Ranjang Bayangan Sang Agen
"Mas menikahlah lagi," pinta Dara.
"Tidak, sampai kapanpun istriku tetap kamu Dara" tolak Alzam. Tanpa keraguan kata-kata itu terlontar. Dia tak mungkin memadu orang tercintanya.
"Tapi aku sakit, tidak bisa melayanimu sebagai seorang istri," ujar Dara.
"Aku menikahimu bukan hanya untuk itu, tapi hidup bersamamu sampai akhir nafasku," kata Alzam.
Seketika Dara menangis. Sudah lama dia menderita kanker rahim. Berbagai pengobatan sudah dilakukan tapi hasilnya nihil, tapi Alzam selalu mensupport Dara bahkan selalu sabar dan berada di sisinya. Seperti matahari yang tak lelah menyinari bumi. Dan bulan menerangi malam. Alzam sesosok suami idaman.
Kenapa idaman?
Tidak hanya tampan, Alzam pintar, kaya, baik hati dan setia. Wanita mana yang tak menginginkan lelaki seperti itu. Siapa saja yang mengenal Alzam pasti akan jatuh hati. Meskipun sikapnya sedingin es di depan wanita di luaran tapi tidak di depan Dara, dia hangat dan perhatian. Seolah Dara memiliki semuanya pada Alzam. Sebagai suami, sahabat, patner, orangtua dan tempatnya bersandar dari segala hal.
"Ku mohon kabulkan permintaanku ini, aku tidak bisa memenuhi kebutuhan batinmu," ujar Dara.
Alzam duduk di ranjang bersama Dara. Dia meraih tangan Dara, menciumnya sambil menangis. Hatinya begitu terluka mendengar perkataan istri tercintanya.
"Dara jangan meminta sesuatu yang tidak bisa ku kabulkan, aku tidak bisa menduakanmu."
"Aku tidak ingin melihatmu kesepian, kau butuh seseorang yang selalu ada untukmu, baik sebagai istri ataupun patnermu di atas ranjang."
Alzam hanya menangis tak henti. Tak pernah terlintas dipikirannya untuk menduakan Dara. Baik dia sedang sakit ataupun sedang sehat sekalipun. Alzam sangat memegang janji pernikahan yang selalu diyakininya sampai saat ini. Hanya maut yang akan memisah.
************
Alzam Mahendra memiliki seorang istri yang sedang sakit kanker rahim stadium 3. Istrinya bernama Dara Safira. Dia seorang wanita berhijab. Selama 5 tahun Dara hanya berbaring di ranjangnya. Jika dia ingin pergi keluar dari kamarnya harus menggunakan kursi roda. Dara sampai kesulitan untuk berjalan. Hari-harinya dihabiskan hanya dengan berbaring di ranjang atau duduk di kursi roda. Terkadang dia jenuh tapi dia tidak ingin menyusahkan suaminya. Sudah beberapa kali Alzam mencarikan orang untuk merawat Dara tapi jarang yang betah lama. Mereka tidak sanggup mengurus Dara. Terkadang hati kecil Dara menangis perih dengan keadaannya. Bahkan untuk ke toilet saja tidak bisa. Untung Dara memiliki suami yang baik, sabar, dan penyayang seperti Alzam. Sehingga dia tetap tabah menghadapi penyakitnya.
Alzam adalah CEO dari Perusahaan Mahendra Group. Perusahaan Mahendra Group menjadi salah satu perusahaan dibidang perhotelan dan pariwisata terbesar di kota Jakarta. Alzam terkenal pekerja keras, tidak mudah menyerah dan juga disiplin. Itu yang membuatnya menjadi semakin sukses. Dibalik kesuksesannya, dia begitu kesepian beberapa tahun ini. Istrinya sakit, dia sudah tidak memiliki teman berbagi lagi. Dia tidak pernah menceritakan hal-hal buruk pada istrinya demi menjaga kesehatannya, walaupun istrinya sakit Alzam sangat menyayanginya. Tak pernah sedikitpun dia menyinggung perasaan Dara. Dia selalu berusaha membahagiakan Dara meskipun untuk hal-hal kecil.
Alzam sudah membawa Dara berobat kesana kemari tapi belum ada hasil. Malah kondisi Dara semakin hari semakin memburuk. Alzam hanya bisa berdoa dan berusaha semampunya demi kesembuhan istrinya. Rambut Dara sampai botak karena proses kemoterapi. Dara yang dulu sangat cantik sekarang seperti mayat hidup dan kurus. Wajah Dara sangat pucat, semua aura diwajahnya seakan memudar.
Dara tidak berharap banyak pada kesembuhannya, dia hanya ingin melihat Alzam setiap harinya sebelum hari esok mungkin dia tak bisa melihat Alzam lagi. Alzam dan Dara sudah menikah selama delapan tahun. Tiga tahun setelah pernikahannya Dara divonis kanker rahim. Setelah itu cahaya dalam hidupnya seperti hilang. Hari-harinya dipenuhi obat dan jarum suntik, bahkan Dara sudah tidak tahu seperti apa enaknya makanan kesukaannya. Semenjak sakit hidupnya penuh aturan. Dia harus menjaga makanan, minuman, istirahat, pikiran, emosi, minum obat teratur dan selalu semangat untuk sercerca harapan kesembuhan.
