penjuru.

Suara di sekitar Wei Feng mulai ramai. Tak berapa lama mereka menengadah saat sebuah kegelapan muncul tepat di atas mereka.

Sosok yang berdiri paling atas itu mengucapkan sesuatu yang hanya terdengar samar-samar. Membuat Li Baixuan terdiam sesaat.

"Ini adalah tanahku, Kekaisaran Shang. Selamat datang di Neraka, Para Pendosa."

"Sial ... Dia pengguna roh?" Tanpa sadar salah satu jenderal bergumam, menghadirkan wajah-wajah cemas yang ketakutan akan kekuatan misterius yang sempat menjadi bencana terbesar di Kekaisaran Qing. "Sudah sampai sekuat itu tanpa diketahui siapa pun. Dia pasti musuh yang sangat berbahaya."

Semua orang mengantisipasi pergerakan satu-satunya sosok yang berada di atas mereka. Dan sesuatu yang paling ditakuti mereka muncul, hanya segelintir orang yang tahu akan tingkat tertinggi dari seberapa berbahayanya kekuatan roh. Yang pertama, jika si pengguna roh memiliki Kitab Pengendali Roh. Kedua, orang itu memiliki kekuatan yang besar. Dan terakhir, dia telah mencapai tingkat tertentu yang tak banyak diketahui orang-orang.

Sebuah Roh besar muncul dari balik kabut hitam. Suara-suara aneh muncul beriringan dengan hawa besar yang menghancurkan pikiran semua orang termasuk prajurit Empat Unit Pengintai.

Roh Dewa Perang tersenyum bengis. "Aku akan memastikan kalian sampai ke neraka dengan selamat."

*

Perang pecah di malam di mana hujan turun begitu derasnya, membawa aliran darah menuju genangan dalam yang disebabkan oleh ledakan. Dua kubu saling beradu diiringi teriakan-teriakan perang serta dentingan pedang yang seolah tidak ada habisnya.

Di tengah perang yang tengah berkecamuk, Li Baixuan yang memiliki julukan Satu Terkuat baru saja menyadari bahwa sosok yang sebelumnya berbicara di atas mereka telah menghilang. Dia tidak bisa merasakan hawa kehadiran yang sebelumnya terasa begitu kuat. Satu per satu musuh di depannya melompat menghunuskan senjata, puluhan kepala jatuh menggelinding dan bawah kaki Li Baixuan saat itu pula. Tak perlu melihat ke segala arah, dia dapat menebas serangan bahkan dari titik buta dengan sempurna.

Mata Li Baixuan yang merah menyala tajam, amarah memuncak hebat di dalam dadanya. Dia benar-benar ingin menghabisi si Pengguna Roh tadi. Selama ini baginya semua musuh terlihat sama saja, dia tidak pernah merasa akan bertarung sengit dengan siapa pun dan itu semua terbukti. Nyaris semua orang yang bertarung dengannya mati meregang nyawa.

Namun sosok itu, membuat insting bertahan hidupnya terancam.

"Ke mana kau, Pembawa Malapetaka?!"

Tidak ada sahutan, laki-laki itu berdecih. Kini hampir seluruh wajahnya dipenuhi noda darah-dari ratusan orang yang telah dipenggalnya dalam waktu yang tidak masuk akal.

Marah, Li Baixuan menyerang salah satu anggota Empat Unit Pengintai. Wajah yang sejak awal berdiri di pasukan terdepan peperangan, Lan Zhuxian.

Pemuda itu sama sekali tidak membaca gerakan di belakangnya, mata pedang berat dengan hiasan permata milik Li Baixuan menukik menyerang leher belakang Lan Zhuxian.

Gerakan yang begitu cepat itu sama sekali tidak disadari siapa pun, bahkan Shui yang berada di sampingnya sama sekali tidak tahu lelaki bernama Li Baixuan telah masuk ke pusaran mereka.

Arah tusukan pedang semakin mendekati leher Lan Zhuxian. Suara deritan pedang terdengar kencang setelahnya, lalu sebilah mata pedang patah dan terlempar hingga menancap ke tanah.

"Tuan Lan An-?" Lan Zhuxian terkejut dengan apa yang terjadi di belakangnya hingga dia melihat Lan An telah berada di sana, dengan pedang tanpa mata. Wajah laki-laki itu terlihat buruk. Terlebih dia tahu siapa yang berada di depannya saat ini.

'Jika bukan Pedang Iblis, aku tidak yakin ada yang bisa mengalahkan orang ini ...' batin Lan An berusaha mencermati wajah Li Baixuan di depannya. Laki-laki itu sama sekali tidak terkejut saat Lan An mematahkan serangannya. Melainkan tersenyum penuh ketertarikan.

