SWEET AFFAIR

SWEET AFFAIR

BAB 1. Terjebak

Brak brak brak....

Gedoran pintu mengusik dua orang yang masih nyenyak tidur di slimut yang sama.

Rendra menggeliat, kepalanya terasa pusing dan berat. Namun betapa terkejutnya dia saat melihat ada penghuni lain di ranjangnya.

Apa yang terjadi? Mengapa aku bisa tidur dengan wanita ini? Aku tidak ingat apa-apa. Batin Rendra menganalisa keadaan.

"Bangun! Lancang sekali kamu tidur bersamaku!" teriaknya lantang membuat wanita itu terlonjak dan bangun dari tempat tidurnya. Tanpa malu dia mengambil bajunya kemudian memakainya.

"Maaf Pak, saya... Saya..." ucapa wanita itu terbata.

"Jelaskan bagaimana bisa kita tidur berdua di sini?" Rendra nampak murka.

"Kemarin Pak Rendra mabuk, dan kita...!" jawab perempuan itu terbata.

"Omong kosong! Bahkan aku tidak menyentuh minuman semalam. Apa kau sudah menjebakku?" cecar Rendra lagi.

"Saya... Saya..." wanita itu tak bisa berkata-kata dengan benar.

Brak... Brak... Brak....

Suara gedoran pintu bertambah kencang.

"Buka, kami dari aparat kepolisian!"

"Aahhh... Sial!" teriak Rendra.

"Kamu... Ingat! Apapun rencanamu, setelah ini jangan harap kamu akan bahagia!" Rendra memakai bathrobe yang ada di sana dan berjalan menuju pintu.

Brak... Brak... brak...

Ceklek....

Rendra melihat pria dan wanita paruh baya datang bersama beberapa kameramen yang Rendra duga adalah wartawan dan beberapa anggota polisi.

"Kami mendapat laporan bahwa Anda membawa lari anak mereka ke sini. Maaf, kami akan memeriksa ke dalam." kata polisi itu.

Rendra menyingkir dari pintu. Terlihat wanita yang tadi tidur bersamanya sedang sedang menangis histeris.

"Tolong Pak, dia telah memperkosa saya. Hik hik hik...." wanita itu mulai berakting.

Sialan, apa sebenarnya yang terjadi. Mengapa aku sama sekali tidak ingat apa-apa? Tenang Ren... Kamu harus tenang! Batin Rendra menyemangati dirinya.

Setelah perdebatan panjang akhirnya Rendra ikut ke kantor polisi.

" Tidak perlu muter-muter, apa yang kau mau?" tanya Rendra masih menahan emosi.

Mengapa dompet dan ponselku juga raib, siapa sebenarnya yang sudah merencanakan ini? Batin Rendra.

"Baiklah Pak Polisi, kami sebagai orang tua tidak terima dengan apa yang sudah dilakukannnya. Namun karena ini sudah terjadi. Kami meminta pria ini untuk menikahinya. Saya ingin perjanjian hitam di atas putih. Yang menyatakan kesediannya untuk menikahi anak saya dan menafkahinya secara layak." ucap laki-laki peruh baya itu.

Permainan macam apa ini. Baiklah, kau ingin bermain-main denganku rupanya. Batin Rendra sambil tersenyum sinis.

"Oh... Jadi kamu menginginkanku, kenapa harus dengan seperti ini? Mengapa kau tidak katakan langsung tadi, hahaha..." tawanya seperti menyimpan sejuta makna.

"Kamu adalah sahabatnya Rosa kan? Apakah kau cemburu karna semalam dia menggodaku?" tanya Rendra yang sudah tenang dan berbalik memainkan peran.

"Saya... Saya... Ti... Tidak tau... Pak!" ucap wanita itu terbata.

Sekarang dia merasa terintimidasi dengan tatapan Rendra. Selama ini dia hanya tahu bahwa Rendra adalah atasannya di hotel sebagai manager pemasaran.

Wanita itu bernama Bella, dia hamil dengan seorang pria yang juga bekerja di hotel yang sama, Namun dia baru tahu bahwa lelaki yang menghamilinya sedang berselingkuh dengan teman satu bagian benama Rosa. Dan semalam Bella melihat Rosa sedang merayu Rendra.

Meski Rendra tak menanggapi, tapi yang ada di kepala Bella adalah dia ingin memiliki Rendra dan menjadikan bayi yang berusia beberapa minggu itu sebagai alatnya nanti. Sepertinya tak akan ketahuan, jika dia mengaku dia hamil karna perbuatan Rendra malam ini.

Rendra menyeringai, "Baiklah saat ini juga aku akan menikahinya, di sini. Atau tidak sama sekali!" ucap Rendra tegas.

Dia menyambar kertas perjanjian itu dan membacanya. Di dalamnya tertulis bahwa Rendra harus menikahi Bella karna telah menodainya dan memberikan nafkah yang layak, karna sebagai seorang manager tentunya berpenghasilan lumayan besar pihak mereka meminta anaknya diberikan nafkah 20 juta per bulan. Sedang poin yang lain tidaklah penting.

Kalian salah mencari lawan! Kalian pikir kalian bisa mengurasku? Hahahaha... 20 juta? Bahkan itu hanya uang jajan Rasya yang masih TK. Astaga! Batin Rendra ingin tertawa.

Rendra masih bersyukur, tak ada yang mengenalnya identitasnya di tempat ini. Tidak ada dalam perjanjian yang menuntutnya untuk menikah resmi kan? Ah, dasar mereka pecundang bodoh, Rendra masih saja mengumpat di dalam hati.

"Apakah tidak sebaiknya jika kamu menghadirkan orang tua kamu nak." ucap orang tua Bella melunak.