Di rumah besar milik Alzam hanya ada bibi pelayan yang sudah lama bekerja dengannya, koki, supir, tukang kebun, dan penjaga keamanan. Beberapa pelayan pada keluar tak mau jika harus mengurus Dara juga. Hanya Bibi Nur yang setia menemani Dara disela-sela kesibukannya mengurus rumah besar itu.
Pada suatu hari Alzam janjian bertemu dengan seorang agen rahasia. Dia sengaja menyewa agen rahasia itu dari markas besar agen rahasia. Agen itu bernama Emira Dilara. Dia seorang agen rahasia level A. Emira belum tahu misi yang akan diberikan Alzam. Maka dari itu mereka bertemu di sebuah kamar hotel yang disepakati. Emira mengenakan baju serba hitam dan berpenampilan tomboy. Emira masuk ke dalam kamar hotel untuk menemui Alzam.
"Selamat siang, aku Emira Dilara, agen level A yang anda akan sewa." Emira mulai memperkenalkan diri pada lelaki didepannya.
"Aku Alzam Mahendra, silahkan duduk!" Alzam mempersilahkan Emira duduk di sofa depannya.
"Baik." Emira duduk di sofa menghadap Alzam.
"Oya, misi apa yang akan saya kerjakan?" tanya Emira.
"Misi ini bukan misi biasa," jawab Alzam.
"Apa misi membunuh orang?" Emira penasaran dengan misi yang akan diberikan Alzam padanya. Dia coba menebaknya.
"Bukan, aku ingin anda berpura-pura menjadi istri keduaku." Alzam langsung to the point pada agen Emira.
"Pura-pura jadi istri kedua?" Emira mempertanyakan kembali ucapan Alzam yang membuatnya hampir tertawa dengan misi yang aneh, bahkan Emira bingung dengan perkataan Alzam, dia biasanya mendapat misi memata-matai orang, mencari bukti, mengungkap kasus sulit, dan mencari informasi sesuai kasus yang diberikan padanya.
"Istriku sakit kanker rahim stadium 3, dia ingin aku menikah lagi tapi... , aku tidak bisa mengkhianati janji suci pernikahan kami, itu sebabnya aku memintamu untuk pura-pura jadi istri keduaku."
"Lucu! aku ini agen rahasia, bukan simpanan atau sugar baby yang bisa kau sewa sesukamu. Tidak ada hal seperti ini di dalam misiku. Maaf, anda cari orang lain saja."
"Saya akan bayar berapapun, kalau perlu setengah hartaku akan kuberikan untukmu." Alzam memberikan tawaran yang fantastis pada Emira. Dia berharap dengan itu Emira tertarik.
"Maaf, ini hanya buang-buang waktu."
Emira berdiri dan hendak pergi meninggalkan Alzam, tapi Alzam langsung berlutut di depan Emira. Dia memohon pada Emira agar dia mau berpura-pura jadi istri keduanya.
"Ku mohon tolong aku, aku tidak ingin menduakan istriku, aku hanya mencintainya." Mata Alzam berkaca-kaca saat memohon.
"Carilah orang lain! jangan aku."
Alzam menunduk. Dia tidak tahu lagi harus berbuat apa.
"Kau bisa mencari orang lain yang bisa kau sewa untuk berpura-pura menjadi istri keduamu."
"Aku butuh orang yang bisa dipercaya dan menjaga rahasia ini. Aku tidak ingin terlibat konflik yang akan menyakiti Dara. Ku dengar agen rahasia selalu profesional dalam menjalankan misinya."
Emira terdiam. Dia berpikir apa yang dikatakan Alzam. Orang lain mungkin saja akan membuat Alzam dalam masalah. Apalagi Alzam itu tampan dan kaya, wanita manapun akan berusaha untuk memiliki seutuhnya. Lalu bagaimana dengan Dara? tentu dia akan terluka. Seketika Emira jadi ingat waktu ibunya sakit, Emira tak sempat menemaninya karena sedang dalam misi rahasia yaitu mencari bukti kasus korupsi di pemerintahan diluar negeri. Dia menyamar di sana cukup lama sampai 1 tahun. Dia tak sempat mengunjungi ibunya yang sakit. Sampai pada suatu hari ibunya meninggal. Emira tak sempat bertemu dengan ibunya untuk yang terakhir. Hanya penyesalan yang selalu muncul dihatinya. Sampai ayah dan adik perempuannya tidak ingin bertemu dengannya. Emira jadi kasihan melihat Alzam yang ingin mengabulkan permintaan istrinya, walaupun itu hanya sebuah kepura-puraan.
"Bangunlah! aku akan menerima misi yang aneh ini, semua ku lakukan demi istrimu yang sedang sakit."
"Terimakasih Emira."
Akhirnya Emira setuju berpura-pura menjadi istri kedua untuk Alzam, semua ini dia lakukan karena dia ingat almarhum ibunya. Mungkin dengan begitu dia bisa merawat Dara untuk membayar kesalahannya di masa lalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Wulan Dary
hadir
2022-06-17
0
Maya AL Fadl
woowww... menarik
2022-04-20
0
RIRES
Awal cerita yg bagus.
Kasihan Dara
2022-04-05
0