"Pilar Pertama, heh? Kau bahkan tak pantas disandingkan dengan prajurit di Distrik-1."

Lan An tak ingin menggubris hinaan tersebut melainkan berbicara dengan Lan Zhuxian.

"Mundurlah, dia bukan tandinganmu."

"Tapi bagaimana Anda bisa di sini?"

Mata Lan An memicing melihat tanda-tanda pergerakan di depannya. Dia segera berteriak.

"Mundur!"

Lantas Lan Zhuxian menjauh. Pertarungan dimulai dengan sangat mengerikan. Li Baixuan langsung memojokkan Lan An tanpa sedikit pun kesusahan. Sementara Lan An bertahan dengan pedang tanpa mata, keseimbangannya jatuh di menit pertama. Beruntung Lan An segera menghindar sebelum pedang Li Baixuan memecahkan kepalanya.

Namun dia tidak cukup beruntung sebab Li Baixuan memang bukan tandingannya sama sekali. Jelas terlihat perbedaan kekuatan mereka sehingga satu tendangan biasa dari laki-laki itu cukup membuat tulang rusuk Lan An patah.

Lan An terpental menabrak batu besar, tertelungkup di atas genangan air. Li Baixuan melompat di atasnya dan langsung menginjak punggung laki-laki itu. Di tangannya dia baru saja memungut sebuah bendera Kekaisaran Shang.

Li Baixuan melempar kain itu ke bawah kakinya, lalu menginjak punggung dan bendera itu sambil tertawa remeh. Dilihat oleh prajurit-prajurit Kekaisaran Qing yang bersorak, menguasai situasi peperangan dan menjatuhkan mental lawan mereka dengan mudah.

"Sampah-sampah seperti kalian seharusnya mengalah sebelum mati memalukan seperti ini."

Dia meludah ke bawah. Seringainya semakin melebar. Dua tangan Li Baixuan mengangkat pedang berat tepat ke arah jantung Lan An.

"Kau tahu, kau akan cukup berguna di Kekaisaran Qing. Mayatmu akan kupotong-potong untuk kujadikan makanan para wanita dan anak-anak kelaparan di tempat kami."