"Tidak, mereka ada di kota lain yang jauh."ucap Rendra datar.

"Baiklah, akan kami siapkan acaranya."

$$$$$$$

Setelah kejadian itu, Rendra membawa Bella ke salah satu apatermennya yang paling sederhana. Ah, sebenarnya sayang. Meskipun sederhana, apartemen ini mempunyai banyak cerita saat dulu masih kuliah, Rendra sering menghabiskan waktu bersama teman-temannya di apartemen ini. Tapi dia tidak mungkin membawa wanita licik ini ke apartemen yang lebih mewah ataupun ke rumah nya kan? Dia tidak ingin identidasnya terbongkar sebelum misi berhasil.

"Jangan berharap apapun pada pernikahan kita." ucap Rendra tegas.

"I... Iya Pak!" jawab Bella masih aura ketakutan. Bukankan dia yang memulai? Namun sepertinya dia tidak akan kuat menjalaninya.

"Kamarmu di sana, jangan pernah memasuki kamarku, apa lagi sampai menyentuh barang-barangku! Jaga batasanmu!" ucap Rendra lagi masih mengintimidasi.

Bruk...

"Itu kan yang kamu mau? Ambillah!" Rendra melemparkan 2 gepok uang merah ke atas meja.

Tanpa mendengar atau melihat reaksi wanita itu, Rendra masuk le ruang kerjanya dan menguncinya dari dalam.

Setelah punggung Rendra menghilang di balik pintu, Bella segera mendekati uang itu. Matanya melebar.

"Astaga, ini benar 20 juta? Uang asli kan ini? Papa memang keren idenya bikin surat perjanjian itu." gumam Bella kegirangan.

Bukan Bella sebenarmya yang membuat rencana penjebakan atas Rendra. Namun karena Bella mengetahui rencana Rosa yang sempurna akhirnya dia menyabotasenya. Jika ada yang nantimya menyelidiki kasus ini, Rose lah yang akan disalahkan. Perannya semalam hanyalah mengganti obat perangsang dengan obat tidur, lalu mengarahkan ke kamar yang berbeda. Menurutnya akan riskan jika dalam keadaan hamil dia harus berhubungan dengan laki-laki yang berada dalam pengaruh obat. Bisa saja n*fs*nya tak dapat dikendalikan. Jika sampai dia keguguran maka dia tak akan bisa menuntut untuk menikahinya bahkan nama baiknya juga akan hancur.

Tadi pagi buta Bella hanya memerima telepon dari orang tuanya. Bella mengatakan jika dia ada di kamar hotel dengan orang asing dan saat ini dia sudah tidak suci lagi. Selebihnya yang terjadi, itu adalah inisiatif orang tuanya sendiri.

Bella memasuki kamarnya. Dia tak mau berpusing-pusing dulu memikirkan apa yang akan terjadi nanti. Yang penting sekarang dia bisa menikmati fasilitas sebagai istri manager.

"Sekarang kamu menolakku. Tapi lama kelamaan kamu akan bertekuk lutut di kakiku Pak Rendra yang terhormat. Hahahaha." Sebagai seorang house keeping tentunya pengasilannya tak seberapa dan sekarang dia akan mendapatkan uang sangat banyak setiap bulan. Di otaknya sudah merancang akan digunakan untuk membeli apa saja uang yang dia dapat.

"Selidiki apa yang terjadi kemarin malam di pesta yang saya hadiri." perintah Rendra pada orang kepercayaannya saat melakukan panggilan di ruang kerjanya.

"Baik Pak!" jawab Rayyan.

"Berapa lama lagi kira-kira misi kita selesai, apakah mereka sudah menunjukkan pergerakan?" tanya Rendra lagi.

"Sepertinya, memang dialah yang sudah menusuk kita dari belakang. Kami sudah menemukan sedikit bukti yang mengarah ke sana Pak." jawab Rayyan.

"Baiklah. Sekarang lakukanlah penertiban kepada semua pegawai hotel. Besok aku akan mengadakan sidak di resto hotel. Persiapkan semuanya!" perintah Rendra lagi.

Panggilan berakhir.

"Baiklah akan kami persiapkan." jawab Rayyan lagi.

Rendra menyugar rambutnya kasar, cabang hotel ini terlalu banyak yang tidak beres. Bagaimana bisa kakaknya sampai kecolongan? Beruntung Rendra mempunyai orang-orang yang dapat diandalkan seperti Rayyan dan Samudra, asisten pribadinya.

Rendra memang tak menganggap pernikahannya. Dia hanya tidak ingin membuang-buang waktu melayani permainan konyol ini. Pernikahan yang dia impikan bukan seperti ini. Dia ingin menikah sekali seumur hidup.

Jika pun tidak dengan wanita pilihannya, setidaknya dia bisa menikah dengan wanita baik-baik.

Tapi mana ada wanita baik- yang bisa mejebak laki-laki untuk naik ke ranjangnya?

"Ya Allah, aku harus apa sekarang. Bukan berarti aku mempermainkan janjiku padaMu. Jika memang ini takdirmu, maka jadikanlah dia wanita yang baik. Dan bukakanlah hatiku untuknya." doa Rendra lirih.

"Tapi mengapa Kau terus saja mengirim gadis itu dalam mimpiku. Aku pikir dia adalah jodoh yang harus ku tunggu. Ahhhh.... Ya sudah, aku ikuti alurMu saja Tuhan." ucapanya lagi.

Rendra sebenarmya orang humble, namun juga tegas dan berkharisma saat sedang bekerja. Dia bukan orang yang mudah ditindas dan bukan juga orang yang suka menindas. Semua sesuai dengan porsinya masing-masing.

TBC

Mohon dukungan untuk karya keduaku

Tekan 👍 dan ❤️

Makasih❤️❤️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!