"Baik, aku percaya kau bisa Emira," sahut Dara.
Emira mengangguk.
Mulai memutar otak untuk berpikir agar dia dan Dara bisa ke luar dari mobil ini dengan selamat. Mobil terus melaju, tangan Emira berusaha mengatur kemudi agar belok mencari jalan yang kosong dan leluasa di lewati.
Tak lama Emira langsung mengaktifkan Clever. Hanya dengan bantuan Clever, Emira bisa mencari jalan yang tepat untuk dilewati dan solusi yang terbaik untuknya.
"Clever On," ucap Emira.
"Yes Clever On," sahut Clever.
"Clever cari daerah persawahan dekat sini!Secepatnya! lalu kirimkan lokasinya padaku," titah Emira.
"Oke," sahut Clever.
Hanya hitungan detik Clever langsung menunjukkan peta hologram pada Emira. Peta itu memandu Emira untuk menuju daerah persawahan terdekat. Dia mengikuti panduan yang diberikan Clever. Untuk saat ini hanya Clever yang bisa diandalkan dalam situasi seperti ini.
Akhirnya mobil yang dikendarai Emira sampai di area persawahan. Emira langsung banting stir ke ke sawah yang berada di samping kanan. Seketika mobilnya berhenti karena rodanya terjebak lumpur sawah.
Emira membuang nafas leganya. Salah langkah saja dia dan Dara bisa mati.
"Alhamdulillah, Emira akhirnya kita selamat," ucap Dara senang. Dia mengucapkan syukur. Hampir saja dia dan Emira dalam bahaya. Untung saja Emira bisa mencari cara untuk menyelamatkan keadaan.
"Iya Dara, Alhamdulillah," sahut Emira.
"Tapi kita harus ke luar dari sini," ucap Dara.
"Iya, sekarang kita harus ke luar dari mobil ini," sahut Emira.
Emira membuka sabuk pengaman Dara. Membantunya ke luar dari mobil. Untung saja mereka tak sendirian, mereka juga dibantu oleh petani yang ada di area persawahan itu.
"Terimakasih Pak," ucap Emira.
"Iya Neng sama-sama."
Setelah mereka berhasil ke ke luar, mereka memutuskan kembali ke rumah besar Alzam. Emira segera memesan taksi online untuk mereka. Hanya hitungan menit, taksi online itu datang. Mengantarkan Emira dan Dara ke tempat tujuan.
Di perjalanan Emira terus memikirkan runtutan masalah yang terjadi dua hari ini. Dia merasa ada yang janggal.
"Orang-orang yang kemarin itu pasti bukan perampok, simbol itu aku pernah melihatnya," batin Emira.
"Kejadian hari ini, mobil baru diservis, masa rem blong, sepertinya ada yang sengaja mensabotase mobil Dara," batin Emira. Dia terus berpikir dengan segala kemungkinan yang masuk akal.
"Emira, tadi yang nyala di tanganmu itu apa?" tanya Dara.
"Oh, ini hanya kompas petunjuk arah, cuma punyaku 3D," jawab Emira. Dia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya. Dara tidak boleh tahu kalau dirinya adalah agen rahasia yang disewa suaminya untuk berpura-pura jadi istri keduanya.
Sampai di rumah, Emira mengantarkan Dara ke kamarnya. Dia membantu Dara berbaring di ranjangnya. Kemudian Emira menyelimuti Dara. Dia masih duduk di samping ranjang, menatap Dara yang tidur.
"Dara, siapa mereka? Kenapa orang sebaik dirimu ingin dicelakai?" batin Emira.
"Aku tidak akan membiarkan mereka menyakitimu, selama ada aku, kau akan aman," ujar Emira. Dia berdiri. Berjalan ke luar dari kamar Dara. Emira berjalan masuk ke kamarnya. Dua ingin menghubungi temannya Nike menggunakan Clever. Emira langsung mengaktifkan Clever.
"Clever On," ucap Emira.
"Yes Clever On," sahut Clever.
"Sambungkan aku pada Nike," titah Emira.
"Oke," sahut Clever.
Tak butuh waktu lama, Clever langsung menyambungkan Emira pada Nike, seketika muncul hologram Nike di depan Emira.
"Nike coba kau lihat simbol ini," ucap Emira menunjukkan simbol serigala hitam pada Nike.
"Itu bukannya simbol Pembunuh Bayaran Serigala Hitam ya?" tebak Nike.
"Iya, aku berpikir juga seperti itu," sahut Emira.
"Lalu ada kenapa kau menghubungiku?" tanya Nike.
"Beri tahu aku informasi tentang Pembunuh Bayaran Serigala Hitam," jawab Emira.
"Sepertinya Bos kita mengenal Ketua Umum Pusat Pembunuh Bayaran Serigala Hitam," ucap Nike.
"Begitu ya, aku akan menghubungi Bos kalau begitu," gumam Emira..
"Betul, lebih baik hubungi Bos," sahut Nike.
"Thanks Nike," ucap Emira.
"You welcome," sahut Nike.
Emira memutus permicaraannya dengan Nike kemudian Emira kembali menghubungi Bos Luan dengan menggunakan Clever.
"Hallo Bos," sapa Emira sambil menundukkan kepalanya sebagai penghormatan pada Bos Luan.
"Hallo Emira, ada apa Eliza?" tanya Bos Luan.
"Bos ada hal penting yang ingin aku tanyakan," ujar Emira.
"Apa ada hubungannya dengan misi?" tanya Bos Luan.
"Iya Bos," jawab Emira.
"Oke, katakanlah!" titah Bos Luan.
"Bos apa anda mengenal Ketua Umum Pusat Pembunuh Bayaran Serigala Hitam?" tanya Emira.