Terpopuler

Comments

Tiana

Tiana

wah jadi penasaran yg season 1 nya

2023-08-19

1

Reader 💯

Reader 💯

Wah, baru awal udah menggelegarrrr 👍🏻

2023-01-28

1

Dina⏤͟͟͞R

Dina⏤͟͟͞R

😍😍😍lanjut ppi 3

2022-12-22

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 01 - Pembawa Malapetaka
2 Ch. 02 - Api yang Menggelegak
3 Ch. 03 - Terpukul Mundur
4 Ch. 04 - Mata Biru dalam Kegelapan
5 Ch. 05 - Kepala di Atas Genangan Darah
6 Ch. 06 - Sang Legenda yang Hilang
7 Ch. 07 - Tanduk Patah
8 Ch. 08 - Lebih Dari Iblis
9 Ch. 09 - Setan Peniup Suling
10 Ch. 10 - Empat Tahap
11 Ch. 11 - Empat Tahap II
12 Ch. 12 - 2 Hari untuk 2 Tahun
13 Ch. 13 - Sesuatu yang Tidak Asing
14 Ch. 14 - Siapa yang Membunuhnya?
15 Ch. 15 - Seseorang Berjubah Putih
16 Ch. 16 - Batu Terakhir
17 Ch. 17 - Siluet Hitam
18 Ch. 18 - Roh Zhang Ziyi
19 Ch. 19 - Ancaman Li Baixuan
20 Ch. 20 - Ketidakberdayaan
21 Ch. 21 - Setengah Hari
22 Ch. 22 - Titik Penghabisan
23 Ch. 23 - Lelaki Misterius
24 Ch. 24 - Bukan Tandinganku
25 Ch. 25 - Pedang Tanpa Harga
26 Ch. 26 - Dua Siluman Menembus Awan
27 Ch. 27 - Pahlawan yang Berguguran
28 Ch. 28 - Sepuluh Pedang
29 Ch. 29 - Wajah yang Ketakutan
30 Ch. 30 - Tak Pernah Gagal
31 Ch. 31 - Tahap Kedua - Garis Hitam
32 Ch. 32 - Tombak Merah
33 Ch. 33 - Kejadian yang Terulang
34 Ch. 34 - Kematian Hampa
35 Ch. 35 - Membalas Kebaikan Tuan
36 Ch. 35 - Melepas Topeng
37 Ch. 36 - Angin yang Membawa Firasat Buruk
38 Ch. 37 - Pertemuan yang Menyakitkan
39 Ch. 38 - Di Balik Wajahnya
40 Ch. 39 - Kekalutan Xin Zhan
41 Ch. 40 - Sang Pengendali Pikiran
42 Ch. 41 - Dua Arah Berbeda
43 Ch. 42 - Sebuah Keganjalan
44 Ch. 43 - Pelukan Terakhir
45 Ch. 44 - Pedang Rahasia
46 Ch. 45 - Tangan Terpotong
47 Ch. 46 - Seribu Tahun Mendatang?
48 Ch. 47 - Sedikit Kesadaran
49 Ch. 48 - Sebelum Kematianku
50 Ch. 49 - Apapun yang Terjadi
51 Ch. 50 - Senandung Putus Asa
52 Ch. 51 - Berpendar
53 Ch. 52 - Manusia yang Suram
54 Ch. 53 - Retakan
55 Ch. 54 - Jangan Pergi
56 Ch. 55 - Tuan
57 Ch. 56 - Bantuan Datang
58 Ch. 57 - Membawanya Kembali
59 Ch. 58 - Jatuh dan Hancur
60 Ch. 59 - Petaka
61 Ch. 60 - Hingga Akhir
62 Ch. 61 - Seperti Aku Menjaganya
63 Ch. 62 - Mata Kelabu
64 Ch. 63 - Pohon Roh
65 Ch. 64 - Yan She
66 Ch. 65 - Mencari Sang Ahli Obat
67 Ch. 66 - Sang Dewi Api
68 Ch. 67 - Markas Produksi Pil
69 Ch. 68 - Kehilangan Jati Diri
70 Ch. 69 - Xin Zhan yang Berubah
71 Ch. 70 - Keberadaan Qin Yujin
72 Ch. 71 - Pertemuan Tak Diduga
73 Ch. 72 - Badai Api Biru
74 Ch. 73 - Pasukan Pengendali Roh
75 Ch. 74 - Paman Lan
76 Ch. 75 - Sahabat
77 Ch. 76 - Diam
78 Pengumuman
79 Belum bisa up
80 Ch. 77 - Padamnya Bunga Api
81 Ch. 78 - Apa yang Kau Sesali?
82 Ch. 79 - Mata Biru yang Pucat
83 Ch. 80 - Gadis Bermata Safir
84 Ch. 81 - Lelaki Sepuh
85 Ch. 82 - Kematian Yan She
86 Ch. 83 - Selamatkan Aku
87 Ch. 84 - Di Bawah Ribuan Pisau Cahaya
88 Ch. 85 - Penjara dan Kutukan
89 Ch. 86 - Berita untuk Tuan
90 Ch. 87 - Penjara Cahaya
91 Ch. 88 - Lintasan Hitam di Langit
92 Ch. 89 - Genderang Perang Bertabuh
93 Ch. 90 - Amukan Dua Siluman Penguasa
94 Ch. 91 - Satu-satunya yang Tertinggal
95 Ch. 92 - Akhir Naga Kegelapan
