Pendekar Pedang Iblis 3
Perang baru saja dimulai, langit yang semula gelap menjadi temaram saat selubung kabut hitam menutupi langit. Mereka dikurung dalam sebuah bulatan hitam tipis yang begitu menakutkan.
Empat Unit Pengintai yang sempat mundur kembali bangkit saat melihat tanda-tanda itu.
"Tidak salah lagi, Pemimpin Empat Unit Pengintai!"
Bersamaan dengan itu semua, terlihat bayangan seekor naga hitam melintasi langit malam berkabut. Dia mengeluarkan suara jeritan, lalu turun menukik ke bawah sambil menyemburkan api biru. Tak ada yang bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi saat itu, terlebih lagi suara alunan seruling perlahan-lahan terdengar. Begitu pelan dan indah, tapi jika didengar di situasi seperti itu siapa pun akan bergidik ngeri.
Barisan Unit Satu kembali berdiri tegap saat merasakan kekuatan itu datang. Kekuatan yang melindungi markas Empat Unit Pengintai selama ini. Lan Zhuxian dan lainnya sudah mengetahui bahwa Xin Chen akan datang hari ini. Memastikan kemenangan berada di tangan mereka dengan segala persiapan besar yang telah dilakukannya bersama Jun Xiaorong.
"Akhirnya dia tiba."
Hujan tak berhenti turun saat selubung hitam menutupi langit. Malam benar-benar datang membawa angin dingin yang mencekik. Genangan air membasahi kaki para prajurit di kedua kubu yang sebentar lagi akan menjadi lautan darah tanpa ujung.
Jenderal-1 sudah mengantisipasi kekuatan pemimpin Empat Unit Pengintai sebelumnya. Tapi data yang didapatnya terlihat seperti sebuah kebohongan saat kekuatan yang begitu dahsyat menguasai satu tempat yang begitu luas seperti ini.
"Ini seperti kekuatan iblis ... Apakah dia benar-benar manusia?"
"Tidak, aku yakin kekuatan dewa telah berpihak padanya hingga menciptakan sesuatu yang gila seperti ini."
"Celaka ... Kekuatan ini, dia adalah marabahaya." Salah satunya kontan mundur saat mengetahui bahwa kekuatan roh mulai terasa pekat mengintai seluruh penjuru.
Suara di sekitar Wei Feng mulai ramai. Tak berapa lama mereka menengadah saat sebuah kegelapan muncul tepat di atas mereka.
Sosok yang berdiri paling atas itu mengucapkan sesuatu yang hanya terdengar samar-samar. Membuat Li Baixuan terdiam sesaat.
"Ini adalah tanahku, Kekaisaran Shang. Selamat datang di Neraka, Para Pendosa."
"Sial ... Dia pengguna roh?" Tanpa sadar salah satu jenderal bergumam, menghadirkan wajah-wajah cemas yang ketakutan akan kekuatan misterius yang sempat menjadi bencana terbesar di Kekaisaran Qing. "Sudah sampai sekuat itu tanpa diketahui siapa pun. Dia pasti musuh yang sangat berbahaya."
Semua orang mengantisipasi pergerakan satu-satunya sosok yang berada di atas mereka. Dan sesuatu yang paling ditakuti mereka muncul, hanya segelintir orang yang tahu akan tingkat tertinggi dari seberapa berbahayanya kekuatan roh. Yang pertama, jika si pengguna roh memiliki Kitab Pengendali Roh. Kedua, orang itu memiliki kekuatan yang besar. Dan terakhir, dia telah mencapai tingkat tertentu yang tak banyak diketahui orang-orang.
Sebuah Roh besar muncul dari balik kabut hitam. Suara-suara aneh muncul beriringan dengan hawa besar yang menghancurkan pikiran semua orang termasuk prajurit Empat Unit Pengintai.
Roh Dewa Perang tersenyum bengis. "Aku akan memastikan kalian sampai ke neraka dengan selamat."
*
Perang pecah di malam di mana hujan turun begitu derasnya, membawa aliran darah menuju genangan dalam yang disebabkan oleh ledakan. Dua kubu saling beradu diiringi teriakan-teriakan perang serta dentingan pedang yang seolah tidak ada habisnya.
Di tengah perang yang tengah berkecamuk, Li Baixuan yang memiliki julukan Satu Terkuat baru saja menyadari bahwa sosok yang sebelumnya berbicara di atas mereka telah menghilang. Dia tidak bisa merasakan hawa kehadiran yang sebelumnya terasa begitu kuat. Satu per satu musuh di depannya melompat menghunuskan senjata, puluhan kepala jatuh menggelinding dan bawah kaki Li Baixuan saat itu pula. Tak perlu melihat ke segala arah, dia dapat menebas serangan bahkan dari titik buta dengan sempurna.
