"Kita bunuh dia," ucap Ibu Yeni.
"Gak ah, aku gak mau masuk penjara nantinya," sahut Fanny. Dia sampai merinding membayangkan deruji besi yang akan mengurungnya.
"Tenang, ibu punya cara yang lebih aman," ucap Ibu Yeni. Dia tersenyum licik.
"Cara apa Bu?" tanya Fanny. Dia penasaran dengan cara untuk menyingkirkan Dara.
"Menyewa pembunuh bayaran, mereka pembunuh profesional," jawab Ibu Yeni.
"Terserah Ibu, yang penting Alzam jadi milikku lagi," ucap Fanny.
Mereka berdua tersenyum licik. Dengan menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh Dara, rencana mereka akan lebih rapi dan berjalan lancar. Ibu Yeni dan Fanny sama-sama ingin menguasai harta kekayaan Alzam. Fanny yang dulunya polos sekarang sudah berubah jadi wanita yang haus akan uang. Bahkan berencana menyingkirkan Dara selamanya.
***
Setelah pulang dari rumah Fanny, Alzam pulang ke rumah besarnya. Dia berjalan menuju kamar Dara. Saat dia hendak membuka pintu kamar itu, Emira menghampirinya.
"Alzam," sapa Emira.
"Emira ada apa?" tanya Alzam.
"Tadi Dara muntah terus, beberapa obat belum bisa diminum, apa dia seperti itu setiap hari?" tanya Emira.
"Iya, itu efek kemoterapinya," jawab Alzam.
"Kasihan Dara, dia terlihat tersiksa melawan penyakitnya," ucap Emira. Dia ikut prihatin dengan kondisi kesehatan Dara.
"Aku sudah berusaha membawa Dara ke berbagai rumah sakit tapi belum ada kabar baik, aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Aku takut kehilangan Dara," gumam Alzam.
"Sabar Alzam, aku yakin penyakit Dara pasti bisa disembuhkan," ucap Emira.
"Terimakasih Emira," sahut Alzam.
Setelah berbincang dengan Emira, Alzam masuk ke kamarnya. Dia melihat istrinya Dara yang sudah tidur di ranjangnya. Alzam mendekat ke arah Dara dan mencium keningnya.
"Dara maafkan aku, aku tidak bermaksud membohongimu tapi karena aku tidak ingin kau terluka, apalagi kalau kau tahu aku sudah memiliki anak dengan Fanny, mantan pacarku dulu," batin Alzam.
Alzam naik ke ranjang. Mencium kening Dara, saat keningnya dicium Alzam, Dara terbangun. Dia melihat Alzam yang masih mengenakan baju kerjanya.
"Mas lembur ya tadi?" tanya Dara.
"Iya, banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan di kantor, maaf jadi tidak bisa menemanimu makan malam," jawab Alzam terpaksa berbohong.
"Tidak apa-apa, yang penting kau sehat dan pulang ke rumah dengan selamat," ucap Dara.
"Terimakasih Dara, aku sangat mencintaimu" sahut Alzam.
"Aku juga mencintaimu Mas, dan maafkan aku tak bisa menjadi istri seutuhnya untukmu," ucap Dara sambil menangis.
Alzam langsung mengusap air mata di pipi Dara dengan kedua tangannya lalu memeluknya. Dia begitu nyaman dalam pelukan Alzam. Pelukan yang selalu dia rindukan. Ingin rasanya bisa berlari, menari, tertawa dan bercanda bersama Alzam tapi keadaannya tidak memungkinkan. Kenangan saat bersama seolah berubah menjadi kesepian yang dirasakan satu sama lain. Baik Alzam dan Dara menyimpan duka mereka masing-masing.
"Alzam jika aku mati nanti, bahagialah bersama Emira, dia wanita yang baik," ucap Dara.
"Dara kamu tidak boleh bicara seperti itu, kau pasti sembuh. Aku akan berusaha mencari obat, dokter ataupun rumah sakit terbaik agar kau sembuh," sahut Alzam.