96 Ch. 93 - Sang Pelindung
97 Ch. 94 - Cahaya yang Sekarat
98 Ch. 95 - Hawa-hawa Panas
99 Ch. 96 - Pegang Janjimu
100 Ch. 97 - Elit yang Membara
101 Ch. 98 - Kecamuk yang Tak Pernah Surut
102 Ch. 99 - Dinding Kehormatan
103 Ch. 100 - Kembalinya Pedang Iblis
104 Ch. 101 - Bakti dan Kesetiaan yang Hancur
105 Ch. 102 - Era Baru Telah Datang
106 Ch. 103 - Rubuhkan dan Bangun Kembali
107 Ch. 104 - Luka yang Kembali
108 Ch. 105 - Hancurnya Xin Xia
109 Ch. 106 - Sebuah Kebanggaan
110 Ch. 107 - Keluarga yang Utuh
111 Ch. 108 - Mimpi yang Indah
112 Ch. 109 - Si Pemantik Api
113 Ch. 110 - Kristal Merah
114 Ch. 111 - Jembatan Perbatasan Kota
115 Ch. 112 - Perjamuan Makan Malam
116 Ch 113 - Campur Tangan
117 Ch. 114 - Sebuah Penolakan
118 Ch. 115 - Teror Baru
119 Ch. 116 - Perginya Sang Bidadari
120 Ch. 117 - 900 Juta
121 Ch. 118 - Pergilah
122 Ch. 119 - Penghormatan yang Adil
123 Ch. 120 - Pengangkatan Pilar
124 Ch. 121 - Pengangkatan Pilar
125 Ch. 122 - Pengangkatan Pilar II
126 Ch. 123 - Pengangkatan Pilar III
127 Ch. 124 - Pengangkatan Pilar IV
128 Ch. 125 - Padamnya Lautan Api
129 Ch. 126 - Irama di Tepi Laut
130 Ch. 127 - Kota yang Menghilang
131 Ch. 128 - Ancaman Dua Kekaisaran
132 Ch. 129 - Rencana Lang
133 Ch. 130 - Pilar Bayangan
134 Ch. 131 - Tali Jubah
135 Ch. 132 - Peristirahatan Terbaik
136 Ch. 133 - Labirin Kematian
137 Ch. 134 - Lorong Labirin
138 Ch. 135 - Lorong Labirin II
139 Ch. 136 - Tumbal dan Neraka
140 Ch. 136 - Di Jalur Depan
141 Ch. 137 - Sebuah Tempat Jauh
142 Lang, Kekaisaran Wei, dan Author
143 Ch. 138 - Maafkan Aku
144 Ch. 139 - Cara yang Gila
145 Ch. 140 - Perkemahan Tenggara
146 Ch. 141 - Memperebutkan Sumber Air
147 Ch. 142 - Harapan yang Terkubur
148 Ch. 143 - Terinfeksi Tipe A
149 Ch. 144 - Kerjasama atau Berkhianat
150 Ch. 145 - Sebuah Kebohongan
151 Ch. 146 - Sebuah Misi
152 Ch. 147 - Setengah Jam di Ambang Maut
153 Ch. 148 - Terjebak Selama-lamanya
154 Ch. 149 - Uluran Tangan
155 Ch. 150 - Pengejaran Dimulai
156 Ch. 151 - Menuju Sentral
157 Ch. 152 - Tuan Rumah Dai Cho
158 Ch. 153 - Sampai Jumpa
159 Ch. 154 - Penawaran Terbaik
160 Ch. 155 - Badai di Sungai Aimezu
161 Ch. 156 - Kemalangan, Neraka, Penyiksaan
162 Ch. 157 - Pembantaian di Awal Fajar
163 Ch. 158 - Terbunuhnya Sang Kaisar
164 Ch. 159 - Kembali ke Fraksi Militer Pusat
165 Ch. 160 - Dua Sisi yang Bertubrukan
166 Ch. 161 - Akulah Pembunuhnya
167 Ch. 162 - Malam Berdarah di Perkemahan
168 Ch. 163 - Kuil Hujan
169 Ch. 164 - Angan dalam Semu
170 Ch. 165 - Disaksikan Derasnya Hujan
171 Ch. 166 - Diapit Kematian
172 Ch. 167 - Jeda Dua Sisi
173 Ch. 168 - Semakin Parah
174 Ch. 169 - Cemas
175 Ch. 170 - Kepulangan
176 Ch. 171 - Salam Terakhir
177 Ch. 172 - Keramaian di Halaman
178 Ch. 173 - Selamat Pagi, Tuan Putri
179 Ch. 174 - Titik Cahaya
180 Ch. 175 - Terbangun dari Maut
181 Ch. 176 - Amukan Sang Rubah
182 Ch. 177 - Acara Kecil di Markas
183 Ch. 178 - Kedatangan Prajurit
184 Ch. 179 - Aku adalah Pembunuhnya
185 Ch. 180 - Dendam yang Tak Akan Tuntas
186 Ch. 181 - Kertas Berdarah
187 Ch. 182 - Iblis Tua
188 Ch. 183 - Dibalikkan Waktu