"Iya, dia rivalku," jawab Bos Luan.
"Aku ingin pergi menemuinya apa boleh membawa nama Bos?" tanya Emira.
"Boleh, sekalian sampaikan salamku padanya," jawab Bos Luan.
"Baik Bos," sahut Emira.
Setelah itu bicara dengan Bos Luan, Emira menutup sambungannya. Emira berpikir untuk menemui Ketua Umum Pusat Pembunuh Bayaran Serigala Hitam langsung, agar tidak lagi mengincar Dara dan menjadikannya target pembunuhan.
"Aku harus pergi ke sana," ucap Emira. Dia ke luar dari kamarnya. Masuk ke kamar Dara untuk memastikan keadaannya, setelah melihat Dara tertidur pulas di kamarnya, Emira keluar dari kamar Dara.
Emira masih memikirkan pembunuhan yang ditujukan pada Dara. Tidak menutup kemungkinan mereka akan kembali menyusun rencana pembunuhan itu. Emira harus menuntaskan sampai ke akarnya. Dia menemui Bibi Nur di dapur sambil memakan camilan.
"Bibi Nur hari ini sibuk gak?" tanya Emira.
"Memang kenapa Nona Emira?" tanya Bibi Nur balik.
"Aku mau pergi ke luar sebentar, tolong jaga Dara.
Tapi ingat Bibi Nur jangan ke luar dari rumah ini sekalipun itu penting," pesan Emira.
"Baik Nona Emira yang baik dan cantik," ucap Bibi Nur sambil bercanda pada Emira.
"Ya udah, Bi aku pergi dulu ya," ujar Emira.
"Iya Non," sahut Bibi Nur.
Segera Emira berjalan ke luar dari dapur. Emira memasang kamera tersembunyi diberbagai tempat di rumah besar itu. Dia tidak bisa tenang meninggalkan Dara sendirian tanpa pengawasan setelah kejadian itu. Kamera tersembunyi itu tersambung dengan Clever jadi dia bisa memantau Dara dari jauh.
Emira ke luar dari rumah besar itu mengendarai mobil yang ada d rrumah besar itu. Dia menuju ke Markas Pusat Serigala Hitam di Pulau Corneo. Emira naik helikopter di antar Nike temannya menuju Pulau Corneo. Tak lama sampai juga di Pulau Corneo, Emira hanya pergi sendiri ke Markas Pusat Serigala Hitam.
Ketika Emira masuk ke wilayah Markas Pusat Serigala Hitam, dia langsung dimintai kartu izin masuk oleh petugas di markas itu.
"Mana kartu izin masuk wilayah ini?" tanya petugas itu.
Emira langsung melempar kartunya, melihat itu petugas langsung memperbolehkan Emira masuk ke Markas Pusat Serigala Hitam. Emira diantarkan menghadap Ketua Umum Pusat Pembunuh Bayaran Serigala Hitam yang bernama
Turner Trade.
"Ketua Turner ini Emira, agen rahasia dari Markas Besar Agen Rahasia," ucap Ken.
"Oke," sahut Ketua Turner yang duduk dengan arogan di singgasananya.
Emira berdiri di depannya. Dia menatap lelaki berjenggot dan berkumis tebal. Dengan tato di sekujur tubuhnya. Ada bekas sayatan di setengah pipinya dan berpakaian hitam. Dia menatap tajam Emira.
"Salam Ketua Turner, aku Emira," ucap Emira memberi perkenalan.
"Sopan, tapi tempat ini tidak mengajarkan salam manis sepertimu," sahut Tuan Turner. Tiba-tiba empat orang anak buah Ketua Turner mengepung Emira.
"Tunjukkan padaku skill-mu baru kuterima salammu!" titah Ketua Turner.
Emira mengangguk. Dia mulai bersiap. Keempat lelaki itu tentunya akan melawannya. Mereka berempat langsung melawan Emira. Mereka semua baku hantam di depan Tuan Turner. Tanpa senjata. Mereka menunjukkan kemampuan bertarung satu sama lain. Salah seorang lelaki itu hendak menendang perut Emira, dia langsung menatik kawannya menggantikan posisinya.
Dug ...
"Aw ..." Lelaki itu terluka.
Dua temannya menyerang bersamaan Emira dengan pukulan. Secepatnya Emira menunduk dan menenendang berputar.
Bruug ...
Dua orang terjatuh. Satu di belakangnya. Melompat ke arah Emira dengan bersiap memukul. Emira langsung kayang. Melompati kedua orang yang terjatuh di depannya. Hingga pukulan itu jatuh kepada dua orang yang tadi terjatuh.
Dug ....
"Aw ...." Kedua lelaki itu terkena pukulan nyasar dari temannya.
Emira kembali bertarung dengan mereka berempat yang kembali bangun menyerang bersamaan. Dari depan, belakang dan samping. Emira menghindar dan melompat. Hingga pukulan demi pukulan salah sasaran. Kemudian dia satu per satu menghajar mereka sampai babak belur.
Bruuug ...
Keempatnya dibanting satu per satu terjatuh di depan Ketua Turner.
Proook ... proook ... proook ...
Suara tepuk tangan terdengar dari tepukan lelaki yang duduk di singgasananya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
momy ida
gw sukaaaa pake buangetttt kalau pemeran ceweknya badassss..... tangguh.... cantikkkkk...... cerdikkk... paket komplit pokok nya😍😍😍
2022-05-18
0
NandhiniAnak Babeh
hiaaatttt.... jussssss.... bravo Amira 👏👏👏👏
2022-03-28
0
faridah ida
berhasil gak ya Emira membujuk ketua serigala hitam ...
2022-03-28
0