Mata Li Baixuan yang merah menyala tajam, amarah memuncak hebat di dalam dadanya. Dia benar-benar ingin menghabisi si Pengguna Roh tadi. Selama ini baginya semua musuh terlihat sama saja, dia tidak pernah merasa akan bertarung sengit dengan siapa pun dan itu semua terbukti. Nyaris semua orang yang bertarung dengannya mati meregang nyawa.
Namun sosok itu, membuat insting bertahan hidupnya terancam.
"Ke mana kau, Pembawa Malapetaka?!"
Tidak ada sahutan, laki-laki itu berdecih. Kini hampir seluruh wajahnya dipenuhi noda darah-dari ratusan orang yang telah dipenggalnya dalam waktu yang tidak masuk akal.
Marah, Li Baixuan menyerang salah satu anggota Empat Unit Pengintai. Wajah yang sejak awal berdiri di pasukan terdepan peperangan, Lan Zhuxian.
Pemuda itu sama sekali tidak membaca gerakan di belakangnya, mata pedang berat dengan hiasan permata milik Li Baixuan menukik menyerang leher belakang Lan Zhuxian.
Gerakan yang begitu cepat itu sama sekali tidak disadari siapa pun, bahkan Shui yang berada di sampingnya sama sekali tidak tahu lelaki bernama Li Baixuan telah masuk ke pusaran mereka.
Arah tusukan pedang semakin mendekati leher Lan Zhuxian. Suara deritan pedang terdengar kencang setelahnya, lalu sebilah mata pedang patah dan terlempar hingga menancap ke tanah.
"Tuan Lan An-?" Lan Zhuxian terkejut dengan apa yang terjadi di belakangnya hingga dia melihat Lan An telah berada di sana, dengan pedang tanpa mata. Wajah laki-laki itu terlihat buruk. Terlebih dia tahu siapa yang berada di depannya saat ini.
'Jika bukan Pedang Iblis, aku tidak yakin ada yang bisa mengalahkan orang ini ...' batin Lan An berusaha mencermati wajah Li Baixuan di depannya. Laki-laki itu sama sekali tidak terkejut saat Lan An mematahkan serangannya. Melainkan tersenyum penuh ketertarikan.
"Pilar Pertama, heh? Kau bahkan tak pantas disandingkan dengan prajurit di Distrik-1."
Lan An tak ingin menggubris hinaan tersebut melainkan berbicara dengan Lan Zhuxian.
"Mundurlah, dia bukan tandinganmu."
"Tapi bagaimana Anda bisa di sini?"
Mata Lan An memicing melihat tanda-tanda pergerakan di depannya. Dia segera berteriak.
"Mundur!"
Lantas Lan Zhuxian menjauh. Pertarungan dimulai dengan sangat mengerikan. Li Baixuan langsung memojokkan Lan An tanpa sedikit pun kesusahan. Sementara Lan An bertahan dengan pedang tanpa mata, keseimbangannya jatuh di menit pertama. Beruntung Lan An segera menghindar sebelum pedang Li Baixuan memecahkan kepalanya.
Namun dia tidak cukup beruntung sebab Li Baixuan memang bukan tandingannya sama sekali. Jelas terlihat perbedaan kekuatan mereka sehingga satu tendangan biasa dari laki-laki itu cukup membuat tulang rusuk Lan An patah.
Lan An terpental menabrak batu besar, tertelungkup di atas genangan air. Li Baixuan melompat di atasnya dan langsung menginjak punggung laki-laki itu. Di tangannya dia baru saja memungut sebuah bendera Kekaisaran Shang.
Li Baixuan melempar kain itu ke bawah kakinya, lalu menginjak punggung dan bendera itu sambil tertawa remeh. Dilihat oleh prajurit-prajurit Kekaisaran Qing yang bersorak, menguasai situasi peperangan dan menjatuhkan mental lawan mereka dengan mudah.
"Sampah-sampah seperti kalian seharusnya mengalah sebelum mati memalukan seperti ini."
Dia meludah ke bawah. Seringainya semakin melebar. Dua tangan Li Baixuan mengangkat pedang berat tepat ke arah jantung Lan An.
"Kau tahu, kau akan cukup berguna di Kekaisaran Qing. Mayatmu akan kupotong-potong untuk kujadikan makanan para wanita dan anak-anak kelaparan di tempat kami."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Tiana
wah jadi penasaran yg season 1 nya
2023-08-19
1
Reader 💯
Wah, baru awal udah menggelegarrrr 👍🏻
2023-01-28
1
Dina⏤͟͟͞R
😍😍😍lanjut ppi 3
2022-12-22
1