189 Ch. 184 - Jatuhnya Pilar Kesepuluh
190 Ch. 185 - Sang Kemarahan
191 Ch. 186 - Panggilan Kaisar
192 Ch. 187 - Segel yang Hancur
193 Ch. 188 - Jangan Katakan Selamat Tinggal
194 Ch. 189 - Kerlap-kerlip
195 Ch. 190 - Pengendalian Kekuatan
196 Ch. 191 - Bangkit dari Kematian
197 Ch. 192 - Titik Mula
198 Ch. 193 - Demi Sang Kakak
199 Ch. 194 - Kehilangan Harapan
200 Ch. 195 - Waktumu Sebentar Lagi
201 Ch. 196 - Harapan yang Padam
202 Ch. 197 - Ketidakmungkinan
203 Ch. 198 - Sisa yang Tumbang
204 Ch. 199 - Sang Kehancuran dan Sang Bencana
205 Ch. 200 - Menunggu Kematian
206 Ch. 201 - Luluh Lantak
207 Ch. 202 - Di Ambang Hidup dan Mati
208 Ch. 203 - Jenderal Xe Chang
209 Ch. 204 - Kincir Angin Raksasa
210 Ch. 205 - Reruntuhan Raksasa
211 Ch. 206 - Tak Ada Jalan Kembali
212 Ch. 207 - Perbatasan Kota Weizu
213 Ch. 208 - Perbatasan Kota Weizu II
214 Ch. 209 - Pelayaran Dini Hari
215 Ch. 210 - Hingga Akhir
216 Ch. 211 - Melawan Kaisar
217 Ch. 212 - Melawan Kaisar II
218 Ch. 213 - Melawan Kaisar III
219 Ch. 214 - Melawan Kaisar IV
220 Ch. 215 - Melawan Kaisar V
221 Ch. 216 - Antara Kau dan Aku
222 Ch. 217 - Melawan Kaisar VI
223 Ch. 218 - Kesedihan Terdalam
224 Ch. 219 - Amukan Sang Pengendali
225 Ch. 220 - Amukan Sang Pengendali II
226 Ch. 221 - Menuju 206 Mil
227 Ch. 222 - Pengirim Sinyal
228 Ch. 223 - Sejarah yang Terkubur
229 Ch. 224 - Sebuah Dosa
230 Ch. 225 - Jasad Terbakar
231 Ch. 225 - Perlindungan Awan, Pulau Seizu
232 Ch. 226 - Kapal Miring, Kapten!
233 Ch. 227 - Misi Penyelamatan
234 Ch. 228 - Enam Tuan Rumah
235 Ch. 229 - Enam Tuan Rumah II
236 Ch. 230 - Enam Tuan Rumah III
237 Ch. 231 - Enam Tuan Rumah IV
238 Ch. 232 - Enam Tuan Rumah V
239 Ch. 233 - Keberadaan yang Tidak Diharapkan
240 Ch. 234 - Enam Tuan Rumah VI
241 Ch. 235 - Enam Tuan Rumah VII
242 Ch. 236 - Enam Tuan Rumah VIII
243 Ch. 237 - Enam Tuan Rumah IX
244 Ch. 238 - Enam Tuan Rumah X
245 Ch. 239 - Enam Tuan Rumah XI
246 Ch. 240 - Enam Tuan Rumah XII
247 Ch. 241 - Enam Tuan Rumah XIII
248 Ch. 242 - Enam Tuan Rumah XIV
249 Ch 243 - Misi Selesai
250 Ch. 244 - Perencanaan Besar
251 Ch. 245 - Badai di Pulau Seizu
252 Ch. 246 - Kematian itu Mutlak
253 Ch. 247 - Krisis dan Wabah
254 Ch. 248 - Bantuan Langit
255 Ch. 249 - Kebangkitan Air Mata Iblis
256 Ch. 250 - Balasan Berkali Lipat
257 Ch. 251 - Kekuatan yang Membakar Matahari
258 Ch. 252 - Kekuatan yang Membakar Matahari II
259 Ch. 253 - Kekuatan yang Membakar Matahari III
260 Ch. 254 - Kekuatan yang Membakar Matahari IV
261 Ch. 255 - Kekuatan yang Membakar Matahari V
262 Ch. 256 - Kekuatan yang Membakar Matahari VI
263 Ch. 257 - Kekuatan yang Membakar Matahari VII
264 Ch. 258 - Kekuatan yang Membakar Matahari VIII
265 Ch. 259 - Kekuatan yang Membakar Matahari IX
266 Ch 260 - Kekuatan yang Membakar Matahari X
267 Ch. 261 - Kekuatan yang Membakar Matahari XI
268 Ch. 262 - Kehancuran Enam Pusaka Langit
269 Ch. 263 - Tanpa Jawaban
270 Ch. 264 - Rumah Penuh Kehangatan
271 Ch. 265 - Makam Lan An
272 Ch. 266 - Pamit Tanpa Kembali
273 Ch. 267 - Halaman Terakhir Era Kemusnahan
274 Ch. 268 - Sebuah Janji dan Lembaran Awal
275 Ch. 269 - Era Baru
Episodes