"Tidak, aku cuma ingin bisa bersamamu disisa umurku. Berjanjilah tetap bersamaku sampai aku menutup mataku dan mengakhiri nafasku," ucap Dara menangis.
"Aku janji" sahut Alzam.
Waktu memang tak pernah kembali. Jika uang bisa membeli kesehatan tentu sudah banyak orang yang akan membelinya. Begitupun dengan Alzam,meski dia kaya raya tapi dia tidak bisa membeli kesehatan Dara.
"Ayo tidur lagi sayang," ucap Alzam.
"Iya, tidurlah bersama Emira," ujar Dara.
Alzam terdiam. Sebenarnya dia ingin tidur bersama Dara dan memeluknya.
"Aku ingin kau segera memiliki keturunan, biar rumah ini ramai dengan tawa anak kecil," gumam Dara sambil tersenyum.
"Iya, kalau begitu kau tidur sayang," ucap Alzam.
Dara mengangguk. Dia kembali berbaring. Menutup matanya. Alzam tak bisa menolak keinginan Dara meski itu menyakitkan untuknya.
Alzam menyelimuti tubuh Dara dengan selimut kemudian ke luar kamarnya. Seperti biasa Alzam menuju ruang kerjanya. Dia menyandarkan tubuhnya di kursi. Memejamkan matanya, baru lima belas menit tertidur, terdengar suara Dara memangghilnya. Alzam membuka matanya..Melihat ke sekeliling. Ternyata Dara ada di kursi roda menatap ke arahnya.
"Sayang," ucap Alzam.
Dara terlihat dingin menatap Alzam. Dia kecewa melihat suaminya tidur di kursi ruang kerjanya.
"Sayang kau bangun lagi?" tanya Alzam.
"Kenapa Mas tidur di sini?" tanya Dara.
"Ada pekerjaan yang harus ku selesaikan, makanya tidur di sini," jawab Alzam.
"Ku mohon tidurlah bersama Emira, dia baru saja jadi istrimu, seharusnya kau lebih banyak menemaninya," pinta Dara.
"Iya sayang," sahut Alzam.
"Ayo Mas, pergilah ke kamar Emira!" pinta Dara.
Alzam mengangguk. Dia berdiri. Berjalan menghampiri Dara. Mendorong kursi rodanya ke luar dari ruang kerjanya.
"Mas antarkan aku sampai kamar Emira," ucap Dara.
"Biarkan aku mengantarkanmu ke kamarmu saja ya?" sahut Alzam.
"Tidak, aku akan menunggumu sampai masuk kamar Emira," ucap Dara.
Alzam membuang nafas gusarnya. Menolak akan membuat Dara curiga. Lebih baik mengikuti kemauan Dara dulu.
"Iya," sahut Alzam.
Alzam kembali mendorong kursi roda yang dinaiki Dara sampai ke depan pintu kamar Emira.
"Masuklah Mas!" titah Dara.
"Ee ... sayang nanti siapa yang mengantarmu ke kamar?" tanya Alzam.
"Bibi Nur," jawab Dara.
Alzam terdiam sesaat. Dia tak bisa mengelak lagi.
"Masuklah Mas!" pinta Dara.
Alzam mengangguk. Masuk ke kamar Emira yang kebetulan tak dikunci. Dia masih berdiri di depan pintu terbuka itu.
"Tutup Mas!" pintu Dara.
Alzam mengangguk. Perlahan menutup pintu kamar itu. Wajah Dara mulai tak terlihat sedikit demi sedikit dan menghilang tertutup pintu kayu jati itu.
Alzam berdiri di depan pintu. Belum beranjak dari situ. Matanya berkaca-kaca. Begitu terluka dengan keadaan. Dia tidak ingin Dara terluka. Tapi semua ini keinginannya.
"Alzam kenapa kau di kamarku?" tanya Emira yang berdiri di belakang Alzam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
RIRES
dasar Fani sama ibunya jht banget
2022-04-05
0
Yukity
hai Thor, mampir lagi..
semangaat🆙😍
2022-03-27
0
NandhiniAnak Babeh
sekarang banyak org curang..
uang bisa bikin DNA palsu
2022-03-24
0