Updated 275 Episodes

1
Ch. 01 - Pembawa Malapetaka
2
Ch. 02 - Api yang Menggelegak
3
Ch. 03 - Terpukul Mundur
4
Ch. 04 - Mata Biru dalam Kegelapan
5
Ch. 05 - Kepala di Atas Genangan Darah
6
Ch. 06 - Sang Legenda yang Hilang
7
Ch. 07 - Tanduk Patah
8
Ch. 08 - Lebih Dari Iblis
9
Ch. 09 - Setan Peniup Suling
10
Ch. 10 - Empat Tahap
11
Ch. 11 - Empat Tahap II
12
Ch. 12 - 2 Hari untuk 2 Tahun
13
Ch. 13 - Sesuatu yang Tidak Asing
14
Ch. 14 - Siapa yang Membunuhnya?
15
Ch. 15 - Seseorang Berjubah Putih
16
Ch. 16 - Batu Terakhir
17
Ch. 17 - Siluet Hitam
18
Ch. 18 - Roh Zhang Ziyi
19
Ch. 19 - Ancaman Li Baixuan
20
Ch. 20 - Ketidakberdayaan
21
Ch. 21 - Setengah Hari
22
Ch. 22 - Titik Penghabisan
23
Ch. 23 - Lelaki Misterius
24
Ch. 24 - Bukan Tandinganku
25
Ch. 25 - Pedang Tanpa Harga
26
Ch. 26 - Dua Siluman Menembus Awan
27
Ch. 27 - Pahlawan yang Berguguran
28
Ch. 28 - Sepuluh Pedang
29
Ch. 29 - Wajah yang Ketakutan
30
Ch. 30 - Tak Pernah Gagal
31
Ch. 31 - Tahap Kedua - Garis Hitam
32
Ch. 32 - Tombak Merah
33
Ch. 33 - Kejadian yang Terulang
34
Ch. 34 - Kematian Hampa
35
Ch. 35 - Membalas Kebaikan Tuan
36
Ch. 35 - Melepas Topeng
37
Ch. 36 - Angin yang Membawa Firasat Buruk
38
Ch. 37 - Pertemuan yang Menyakitkan
39
Ch. 38 - Di Balik Wajahnya
40
Ch. 39 - Kekalutan Xin Zhan
41
Ch. 40 - Sang Pengendali Pikiran
42
Ch. 41 - Dua Arah Berbeda
43
Ch. 42 - Sebuah Keganjalan
44
Ch. 43 - Pelukan Terakhir
45
Ch. 44 - Pedang Rahasia
46
Ch. 45 - Tangan Terpotong
47
Ch. 46 - Seribu Tahun Mendatang?
48
Ch. 47 - Sedikit Kesadaran
49
Ch. 48 - Sebelum Kematianku
50
Ch. 49 - Apapun yang Terjadi
51
Ch. 50 - Senandung Putus Asa
52
Ch. 51 - Berpendar
53
Ch. 52 - Manusia yang Suram
54
Ch. 53 - Retakan
55
Ch. 54 - Jangan Pergi
56
Ch. 55 - Tuan
57
Ch. 56 - Bantuan Datang
58
Ch. 57 - Membawanya Kembali
59
Ch. 58 - Jatuh dan Hancur
60
Ch. 59 - Petaka
61
Ch. 60 - Hingga Akhir
62
Ch. 61 - Seperti Aku Menjaganya
63
Ch. 62 - Mata Kelabu
64
Ch. 63 - Pohon Roh
65
Ch. 64 - Yan She
66
Ch. 65 - Mencari Sang Ahli Obat
67
Ch. 66 - Sang Dewi Api
68
Ch. 67 - Markas Produksi Pil
69
Ch. 68 - Kehilangan Jati Diri
70
Ch. 69 - Xin Zhan yang Berubah
71
Ch. 70 - Keberadaan Qin Yujin
72
Ch. 71 - Pertemuan Tak Diduga
73
Ch. 72 - Badai Api Biru
74
Ch. 73 - Pasukan Pengendali Roh
75
Ch. 74 - Paman Lan
76
Ch. 75 - Sahabat
77
Ch. 76 - Diam
78
Pengumuman
79
Belum bisa up
80
Ch. 77 - Padamnya Bunga Api
81
Ch. 78 - Apa yang Kau Sesali?
82
Ch. 79 - Mata Biru yang Pucat
83
Ch. 80 - Gadis Bermata Safir
84
Ch. 81 - Lelaki Sepuh
85
Ch. 82 - Kematian Yan She
86
Ch. 83 - Selamatkan Aku
87
Ch. 84 - Di Bawah Ribuan Pisau Cahaya
88
Ch. 85 - Penjara dan Kutukan
89
Ch. 86 - Berita untuk Tuan
90
Ch. 87 - Penjara Cahaya
91
Ch. 88 - Lintasan Hitam di Langit
92
Ch. 89 - Genderang Perang Bertabuh
93
Ch. 90 - Amukan Dua Siluman Penguasa
94
Ch. 91 - Satu-satunya yang Tertinggal
95
Ch. 92 - Akhir Naga Kegelapan
96
Ch. 93 - Sang Pelindung
97
Ch. 94 - Cahaya yang Sekarat
98
Ch. 95 - Hawa-hawa Panas
99
Ch. 96 - Pegang Janjimu
100
Ch. 97 - Elit yang Membara
101
Ch. 98 - Kecamuk yang Tak Pernah Surut
102
Ch. 99 - Dinding Kehormatan
103
Ch. 100 - Kembalinya Pedang Iblis
104
Ch. 101 - Bakti dan Kesetiaan yang Hancur
105
Ch. 102 - Era Baru Telah Datang
106
Ch. 103 - Rubuhkan dan Bangun Kembali
107
Ch. 104 - Luka yang Kembali
108
Ch. 105 - Hancurnya Xin Xia
109
Ch. 106 - Sebuah Kebanggaan
110
Ch. 107 - Keluarga yang Utuh
111
Ch. 108 - Mimpi yang Indah
112
Ch. 109 - Si Pemantik Api
113
Ch. 110 - Kristal Merah
114
Ch. 111 - Jembatan Perbatasan Kota
115
Ch. 112 - Perjamuan Makan Malam
116
Ch 113 - Campur Tangan
117
Ch. 114 - Sebuah Penolakan
118
Ch. 115 - Teror Baru
119
Ch. 116 - Perginya Sang Bidadari
120
Ch. 117 - 900 Juta
121
Ch. 118 - Pergilah
122
Ch. 119 - Penghormatan yang Adil
123
Ch. 120 - Pengangkatan Pilar
124
Ch. 121 - Pengangkatan Pilar
125
Ch. 122 - Pengangkatan Pilar II
126
Ch. 123 - Pengangkatan Pilar III
127
Ch. 124 - Pengangkatan Pilar IV
128
Ch. 125 - Padamnya Lautan Api
129
Ch. 126 - Irama di Tepi Laut
130
Ch. 127 - Kota yang Menghilang
131
Ch. 128 - Ancaman Dua Kekaisaran
132
Ch. 129 - Rencana Lang
133
Ch. 130 - Pilar Bayangan
134
Ch. 131 - Tali Jubah
135
Ch. 132 - Peristirahatan Terbaik
136
Ch. 133 - Labirin Kematian
137
Ch. 134 - Lorong Labirin
138
Ch. 135 - Lorong Labirin II
139
Ch. 136 - Tumbal dan Neraka
140
Ch. 136 - Di Jalur Depan
141
Ch. 137 - Sebuah Tempat Jauh
142
Lang, Kekaisaran Wei, dan Author
143
Ch. 138 - Maafkan Aku
144
Ch. 139 - Cara yang Gila
145
Ch. 140 - Perkemahan Tenggara
146
Ch. 141 - Memperebutkan Sumber Air
147
Ch. 142 - Harapan yang Terkubur
148
Ch. 143 - Terinfeksi Tipe A
149
Ch. 144 - Kerjasama atau Berkhianat
150
Ch. 145 - Sebuah Kebohongan
151
Ch. 146 - Sebuah Misi
152
Ch. 147 - Setengah Jam di Ambang Maut
153
Ch. 148 - Terjebak Selama-lamanya
154
Ch. 149 - Uluran Tangan
155
Ch. 150 - Pengejaran Dimulai
156
Ch. 151 - Menuju Sentral
157
Ch. 152 - Tuan Rumah Dai Cho
158
Ch. 153 - Sampai Jumpa
159
Ch. 154 - Penawaran Terbaik
160
Ch. 155 - Badai di Sungai Aimezu
161
Ch. 156 - Kemalangan, Neraka, Penyiksaan
162
Ch. 157 - Pembantaian di Awal Fajar
163
Ch. 158 - Terbunuhnya Sang Kaisar
164
Ch. 159 - Kembali ke Fraksi Militer Pusat
165
Ch. 160 - Dua Sisi yang Bertubrukan
166
Ch. 161 - Akulah Pembunuhnya
167
Ch. 162 - Malam Berdarah di Perkemahan
168
Ch. 163 - Kuil Hujan
169
Ch. 164 - Angan dalam Semu
170
Ch. 165 - Disaksikan Derasnya Hujan
171
Ch. 166 - Diapit Kematian
172
Ch. 167 - Jeda Dua Sisi
173
Ch. 168 - Semakin Parah
174
Ch. 169 - Cemas
175
Ch. 170 - Kepulangan
176
Ch. 171 - Salam Terakhir
177
Ch. 172 - Keramaian di Halaman
178
Ch. 173 - Selamat Pagi, Tuan Putri
179
Ch. 174 - Titik Cahaya
180
Ch. 175 - Terbangun dari Maut
181
Ch. 176 - Amukan Sang Rubah
182
Ch. 177 - Acara Kecil di Markas
183
Ch. 178 - Kedatangan Prajurit
184
Ch. 179 - Aku adalah Pembunuhnya
185
Ch. 180 - Dendam yang Tak Akan Tuntas
186
Ch. 181 - Kertas Berdarah
187
Ch. 182 - Iblis Tua
188
Ch. 183 - Dibalikkan Waktu
189
Ch. 184 - Jatuhnya Pilar Kesepuluh
190
Ch. 185 - Sang Kemarahan
191
Ch. 186 - Panggilan Kaisar
192
Ch. 187 - Segel yang Hancur
193
Ch. 188 - Jangan Katakan Selamat Tinggal
194
Ch. 189 - Kerlap-kerlip
195
Ch. 190 - Pengendalian Kekuatan
196
Ch. 191 - Bangkit dari Kematian
197
Ch. 192 - Titik Mula
198
Ch. 193 - Demi Sang Kakak
199
Ch. 194 - Kehilangan Harapan
200
Ch. 195 - Waktumu Sebentar Lagi
201
Ch. 196 - Harapan yang Padam
202
Ch. 197 - Ketidakmungkinan
203
Ch. 198 - Sisa yang Tumbang
204
Ch. 199 - Sang Kehancuran dan Sang Bencana
205
Ch. 200 - Menunggu Kematian
206
Ch. 201 - Luluh Lantak
207
Ch. 202 - Di Ambang Hidup dan Mati
208
Ch. 203 - Jenderal Xe Chang
209
Ch. 204 - Kincir Angin Raksasa
210
Ch. 205 - Reruntuhan Raksasa
211
Ch. 206 - Tak Ada Jalan Kembali
212
Ch. 207 - Perbatasan Kota Weizu
213
Ch. 208 - Perbatasan Kota Weizu II
214
Ch. 209 - Pelayaran Dini Hari
215
Ch. 210 - Hingga Akhir
216
Ch. 211 - Melawan Kaisar
217
Ch. 212 - Melawan Kaisar II
218
Ch. 213 - Melawan Kaisar III
219
Ch. 214 - Melawan Kaisar IV
220
Ch. 215 - Melawan Kaisar V
221
Ch. 216 - Antara Kau dan Aku
222
Ch. 217 - Melawan Kaisar VI
223
Ch. 218 - Kesedihan Terdalam
224
Ch. 219 - Amukan Sang Pengendali
225
Ch. 220 - Amukan Sang Pengendali II
226
Ch. 221 - Menuju 206 Mil
227
Ch. 222 - Pengirim Sinyal
228
Ch. 223 - Sejarah yang Terkubur
229
Ch. 224 - Sebuah Dosa
230
Ch. 225 - Jasad Terbakar
231
Ch. 225 - Perlindungan Awan, Pulau Seizu
232
Ch. 226 - Kapal Miring, Kapten!
233
Ch. 227 - Misi Penyelamatan
234
Ch. 228 - Enam Tuan Rumah
235
Ch. 229 - Enam Tuan Rumah II
236
Ch. 230 - Enam Tuan Rumah III
237
Ch. 231 - Enam Tuan Rumah IV
238
Ch. 232 - Enam Tuan Rumah V
239
Ch. 233 - Keberadaan yang Tidak Diharapkan
240
Ch. 234 - Enam Tuan Rumah VI
241
Ch. 235 - Enam Tuan Rumah VII
242
Ch. 236 - Enam Tuan Rumah VIII
243
Ch. 237 - Enam Tuan Rumah IX
244
Ch. 238 - Enam Tuan Rumah X
245
Ch. 239 - Enam Tuan Rumah XI
246
Ch. 240 - Enam Tuan Rumah XII
247
Ch. 241 - Enam Tuan Rumah XIII
248
Ch. 242 - Enam Tuan Rumah XIV
249
Ch 243 - Misi Selesai
250
Ch. 244 - Perencanaan Besar
251
Ch. 245 - Badai di Pulau Seizu
252
Ch. 246 - Kematian itu Mutlak
253
Ch. 247 - Krisis dan Wabah
254
Ch. 248 - Bantuan Langit
255
Ch. 249 - Kebangkitan Air Mata Iblis
256
Ch. 250 - Balasan Berkali Lipat
257
Ch. 251 - Kekuatan yang Membakar Matahari
258
Ch. 252 - Kekuatan yang Membakar Matahari II
259
Ch. 253 - Kekuatan yang Membakar Matahari III
260
Ch. 254 - Kekuatan yang Membakar Matahari IV
261
Ch. 255 - Kekuatan yang Membakar Matahari V
262
Ch. 256 - Kekuatan yang Membakar Matahari VI
263
Ch. 257 - Kekuatan yang Membakar Matahari VII
264
Ch. 258 - Kekuatan yang Membakar Matahari VIII
265
Ch. 259 - Kekuatan yang Membakar Matahari IX
266
Ch 260 - Kekuatan yang Membakar Matahari X
267
Ch. 261 - Kekuatan yang Membakar Matahari XI
268
Ch. 262 - Kehancuran Enam Pusaka Langit
269
Ch. 263 - Tanpa Jawaban
270
Ch. 264 - Rumah Penuh Kehangatan
271
Ch. 265 - Makam Lan An
272
Ch. 266 - Pamit Tanpa Kembali
273
Ch. 267 - Halaman Terakhir Era Kemusnahan
274
Ch. 268 - Sebuah Janji dan Lembaran Awal
275
Ch. 269 - Era Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!